Anda di halaman 1dari 11

PEMASARAN SOSIAL

( SESI 5-6)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. TRI KRIANTO,M.Kes

OLEH :
KELOMPOK II

INTAN SARI : 19.05.023


NADILA SARI : 19.05.026
ANELDA WATI SYAH PUTRI : 19.05.029
KIKI PARMANDA : 19.05.031
HERNITATI : 19.05.034
SITI HANDAM DEWI : 19.05.035
AULIYA FAJRIYATI : 19.05.036

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN ( PROMKES )
STIKES HANG TUAH PEKANBARU
T. A 2020/2021
SESI 5-6
KOMUNIKASI

APA YANG DI MAKSUD DENGAN KOMUNIKASI


A. Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi ( dari bahasa inggris “communication” ), secara
epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus, dan
perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makana “berbagi”
atau “menjadi milik bersama” yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau
kesamaan makna. Komunikasi secara terminilogis merujuk pada adanya proses penyampaian
suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi ini
adalah manusia.
Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut dijelaskan secara efektif oleh Effendy
bahwa para ahli komunikasi sering mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold
Lasswell dalam karyannya, The Structure and Function of Communication in Society.
Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan
menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says? What In Which Channel to Whom with
What Effect?
Paradigma Laswell menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban
dari pertanyaan yang diajukan, yaitu:
a. Komunikator (siapa yang mengatakan?)
b. Pesan (mengatakan apa?)
c. Media (melalui saluran apa?)
d. Komunikan (kepada siapa?)
e. Efek (efek apa?) Jadi, berdasarkan paradigma Laswell,
secara sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode)
pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang
menimbulkan efek tertentu.

B. Proses Komunikasi
Berdasarkan paradigma Laswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses komunikasi
menjadi dua tahap, yaitu:
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing sebagai media.
Lambing sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa),
dan pesan nonverbal. Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam
pesan yang diterima oleh komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama komunikator
menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti
komunikator memformulasikan pikiran atau perasaannya ke dalam lambing (bahasa) yang
diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian, komunikan menterjemahkan
(decode) pesan dari komunikator. Ini berarti komunikan menafsirkan lambing yang
mengandung perasaan dan pikiran komunikator.
Menurut Wilbur Schramm (dalam Effendy,1994) menyatakan bahwa komunikasi
akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka
acuan (frame of reference), yakni perpaduan pengalaman dan pengertian yang diperoleh
komunikan. Kemudian Schramm juga menambahkan, bahwa komunikasi akan berjalan
lancara apabila bidang pengalaman komunikator sama dengan dengan bidang pengalaman
komunikan.
Sebagai contoh: si A seorang mahasiswa ingin berbincang-bincang mengenai
perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A
tentunya akan sangat mudah dan lancaraapabila pembicaraan mengenai hal tersebut
dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahsiswa. Seandainya si A membicarakan
hal tersebut dengan si C yang yang seorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses
komunikasi tidak akan berjalan lancar.
2. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah prosese penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambing sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media ke
daola dua komunikasi karena komunikan sebagai sarana berada di tempat yang relative
jauh atau jumlahnya banyak. Surat, te;epon fax, radiao, majalah, dll merupakan media
yang sering digunakan dalan komunikasi.
3. Konseptual Komunikasi
Deddy Mulyana mengkategorikan definisi-definisi tentang komunikasi dalam tiga
konseptual yaitu:
a. Komunikasi sebagai tindakan satu arah
Pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kurang sesuai bila
diterapkan di komunikasi tatapmuka, namun tidak terlalu keliru, jika diterapkan pada
komunikasi publikyang melibatkan tanya jawab. Pemahaman komunikasi dalam
konsep ini sebagai definisi berorientasi sumber.dalam konteks ini juga, komunikasi
dianggap sebagai suatu tindakan yang diserngaja untuk menyampaikan pesandemi
memenuhi kebutuhan komunkator, seperti menjelaskan sesuatu kepada orang lain atau
membujuk orang lain melakukan sesuatu.
Beberapa definisi komunikasi dalam konseptual tindakan satu arah:
 Everet M. Rogers: komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari
sumber kepada penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah
laku.
 Theodore M. Newcomb: setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu
transmisi informasi terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber
kepada penerima.
 Gerald M. Milller: komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan
suatu pesan kepada penerima pesan dengan niat disadari untuk mempengaruhi
perilaku penerima.
b. Komunikasi sebagai interaksi
Menurut konsep ini, komunikasi merupakan suatu proses sebab-akibat atau
aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal
maupun nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau
nonverbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respom atau
umpan balik dari orang kedua, dan begitulah seterusnya.
Contoh definisi komunikasi dalam konsep ini, Sharon dan Weaver (dalam
Wiryanto, 2004), komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada
bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan
teknologi.
c. Komunikasi sebagai transaksi
Menurut pandanan ini komunikasi adalah proses yang dinamis yang secara
berkesinambungan mengubah pihak-pihak yang berkomunikasi. Berdasarka
pandangan ini, maka orang-orang yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator
yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Setiap mereka bertukar pesan
verbal atau nonverbal. Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep transaksi:
 Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss: komunikasi adalah proses
pembentukan makna anatara dua orang atau lebih.
 Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson: komunikasi adalah proses
memahami dan berbagai makna.
 William I. Gordon: komunikasi adalah suatu transaksi dinamis yang
melibatkan gagasan dan perasaan.
C. Fungsi Komunikasi
William I. Loren Anderson (dalam Deddy Mulyadi,2005:5-30 mengkategorikan fungsi
komunikasi menjadi 4, yaitu:
a) Sebagai komunikasi social
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi social setidaknya mengisyaratkan bahwa
komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk
kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagian, terhindar dari tegangan dan tekanan,
antara lain lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur dan memupuk hubungan
dengan orang lain.
b) Sebagai komunikasi ekspresif
Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan peerasaan-perasaan (emosi) kita. Perasan-
perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalaui pesan-pesan nonverbal. Perasaan
sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut dapat disampaikan lewat kata-kata,
namun bisa disampaiakn lebih ekspresif lewat perilaku nonverbal. Misalnya ibu
menunjukan rasa kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya.
c) Sebagai komunikasi ritual
Komunikasi ritual biasanya dapat terlihat pada suatu komunitas yang melakukan upacara-
upacara yang disebut oleh para antropolog sebagai rites of passage, seperti upacara
kelahiran, upacara pernikahan, siraman, dan lain-lain.dalam acara tersebut orang-orang
biasanya mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku simbolik.
d) Sebagai komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu: menginformasikajn,
mengajar,mendorong, mengubah sikap, menggerakan tindakan, dan juga menghibur.
Sebagai instrument, komunikasi tidak saja digunakan untuk menciptakan dan
membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.
Komunikasi berfungsi esbagai instrument untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan
pekerjaan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang, Berkenaan dengan fungsi
komuniasi ini,
Seorang ahli bernama Harold D Laswell memaparkan fungsi komunikasi sebagai berikut:
1. Pengawasan lingkungan yaitu peningkatan ancaman dan kesempatan yang
mempengaruhi nilai masyarakat.
2. Menghubungkan bagian-bagian penting yang tak terpisahkan bagi masyarakat
untuk menanggapi lingkungan
3. Menurunkan warisan social dari generasi ke generasi
D. Tingkatan Komunikasi
a) Komunikasi intrapersonal
Komunikasi intrapersonel adalah komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang
yang berupa proses pengolahan informasi melalui panca indera dan sistem syaraf
manusia. Komunikasi interpersonal yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan
seseorang dengan orang lain dengan corak komunikasinya lebih bersifat pribadi dan
sampai pada tataran prediksi hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis yang
memandang pribadi sebagai unik. Dalam komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat
pada dasarnya bisa lebih dari dua orang selama pesan atau informasi yang
disampaikan bersifat pribadi. Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan
interpersonal yang baik.
b) Komunikasi interpersonal
komunikasi interpersonal dikatakan efektif apabila pertemuan komunikasi
merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Komunikasi bukan hanya
sekedar menyampaikan isi pesan, namun juga menentukan kadar hubungan
interpersonal. Memahami proses komunikasi interpersonal menuntut pemahaman
hubungan simbiotis antara komunikasi dengan perkembangan relasional. Komunikasi
mempengaruhi perkembangan relasional, dan pada gilirannya (secara serrentak),
perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara pihakpihak yang
terlibat dalam hubungan tersebut.
c) Komunikasi kelompok
Definisi Kelompok adalah sekelompok orang yang yang anggota – angotanya
merasa terikat dengan kelompok – ada sense of belonging – yang tidak dimilik oleh
angota yang bukan kelompok, serta mereka merasa saling bergantung sehingga hasil
setiap orang terkait dalam cara tertentu dengan hasil yang lain. Komunikasi kelompok
adalah komunikasi yang berlangsung di antara anggota suatu kelompok.
Menurut Michael Burgoon dan Michael Ruffner memberi batasan komunikasi
kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh
maksud dan tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau
pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik
pribadi anggota lainnya dengan akurat.
E. Hambatan- Hambatan Dalam Komunikasi
dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Gangguan.
Gangguan dapat berbentuk mekanik atau sematik. Gangguan ekanik disebabkan oleh
saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik, sedangkan gangguan semantic
adalah gangguan yang berhubungan dengan pesan komunikasi sehingga pengertiannya
menjadi berubah dari yang dimaksudkan semula.
2. Kepentingan. Seseorang hanya akan memperhatikan pesan yang ada kaitannya dengan
kepentingannya. Kepentingan tidak hanya mempengaruhi perhatian saja, namun juga
menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran, dan tingkah laku.
3. Motivasi. Suatu komunikasi dapat berlangsung dengan baik bila pesan yang disampaikan
sesuai dengan motivasi dari penerima.
4. Prasangka. Seseorang yang memiliki prasangka terhadap pengirim pesan dapat
meyebabkan proses komunikasi berlangsung tidak efektif karena dalam prasangka, emosi
memaksa seseorang menarik kesimpulan tanpa menggunakan pikiran yang rasional.

GAMBARAN KOMUNIKASI

Penjelasan gambar proses komunikasi model adalah sebagai berikut:


1. Sender
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang
dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang
dimaksudkan. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh
pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila
diorganisisr secara baik dan jelas. Materi pesan dapatberupa informasi, ajakan, rencana
kerja, pertanyaan dan sebagainya. Komunikator berinisiatif atau mempunyai kebutuhan
untuk berkomunikasi dalam penelitian ini sender yang dimaksud yaitu orang tua yang ada
dalam keluarga remaja “broken home”.
2. Encoding Penyajian,
yakni proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang. Maksudnya adalah bagaimana
penyajian orang tua dalam memenuhi fungsinya dalam mendidik.
3. Message
Pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan merupakan
seperangkat simbol verbal maupun non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan
dari orangtua kepada anak, atau malah sebaliknya.
4. Media Media
yaitu alat yang digunakan komunikator untuk menyampaikan pesannya kepada
komunikan. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan
disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi, dan lain sebagainya.Misalnya orangtua
mengungkapkan rasa sayangnya dengan memberika apa ysng anak inginkan, atau
orangtua lebih sering berbicara melalui telepon daripada tatap muka.
5. Decoding
Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang
disampaikan oleh komunikan kepadanya. Misalnya, seorang anak mulai memaknai
keluarganya hanya sebagai pemenuh kebutuhannya saja karena sejak kecil ia
mendapatkan apa yang ia mau, atau orang tua yang menetapkan bahwa si anak nakal
karena menjadi seorang pemberontak.
6. Receiver
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari si pengirim meskipun
dalam bentuk kode/ isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim.
Orang yang menerima pesan dari komunikator dalam penelitian ini adalah remaja
“broken home”.
7. Response
Respon yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan tersebut, misalnya
terhibur, perubahan sikap, perubahan keyakinan, perubahan perilaku, dan lain
sebagainya.
8. Feedback
Feedback adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun non verbal. Tanpa feedback seorang pengirim pesan tidak akan
tahu dampak pesannya terhadap si penerima pesan. Hal ini penting bagi pengirim pesan
untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat.
Feedback dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan
penerima pesan. Feedback yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya
merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut sekaligus
merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak.
Feedback yang diberikan oleh orang lain di dapat dari pengamatan pemberi feedback
terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi feedback menggambarkan
perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang dierimanya. Feedback
bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan
dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan,
juga balikan dapat memperjelas persepsi.
Umpan balik, yaitu tanggapan komunikan apabila tersampaikan/ disampaikan pada
komunikator. Dalam hal ini adalah respon atau tanggapan dari remaja dalam menanggapi
pesan dari orang tuanya.
9. Noise
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetap mempunyai
pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang
menganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi
sehingga penerima sala menafsirkan pesan yang diterimanya.
Noise merupakan gangguan tidak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi
sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dnegan pesan yang
disampaiakn oleh komunikator. Contohnya dalam penelitian ini adalah, dengan keadaan
keluarga “broken home” remaja menerima pesan lain dari lingkungannya mengenai hal-
hal negatif yang bisa menolong mereka dari kekecewaan karena orang tua yang tidak
harmonis.
Berdasarkan pada bagan atau gambar proses komunikasi tersebut, suatu pesan, sebelum
dikirim, terlebih dahulu disandikan (encoding) kedalam symbol simbol yang dapat menggunakan
pesan yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh pengirim. Apapun simbol yang
dipergunakantujuan utama dari pengirim adalah menyediakan pesan dengan suatu cara yang
dapat memaksimalkan kemungkinan dimana penerima dapat menginterpretasikan maksud yang
diinginkan pengirim dalam suatu cara yang tepat. Pesan dari komunikator akan dikirmkan
kepada penerima melalui suatu saluran atau media tertentu. Pesan yang diterima oleh penerima
melalui simbol- simbol, selanjutnya akan ditransormasikan kembali (decoding) menjadi bahasa
yang dimengerti sesuai dengan pikiran penerima sehingga menjadi pesan yang diharapkan. Hasil
akhir yang diharapkan dari proses komunikasi yakni supaya tindakan atau pun perubahan sikap
penerima sesuai dengan keinginan pengirim.
Akan tetapi makna suatu pesan dipengaruhi bagaimana penerima merasakan pesan itu
sesuai dengan konteksnya, oleh sebab itu tindakan atau perubahan sikap selalu didasarkan atas
pesan yang dirasakan. Adanya umpan balik menunjukkan bahwa proses komunikasi terjadi dua
arah. Artinya individu atau kelompok dapat berfungsi sebagai pengirim sekaligus penerima dan
masing- asing saling berinteraksi. Interaksi ini memungkinkan pengirim dapat memantau
seberapa baik pesan- pesan yang dikirmkan dapat diterima atau apakah pesan yang disampaikan
telah ditafsirkan secara benar sesuai yang diinginkan.
Dalam kaitan ini sering digunakan konsep kegaduhan (noise) untuk menunjukkan bahwa
ada semacam hambatan dalam proses komunikasi yang bisa saja terjadi pada pengirim, saluran,
penerima, atau umpan balik. Dengan kata lain smeua unsur- unsur atau elemen proses
komunikasi berpotensi menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. Semua unsur atau
elemen- elemen pada proses komunikasi punya potensi dalam menghambat terjadinya
komunikasi yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai