Anda di halaman 1dari 11

PENGAMALAN AJARAN AGAMA ISLAM DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

(Practice of Islamic Religion Teaching in Community Life)

Amiruddin Z Nur Abstract


znur@gmail.com This study aims to find out how the understanding of the
teachings of Islam in community life in Uru Ledan Village,
Fakultas Agama Islam Buntu Batu Subdistrict, Enrekang Regency, to find out how
Universitas Muhammadiyah people practice the teachings of Islam in life in the family
Parepare environment and the community in Uru Ledan Village, Buntu
District, Enrekang Regency. The method used in the study is a
Nuriati qualitative method with an analytical descriptive approach,
nuriati08@gmail.com with data collection techniques namely observation, interviews
and documentation. The results of this study indicate that: 1).
Whereas in general the people in Uru Hamlet, Ledan Village,
Buntu Batu Subdistrict, Enrekang District, have understood
well the teachings of Islam as well as understanding in the form
of education. 2). The people in Uru Hamlet, Ledan Village,
Buntu Batu Subdistrict, Enrekang District, have practiced the
teachings of Islam in their prayers and in fostering their
families.
Keywords : Life, Community, Practice
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
Pemahaman Ajaran Agama Islam dalam Kehidupan
bermasyarakat di Uru Desa Ledan Kecamatan Buntu Batu
Kabupaten Enrekang, untuk mengetahui bagaimana masyarakat
mengamalkan Ajaran Agama Islam dalam kehidupan di
Lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat di Uru
desa Ledan Kecamatan Buntu Kabupaten Enrekang. Metode
yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif
dengan pendekatan deksriptif analisis, dengan teknik
pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1).
Bahwa pada umumnya masyarakat yang ada di Dusun Uru Desa
Ledan Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang sudah
memahami dengan baik ajaran agama Islam juga pemahaman
dalam bentuk pendidikan. 2). Masyarakat yang ada di Dusun
Uru Desa Ledan Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang
sudah mengamalkan ajaran agama Islam dintaranya ibadah
shalat dan dalam membina keluarga.
Kata Kunci: Kehidupan, Bermasyarakat, Pengamalan

PENDAHULUAN bimbingan yang diterimanya melalui


pendidikan dan lingkungannya. Karena agama
Allah SWT dimulai dari alam roh,
mempunyai peranan penting untuk memuliakan
manusia telah mempunyai komitmen bahwa
dan meninggikan derajatnya.
Allah adalah Tuhannya. Fitrah yang telah ada
Adanya satu kesatuan dalam diri
tersebut tentunya setiap manusia mempunyai
manusia itu yaitu jasad dan jiwa maka manusia
kecenderungan untuk menerima ajaran agama
itu memiliki suatu keinginan untuk beragama
dengan baik, sehingga tugas pembentukan
sebagaimana fitrah (naluri) yang telah tertanam
fitrah tersebut menjadi sebuah karakter yang
pada dirinya. Fitrah agama bagi manusia itu
baik tergantung seberapa pengarahan dan
adalah suatu naluri dan ketauhidan seseorang

1
JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018
Amiruddin Z Nur/Nuriati Pengamalan Ajaran Agama Islam Dalam
Kehidupan Bermasyarakat

yang telah tertanam pada diri seseorang sejak “Sembahlah Allah dan janganlah kamu
ditiupkan roh oleh Allah swt. mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.”1
Sumber hukum Islam adalah wahyu
Allah Swt, yang dituangkan di dalam Al- Penulis melihat bahwa ternyata ajaran
Qur’an dan sunnah Rasul. Islam berasal dari agama sedikit demi sedikit telah di tinggalkan
kata “aslama “ artinya tunduk menyerah diri. oleh masyarakat. Kemerosotan yang terjadi di
Dalam Al-Qur’an digunakan berapa kata yang sebabkan oleh paradigma berpikir masyarakat
memiliki akar yang sama, yaitu silm (damai), yang sempit terhadap ajaran agama yakni nilai
aslama (menyerah diri), istalama (penyerahan) yang memiliki kebenaran yang paling kuat
salim, (suci), salam (sejahtera). Islam dibandingkan dengan ajaran lainnya.
merupakan agama yang mengajarkan Masyarakat menganggap bahwa agama hanya
perdamaian. Penyerahan diri kepada Allah terbatas pada kegiatan-kegiatan rutinitas
kesudian dan kesejahteraan. keagamaan. Tidak dapat di pungkiri bahwa
Perkembangan ilmu pengetahuan dan cara penyampaian yang di lakukan oleh
teknologi disertai pertambahan penduduk yang penyebar ajaran Islam atau para Da’i juga
signifikan memberikan pengaruh yang luar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
biasa pada masyarakat Indonesia pada pola pikir masyarakat.
umumnya dan masyarakat Islam pada Pola pikir masyarakat masih sangat
khususnya. Pengaruh-pengaruh tersebut di rendah dalam memahami ajaran agama Islam,
sadari atau tidak, telah memberikan kontribusi hal inilah yang mendasari sehingga sebagian
besar dalam perubahan tingkah laku masyarakat masih melakukan hal-hal yang
masyarakat. menyimpang dari syariat Islam yang
Pada sisi lain, persaingan dunia kerja sebenarnya. Penyimpangan ajaran agama Islam
juga telah memberi dampak yang sangat besar ini, misalnya masyarakat masih memperingati
pada penerapan ajaran Islam masa kini. hari kematian, mempercayai hal-hal yang
Sehingga secara langsung muncul sebuah mistis, dll. Masyarakat melakukan hal
hubungan timbal balik antara ajaran agama dan demikian karena kurangnya perhatian yang
tingkah laku masyarakat. Perhatian yang positif positif terhadap ajaran agama Islam yang akan
terhadap ajaran agama Islam akan membawa membawa masyarakat lebih kritis tentang
masyarakat lebih kritis tentang keadaan- keadaan-keadaan sosial yang terjadi di
keadaan sosial yang terjadi di lingkungannya lingkungannya sebagai implementasi dari
sebagai inplementasi dari perumpamaan yang perumpamaan-perumpamaan yang telah
telah digariskan Allah Swt. digariskan oleh Allah Swt.
Dunia Islam dalam beberapa dekade ini Agama merupakan keyakinan manusia
telah mengalami kemerosotan hingga mencapai terhadap sesuatu yang bersifat adikodrati
pada tingkat yang signifikan. Sehingga perlu ternyata seakan menyertai manusia dalam
suatu tindakan terutama peran pendidikan ruang lingkup yang luas. Elisabeth K.
untuk mengembalikan pada sisi yang Nottingham. Berpendapat bahwa “Agama
semestinya. al-Qur’an merupakan sumber adalah gejala yang bersifat universal”, dan
ajaran Islam yang pertama telah banyak agama berkaitan dengan usaha-usaha manusia
memperingatkan manusia melalui ayat-ayatnya untuk mengukur kedalaman makna dari
salah satunya yang terdapat dalam Q.S. An- keberadaan diri sendiri dan keberadaan alam
Nisa/4:36, sebagai berikut: semesta.2

       


1
Terjemahnya: Depertemen Agama Islam RI, Al-Quran dan
Terjemahannya, (Jakarta: CV Darus Sunnah, 2011), h.
51
2
Jalaluddin, Psikologi Agama, Cet. VII (Jakarta:
Raja Grafindo, 2003), h. 239.

2
JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018
Amiruddin Z Nur/Nuriati Pengamalan Ajaran Agama Islam Dalam
Kehidupan Bermasyarakat

Masalah yang menyangkut sikap Al-Qur’an merupakan wahyu yang diturunkan


keagamaan ini pada umumnya bergantung pada kepada Rasulullah SAW. dengan perantara
persepsi seseorang mengenai kepercayaan dan malaikat Jibril merupakan pedoman utama
keyakinan. Kepercayaan adalah proses berpikir dalam kehidupan manusia yang kemudian
yang dapat membebaskan manusia dari segala dicerminkan oleh nabi Muhammad SAW.
unsur-unsur yang terdapat di luar pikirannya. dalam kehidupannya. Ajaran yang terkandung
Sedangkan keyakinan adalah proses berfikir Al-Qur’an mengandung perintah-perintah dan
manusia yang telah menggunakan kepercayaan larangan-larangan Allah swt. yang sempurna
ajaran agama sebagai penyempurnaan proses dan berlaku sepanjang zaman sampai hari
dari pencapaian kebenaran dan keyakinan yang kaiamat.
terdapat diluar jangkauan berfikir manusia.3 Islam mempunyai konsep
Seseorang yang masih percaya dengan sesuatu keseimbangan dalam segala hal. Ia tidak
yang mistis akan membuat dirinya sangat yakin melupakan dunia untuk meraih akherat dan
dengan suatu benda yang memiliki kekuatan tidak melupakan akherat untuk meraih dunia.
gaib yang sulit untuk dipercayai oleh orang Islam memandang kehidupan manusia sebagai
yang memahami ajaran agama Islam. unit integral yang mencakup berbagai hal.
Permasalahn dalam penelitian ini adalah Islam adalah syari’at individu, keluarga,
1) Bagaimana tingkat pemahaman masyarakat masyarakat, Negara dan dunia.
tentang ajaran Islam dalam kehidupan
Ajaran Agama Islam.
masyarakat di Dusun Uru Desa Ledan
Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang? Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah
2) Bagaimana pengamalan ajaran Islam dalam agama sering digunakan seperti agama Islam,
kehidupan bermasyarakat di Dusun Uru Desa agama Kristen, umat beragama, toleransi antar
Ledan Kecamatan Buntu Batu Kabupaten umat beragama dan sebagainya. Istilah agama
Enrekang ? ini tampak menyatu dengan kehidupan
masyarakat, bahkan menjadi suatu bentuk ciri
PEMBAHASAN khas dan karakter. Hal ini menjadi salah satu
Pengertian Agama Islam identitas kehidupan bagi masyarakat.
Agama mengandung arti ikatan yang
Pengertian agama Islam adalah satu-
harus dipegang dan dipatuhi oleh manusia.
satunya agama yang diakui dan di terima oleh
Ikatan ini mempunyai pengaruh besar terhadap
Allah Swt. Allah Swt tidak akan menerima
kehidupan manusia. Ikatan itu berasal dari satu
agama selainnya, dari siapapun, dimanapun
kekuatan yang lebih tinggi dari manusia. Satu
dan sampai kapanpun juga. Sebagaimana
kekuatan gaib yang tidak dapat ditanggkap oleh
Firman Allah Swt dalam QS.Ali-Imran: 19 :
panca indera.5
Istilah Islam berasal dari bahasa Arab
      dengan beberapa bentuk kata jadian dari kata
kerja, antara lain aslama, yang berarti
Terjemahnya:
menyerahkan diri dengan tulus hati atau
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi
mengikhlaskan; kemudian kata salima atau
Allah hanyalah Islam.4
salam dapat berarti selamat, sejahtera, tempat
Agama Islam sebagai ajaran system
sejahtera, kesejahteraan, keselamatan.6 Hal ini
nilai dan moral yang menuntut manusia secara
dapat dilihat dalam firman Allah Swt QS. Al-
lahir maupun batin menuju kebahagiaan dunia
Jin /72 ayat 14, sebagai berikut:
dan akhirat telah tercantum dalam Al-Qur’an.

3 5
Kasmiran Wuryo dan Ali Syaifullah, Haru Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai
Pengantar Ilmu Jiwa Sosial, (Jakarta: Erlangga 1982), h. Aspek, Jilid I, (Jakarta: UI Press, 1979), h. 9-10
6
10 Lihat. Dawam Rahardjo, Ensiklopedi Al-
4
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-konsep
Terjemahnya, (Jakarta: CV Darus Sunnah.2011), h. 51. Kunci, (Cet. II. Jakarta: Paramadina, 2002), h. 141-142.

3
JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018
Amiruddin Z Nur/Nuriati Pengamalan Ajaran Agama Islam Dalam
Kehidupan Bermasyarakat

sekitar.8 Kualitas amal saleh itu akan


       menentukan derajat ketakwaan (prestasi
rohani/iman) seseorang dihadapan Allah Swt.
    Konsep pendidikan pengamalan ajaran
ajaran Agama Islam merupakan proses
Terjemahnya: keIslaman kedalam diri pribadi manusia
“Dan Sesungguhnya di antara Kami ada mengingat pada hakekatnya bertujuan untuk
orang-orang yang taat dan ada (pula) orang- membentuk pribadi yang beriman dan
orang yang menyimpang dari kebenaran. bertakwa dalam kehidupan lahiriah dan
Barangsiapa yang yang taat, Maka mereka itu batiniah manusia.9
benar-benar telah memilih jalan yang lurus.”7 Proses pendidikan dalam pengamalan
nilai ajaran agama Islam adalah menanamkan
Ayat tersebut diatas menggambarkan atau mempribadikan ajaran keIslaman yang
bahwa Islam merupakan bentuk penyerahan mengacu kepada keimanan dan ketaqwaan
dan ketulusan akan kepatuhan dan ketaatan yang berdaya dorong motivasi proses kegiatan
kepada Allah Swt. Penyerahan diri adalah perilaku yang nampak, yang mewujud di dalam
suatu bentuk pengakuan diri untuk tunduk dan akhlaq di satu sisi, dalam amaliah atau dalam
patuh kepada Allah, dan di dalamnya kamu muamalah dalam berbagai bidang kehidupan.
mendapat ganjaran yang besar, yaitu Ajaran agama Islam difungsikan
keselamatan kedamaian dan kesejahteraan. sebagai sistem acuan sikap dan dasar pijakan
Dengan peyerahan diri yang para pemeluknya dalam interaksi sosial yang
sesungguhnya akan memberikan kebebasan toleran, rasa solidaritas, menjaga kerukunan di
berkreasi dalam mencari sumber-sumber yang dalam masyarakat. Isyarat ini dapat dilihat
dapat menghantarkan kepada tujuan yang dalam berbagai aspek ajaran agama Islam.
hakiki. Begitu pula pada agama-agama lain. Pesan-
Konsep utama ajaran Islam ialah pesan cinta dan kasih, menebar kedamaian
Aqidah, Ibadah dan Akhlaq ketiga konsep terhadap sesama manusia serta kerukunan antar
utama ini merupakan kunci pembuka dalam masyarakat. Dilihat dari konteks inilah
mengamalkan ajaran Islam. Islam di bangun sesungguhnya peran penyuluh agama
atas dasar aqidah yang baik dan benar, menempati tempat strategis dalam masyarakat
kemudian ibadah menjadi isi ajaran dan akhlaq umat beragama. Sebab salah satu dari fungsi
merupakan penampilan atau aksi dari ajaran penyuluh agama adalah sebagai ujung tombak
Islam. yang berhubungan langsung dengan
Iman merupakan potensi rohani yang masyarakat dalam membina umat beragama
harus dibuktikan dalam bentuk amal saleh untuk mengimplementasikan ajaran-ajaran
sehingga menghasilkan potensi rohani (iman) agama secara benar.
yang disebut taqwa. Amal saleh itu Kehidupan keagamaan yang nyata di
menyangkut keserasian dan keselarasan tengah masyarakat seringkali menampilkan
hubungan sesama manusia dengan Allah dan fenomena pemahaman dan penafsiran
hubungan manusia dengan dirinya yang mengenai ajaran agama yang cenderung tidak
membentuk kesalehan pribadi; hubungan seragam, meskipun sumber pemahaman
manusia dengan sesama manusia yang tersebut berasal dari kitab suci yang sama dan
membentuk kesalehan sosial (solidaritas berasal dari seorang rasul utusan Tuhan. Salah
sosial), dan hubungan manusia dengan alam 8
yang membentuk kesalehan terhadap alam Muhaimin, et al, Paradigma Pendidikan Islam:
Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di
Sekolah, (Cet. I, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001),
7
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan h. 75.
9
Terjemahannya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara H.M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan: Islam
Penterjemah/Pentafsir Al-Qur-an,1971) , h.985. dan Umum, Ed.2, (Cet.IV, Jakarta: Bumi Aksara, 2000),
h. 128.

4
JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018
Amiruddin Z Nur/Nuriati Pengamalan Ajaran Agama Islam Dalam
Kehidupan Bermasyarakat

satu persoalan penting menyangkut keragaman Faktor-faktor yang dapat memengaruhi


pemahaman dan penafsiran ajaran agama oleh Pengamalan Ajaran Agama Islam Pada
umat pemeluknya disebut dengan “komunikasi Masyarakat
keagamaan”. yaitu hubungan timbal balik 1. Masjid sebagai tempat ibadah.
antara para pemberi pesan keagamaan dengan
para penerima pesan tersebut. Jenis komunikasi Mesjid berasal dari kata Sajada, artinya
(tatap muka atau melalui media), isi pesan sujud. Kata Masjid menunjukkan arti kata
keagamaan yang dikomunikasikan, maupun tempat yaitu tempat sujud. kata masjid berarti
metode penyampaian pesan yang digunakan tempat sujud. Akar katanya ialah sajada,
oleh pemberi pesan yang berlainan, serta (sudah) sujud.10
penerimaan pesan oleh para penerima yang Masjid sebagai bangunan tempat shalat
juga berlainan. Secara keseluruhan akan memiliki bentuk dan daerah tertentu yang
membawa dampak pada pemahaman dan diadakan karena fungsinya, antara lain: segi
penafsiran ajaran agama yang beragam. Berarti empat yang menampung shaf-shaf yang diatur
para pemberi pesan keagamaan seperti dari baris depan sampai ke belakang. Bagian
penyuluh agama memiliki peluang untuk lain yang masih ada pada bangunan mesjid itu,
mempengaruhi para penerima pesan yang adalah ruang tempat wudhu yang bersambung
mereka sampaikan berdasarkan pemahaman dengan tempat buang air kecil disamping itu
atau penafsiran keagamaan yang diyakini ada sebuah menara tempat mengumandangkan
kebenarannya oleh para pemberi pesan itu adzan.
sendiri. Masjid merupakan kelembagaan yang
Mengacu kepada penjelasan di atas, pokok dalam Islam. Kesetujuan dan
maka dapat dipahami bahwa ajaran agama kecenderungan masyarakat Islam melebihi
seperti dalam teks-teks sumbernya yang lembaga-lembaga lainnya. Sejak datangnya
dipandang suci, sangatlah mungkin diterima Islam di Indonesia hingga saat ini pada setiap
dan ditafsirkan berbeda-beda oleh umat pengelompokan pemukiman, yang utama dan
pemeluknya karena penyampaian yang berlain- pertama mereka dirikan adalah Masjid. Masjid
lainan oleh para penyiar agama yang sangat merupakan tempat ibadah sekaligus merupakan
beragam. Pemahaman atau penafsiran ajaran ciri keagamaan mereka.11
agama harus diartikan bahwa para penyiar Konsep dasar masjid yang
agama memiliki kesempatan untuk sesungguhnya, terlihat ketika Nabi pertamakali
mempengaruhi para pendengarnya sesuai mendirikan, tidaklah terbatas pada pengertian
dengan pemahaman atau penafsiran para tempat shalat saja, atau suatu lokasi khusus
penyiar itu sendiri. untuk menyelenggarakan tata cara upacara
Proses komunikasi keagamaan keagamaan yang sifatnya vertikal tanpa
berkaitan erat dengan setidaknya empat aspek memberikan kesempatan bagi kaum muslim
kemunikasi, yaitu aspek pengirim pesan, aspek untuk mengembangkan hubungan yang
isi pesan, aspek media atau saluran pengiriman megikuti garis horisontal dan bertumpu dari
dan aspek penerima pesan. Latar belakang dan masjid. Adapun konsep Rasulullah Saw ketika
perjalanan kehidupun pengirim pesan turut masjid pertama didirikan adalah sebagai pusat
menentukan isi pesan keagamaan yang ibadah dan lembaga pengatur pelaksanaan
disampaikannya. Pesan keagamaan tersebut muamalat kaum muslimin.
dapat diterima dan dipahami secara pas oleh
penerima, manakala para penerima pesan itu
memiliki latar belakang dan pemaknaan 10
kehidupan yang relatif sama dengan pemberi Sidi Gazalba, Masyarakat Islam Pengantar
Sosiologi dan Sosiografi, (Cet.I, Jkarta: Bulan Bintang,
pesan. 1976), h. 150.
11
H. Amidhan, H Usef Fathuddin, Pedoman
Pembinaan Masjid, (Jakarta Departemen Agama, Ditjen
Bimas Islsm dan Urusan Haji, 1981/1982), h. 9

5
JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018
Amiruddin Z Nur/Nuriati Pengamalan Ajaran Agama Islam Dalam
Kehidupan Bermasyarakat

Kaum muslimin telah memanfaatkan membuat strategi militer, dan tempat menerima
mesjid untuk tempat beribadah dan sebagai perutusan-perutusan dari semenanjung Arabia.
lembaga pendidikan dan pengetahuan Islam Mesjid Nabawi yang dibangun oleh
dalam pendidikan keagamaan dimana dipelajari Nabi Muhammad Saw bersama kaum muslimin
qaidah-qaidah Islam hukum-hukum agama, di tengah kota Madinah, memiliki suru ruangan
sebagai tempat menerima duta-duta besar yang disebut”Suffah”, yaitu tempat menyantuni
asing, pendek kata sebagai pusat kehidupan kaum fakir, dan tempat tinggal bagi mereka
kerohanian, politik.12 yang ingin mendalami Islam.
Pengertian kaum muslimin seluruhnya Ruangan Suffah ini, pada mulanya
terhadap mesjid persis dengan konsepsi Rasul, disediakan untuk kaum muhajirin yang miskin
sesungguhnya mesjid mempunyai nilai yang karena meninggalkan harta mereka di Mekkah
cukup tinggi, terutama refleksi dari nilai mesjid sewaktu hijrah. Mereka ini dikenal dengan
yang mendorong kaum muslimin dalam hidup nama “Ahlas-Suffah” artinya yang berbantalkan
sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. pelana kuda untuk tidur.
Seperti telah disejarahkan, mesjid Pada siang hari, Suffah ini dijadikan
didirikan di ujung kurun Mekah dan diawal ruang ceramah agama, juga berfungsi untuk
kurun Madinah, yang bermakna di ujung tempat mengadili perkara-perkara yang
penurunan agama dan awal pembentukan diselesaikan oleh Nabi Muhammad Saw pada
muamalah. masa itu, sedangkan pada masa perang,
Pembangunan mesjid ketika saat yang ruangan Suffah berfungsi sebagai tempat
amat kritis itu arti penting sekali, bahkan vital membina prajurit dalam membicarakan strategi
bagi eksistensis Islam selanjutnya. Kehidupan perang dengan melakukan musyawarah dengan
sosial yang tumbuh di Madinah, sebagai para sahabat.
pernyataan sujud masyarakat Islam, dimulai Indonesia pada saat ini, terutama
dengan pendirian mesjid tersebut.13 didaerah pedesaan, mesjid berfungsi sebagai
Fungsi mesjid yang sesungguhnya tempat untuk melaksanakan ibadah shalat,
dapat dirujuk pada sejarah mesjid paling awal, belajar membaca Al-Qur’an bagi anak-anak,
yaitu penggunaan mesjid pada masa Rasulullah dan tempat memperingati hari-hari besar Islam.
Saw, Khulafaur Rasyidin dan seterusnya. Sedangkan di daerah perkotaan selain fungsi
Pada masa itu mesjid paling tidak tersebut, mesjid juga dibunakan sebagai tempat
mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi pembinaan generasi muda Islam, ceramah dan
keagamaan dan fungsi sosial. Fungsi mesjid diskusi keagamaan, dan perpustakaan.
bukan hanya tempat shalat, tetapi juga sebagai Menurut hasil seminar Badan
sarana atau lembaga untuk mempererat Kesejahteraan Mesjid (BKM) seluruh
hubungan dan ikatan jamaah Islam yang baru Indonesia tahun 1975 fungsi mesjid adalah
tumbuh. Pada masa itu, dalam upaya pusat kegiatan peribadatan dan pusat kegiatan
mengembangkan syiar Islam, Nabi kemasyarakatan.
menggunakan mesjid sebagai tempat Yang dimaksud dengan kegiatan
menjelaskan wahyu yang diterimahnya. peribadatan adalah 1) Shalat jum’at 2) Shalat
Memberikan jawaban atas pertanyaan- rawatib 3) Shalat tarwih dan shalat- shalat yang
pertanyaan para sahabat tentang berbagai lainnya 4) I’tikaf
masalah, memberi fatwa, mengajarkan agama Yang dimaksud dengan kegiatan
Islam, membudayakan musyawarah, kemasyarakatan, adalah:
menyelesaikan perkara-perkara dan 1) Pendidikan (untuk anak-anak, remaja dan
perselisihan-perselisihan tempat mengatur dan orang dewasa baik pria maupun wanita)
seperti 1) Pendidikan di bangku sekolah
12
Athiyah Al-Abrasyi; Dasar-dasar pokok (formil) a) Roudlotul Adfal, Taman kanak-
pendidikan Islam, (terjemahan dari At- Tarbiyatul Islam kanak b) Madrasah c) Sekolah umum /
64iya), Cet,x; Jakarta; Bulan Bintang, 1977), h. 64 Perguruan Tinggi. 2) Pendidikan di luar
13
Drs. Sidi Gazalba; Op.cit. h. 149

6
JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018
Amiruddin Z Nur/Nuriati Pengamalan Ajaran Agama Islam Dalam
Kehidupan Bermasyarakat

bangku sekolah (non formil) a) Majelis dikumpulkan bukan berupa angka, melainkan
Ta’lim b) Pengajian khusus termasuk wirid data tersebut berasal dari naska wawancara,
c) Kursus agama catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan
2) Ibadah sosial seperti 1) Kegiatan memo, dan dokumen resmi lainya. Sehingga
pengurusan zakat fitrah 2) Kegiatan yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif
pengurusan kurban 3) Kegiatan pengurusan ini adalah dengan mencocokkan antara teori
sumbangan untuk fakir miskin dan anak yang berlaku dengan menggunakan metode
yatim 4) Kegitan upacara pengIslaman 5) deskriptif.
Kegiatan koordinasi dalam peningkatan Penulis mengambil lokasi penelitian di
perekonomian umat 6) Kegiatan upacara dusun Uru desa Ledan Kecamatan Buntu Batu
perkawinan/konsultasi kesejahteraan Kabupaten Enrekang dalam hal ini wilayah
keluarga 7) Kegitan khitanan massal 8) pemerintahan Uru termasuk dalam pemekaran
Bantuan musibah 9) Pembinaan muallaf wilayah Desa Ledan terdiri dari Dusun Dante
3) Usaha-usaha dalam bidang kesehatan seperti Malua Dusun Talimbangan dan termasuk
1) Poliklinik 2) BKIA (Balai Kesejahteraan dusun Uru.
Ibu dan Anak) 3) PPPK (Pertolongan
Hasil Penelitian
Pertama Pada Kecelakaan)
4) Pembinaan Remaja seperti 1) Kegiatan 1. Tingkat Pemahaman Masyarakat
olahraga 2) Kegitan kesenian yang Tentang Ajaran Agama Islam Dalam
bernafaskan Islam Kehidupan Masyarakat Di Dusun Uru
5) Kegiatan peringatan Hari-hari Besar Islam Desa Ledan Kec. Buntu Batu Kab.
Nasional serta penyelenggaraan MTQ Enrekang.
6) Sebagai sarana komunikasi seperti 1) Agama memiliki peranan yang sangat
Musyawarah 2) Pertemuan–pertemuan 3) penting dalam kehidupan manusia dan
Penerangan, pengumuman masyarakat di dusun Uru Desa Ledan
Berdasarkan fungsi yang luas seperti Kecamatan, karena agama sebuah sistem nilai
dinyatakan dalam pembahasan ini maka pada norma-norma masyarakat untuk
pengurusan mesjid sebagai pusat kegiatan memberikan pengabsahan dan pembenaran
peribadatan dan pusat kegiatan kemasyarakatan dalam mengatur pola perilaku manusia, baik di
dalam upaya pengembangan dan syiar Islam level individu dan masyarakat. Agama menjadi
kedepan,tidaklah dapat dilakukan secara sebuah pedoman hidup. Dalam kehidupan
sabilan. Setiap pengurus harus mempersiapkan bermasyarakat untuk memahami ajaran agama
diri dan mengkhususkan waktunya untuk harus ada integrasi secara kompleks antara
membina mesjid yang diasuhnya. Mereka harus pengetahuan dan agama, perasaan agama serta
mengetahui apa yang harus mereka lakukan tindak keagamaan seseorang. Walaupun tingkat
sebagai pengurus masjid. pemahaman masyarakat tentang ajaran agama
Keadaan sekarang tugas pengurus Islam terbentuk pula karena pengaruh
mesjid semakin meluas, maka lingkungan, namun faktor individu itu sendiri
pengorganisasian pengurus diperlukan secara ikut pula menentukan. Tingkat pemahaman
jelas dan mengikutsertakan jamaah yang lebih masyarakat tentang ajaran agama Islam di
banyak lagi, dalam batas keahlian dan pengaruhi oleh dua faktor, yaitu; 1) Faktor
kemampuannnya. Disinilah perlu adanya internal, berupa kemampuan menyeleksi dan
organisasi kepengurusan mesjid yang berusaha menganalisis pengarah yang datang dari luar
mengembangkan dan mengatur suatu tujuan termasuk minat dan perhatian terhadap ajaran
yang telah ditetapkan. agama Islam. 2) Faktor eksternal, berupa faktor
Metode Penelitian diluar individu yaitu pengaruh lingkungan yang
diterima sehingga ajaran agama Islam yang
Penelitian adalah jenis kualitatif dengan diterima bercampur dengan ajaran agama yang
pendekatan deskriptif. Artinya data yang lain.

7
JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018
Amiruddin Z Nur/Nuriati Pengamalan Ajaran Agama Islam Dalam
Kehidupan Bermasyarakat

Memandang nilai ajaran agama Islam agama Islam khususnya tentang tatacara
dalam kehidupan masyarakat di dusun Uru beribadah mendirikan shalat, maka dapat
desa Ledan Kecamatan Buntu Batu Kabupaten diketahui bahwa pemahaman tentang ajaran
Enrekang, dapat dilihat dari dua sudut pandang. agama Islam dalam kehidupan bermasyarakat
Pertama, nilai agama dilihat dari sudut sangat paham dengan ajaran ajaran Islam.
intelektual yang menjadikan nilai agama Masyarakat tersebut tingkat
sebagai norma atau prinsip. Nilai agama pemahamannya tentang ajaran agama Islam di
dirasakan di sudut pandang emosional yang Dusun Uru Desa Ledan Kecamatan Buntu Batu
menyebabkan adanya sebuah dorongan rasa Kabupaten Enrekang masih berbeda-beda, ada
dalam diri. yang sudah sangat paham, paham, kurang
Tingkat pemahaman masyarakat di paham dan tidak paham sama sekali. Hal ini
Dusun Uru Desa Ledan Kecamatan Buntu Batu dapat di jelaskan sebagai berikut 1) Masyarakat
Kabupaten Enrekang sangat baik karena yang sangat paham dengan ajaran agama Islam
masyarakat di dusun Uru dapat mengatasi di dasarkan pada keadaan bahwa mereka
persoalan-persoalan yang timbul di masyarakat memiliki pemahaman yang sangat tinggi
yang tidak dapat dipecahkan secara individu- sehingga dapat melaksanakan ajaran agama
individu dalam masyarakat karena adanya tersebut dengan baik tanpa mencampur dengan
keterbatasan kemampuan dan ketidakpastian. ajaran nenek moyang terdahulu. 2) Masyarakat
Oleh karena itu, diharapkan Agama yang paham dengan ajaran agama Islam dapat
menjalankan fungsinya sehingga masyarakat melaksanakan ajaran tersebut dengan baik
merasa sejahtera, aman, stabil, dan sebagainya. karena mereka sudah dapat memisahkan antara
Pemahaman agama Islam dalam nilai ajaran agama Islam dan adat istiadat
masyarakat sebenarnya adalah sebagai masyarakat yang menyimpang dari syariat
penyeimbang kehidupan masyarakat di Islam. 3) Masyarakat yang kurang paham
berbagai bidang seperti bidang sosial, ekonomi, dengan ajaran agama Islam ternyata masih ada,
pendidikan, politik, ilmu pengetahuan, hal ini disebabkan karena kurangnya
teknologi dan lain sebagainya. Masyarakat pengetahuan dalam pemahaman ajaran tersebut
menjadikan agama sebagai dasar atau acuan sehingga mereka harus diberikan pemahaman
mereka dalam menjalani kehidupan supaya dapat melaksanakan ajaran agama
bermasyarakat yang baik dan tidak Islam terutama dalam pelaksanaan shalat serta
menyimpang dari norma-norma atau peraturan ibadah-ibadah yang lainnya. 4) Tidak ada lagi
yang ada. masyarakat di Dusun Uru yang tidak paham
Masyarakat yang ada di Dusun Uru sama sekali tentang ajaran ajaran agama Islam
Desa Ledan Kecamatan Buntu Batu Kabupaten karena tidak ada lagi masyarakat yang tidak
Enrekang yang umumnya adalah penduduk asli pernah diberikan pemahaman, hal ini
daerah tersebut yang dikenal sejak lama disebabkan oleh adanya silaturrahmi yang di
sebagai penganut agama Islam, akan tetapi masyarakat.
sebelum agama Islam belum dikenal baik oleh Berdasarkan uraian di atas maka dapat
masyarakat di dusun Uru desa Ledan diketahui bahwa pemahaman tentang ajaran
Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang agama Islam dalam kehidupan bermasyarakat
pada masa lalu, menyebabkan mereka itu sangat paham dengan ajaran Islam. Hal ini
banyak yang mencampur adukan ajaran agama senada dengan apa yang dijelaskan oleh salah
Islam dengan ajaran-ajaran nenek moyangnya. satu tokoh agama Di dusun Uru desa Ledan
Sekarang ini selain karena faktor kesadaran Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang.
sendiri, juga berkat kemajuan masyarakat Dari hasil wawancara tersebut beliau
khususnya dalam bidang pendidikan utamanya mengatakan bahwa “Alhamdulillah sebagian
sehingga masyarakat Dusun Uru Desa Ledan besar dari masyarakat yang ada di dusun Uru
Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang desa Ledan Kecamatan Buntu Batu Kabupaten
sudah banyak yang paham tentang ajaran Enrekang sudah menunjukkan bentuk

8
JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018
Amiruddin Z Nur/Nuriati Pengamalan Ajaran Agama Islam Dalam
Kehidupan Bermasyarakat

ketaatannya kepada Allah khususnya pada saat Manusia dilahirkan dalam keadaan
shalat, mereka banyak yang datang berjamaah fitrah (suci). Namun manusia mempunyai hawa
dimesjid. Sehingga dalam membangun nafsu (naluri atau dorongan untuk memenuhi
hubungan antara warga dapat terjalin dengan kebutuhan/keinginan). Agar manusia dapat
baik.”14 mengendalikan hawa nafsu dan terhindar dari
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa godaan setan (sehingga dirinya tetap suci),
masyarakat yang ada di Dusun Uru Desa Ledan maka manusia harus beragama atau bertaqwa
Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang pada Allah Swt. Apabila manusia telah
sudah mayoritas memahami tentang ajaran bertaqwa kepada Tuhan berarti dia telah
agama Islam tentang pemahamannya dalam memelihara fitrahnya, dan ini juga berarti
bentuk ibadah shalat dapat dilihat pada bahwa dia termasuk orang yang akan
penjelasan berikut 1) Pernyataan masyarakat memperoleh rahmat Allah.
tentang pemahaman ibadah dalam bentuk Agama sangat menghargai harkat dan
shalat sudah sangat banyak yang paham karena martabat, atau kemuliaan manusia. dalam
mereka memahami pelaksanaannya dengan memelihara kemuliaan jiwa manusia, agama
baik sehingga selalu melaksanakan ibadah mengharamkan atau melarang manusia
shalat secara berjamaah di masjid. 2) melakukan penganiayaan, penyiksaan, atau
Masyarakat yang paham tentang ibadah dalam pembunuhan, baik terhadap dirinya sendiri
bentuk shalat sudah sebagian besar yang maupun orang lain.
memahaminya karena adanya petunjuk dan Allah telah memberikan karunia
pembinaan tentang pelaksanaan shalat dengan manusia yang tidak diberikan kepada makluk
baik. 3) Pernyataan masyarakat tentang lainnya, yaitu akal. Melalui akal inilah manusia
pemahaman ibadah dalam bentuk shalat tidak dapat berkembang menjadi makluk yang
ada lagi yang kurang paham dan tidak paham berbudaya (beradab). Karena pentingnya peran
sama sekali karena masyarakat di Dusun Uru akal ini, maka agama memberi petunjuk
tidak ada yang tidak melaksanakan ibadah kepada manusia untuk mengembangkan dan
shalat. memeliharanya, yaitu hendaknya manusia
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat mensyukuri nikmat akal itu, dengan cara
diketahui bahwa masyarakat sangat paham memanfaatkannya seoptimal mungkin untuk
terhadap pemahaman dalam bentuk Ibadah berfikir, belajar, atau mencari ilmu,
shalat di Dusun Uru Desa Ledan Kecamatan menjauhkakn diri dari perbuatan yang merusak
Buntu Batu Kabupaten Enrekang. akal.
Agama sebagai pedoman hidup bagi
2. Pengamalan Ajaran Agama Islam Dalam
manusia telah memberikan petunjuk
Kehidupan Bermasyarakat Di Dusun Uru
pemahaman dalam bentuk ibadah shalat,
Desa Ledan Kec. Buntu Batu Kab.
termasuk pembinaan atau pengembangan
Enrekang.
mental rohani yang sehat. Agama merupakan Masyarakat yang ada di dusun Uru desa
sumber nilai, kepercayaan dan pola-pola Ledan Kecamatan Buntu Batu Kabupaten
tingkah laku yang akan memberikan, tuntunan Enrekang sudah mayoritas yang memahami
bagi arti, tujuan, dan kestabilan hidup umat tentang Ajaran agama Islam, namun demikian
manusia. Kehidupan yang efektif menuntut dari pengamalannya dalam bentuk ibadah. Oleh
adanya tuntunan hidup yang mutlak. Harus di karenanya, segala ibadah dalam ajaran Islam
sadari, peran agama memanglah sangat penting dimaksudkan untuk mewujudkan seorang
bagi kehidupan baik dalam bermasyarakat, hamba-khalifah yang paripurna. Shalat, puasa,
bernegara dan lain sebagainya. zakat, haji dan segala bentuk peribadahan yang
lain, tidak lain dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas kehambaan dan
14 Dado, Tokoh Agama Wawancara (Tanggal kekhalifahan seorang muslim. Sementara
19 juni 2016)
segala bentuk pengelolaan manusia terhadap

9
JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018
Amiruddin Z Nur/Nuriati Pengamalan Ajaran Agama Islam Dalam
Kehidupan Bermasyarakat

alam dan masyarakat tidak hanya dipahami Islam karena dalam membina keluarga
sebagai manifestasi kekhalifahan tapi juga merupakan tanggung jawab, utamanya dalam
sebagai kehambaan, karenanya ia juga bernilai mendidik anak. 2) Masyarakat di Dusun Uru
ibadah kepada Tuhan. masih ada sebagian kecil yang mengatakan
Pandangan tokoh masyarakat Dusun bahwa mereka sering dan bahkan kadang-
Uru Desa Ledan Kecamatan Buntu Batu kadang membina keluarga yang sesuai dengan
Kabupaten Enrekang mengatakan bahwa nilai nilai agama Islam karena kurangnya
agama harus di yakini dan sebagai manusia kepedulian dan kesadaran dalam membina
harus memiliki pengamalan bahwa kita keluarganya masing-masing. 3) Tidak ada lagi
merupakan hamba Allah, tapi juga sebagai masyarakat di dusun Uru desa Ledan
khalifah Tuhan di muka bumi ini, yang artinya Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang
manusia harus mampu “menggantikan” Tuhan yang tidak pernah membina keluarga yang
untuk mencipta dan berkarya bagi kehidupan di sesuai dengan nilai nilai agama Islam. Hal ini
muka bumi ini. Segala tindak keberagamaan menggambarkan bahwa secara umum
seorang muslim tidak dapat dilepaskan dari masyarakat yang ada di dusun Uru desa Ledan
perannya sebagai hamba sekaligus khalifah. Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang
Maka dari penjelasan di atas menunjukkan selalu mengamalkan dalam membangun
bahwa masyarakat yang ada di Dusun Uru keluarga yang Islami.
Desa Ledan Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Senada dengan hal tersebut, salah satu
Enrekang sudah mayoritas memahami tentang anggota masyarakat memberikan pernyataan
Ajaran agama Islam.15 bahwa Setiap anggota masyarakat atau selaku
Pernyataan masyarakat tentang orang tua tentunya dalam membina keluarga
pengamalan ajaran agama Islam dalam bentuk merupakan tanggung jawab kita semua,
ibadah shalat di Dusun Uru Desa Ledan utamanya sebagai orang tua tentunya dalam
Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang membina keluarga merupakan tanggung jawab
dapat dijelaskan sebagai berikut 1) Masyarakat kita semua, utamanya sebagai orang tua laki-
di Dusun Uru selalu dan sering mengamalkan laki, karena anak–anak tanpa diberikan
ajaran agama Islam dalam bentuk ibadah shalat perhatian atau nasehat-nasehat agama, biasanya
karena pemahamannya tentang ajaran agama anak melawan atau tidak lagi perduli dengan
Islam sudah sangat baik. 2) Pernyataan orang tua bahkan anak bisa menjadi durhaka
masyarakat tidak ada lagi yang mengatakan anak bisa menjadi durhaka pada orang tua16
bahwa mereka kadang-kadang dan bahkan Penjelasan di atas menunjukkan bahwa
tidak pernah mengamalkan ajaran agama Islam masyarakat yang ada di dusun Uru Desa Ledan
dalam bentuk ibadah shalat. Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang
Berdasarkan pernyataan di atas, maka menunjukkan bahwa pada umumnya sudah
masyarakat yang ada di dusun Uru desa Ledan memahami tentang ajaran agama Islam dengan
Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang, baik dan alhamdulillah berkat kemajuan
merupakan masyarakat yang sudah cukup masyarakat yang ada disana maka mereka
mendalami kajian tentang agama utamanya sudah atau juga selalu megamalkan ajaran
dalam memahami ajaran agama Islam, dengan Islam. Dan Masyarakat Dusun Uru
demikian akan dijelaskan bagaimana tanggapan mengamalkan ajaran agama Islam dalam
masyarakat dengan pengamalan ajaran agama bermasyarakat dengan melaksanakan segala
Islam dalam membangun keluarga yang Islami, perintah Allah SWT. dan menjauhi segala
dapat dilihat sebagai berikut 1) Masyarakat di larangan-Nya dengan melaksanakan shalat,
dusun Uru sudah sebagian besar yang mengeluarkan zakat, menunaikan ibadah puasa,
mengatakan bahwa mereka selalu membina serta ibadah-ibadah yang lainnya sesuai dengan
keluarga yang sesuai dengan nilai nilai agama
16 Bahar, Tokoh masyarakat wawancara
15 (Tanggal 19 juni 2016)
Bahar, Tokoh masyarakat wawancara
(Tanggal 19 juni 2016)

10
JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018
Amiruddin Z Nur/Nuriati Pengamalan Ajaran Agama Islam Dalam
Kehidupan Bermasyarakat

syariat Islam tanpa mencampur adukkan Enrekang sudah baik dan alhamdulillah berkat
kepercayaan nenek moyang terdahulu atau kemajuan masyarakat yang ada disana maka
adat-istiadat yang bertentangan dengan ajaran mereka sudah selalu mengamalkan ajaran
Islam dalam Al-Qur’an dan As-Sunah. Islam dalam bermasyarakat sesuai dengan
syariat Islam tanpa mencampur adukkan
Pembahasan Hasil Penelitian
kepercayaan nenek moyang terdahulu atau
Hasil penelitian mengenai tingkat adat-istiadat yang bertentangan dengan ajaran
pemahaman masyarakat di Dusun Uru Desa Islam dalam Al-Qur’an dan As-Sunah.
Ledan Kecamatan Buntu Batu Kabupaten
Enrekang sangat baik karena masyarakat di DAFTAR PUSTAKA
dusun Uru dapat mengatasi persoalan- Amidhan, H Usef Fathuddin, Pedoman
persoalan yang timbul di masyarakat yang Pembinaan Masjid, Jakarta Departemen
tidak dapat dipecahkan secara individu- Agama, Ditjen Bimas Islsm dan Urusan
individu dalam masyarakat karena adanya Haji, 1981/1982.
keterbatasan kemampuan dan ketidakpastian. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan: Islam dan
Sebagian besar dari masyarakat yang Umum, Ed.2, Cet.IV, Jakarta: Bumi
ada di Dusun Uru Desa Ledan Kecamatan Aksara, 2000.
Buntu Batu Kabupaten Enrekang sudah Athiyah Al-Abrasyi; Dasar-dasar pokok
menunjukkan bentuk ketaatannya kepada Allah pendidikan Islam, (terjemahan dari At-
khususnya pada saat shalat, mereka banyak Tarbiyatul Islam), Cet,x; Jakarta; Bulan
yang datang berjamaah dimesjid. Sehingga Bintang, 1977.
dalam membangun hubungan antara warga Dawam Rahardjo, Ensiklopedi Al-Qur’an:
dapat terjalin dengan baik. Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-
Hasil penelitian pada masyarakat yang konsep Kunci, Cet. II. Jakarta:
ada di Dusun Uru Desa Ledan Kecamatan Paramadina, 2002.
Buntu Batu Kabupaten Enrekang, merupakan Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan
masyarakat yang sudah cukup mendalami Terjemahannya, Jakarta: Yayasan
kajian tentang agama utamanya dalam Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir
memahami ajaran agama Islam. Sedangkan Al-Qur-an,1971.
tanggapan masyarakat dengan pengamalan Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai
ajaran agama Islam ini dalam membangun dan Aspek, Jilid I, Jakarta: UI Press, 1979.
membina keluarga yang Islami selalu Jalaluddin, Psikologi Agama, Cet. VII Jakarta:
mengamalkannya dalam membangun keluarga Raja Grafindo, 2003.
yang Islami di dusun Uru desa Ledan Kasmiran Wuryo dan Ali Syaifullah,
Kecamatan Buntu Batu Kabupaten. Pengantar Ilmu Jiwa Sosial, Jakarta:
Erlangga 1982.
KESIMPULAN
Muhaimin, et al, Paradigma Pendidikan Islam:
Tingkat pemahaman masyarakat Upaya Mengefektifkan Pendidikan
tentang ajaran agama Islam dalam kehidupan Agama Islam di Sekolah, Cet. I,
masyarakat di Dusun Uru Desa Ledan Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001.
Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang Sidi Gazalba, Masyarakat Islam Pengantar
pada umumnya sudah memahami tentang Sosiologi dan Sosiografi, Cet.I, Jkarta:
ajaran agama Islam dengan baik dan Bulan Bintang, 1976.
alhamdulillah berkat kemajuan masyarakat
yang ada disana maka mereka sudah selalu
megamalkan ajaran Islam dalam
bermasyarakat.
Pengamalan ajaran agama Islam dalam
kehidupan bermasyarakat di Dusun Uru Desa
Ledan Kecamatan Buntu Batu Kabupaten
11
JURNAL AL-MAU’IZHAH VOLUME 1 NOMOR 1 SEPTEMBER 2018

Anda mungkin juga menyukai