OLEH:
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya, maka Metode Penugasan Fungsional dapat Penulis selesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis meminta kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
laporan ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari profesi kesehatan lain di
dalam memberikan layanan kesehatan kepada klien. Sebagai bagian integral dari layanan
kesehatan, kedudukan perawat dengan profesi kesehatan lainnya adalah sama, yakni
sebagai mitra Profesi kesehatan yang terbanyak jumlahnya dan terdepan dalam
memberikan layanan kesehatan adalah perawat. Karenanya, profesi keperawatan tidak
bisa dipisahkan dengan sistem kesehatan (Asmadi, 2008).
Keperawatan yang diberikan kepada pasien haruslah dilakukan dengan pelayanan
profesional. Tindakan keperawatan ini disebut juga dengan pelayanan keperawatan
profesional. Menurut Kusnanto (2004) pelayan keperawatan profesional (professional
nursing service) adalah rangkaian upaya melaksanakan sistem pemberian pelayanan
asuhan keperawatan kepada masyarakat sesuai dengan kaidah-kaidah keperawatan
sebagai profesi. Pelayanan keperawatan professional dilaksanakan di berbagi tatanan
pelayanan kesehatan, menjangkau seluruh golongan dan lapisan masyarakat, maupun di
tatanan pelayanan rumah sakit (Kusnanto, 2004). Pelayanan keperawatan profesional
diberikan dengan berbagai bentuk metode penugasan yang terdapat lima model asuhan
keperawatan yang sudah ada dan akan dikembangkan di masa depan, dalam menghadapi
tren pelayanan keperawatan. Metode penugasan yang terdiri dari lima. Salah satunya
adalah metode fungsional.
Metode fungsional yaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang
didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Ketenagaan
metode tim dalam memberikan pelayanan keperawatan terdiri dari kepala ruangan,
perawat staf, perawat pelaksana, pembantu perawat dan tenaga administrasi ruangan.
Masing-masing tenaga memiliki tanggung jawab yang berbeda dalam melakukan proses
keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode penugasan fungsional?
2. Bagaimana bentuk scenario dari penerapan metode penugasan fungsional?
BAB II
PEMBAHASAN
Keluarga pasien: Ny. Yasintha D. Dhei( ibu dari Risna) Ny.Amelia K.Tibo
Pada suatu hari di Ruang Anggrek III RSUD Ende terdapat 2 pasien bernama Nn.Risna berumur
20 tahun dengan diagnosa penyakit DHF yang baru datang tadi malam dari ruang IGD dengan
kesadaran Compos Mentis dan GCS: E: 4, V:5, M:5 dengan suhu 39C dengan keluhan penyerta
mual dan munah-muntah, dan pasien Tn. Upertus dengan umur 50 tahun yang sudah di rawat
selama seharidengan diagnosa medis stroke kesadaran Somnolen, GCS : E:2,V:3,M:3 dengan
Hemiplagia ekstremitas kanan.
Setelah perawat berkeliling ke ruangan pasien dilakuka briefing di ruang perawat.
Ns. Mensi : Saya Ns. Mensi, perawat yang akan merawat Tn. Upertus pada
pagi hari ini, seperti yang ibu sudah ketahui NGT yang telah
dipasangkan tadi malam terlepas, sedangkan Tn.Upertus
kesulitan menelan dan keadaannya hanya ingin tidur, sehingga
untuk membantu memenuhi kebutuhan makan dan minum
Tn.Upertus, hari ini saya akan memasangkan NGT kembali,
bagaimana Ny. Teti apakah ibu setuju?
Ns. Mensi : Baiklah kalau begitu saya siapkan alatnya dulu ya bu. Permisi.
Beberapa saat Ns. Mensi datang membawa peralatan untuk memasangkan NGT pada
Tn.Upertus
Ns. Mensi : Selamat pagi Tn.Upertus, saya Ns.Mensi, jadi sekarang saya
akan memasangkan bapak NGT,jadi gunanya selang NGT ini
untuk memudahkan bapak menerima makanan dan minuman,
jika tidak segera di pasangkan nanti bapak kesulitan untuk
memenuhi kebutuhan makan bapak. Baiklah pak sekarang saya
akan memasangkan bapak NGT.
Disaat yang bersama Ns. Fira sedang melakukan tindakan untuk memberikan transfusi darah
kepada Ny. Ayu.
Ns. Fira : Syukurlah kalau begitu. Iya, perkenalkan bu, dek Risna saya
Ns. Fira saya perawat yang bertugas pagi iniuntuk memberikan
transfuse darah kepada Ny. Risna. Berdasarkan hasil
pemeriksaan laboratorium yang sudah dilakukan kepada Ny.
Risna, didapatkan trombositnya menurun. Dan untuk memenuhi
kekurangan tersebut Ny. Risna perlu untuk diberikan
tambahandarah melalui transfuse. Bagaimana bu, apa setuju
untuk dilakukan tindakan pemberian transfusi darah kepada
Ny. Risna?
Ny. Dewi : Iya bu, silahkan saja, yang penting anak saya cepat sembuh.
Ns. Fira : Iya ibu akan selalu kami usahakan melakukan yang terbaik.
Bagaimana dek Risna? Apakah sudah siap untuk diberikan
transfuse darah?
Ns. Fira : Nanti saya akan memberikan transfuse darahnya lewat infus
yang sudah dipasangkan ditangan dek Risna ini, jadi Puji Tuhan
tidak sakit karena tidak ditusuk dengan jarum lagi. Bagaimana?
Ns. Fira : Baiklah bu, dek Risna sekarang saya akan persiapkan alatnya
dulu ya bu. Permisi
Beberapa saat kemudian Ns. Fira datang kembali dengan membawa peralatan untuk memberikan
transfuse darah kepada Ny. Risna.
Ns. Fira : Terimakasih bu. Baiklah dek Risna seperti yang sebelumnya
saya jelaskan, sekarang saya akan mengganti selangnya dengan
yang ini ( menunjukan set transfuse) dan saya akan memasukan
daahnya lewat selang ini.
Ns. Fira : Iya sama- sama dek. Iya dek Risna Ny. Dewi nanti jika terjadi
hal- hal seperti demam, dek Risna gatal- gatal saat saya sudah
keluar dari ruangan ini, ibu bisa langsung melaporkannya
kepada saya diruangan, namun nanti saya akan sering
memeriksa keadaan Ny. Risna kok. Dan saat jika transfuse
darahnya sudah habis akan diganti dengan NaCl lagi setelah itu
nanti akan dilakukan pengambilan darah Ny. Risna lagi oleh
petugas Lab. Supaya kita tahu bagaimana perkembangan Ny.
Risna setelah pemberian transfuse darah. Ada yang mungkin
ingin ditanyakan?
Ns. Fira : Iya sama- sama bu. Baiklah saya permisi dulu ya dek Risna bu,
Dewi.
Ny. Dewi kemudian keruangan perawat ingin meminta bantuan kepada perawat karena selang
infuse Ny. Risna agak merembes dan terdapat darah diselang infusnya, saat menuju ruang
perawat, Ny. Dewi bertemu dengan Ns. Mensi dan meminta tolong kepadanya.
Ny. Dewi ; Sus, sus, saya minta tolong, itu sebentar di infuse anak saya ada
darahnya dan ada cairan yang merembes.
Ns. Mensi : Oh. Iya bu. Ibu bisa mencari Ns.fira karea kami memiliki tugas
yang berbeda seperti itu bu. Maaf sebelumnya.
Ny. Dewi kemudian ke ruang perawat dan memanggil Ns. Fira yang kemudian keluar
menemuinya.
Ny. Dewi : Sus, sus, saya minta tolong itu sebentar di infuse anak saya ada
darahnya dan ada cairan yang merembes.
Ns. Fira dan Ny. Dewi kemudian keruangan dan memperbaiki selang infuse Ny. Risna.
Setelah semua rencana dilaksanakan, semua perawat melaporkan tindakan yang telah dilakukan
kepada kepala ruangan.
Kepala ruangan : Baik, langsung saja. Tadi menurut hasil pemantauan saya
semua berjalan dengan baik ya rekan-rekan sekalian. Sekarang
langsung saja ya, bagaimana dengan keadaan pasien- pasien.
Silahkan untuk Ns. Fira yang ingin pertama melaporkan?
Ns. Fira : Iya, terimakasih bu. Sesuai dengan rencana saya sudah
memberikan transfusi darah sebanyak satu kolf kepada Ny.
Risna, serta sudah dilakukan pengambilan sampel darah dari
petugas Lab. Pasien tidak ada keluhan namun haisl
pemeriksaan Lab terakhir menunjukan trombosit masih rendah,
dan membutuhkan transfusi lagi. Oh ya, tadi pagi sempat selang
infuse Ny. Risna merembes dan terdapat darah diselangnya
namun sudah saya perbaiki. Mungkin itu saja.
Ns. Mensi : Begini bu. Tadi pagi salah satu keluarga pasien dari Ny. Risna
dan Tn. Upertus yaitu Ny. Dewi tadi sempat panik karena
selang infuse Ny.Risna sempat merembes, namun dia menemui
saya dan saya merasa bersalah karena tidak bisa langsung
membantu dan memintanya untk menemui Ns. Fira karena saya
juga sedang menuju kamar pasien lain yang sedang
membutuhkan bantuan.
Kepala ruangan : Iya kejadian seperti itu memang sangat sering terjadi terjadi dan
itulah konsekuensinya. Namun tindakan Ns. Mensi sudah tepat.
Karena kita disini memiliki tanggung jawab yang berbeda-
beda, memang tidak ada salahnya Ns. Mensi membantu naun
harus diketahui oleh Ns.Fira karena nantinya Ns. Fira yang
akan mempertanggungjawabkannya kepada saya jika terjadi
apa- apa. Jadi, mungkin saya ingn memberikan saran saja untuk
rekan- rekan sekalian untuk lebih sering lagi memantau pasien.
Ns. Mensi : Iya terimakasih bu. Jadi saya juga sudah memasangkan selang
NGT kepada Tn.Upertus sekaligus memberikan makanan
berupa susu soyal kepada Tn. Upertus, keadaan selang yang
terpasang syukurlah tidak terlepas lagi karena Tn. Upertus
tidak mengamuk lagi, mungkin itu saja bu.
Kepala ruangan : Baiklah kalau begitu, kegiatan timbang terima pada siang hari
ini saya tutup. Selamat bekerja kepada rekan-rekan perawat
yang piket siang. Marilah kita tutup kegiatan ini dengan sama-
sama berdoa menurut kepercayaan masing – masing. Berdoa
mulai.
Semua : Berdoa
Selamat siang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan keperawatan profesional diberikan dengan berbagai bentuk metode
penugasan yang terdapat lima model asuhan keperawatan yang sudah ada dan akan
dikembangkan di masa depan, dalam menghadapi tren pelayanan keperawatan. Metode
penugasan yang terdiri dari lima. Salah satunya adalah metode fungsional.
Metode fungsional yaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang
didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Ketenagaan
metode tim dalam memberikan pelayanan keperawatan terdiri dari kepala ruangan,
perawat staf, perawat pelaksana, pembantu perawat dan tenaga administrasi ruangan.
Masing-masing tenaga memiliki tanggung jawab yang berbeda dalam melakukan proses
keperawatan.
B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan bagi rumah sakit agar meningkatkan kerja sama tim dalam penerapan
metode fungsional di ruang rawat inap sehingga menghasilkan rencana asuhan
keperawatan yang sesuai dengan standar asuhan keperawatan.
2. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan
Diharapkan bagi institusi pendidikan terutama dibidang kesehatan keperawatan
manajemen agar dapat terus mengembangkan penelitian tentang aspek metode
keperawatan yang diterapkan di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA