Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Ilmu Bedah Umum
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam Mata kuliah Penyakit Interna Veteriner.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................. 1
Daftar Isi............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 3
1.2 Tujuan................................................................................................................ 4
1.3 Manfaat.............................................................................................................. 4
BAB II ISI........................................................................................................................... 5
2.1..Pengertian Transfusi Darah ............................................................................. 5
2.2 Dasar-Dasar Pemberian Darah......................................................................... 5
2.3 Keputusan Transfusi Darah.............................................................................. 5
2.4 Jenis Transfusi Darah....................................................................................... 6
2.5 Transfusi Darah pada Kucing, Anjing, dan Cattle............................................ 7-8
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 9
3.2 Saran.................................................................................................................. 9
Daftar Pustaka................................................................................................................... 10
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
PRC dapat menaikkan kadar hemoglobin sebanyak 1 gr/dl dan kadar hematokrit 3-5 %
(Viveronika dkk, 2017).
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara menentukan keputusan transfuse darah?
2. Mengetahui dasar pemberian transfuse darah?
3. Mengetahui cara transfuse darah pada kucing, anjing, dan cattle?
4
BAB II
ISI
5
secara bertahap, sedikit demi sedikit, karena dapat menyebabkangagal jantung akibat beban
kerja jantung yang bertambahsecara mendadak (Viveronika dkk, 2017).
2.4 Jenis transfusi darah
2.4.1 Whole Blood
Whole bloodatau darah lengkap pada transfusi adalah darah yang diambil
dari donor menggunakan container atau kantong darah dengan antikoagulan yang steril
dan bebas pyrogen. Whole blood merupakan sumber komponen darah yang utama.
Whole blood diambil dari pendonor ± 450-500 ml darah yang tidak mengalami
pengolahan. Komposisi whole blood adalah eritrosit, plasma, lekosit dan trombosit
(Viveronika dkk, 2017).
2.4.2 Packed Red Cell
Packed Red Cell (PRC) adalah suatu konsentrat eritrosit yang berasal dari
sentrifugasi .whole blood, disimpan selama 42 hari dalam larutan tambahan 10sebanyak
100 ml yang berisi salin, adenin, glukosa, dengan atau tanpamanitol untuk
mengurangi hemolisis eritrosit (Viveronika dkk, 2017).
2.4.3 Trombosit
Trombosit dibuat dari konsentrat whole blood(buffy coat), dan diberikan pada
pasien dengan perdarahan karena trombositopenia. Produktrombosit harus disimpan
dalam kondisi spesifik untuk menjamin penyembuhan dan fungsi optimal setelah
transfusi. Umur dan fungsi trombosit optimal pada penyimpanan di suhu ruangan 20-
24 C (Viveronika dkk, 2017).
2.4.4 Plasma beku
Fresh Frozen Plasma(FFP) adalah plasma segar yang dibekukan dalam
waktu 8 jam dan disimpan pada suhu minimal -20°C dapat bertahan 1 tahun, yang berisi
semua faktor koagulasi kecuali trombosit. FFP diberikan untuk mengatasi
kekuranganfaktor koagulasi yang masih belum jelas dan defisiensi anti-thrombin III. FFP
berisi plasma, semua faktor pembekuan stabil dan labil, komplemen dari protein plasma.
Volume sekitar 200 sampai 250 ml. Setiap unit FFP biasanya dapat menaikkan
masing-masing kadar faktor pembekuan sebesar 2-3% pada orang dewasa, dosis
inisial adalah 10-15 ml/kg (Viveronika dkk, 2017).
6
2.5 Transfusi darah pada kucing, anjing, dan cattle
2.5.1 Kucing
Tiga golongan darah dilaporkan pada kucing dalam sistem golongan darah AB.
Golongan darah tipe A adalah kelompok yang paling umum dan ditemukan pada 95%
kucing Amerika. Mayoritas India dan 30% kucing di Inggris termasuk golongan darah B.
Golongan darah AB sangat jarang tetapi ditemukan pada kucing shorthair atau longhair
dan pada ras di mana kelompok B juga ditemukan misalnya Abyssinian, Birman, British
shorthair, Hutan Norwegia, Somalia, Skotlandia dan Persia. Satu lagi antigen eritrosit,
sebuah antigen Mik novel, telah dilaporkan pada kucing Shorthair (Kumar, 2017).
Seseorang harus mempertimbangkan variasi dalam variasi geografis dalam
kelompok-kelompok darah felid. Risiko mentransfusikan kelompok mematikan A atau
AB ke kucing golongan darah B adalah 20% Anti-A, anti-B, dan anti-Mik secara alami
terdapat aloantibodi yang ditemukan pada kucing. Semua antibodi yang merupakan
hemaglutinin kuat dan hemolisin terhadap eritrosit tipe A sangat kaya akan serum kucing
dengan golongan darah B. Kucing tipe A umumnya memiliki hemagglutinin yang lemah
dan hemolisin terhadap eritrosit tipe B, sehingga jarang terjadi reaksi transfusi.
Isoerythrolysis neonatal (NI) terjadi pada anak kucing tipe A atau AB yang lahir dari ratu
tipe B dengan transfer aloantibodi anti-A melalui transfer kolostral imunoglobulin
(terutama IgG). Transfusi antara kucing positif dan kucing negatif Mik dapat
menyebabkan hemolisin pasca transfusi akut (Kumar, 2017).
2.5.2 Anjing
Canine erythrocyte antigen (CEA) angka untuk menunjukkan antigen golongan
darah. Designation eritrosit antigen (DEA) anjing . Terminologi baru diadopsi untuk
menghindari kebingungan dengan sistem carcinoembryonic antigen (CEA). Sistem
golongan darah pada anjing termasuk DEA 1.1, DEA 1.2, DEA 3, DEA 4, DEA 5 dan
DEA 7. Sistem nomenklatur DEA dari golongan darah anjing tidak diterima di seluruh
dunia, meskipun beberapa penulis menggunakan sistem nomenklatur genetik yang lebih
baru dalam pelaporan baru spesifisitas golongan darah. Pada anjing, aloantibodi yang
terjadi secara alami memiliki signifikansi klinis yang lebih rendah sedangkan pada
kucing itu sangat penting secara klinis (Kumar, 2017).
7
DEA 1.1 dan 1.2 adalah kelompok darah yang paling penting dan ditemukan pada
60% populasi gigi taring. Golongan darah ini dapat menimbulkan reaksi transfusi parah
pada anjing yang sebelumnya peka. DEA 1.3 telah dijelaskan pada anjing gembala
Jerman di Australia. DEA 4 kelompok darah anjing ditemukan dalam frekuensi tinggi
yang dapat menyebabkan reaksi transfusi hemolitik pada anjing DEA 4-negatif yang
sebelumnya disensitisasi oleh transfusi darah positif-DEA 4. DEA 3, 5 dan 7 golongan
darah dapat menyebabkan reaksi transfusi tertunda pada anjing yang tidak memiliki
antigen ini tetapi sebelumnya peka terhadap antigen ini (Kumar, 2017).
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari seseorang
(donor) kepada orang lain (resipien). Transfusi bertujuan mengganti darah yang
hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shockdan mempertahankan daya
tahan tubuh terhadap infeksi. Dasar pemberian transfuse darah adalah dengan melakukan
pemilihan bahan, pasien, dan efek samping yang tepat. Keputusan pemberian transfuse darah
berdasarkan segi klinis penyakit dan hasil laboratorium. Jenis-jenis transfuse darah adalah
Whole Blood, Package Red Cell, Trombosit, Dan Plasma Beku.
3.2 Saran
Kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan
makalah ini. Sehingga Kami secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari
pembaca. Semoga untuk kedepannya makalah ini berguna baik bagi pembaca maupun
penulis.
9
DAFTAR PUSTAKA
Kumar, Rahul. 2017. Blood transfusion in veterinary medicine. Hematology & Transfusion
International Journal Volume 4 issue 4.
Viveronnika, Elsya Aldonna., Suseksi, Andri., dan Ariyadi, Tulus. 2017. Pengaruh Transfusi
Whole Blooddan Packed Red Cellterhadap Kadar Hemoglobin. Semarang : Universitas
Muhammadiyah Semarang.
10