Anda di halaman 1dari 47

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

KUMPULAN SOAL-SOAL DAN


PEMBAHASAN

DISUSUN OLEH:

1. Anggi Eka Puspita 1302110987

2. Fadila Tunnisah 1302111326


3. Indah Sawitri Ningrum 1302111527
4. Nurainun 1302110902
5. Yulia Ayu Safitri 1302111042

UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
2013
BAB 2

Anggaran Penjualan

1. Perusahaan kain songket ” BARALEK” memiliki data penjulan dari tahun 2004
sampai dengan 2008 adalah sebagai berikut. Tentukan berapa penjualan songket pada
tahun 2009

Penjualan
Tahun X X² XY
(Y)

2004 65 -2 4 -130

2005 73 -1 2 -73

2006 75 0 0 0

2007 80 1 1 80

2008 85 2 4 170

∑Y = 378 ∑² = 10 ∑XY =
47

Penyelesaian :

∑Y ∑ XY
a=
n = 378/5 = 75,6 dan b = ∑X = 47/10 =4,7

Maka Persamaan Trend : Y = 75,6 + 4,7 X

Nilai Trend pada setiap tahun adalah :

Tahun 2004 : Y = 75,6 + 4,7 (-2) = -9,4

Tahun 2005 : Y = 75,6 + 4,7 (-1) = 70,9

Tahun 2006 : Y = 75,6 + 4,7 (0) =75,6

Tahun 2007 : Y = 75,6 + 4,7 (1) = 80,3

Tahun 2008 : Y = 75,6 + 4,7 (2) = 85


Nilai trend tahun berikutnya dapat dihitung seperti tahun:

Tahun 2009 : Y = 75,6 + 4,7 (3) = 89,7 dan seterusnya

Jika jumlah tahun berjumlah genap

1. Data penjualan kerupuk sanjai Usaha ”MINTUO” di Bukittinggi dalam satuan Kg dari
tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 adalah sebagai berikut, tentukan ramalan
penjualan nya :

Penyelesaian :

Volume
Tahun Penjualan X X² XY
(Kg)

2002 3.700 -3 9 -11.100

2003 3.800 -1 1 -3.800

2004 3.600 1 1 3.600

2005 4.200 3 9 12.600

ΣY = 15.300 Σ X² = ΣXY =
20 1.300

∑Y ∑ XY
a=
n = 15.300/4 = 3825 dan b = ∑X = 1.300/ 20= 65

Fungsi persamaan Y = 3825 + 65 X

Maka ramalan penjualan kerupuk sanjai Usaha ”MINTUO tahun 2007 adalah :

Y = 3825 + 65(7) = 4280 Kg

2. Diketahui informasi penjualan Keripik Balado ”SITI NURBAYA” dari tahun 2001
sampai dengan 2005 dalam satuan unit adalah sebagai berikut :
Tahun Penjualan (Y)
2001 110.000
2002 125.000
2003 120.000
2004 155.000
2005 165.000
Penjualan tersebut adalah penjualan dari dua macam produk yang dihasilkan usaha keripik
baladao ini yaitu keripik balado pedas dan keripik balado manis. Berdasarkan data diatas
susunlah anggaran penjualan tahun 2006 jika menggunakan trend atau metode least square :

Penyelesaian :

Menentukan tingkat penjualan tahun 2006 dengan melakukan peramalan menggunakan


metode trend least square

Tahu Penjualan
X XY X²
n (Y)

2001 110.00 -2 - 4
0 220.00
0

2002 125.00 -1 - 1
0 125.00
0

2003 120.00 0 0 0
0

2004 155.00 1 155.00 1


0 0

2005 165.00 2 330.00 4


0 0

∑Y= ∑XY = ∑X²=


675.000 140.000 10
a = ∑Y/n = 675.000/5 = 135.000

b= ∑XY/X² = 140.000/10 = 14.000

Maka Y = a + bX

Y = 135.000 + 14.000X

Jadi tingkat penjualan tahun 2006 adalah Y 2006 = 135.000+14.000(3) = 177.000 unit

3. Berikutadalah data penjualan PT IzathSentosadaritahun 2006-2011,


tentukanpenjualantahun 2012menggunakanmetode Trend Moment :
Tahun Y
2006 240
2007 250
2008 280
2009 290
2010 305
2011 330

Berikutperhitunganuntukmemudahkanmetode trend moment


Tahun Y X XY X2
2006 240 0 0 0
2007 250 1 250 1
2008 280 2 560 4
2009 290 3 870 9
2010 305 4 1220 16
2011 330 5 1650 25
Ʃ 1695 15 4550 55
Y = data penjualantahunsebelumnya
X = tahunke-

Kemudianmasukkankedalamrumus
ƩY = n.a + b. ƩX 1695 = 6.a +b.15
ƩXY = a. ƩX + b. ƩX2 4550 = 15a + b. 55

Kemudiansusunmenggunakanmetodeeliminasiuntukmendapatkannilaiaatau b terlebihdahulu
1695 = 6.a +b.15 (x 2,5) 4237,5 = 15a + 37,5b
4550 = 15a + b. 55 ( x 1 ) 4550 = 15a + 55b -
-312,5 = -17,5b
b = 17,8571
Kemudianmasukkannilai b kesalahsatupersamaan,
1695 = 6a + 267,8571*
a = 237,86
(*267,8571 = 15 x 17,8571)
Terakhirmasukkannilai a dan b kedalampersamaan Y= a + bX
Y = 237,86 + 17,8571*6
Y = 350
Jadipenjualantahun 2012 dianggarkansebesar350 unit
4. Misalkan penjualan susu bayi tergantung dengan besarnya tingkat kelahiran di suatu
wilayah, artinya terdapat dua variabel yakni tingkat penjualan dan tingkat kelahiran.
Apabila X adalah tingkat kelahiran dan Y adalah tingkat penjualan susu bayi maka
persamaan regresi dan nilai korelasinya adalah sebagai berikut :

Tahu Penjualan X XY X² Y²
n
(Y)

2004 130 3 0 0 16900

2005 145 4 145 1 21025

2006 150 5 300 4 22500

2007 165 6 495 9 27225

2008 170 7 680 16 28900

∑Y = 760 ∑X=25 ∑XY ∑X²=30 ∑Y²=


= 116550
1620
b = (5) (3900) – (25) (760) / (5) (135) – (25)2

= 19500 – 19000 / 675 - 625

= 500 / 50

= 10

= 760 – (10) (25) / 5

= 102

Maka persamaan regresi :Y = 102 + 10 X

Maka nilai korelasi

5(3900)−25(760)
r=
√ 5(135)−(25 )√ 5(116500)−(760)
r = 0,985

Hal ini bearti pengaruh tingkat kelahiran sangat besar dan posisitif terhadap tingkat permintaan
susu bayi. Bila tingkat kelahiran meningkat maka permintaan terhadap susu bayi meningkat,
sebaliknya bila tingkat kelahiran menurun maka permintaan terhadap susu bayi juga menurun.
BAB 3
ANGGARAN PRODUKSI

SOAL 1

PT Raya Persada merencanakan penjualan tahun 2011 dengan Pola sbb:


Januari : 52.000
Februari : 60.000
Maret : 74.000
Persediaanawal: 13.000
Persediaan akhir: 28.000
Berdasardata diatas hitunglah :
1. Tingkat produksi tahun 2011
2. Anggaran produksi2011 dengan ketentuan Pola produksi konstan

Jawab :
1.      Tingkat produksi tahun 2011
Penjualan 3 bln 186.000 unit
Persediaan akhir tahun 28.000unit +
Kebutuhan 1 tahun 214.000 unit
Persediaan awal 13.000 unit –
Jumlah yang harus diproduksi 201.00 unit
2.      Pola produksi konstan
Jumlahproduksiper bulan = 201.000/3
= 67.000

Januari Februari Maret


Penjualan 52.000 60.000 74.000
Per. Akhir 28.000 35.000 28.000
Kebutuha 80.000 95.000 102.000
n 13.000 28.000 35.000
Pers.
Awal
produksi 67.000 67.000 67.000

SOAL 2

 Rencana penjualan produk x = 182 unit


 Persediaan awal = 10 unit
 Persediaan akhir = 12 unit
 HITUNGLAH TINGKAT STABILITAS PERSEDIAAN..
Jawab:
Rencana Penjualan setiap Triwulan :

TRIWULAN PENJUALAN

1 43 unit

2 45 unit

3 47 unit

4 47 unit

TOTAL 182 unit

Pada kasus di atas bila persediaan awal dan akhir direncanakan 10 unit, maka anggaran produksi:
Jawab:

Keterangan Triwulan Total


I II III IV

Penjualan 43 45 47 47 182

Persediaan akhir 10 10 10 10 10

Kebutuhan 53 55 57 57 192

Persediaan awal 10 10 10 10 10

Produksi 43 45 47 47 182

Bila persediaan awal = 10

persediaan akhir = 13 Selisih = 13 – 10 = 3

Selisih : 3  3/3 = 1

Triwulan Total
Keterangan
I II III IV

Penjualan 43 45 47 47 182

Persediaan akhir 11 12 13 13 13

Kebutuhan 54 57 60 60 195

Persediaan awal 10 11 12 13 10

Produksi 44 46 48 47 185

SOAL 3

   PT Nissan Sejahtera merencanakan penjualan mobil selama 4 bulan sbb


Januari : 43000
februari : 45000
Maret : 47000
April : 47000
Persediaan awal bulan januari 13000 Dan persediaan akhir bulan april 15000.
Buatlah anggaran produksi perbulan dengan pola konstan ,jika PT Nissan sejahtera menentukan
produksi konstan tiap bulan sebesar 46000
Jawab ;

Keterangan januari Februari Maret april


Penjualan 43000 45000 47000 47000
Persediaanawal 13000 16000 17000 16000
Kebutuhan 30000 29000 30000 31000
Persediaanakhi 16000 17000 16000 15000
r
produksi 46000 46000 46000 46000

SOAL 4

Rencana penjualan selama 1 tahun (2008) pada PT “SINAR MAS” adalah sebagai

berikut :

Bulan Tingkat Penjualan


Januari 1.500 unit

Februari 1.600 unit

Maret 1.600 unit

April 1.400 unit

Mei 1.200 unit

Juni 1.000 unit

Juli 700 unit

Agustus 600 unit

September 900 unit


Oktober 1.100 unit

November 1.200 unit

Desember 1.400 unit


14.200 unit

Sedangkan perkiraan tingkat persediaan adalah :

Persediaan awal tahun = 2.000 unit

Persediaan akhir tahun = 1.500 unit

Berapa anggaran produksi nya?

Jawab:

Dari data tersebut,budget produksi yang mengutamakan stabilitas produksi dapat


disusun,dengan urutan sebagai berikut :

- Penjualan 1 tahun = 14.200 unit

- Persedian akhir tahun = 1.500 unit

Produksi selama 1 tahun = 13.700 unit

Produksi selama 1 bulan = 13.700/12 = 1.141.67 unit

Produksi selama 1 tahun = 13.700 unit

Produksi selama 1 bulan = 13.700/12 = 1.141.67 unit

- Kebutuhan 1 tahun = 15.700 unit

- Persediaan awal tahun = 2.000 unit

- Jumlah yang harus diproduksi = 13.700 unit

Produksi selama 1 tahun = 13.700 unit

Produksi selama 1 bulan = 13.700/12 = 1.141.67 unit


Tingkat Persediaan Tingkat Persediaan
Bulan Rencana
Produksi Awal Kebutuhan Akhir
Januari 1.200 2.000 3.200 1.700 1.500
Februari 1.200 1.700 2.900 1.300 1.600
Maret 1.200 1.300 2.500 900 1.600
April 1.200 900 2.100 700 1.400
Mei 1.100 700 1.800 600 1.200
Juni 1.100 600 1.700 700 1.000
Juli 1.100 700 1.800 1.100 700
Agustus 1.100 1.100 2.200 1.600 600
September 1.100 1.600 2.700 1.800 900
OKtober 1.100 1.800 2.900 1.800 1.100
November 1.100 1.800 2.900 1.700 1.200
Desember 1.200 1.700 2.900 1.500 1.400
JUMLAH 13.700 2.000 15.700 1.500

SOAL 5

Jika anggaran penjualan untuk periode 3 bulan adalah 4000 unit per bulan, estimasi persediaan
awal dan persediaan akhir adalah 2000 unit dan 3500 unit, dan perusahaan menggunakan
kebijakan stabilitas tingkat persediaan, maka produksi pada bulan ketiga adalah

Jawab:

Januari Februari Maret Total


pernjualan dalam unit 4000 4000 4000 12000
Ditambah: persediaan 2500 3000 3500 3500
akhir brg jadi
Total brg jadi yg 6500 7000 7500 15500
dibtuhkan
Dikurangi: persediaan 2000 2500 3000 2000
awal brg jadi
Jumlh brg jadi yg akn di 4500 4500 4500 13500
produksi

Persediaan barang jadi = persediaan akhir - persediaan awal

= 3500 – 2000
= 1500 (dibagi dengan setiap bulan)

= 1500/3 = 500 (menambah persediaan awal

Persediaan akhir suatu bulan akan menjadi persediaan awal dibulan berikutnya, sehingga
persediaan akhir bulan februari diperoleh dari persediaan awal bulan maret.

Jadi, produksi pada bulan ketiga adalah 4500 unit.

BAB 4

Anggaran Biaya Produksi

1. Berdasarkan Informasi berikut ini, susunlah pemakaian bahan baku untuk bulan
November 2014 !
Penjualan (unit) 460.000

Persediaan barang jadi per 1 November 40.000

Persediaan barang jadi per 30 November 35.000

Setiap 1 unit barng jadi memerlukan 6 kg bahan baku. Harga bahan baku setiap kg nya
untuk bulan Oktober diperkirkan sebesar Rp5.000

Jawab:

Penjualan (unit) 460.000

Ditambah: Persediaan akhir 35.000

Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 495.000

Dikurang: Persediaan awal 40.000

Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 455.000

Dikali:Standar kebutuhan bahan baku per unit 5 kg

Jumlah kebutuhan bahan baku 2.275.000 kg

Dikali:Harga bahan baku per kg Rp5.000

Total biaya bahan baku untuk diproduksi Rp11.375.000.000


2. Dengan menggunakan data pada soal no. 1, susunlah anggaran pemebelian bahan baku
untuk bulan November 2014 dengan menggunakan infomasi berikut ini:
Persediaan bahan baku awal 20.000 kg

Persediaan bahan baku akhir 15.000 kg

Jawab:

Jumlah kebutuhan bahan baku 2.275.000 kg

Ditambah: Persediaan akhir 15.000 kg

Jumlah bahan baku yang dibutuhkan 2.260.000 kg

Dikurang: Persediaan awal 20.000 kg

Jumlah kebutuhan bahan baku 2.240.000 kg

Dikali:Harga bahan baku per kg Rp5.000

Total biaya bahan baku untuk diproduksi Rp11.200.000.000

3. PT Ridho Illahi hendak menyusun anggaran tenaga kerja langsung untuk bulan Januari
2013. Berikut ini adalah informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran tersebut.

Anggaran Produksi

PT Ridho Illahi

Untuk periode Januari 2013

Nama Produk: Gamis Katun

Penjualan (unit) 3.000


Ditambah: Persd. Akhir barang jadi 600
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 3.600
Dikurang: Persd. Awal barang jadi 400
Jumlah barang jadi yang akan dproduksi 3200
Produksi Gamis Katun dilakukan oleh 2 departemen:

1. Dep. Penjahitan
Waktu yang dibutuhkan untuk menjahit gamis katun adalah 6 menit (0,1 jam). Honor
untuk pegawai dep. Penjahitan per jamnya sebesar Rp8.000

2. Dep. Pengemasan
Diperlukan waktu selama 3 menit (0,05 jam) untuk mengemas gamis katun. Honor
utk pegawai tersebut Rp. 5.200 per jamnya.

Penyelesaian

Anggaran Tenaga Kerja Langsung

PT Ridho Illahi

Untuk periode Januari 2013

Nama Produk: Gamis Katun


Dep. Penjahitan:
Jumlah Produksi 4600
Standar Penggunaan Jam Tenaga Kerja langsung 0.1
Jumlah Jam Tenaga Kerja Langsung 460
Upah per jam 8000
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dep. Penjahitan Rp3,680,000

Dep. Pengemasan
Jumlah Produksi 4600
Standar Penggunaan Jam Tenaga Kerja langsung 0.05
Jumlah Jam Tenaga Kerja Langsung 230
Upah per jam 5200
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dep. Penjahitan Rp1,196,000

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp4,876,000

Total Jam tenaga kerja langsung

Dep. Penjahitan = 4600 x 0,1 jam = 460 jam

Dep. Pengemasan = 4600 x 0,05 jam= 230 jam

4. PT Ridho Illahi hendak menyusun anggaran Biaya Overhead Produksi untuk bulan
Januari 2013. Berikut ini adalah informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran
tersebut.

Anggaran Produksi

PT Ridho Illahi

Untuk periode Januari 2013

Nama Produk: Gamis Katun

Penjualan (unit) 3.000


Ditambah: Persd. Akhir barang jadi 600
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 3.600
Dikurang: Persd. Awal barang jadi 400
Jumlah barang jadi yang akan dproduksi 3200

Produksi Gamis Katun dilakukan oleh 2 departemen:

1) Dep. Penjahitan
Waktu yang dibutuhkan untuk menjahit gamis katun adalah 6 menit (0,1 jam). Honor
untuk pegawai dep. Penjahitan per jamnya sebesar Rp8.000

2) Dep. Pengemasan
Diperlukan waktu selama 3 menit (0,05 jam) untuk mengemas gamis katun. Honor
utk pegawai tersebut Rp. 5.200 per jamnya.

Berikut adalah biaya overhead yang diperkirakan akan dikeluarkan oleh perusahaan
untuk bulan Januari 2013

a. Biaya gaji pengawas produksi tetap sebesar Rp6.000.000/bulan. Biaya gaji


pengawas produksi yang dialokasikan ke dep. Penjahitan dn dep. Pengawasan
dibagi secara merata.
b. Biaya tetap untuk perawatan mesin sebesar Rp3.000.000/bulan. Dialokasikan
berdasarkan jumlah mesin yang terdapat di dep. Penjahitan dan dep. Pengawasan.
Biaya variabel untuk perawatan mesin utuk kedua dep tersebut sebesar
Rp2.000/jam
c. Biaya tetap untuk sewa pabrik sebesar Rp6000.000/bulan dialokasikan berdasrkan
luas bangunan yang dipakai oleh setiap dep.
d. Biaya listrik yang bersifat variabel untuk setiap pemakaian mesin per jam adalh
Rp4.000. tinggi rendahnya biaya listrik untuk setiap dep. ditentukan oleh waktu
pemakaian mesin. Biaya listrik yang bersifat tetap sebesar Rp5.000.000
dialokasikan ke dep. penjahitan dan dep. pengemasan dengan proporsi 30% dan
70%
e. Biaya asuransi tetap pegawai pabrik sebesar Rp4000.000/bulan dialokasikan kedua
dep. berdasarkan biaya tenaga kerja langsung per dep. per bulannya.

Berikut ini adalah table diperlukan untuk mengalokasikan biaya overhead untuk dep.
penjahitan dan pengemasan untuk bulan januari 2013.

Dep. penjahitan Dep. pengemasan


Jumlah Mesin 6 14
Jumlah jam mesin 1000 1.500
Jumlah Luas Pabrik 1.00 m 2.000 m
Biaya Tenaga Kerja langsung 3.680.000 1.196.000

Penyelesaian:
Anggaran Biaya Overhead

PT Ridho Illahi

Untuk periode Januari 2013

Nama Produk: Gamis Katun

Biaya FOH Biaya FOH Fixed Total


Variabel
Dep. Penjahitan
Biaya gaji 3.000.000 3.000.000
Biaya perawatan mesin 2.000.000 900.000 2.900.000
Biaya sewa pabrik 2.000.000 2.000.000
Biaya Listrik 1.500.000 4.000.000 5.500.000
Biaya asuransi 3.026.251 3.026.251
Total 6.526.251 9.900.000 16.426.251

Biaya FOH Biaya FOH Fixed Total


Variabel
Dep. Pengemasan
Biaya gaji 3.000.000 3.000.000
Biaya perawatan mesin 3.000.000 2.100.000 5.100.000
Biaya sewa pabrik 4.000.000 4.000.000
Biaya Listrik 3.500.000 6.000.000 9.500.000
Biaya asuransi 973.749 973.749
Total 7.473.749 15.100.000 22.573.749

 Biaya Perawatan mesin:


Tetap

Dep. penjahitan 6/20 x 3.000.000 = 900.000

Dep. pengemasan 14/20 x 3.000.000 = 2.100.000

Biaya Variabel perawatan mesin

Dep. penjahitan 1.000 x 2.000 = 2.000.000

Dep. pengemasan 1.500 x 2.000 = 3.000.000

 Biaya sewa pabrik


Dep. penjahitan 1.000/3.000 x 6.000.000 =2.000.000

Dep. pengemasan 2000/3.500 x 6.000.000= 4.000.000


 Biaya Listrik
Tetap

Dep. penjahitan 30% x 5.000.000 = 1.500.000

Dep. pengemasan 70% x 5.000.000 = 3.500.000

Variabel

Dep. penjahitan 4.000 x 1.000 = 4.000.000

Dep. pengemasan 4.000 x 1.500 =6.000.000

 Biaya asuransi
Dep. penjahitan 3.680.000/4.876.000 x 4.000.000 = 3.026.251

Dep. pengemasan 1.196.000/4.876.000 x 4.000.000 =973.749

5. PT Ridho Illahi ingin menyusun anggaran Biaya Produksi untuk bulan Januari 2013.
Berikut ini adalah informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran tersebut.

Anggaran Produksi

PT Ridho Illahi

Untuk periode Januari 2013

Nama Produk: Gamis Katun

Penjualan (unit) 3.000


Ditambah: Persd. Akhir barang jadi 600
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 3.600
Dikurang: Persd. Awal barang jadi 400
Jumlah barang jadi yang akan dproduksi 3200

Anggaran Pemakaian Bahan Baku

PT Ridho Illahi

Untuk bulan yang berakhir 31 Januari 2013


Kain Kancing
Jmlh produksi brg jadi 3200 3200
Standar kebutuhan bahan baku per unit 2 6
Jmlh kbutuhan bahan baku untuk produksi 6.400 19.200
Harga bahan baku per unit 30.000 2.500
Total biaya baku utk produksi 192.000.000 48.000.000

Anggaran Tenaga Kerja Langsung

PT Ridho Illahi

Untuk periode Januari 2013

Nama Produk: Gamis Katun

Dep. Penjahitan:
Jumlah Produksi 4600
Standar Penggunaan Jam Tenaga Kerja langsung 0,1
Jumlah Jam Tenaga Kerja Langsung 460
Upah per jam 8000
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dep. Penjahitan Rp3.680.000

Dep. Pengemasan
Jumlah Produksi 4600
Standar Penggunaan Jam Tenaga Kerja langsung 0,05
Jumlah Jam Tenaga Kerja Langsung 230
Upah per jam 5200
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dep. Penjahitan Rp1.196.000

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp4.876.000

Anggaran Biaya Overhead

PT Ridho Illahi

Untuk periode Januari 2013

Nama Produk: Gamis Katun

Biaya FOH Biaya FOH Fixed Total


Variabel
Dep. Penjahitan
Biaya gaji 3.000.000 3.000.000
Biaya perawatan mesin 2.000.000 900.000 2.900.000
Biaya sewa pabrik 2.000.000 2.000.000
Biaya Listrik 1.500.000 4.000.000 5.500.000
Biaya asuransi 3.026.251 3.026.251
Total 6.526.251 9.900.000 16.426.251

Biaya FOH Biaya FOH Fixed Total


Variabel
Dep. Pengemasan
Biaya gaji 3.000.000 3.000.000
Biaya perawatan mesin 3.000.000 2.100.000 5.100.000
Biaya sewa pabrik 4.000.000 4.000.000
Biaya Listrik 3.500.000 6.000.000 9.500.000
Biaya asuransi 973.749 973.749
Total 7.473.749 15.100.000 22.573.749

Penyelesaian:

Anggaran Biaya Produksi

PT Ridho Illahi

Biaya Bahan Baku

Kain 192.000.000
Kancing 48.000.000
Subtotal biaya Pemakaian Bahan Baku 240.000.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Dep. Penjahitan 3.680.000


Dep. Pengemasan 1.196.000
Subtotal biaya Tenaga Kerja Langsung 4.876.000

Biaya Overhead Produksi

Dep. Penjahitan 16.426.251


Dep. Pengemasan 22.573.749
Subtotal Biaya Overhead Produksi 39.000.000
Total Biaya Produksi 283.876.000

BAB 5

ANGGARAN BEBAN OPERASIONAL

1. Dari data-data berikut ini susunlah anggaran laba rugi untuk 3 bulan yang berakhir pada 31
maret 2006.
(1) Anggaran penjualan bulan januari,februari,dan maret adalah sebagai berikut.
1. Januari : 500.000 unit dengan harga per unit Rp.100.000
2. Februari : 550.000 unit dengan harga per unit Rp.100.000
3. Maret : 550.000 unit dengan harga per unit Rp.125.000
(2) Informasi dari anggaran produksi adalah sebagai berikut:
1. Persediaan barang jadi per 1 januari 2006 sebesar 47.500 unit. Nilai
persediaan barang jadi awal sebesar Rp.2.375.000.000
2. Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 10% dari penjualan
tiap bulan.
(3) Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data sebagai berikut:
1. Harga beli bahan baku sebesar Rp.30.000 per unit
2. Upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.15.000 per unit.
3. Biaya overhead produksi sebesar Rp.5.000 per unit dan 1.000.000.000.
(4) Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang jadi adalah metode
rata-rata ( average method )
(5) Berikut informasi tentang beban operasi yang di peroleh dari anggaran beban
operasi,beban operasi variable.
1. Beban penjualan 2% dari nilai penjualan setiap bulannya.
2. Beban administrasi 0,075% dari nilai penjualan setiap bulannya, beban
operasi tetap.
3. Beban penjualan Rp.1.260.000.000
4. Beban administrasi Rp.1.500.000.000
(6) Pajak penghasilan yang di terapkan atas penghasilan perusahaan sebesar 30%.

        Beban penjualan


1.000.000.000 => 2% x ( 500.000 x Rp. 100.000 )
1.100.000.000
1.375.000.000
3.475.000.000 variable
1.260.000.000 tetap
4.735.000.000

        Beban adm & umum


37.500.000 => 0,75% ( 500.000 x Rp. 100.000 )
41.250.000
51.562.000
130.312.500 variable
1.500.000.000 tetap
1.630.312.500

        Biaya produksi


47.500 +x- 160.000 = 1.600.000
X = 1.600.000 – 47.500 + 160.000
X = 1.712.500
BB             : 1.712.500 x 30.000 = 51.375.000.000
TKL           : 1.712.500 x 15.000 = 25.687.500.000
BO             : 1.712.500 x 5.000 = 9.562.500.000

Jawaban No. 1
PT. ANGKASA JAYA
ANGGARAN LABA RUGI
UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2006
Penjualan 173.750.000.000
Beban pokok penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi 2.735.000.000
Biaya produksi
BB yang di gunakan 51.375.000.000
Tenaga kerja langsung 25.687.500.000
BOP 9.562.5000.000
Persediaan barang jadi tersedia dijual 89.000.000.000
Dikurangi:persediaan akhir barang jadi 17.375.000.000
Beban pokok penjualan 71.625.000.000
Laba kotor yang dianggarkan 102.125.000.000
Beban operasi
beban penjualan 4.735.000.000
Beban adm 1.630.312.500 6.365.312.500
laba sebelum pajak dianggarkan 95.759.687.500
Perkiraan pajak penghasilan 28.727.906.250
laba bersih yang di anggarkan 67.031.781.250

2.      PT.Mitra utama abdi memiliki data-data berikut yang dapat digunakan untuk menyusun
anggaran laba rugi untuk bulan juli 2006.
a.       Anggaran penjualan bulan juli 2006 adalah sebagai berikut.
        Juli 5.000 unit dengan harga per unit Rp.12.000
b.      Informasi dari anggaran produksi adalah sebagai berikut.
        Persediaan barang jadi per 1 juli 2006 sebesar 500 unit. Nilai persediaan barang jadi
awal per unit sebesar Rp.6.000
        Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 10% dari penjualan tiap bulan.
c.       Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data sebagai berikut.
        Harga beli bahan baku sebesar Rp.4.000 per unit
        Upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.3000 per unit.
        Biaya overhead produksi sebesar Rp.1.000 per unit dan Rp.5.000.000
d.      Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang jadi adalah metode rata-rata
(average method )
e.       Berikut informasi tentang beban operasi yang diperoleh dari anggaran beban operasi
beban operasi variable
        Beban penjualan                 : 5% dari nilai penjualan
        Beban administrasi  : 0.
Beban operasi tetap
        Beban penjualan                       :Rp.800.000
        Beban administrasi                    :Rp.600.000
f.        Pajak penghasilan yang di terapkan atas penghasilan perusahaan sebesar 40%.
        Biaya produksi
500 +x- 500 = 5.000
5 x = 5.000 – 500 + 500
      = 5.000
BB             = 5.000 x 4.000 = 20.000.000
TKL           = 5.000 x 3.000 = 15.000.000
BOP          = 5.000 x 1.000 = 5.000.000 + 5.000.000

        Beban penjualan = 5% x 60.000.000


          = 3.000.000 + biaya penjualan tetap
          = 3.800.000

Jawaban No. 2
PT. MITRA UTAMA ABADI
ANGGARAN LABA RUGI
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 JULI 2006
Penjualan 60.000.000
Beban pokok penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi 3.000.000
Biaya produksi
BB yang di gunakan 20.000.000
Tenaga kerja langsung 15.000.000
BOP 10.000.000
Persediaan barang jadi tersedia dijual 48.000.000
Dikurangi:persediaan akhir barang jadi 6.000.000
Beban pokok penjualan 42.000.000
Laba kotor yang dianggarkan 18.000.000
Beban operasi
beban penjualan 3.800.000
Beban adm 600.000 4.400.000
laba sebelum pajak dianggarkan 13.600.000
Perkiraan pajak penghasilan 5.440.000
laba bersih yang di anggarkan 8.160.000

        Biaya produksi


500 +x- 500 = 5.000
5 x = 5.000 – 500 + 500
      = 5.000
BB             = 5.000 x 4.000 = 20.000.000
TKL           = 5.000 x 3.000 = 15.000.000
BOP          = 5.000 x 1.000 = 5.000.000 + 5.000.000

        Beban penjualan = 5% x 60.000.000


          = 3.000.000 + biaya penjualan tetap
          = 3.800.000

3. Berikut data unt menyusun operating budget bulan Pebruari & Maret 2011 pada PT. SATRIA :

1. Selama Januari 2011 dpt menjual 50.000 unit Produk dan diharapkan akan selalu
meningkat 20% pada bulan berikutnya, dg harga jual Rp 7.500 per unit.

2. Persediaan produk jadi per 31 Januari 2011 adalah 12.000 unit. Diharapkan
persediaan akhir produk jadi sebesar 30% dari unit penjualan bulan yang lalu.

3. Unt memproduksi per unit produk dibutuhkan 0,30 liter Bahan A seharga Rp
5.000/liter dan 0,20 liter Bahan B seharga Rp 8.000/liter
4. Persediaan bahan per 31 Januari 2011 adalah 6.000 unit Bahan A dan 4.000 unit
Bahan B. Diharapkan persediaan akhir bahan sebesar pemakaian unt memproduksi
30% unit penjualan bulan bersangkutan.

5. Unt memproduksi per unit produk dibutuhkanjam 0,10 jam kerja buruh langsung di
Dept. Processing dg upah Rp 6.000/jam dan 0,05 jam kerja buruh langsung di Dept.
Finishing  dg upah Rp 4.000/jam.

6. Biaya overhead variabel dibebankan ke produk dg tarip Rp 4.000 per jam kerja buruh
langsung dan biaya overhead tetap dianggarkan sebesar Rp 25.200.000 per bulan.

7. Biaya penjualan variabel Rp 200 per unit penjualan, sedang biaya penjualan tetap dan
biaya administrasi tetap dianggarkan masing-masing 10% dan 5% dari penjualan.

Diminta : susunlah operating budget unt bulan Pebruari & Maret 2011!

Jawaban No.3
PT. SATRIA
Anggaran Penjualan – Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI MARET
Unit pPenjualan* 60.000 Unit 72.000 Unit
Harga per unit Rp 7.500 Rp 7.500
TOTAL PENJUALAN Rp 450.000.000 Rp 540.000.000

* Unit penjualan meningkat 20% pada bulan berikutnya


         Unit penjualan Peb = 120% x 50.000 U = 60.000 U
         Unit penjualan Mar = 120% x 60.000 U = 72.000 U
PT. SATRIA
Anggaran Produksi – Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI MARET
Unit penjualan 60.000 Unit 72.000 Unit
Unit persediaan akhir yg diharapkan* 15.000 Unit 18.000 Unit
Total unit yg dibutuhkan 75.000 Unit 90.000 Unit
Unit persediaan awal (12.000) Unit (15.000) Unit
UNIT YG DIPRODUKSI 63.000 Unit 75.000 Unit

* Unit persediaan akhir produk jadi = 30% x unit penjualan bualn lalu
         Unit persediaan 28 Peb = 30% x penjualan Jan 50.000 U = 15.000 U
         Unit persediaan 31 Mar = 30% x penjualan Peb 60.000 U = 18.000 U

PT. SATRIA
Anggaran Pemakaian Bahan – Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI MARET
BAHAN A :
Unit produksi 63.000 Unit 75.000 Unit
Pemakaian per unit 0,30 liter 0,30 liter
PEMAKAIAN BAHAN A UNT PRODUKSI 18.900 liter 22.500 liter

BAHAN B :
Unit produksi 63.000 Unit 75.000 Unit
Pemakaian per unit 0,20 liter 0,20 liter
PEMAKAIAN BAHAN B UNT PRODUKSI 12.600 liter 15.000 liter

PT. SATRIA
Anggaran Pembelian Bahan – Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI MARET
BAHAN A :
Total pemakaian Bahan A untuk produksi 18.900 liter 22.500 liter
Unit persediaan akhir yg diharapkan* 5.400 liter 6.480 liter
Total unit yg dibutuhkan 24.300 liter 28.980 liter
Unit persediaan awal (6.000) liter (5.400) liter
UNIT YG DIBELI 18.300 liter 23.580 liter
Harga pokok per liter Rp 5.000 Rp 5.000
Harga pokok pembelian BAHAN A Rp  91.500.000 Rp 117.900.000

BAHAN B :
Total pemakaian Bahan B untuk produksi 12.600 liter 15.000 liter
Unit persediaan akhir yg diharapkan* 3.600 liter 4.320 liter
Total unit yg dibutuhkan 16.200 liter 19.320 liter
Unit persediaan awal (4.000) liter (3.600) liter
UNIT YG DIBELI 12.200 liter 15.720 liter
Harga pokok per liter Rp 8.000 Rp 8.000
Harga pokok pembelian BAHAN B Rp  97.600.000 Rp 125.760.000
TOTAL BIAYA PEMBELIAN BAHAN Rp 189.100.000 Rp 243.660.000

Unit persediaan akhir bahan = pemakain x 30% x unit penjualan bulan bersangkutan
# BAHAN A :
         Unit persediaan 28 Peb = 0,30 liter x 30% x penjualan Peb 60.000 U = 5.400 liter
         Unit persediaan 31 Mar = 0,30 liter x 30% x penjualan Mar 72.000 U = 6.480 liter
# BAHAN B :
         Unit persediaan 28 Peb = 0,20 liter x 30% x penjualan Peb 60.000 U = 3.600 liter
        Unit persediaan 31 Mar = 0,20 liter x 30% x penjualan Mar 72.000 U = 4.320 liter

PT. SATRIA
Anggaran Biaya Bahan – Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI MARET
BIAYA BAHAN A :
Total pemakaian Bahan A untuk produksi 18.900 liter 22.500 liter
Harga pokok per liter Rp 5.000 Rp 5.000
Total biaya BAHAN A Rp 94.500.000 Rp 112.500.000

BIAYA BAHAN B :
Total pemakaian Bahan B untuk produksi 12.600 liter 15.000 liter
Harga pokok per liter Rp 8.000 Rp 8.000
Total biaya BAHAN B Rp 100.800.000 Rp 120.000.000
TOTAL BIAYA BAHAN Rp 195.300.000 Rp 232.500.000

PT. SATRIA
Anggaran Biaya Buruh Langsung  – Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI MARET
DEPT. PROCESSING
Unit produksi 63.000 Unit 75.000 Unit
Jam kerja langsung per unit 0,10 jam 0,10 jam
Total jam kerja langsung  6.300 Jam 7.500 Jam
Upah per jam Rp 6.000 Rp 6.000
Total biaya buruh langsung DEPT. PROCESSING Rp 37.800.000 Rp 45.000.000

DEPT. FINISHING
Unit produksi 63.000 Unit 75.000 Unit
Jam kerja langsung per unit 0,05 jam 0,05 jam
Total jam kerja langsung 3.150 Jam 3.750 Jam
Upah per jam Rp 4.000 Rp 4.000
Total biaya buruh langsung DEPT. FINISHING Rp 12.600.000 Rp 15.000.000
TOTAL BIAYA BURUH LANGSUNG Rp 50.400.000 Rp 60.000.000

PT. SATRIA
Anggaran Biaya Overhead Pabrik  – Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI MARET
BIAYA OVERHEAD VARIABEL
Total jam kerja langsung Dept. Processing  6.300 Jam 7.500 Jam
Total jam kerja langsung Dept. Finishing 3.150 Jam 3.750 Jam
Total jam kerja langsung 9.450 jam 11.250 jam
Tarip overhead variabel per jam kerja langsung Rp 4.000 Rp 4.000
Total biaya overhead variabel Rp 37.800.000 Rp 45.000.000
Total biaya overhead tetap    25.200.000    25.200.000
TOTAL BIAYA OVERHEAD Rp 63.000.000 Rp 70.200.000

PT. SATRIA
Anggaran Biaya Overhead Pabrik  – Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI MARET
Total biaya bahan Rp 195.300.000 Rp 232.500.000
Total biaya buruh langsung         50.400.000         60.000.000
Total biaya overhead pabrik         63.000.000         70.200.000
TOTAL BIAYA PRODUKSI Rp 308.700.000 Rp 362.700.000
Unit produksi (:)   63.000 unit (:)  75.000 unit
BIAYA PRODUKSI PER UNIT Rp 4.900 Rp 4.836

PT. SATRIA
Anggaran Harga Pokok Penjualan  – Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI MARET
TOTAL BIAYA PRODUKSI Rp 308.700.000 Rp 362.700.000
Harga pokok persediaan awal*         58.800.000         73.500.000
Harga pokok produk tersedia dijual  Rp 367.500.000 Rp 436.200.000
Harga pokok persediaan akhir**           (73.500.000)        (87.048.000)
HARGA POKOK PENJUALAN Rp 294.000.000 Rp 349.152.000

* Harga pokok persediaan awal :


         Persediaan awal Peb = Persediaan akhir Jan = 12.000 unt x HP Jan Rp 4.900 = Rp  58.800.000
         Persediaan awal Mar = Persediaan akhir Peb = 15.000 unit x  HP Peb Rp 4.900 = Rp 73.500.000

** Harga pokok persediaan akhir :


         Persediaan akhir Peb = 15.000 unit x  HP Peb Rp 4.900 = Rp 73.500.000
         Persediaan akhir Mar = 18.000 unit x  HP Mar Rp 4.836 = Rp 87.048.000

PT. SATRIA
Proyeksi Laporan Laba Rugi  – Bulan Pebruari dan Maret 2011
PEBRUARI MARET
Total penjualan   Rp  450.000.000   Rp  540.000.000
Harga pokok penjualan         294.000.000         349.152.000
LABA KOTOR Rp  156.000.000   Rp 190.848.000
Biaya operasi :
Biaya penjualan*   Rp   57.000.000    Rp  68.400.000
Biaya administrasi**          22.500.000          27.000.000
TOTAL BIAYA OPERASI    Rp  79.500.000   Rp   95.400.000
LABA BERSIH  Rp 76.500.000 Rp    95.448.000

*Biaya penjualan :
Peb = (penjualan Peb 60.000 x Rp 200) + (10% x Rp 450.000.000) = Rp 57.000.000
Mar = (penjualan Mar 72.000 x Rp 200) + (10% x Rp 540.000.000) = Rp 68.400.000
*Biaya administrasi :
Peb = 5% x Rp 450.000.000 = Rp 22.500.000
Mar = 5% x Rp 540.000.000 = Rp 27.000.000

BAB 6
Anggaran Laba Rugi

1.    Dari data-data berikut ini, susunlah anggaran laba rugi PT.Izath Sentosa untuk 3 bulan
yang berakhir pada 31 maret 2006
a.       Anggaran penjualan bulan januari, februari, maret adalah sbb:\
-          Januari : 500.000 unit dengan harga per unit Rp.100.000,-
-          Februari : 550.000 unit dengan harga per unit Rp.100.000,-
-          Maret : 550.000 unit dengan harga per unit Rp.125.000,-
b.      Informasi dari anggaran produksi adalah sbb:
-          Persediaan barang jadi 1 januari 2006 adalah 47.500 unit dengan nilai persediaan awal
Rp.2.375.000.000,-
-          Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 10% dari penjualan tiap bulan
c.       Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data sbb:
-          Harga beli bahan baku sebesar Rp.30.000,-/unit
-          Upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.15.000,-/unit
-          Biaya overhead produksi sebesar Rp.5.000,-/unit dan Rp.1.000.000.000,-
d.      Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang dagang adalah metode rata-
rata
e.       Berikut informasi tentang beban operasi yang diperoleh dari anggaran beban operasi:
Beban Operasi Variable
-          Beban penjualan : 2 % dari nilai penjualan tiap bulannya
-          Beban administrasi : 0,075% dari penjualan tiap bulannya
Beban Operasi Tetap
-          Beban penjualan Rp.1.260.000.000,-
-          Beban Administrasi Rp.1.500.000.000,-
f.       Pajak penghasilan yang diterapkan atas penghasilan perusahaan sebesar 30%

Penyelesaian:
PT. IZATH SENTOSA
Anggaran Laba/Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 maret 2006
(1)
Penjualan 173.750.000.000
Beban Pokok Penjualan
Saldo Awal Persediaan Barang jadi 2.375.000.000
Biaya Produksi
(4)
          BBB 51.375.000.000
(4)
          BTKL 25.687.500.000
(4)
          BOP 9.562.500.000
Psd. Barang jadi tersedia dijual 89.000.000.000
(2)
Psd. Akhir Barang Jadi ( 17.375.000.000 )
Beban Pokok Penjualan ( 71.625.000.000 )
Laba Kotor yang Dianggarkan 102.125.000.000
Beban Operasi
(5)
          Beban Penjualan 4.735.000.000
(6)
          Beban Administrasi 1.630.312.500 ( 6.365.312.500 )
Laba Sebelum Pajak Dianggarkan 95.759.000.000
(7)
Perkiraan Beban PPh ( 28.727.906.250 )
Laba Bersih yang dianggarkan 67.031.781.250

Keterangan:
(1)   Penjualan :Januari : 500.000 x 100.000 = 50.000.000.000
Februari : 550.000 x 100.000 = 55.000.000.000
Maret : 550.000 x 125.000 = 68.750.000.000
Penjualan total : 173.750.000.000
(2)   Persediaan akhir
Januari = 50.000 x 100.000 = 5.000.000.000
Februari = 55.000 x 100.000 = 5.500.000.000
Maret = 55.000 x 125.000 = 6.875.000.000
Psd akhir 160.000 unit Rp.17.375.000.000,-

(3)   Penjualan = Psd.Awal + Unit yang diproduksi – Psd. Akhir


Unit yang diproduksi = Penjualan – Psd.Awal + Psd.Akhir
Unit yang diproduksi = 1.600.000 – 47.500 + 160.000
= 1.712.000 unit
(4)   Biaya Produksi
BBB :1.712.500 x 30.000 = 51.375.000.000
BTKL :1.712.500 x 15.000 = 25.687.500.000
BOP :1.712.500 x 5.000 = 8.562.500.000
BOP : 1.000.000.000+
Total biaya produksi 86.625.000.000
(5)   Beban Penjualan
Januari : 50.000.000.000 x 2% = 1.000.000.000
Februari : 55.000.000.000 x 2% = 1.100.000.000
Maret : 68.750.000.000 x 2% = 1.375.000.000+
Beban Penjualan Variabel 3.475.000.000
Beban Penjualan Tetap 1.260.000.000+
Total Beban Penjualan 4.735.000.000
(6)   Beban Administrasi
Januari : 50.000.000.000 x 0,075% = 37.500.000
Februari : 55.000.000.000 x 0,075% = 41.250.000
Maret : 68.750.000.000 x 0,075% = 51.562.000+
Beban Administrasi Variabel 130.312.500
Beban Administrasi Tetap 1.500.000.000+
Total Beban Administrasi 1.630.312.500
(7)   Perhitungan Beban PPh
95.759.000.000 x 30% = 28.727.906.250

2. Data keuangan perusahaan manufaktur (PT. Melati) untuk yang berakhir tahun 2010 adalah
sebagai berikut:

1. Persediaan barang jadi 1 januari 2010 100.000.000

2. Persediaan barang jadi 31 desember 2010 120.000.000

3. Persediaan barang dalam proses 1 januari 2010 80.000.000

4. Persediaan barang dalam proses 31 desember 2010 90.000.000

5. Persediaan bahan baku 1 januari 2010 150.000.000


6. Persediaan bahan baku 31 desember 2010 130.000.000

7. Pembelian bahan baku 600.000.000

8. Beban angkut pembelian 30.000.000

9. Retur pembelian 8.000.000

10. Potongan pembelian 7.000.000

11. Penjualan 1.500.000.000

12. Retur penjualan 20.000.000

13. Potongan penjualan 30.000.000

14. Beban penjualan 70.000.000

15. Beban uumum dan administrasi 80.000.000

16. Biaya upah langsung 90.000.000

17. Biaya overhead 100.000.000

18. Beban bunga 10.000.000

19. Tariff pajak penghasilan 25%

Maka yang perlu kita cari yaitu:

a. Bahan baku (BB)

Bahan baku = bahan baku awal+pembelian bersih-bahan baku akhir

=150.000.000+615.000.000-130.000.000

=635.000.000
Harga pokok produksi (HPPd)

HPPd = barang dalam proses awal+BB+TKL+B.overhead-B.dalam proses akhir

=80.000.000+635.000.000+90.000.000+100.000.000-90.000.000

=815.000.000

Harga pokok penjualan(HPP)

HPP =barang jadi awal + HPPd - barang jadi akhir

=100.000.000 + 815.000.000 – 120.000

= 795.000.000

Penjualan bersih (Pb)

Pb = penjualan – retur penjualan – potongan penjualan

= 1.500.000.000 – 20.000.000 – 30.000.000

= 1.450.000.000

Laporan laba rugi

PT. Melati

Per 31 Desember 2010

Keterangan 31 Desember 2010

Penjualan Bersih 1.450.000.000

Harga Pokok Penjualan (795.000.000)

Laba Kotor 655.000.000

Beban Operasi :
Beban Penjualan (70.000.000)

Beban Administrasi dan Umum (80.000.000)

Laba sebelum beban bunga dan pajak 505.000.000

Beban bunga (10.000.000)

Laba bersih sebelum pajak 495.000.000

Pajak penghasilan 25 % x 495.000.000 (123.750.000)

Laba Bersih setelah pajak 371.250.000

3. Data keuangan PT. Cemerlang untuk yang berakhir tahun 2010 adalah sebagai berikut:

1. Persediaan barang dagang 1 januari 2010 100.000.000

2. Pembelian 600.000.000

3. Beban angkut pembelian 20.000.000

4. Retur pembelian 14.000.000

5. Potongan pembelian 6.000.000

6. Beban pemasaran/penjualan 60.000.000

7. Beban administrasi umum 65.000.000

8. Persediaan barang dagang 31 dsember 2010 80.000.000

9. Penjualan kotor 990.000.000

10. Retur penjualan 6.000.000

11. Potongan penjualan 4.000.000


12. Beban bunga 2.000.000

13. Pajak penghasilan dengan tariff 25%

Maka yang pelu dicari:

Harga pokok penjualan (HPP)

HPP :persediaan awal pembelian bersih persediaan akhir

:100.000.000 600.000.000 80.000.000

:620.000.000

Pembelian bersih = pembelian beban angkut retur pembelian


potongan pembelian

Penjualan bersih (Pb)

Pb = penjualan retur penjualan potongan penjualan

= 990.000.000 6.000.000 4.000.000

= 980.000.000

Laporan Laba Rugi


PT. BADAI

Per 31 Desember 2010

Keterangan Per 31 Desember 2010

Penjualan Bersih 980.000.000

Harga Pokok Penjualan ( HPP ) (620.000.000)

Laba Kotor 360.000.000

Beban operasi :

Beban Penjualan (60.000.000)

Beban Administrasi (65.000.000)

Laba bersih sebelum bunga dan pajak 235.000.000

Beban bunga (2.000.000)

Laba bersih sebelum pajak 233.000.000

Pajak penghasilan 25% (58.250.000)

Laba bersih sesudah pajak 174.750.000

4. Berikut ini adalah informasi yang dibutuhkan oleh PT. CANTIK untuk menyusun anggaran
laba rugi bulan april 2011

1.      Anggaran produksi bulan maret 2011 menyajikan informasi berikut.

Anggaran Produksi
PT.Cantik
Bulan april 2011
Sepatu
Penjualan (unit) 8.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 4000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 12.000
Dikurang: Persediaan awal barang jadi 2.000
Jumlah Barang jadi yang akan diproduksi 10.000

2.      Harga jual barang jadi perunit selama bulan april 2011 di perkirakan sebesar Rp.100.000
3.      Perusahaan menggunakan meode rata-rata dalam menghiung biaya persediaan dan beban
pokok penjualan.
4.      Total biaya persediaan barang jadi per 1 april sebesar 80.000.000
5.      Biaya produksi selama bulan april di perkirakan 300.000.000
6.      Pajak penghasilan di perkirakan sebesar 30%
7.      Beban penjualan untuk bulan april di perkirakan sebesar 40.000.000
8.      Beban umum dan administrasi untuk bulan april di perkirakan sebesar 20.000.000
9.      Beban bunga bulan april di perkirakan sebesar 20.000.000
Jawab:
Langkah 1
Membuat format anggaran laba rugi PT.CANTIK

Anggaran laba rugi PT.CANTIK

PT.CANTIK
ANGGARAN LABA RUGI
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 APRIL 2011
Penjualan 800.000.000
Beban pokok penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi 80.000.000
Biaya produksi 300.000.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 380.000.000
Dikurangi:persediaan akhir barang jadi 152.000.000
Beban pokok penjualan 228.000.000
Laba kotor yang dianggarkan 572.000.000
Beban operasi
Beban penjualan 40.000.000
Beban administrasi 20.000.000 60.000.000
Laba operasi yang di anggarkan 512.000.000
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga 20.000.000 20.000.000
Laba sebelum pajak penghasilan 492.000.000
Perkiraan beban pajak penghasilan 147.600.000
Laba bersih yang di anggarkan 344.400.000

Unit Biaya(Rp)
Produksi bulan oktober 8.000 300.000.000
Persediaan barang jadi awal 2.000 80.000.000
Persediaan barang jadi tersedia dijual 10.000 380.000.000

Langkah 2
Tentukan nilai penjualan
Nilai penjualan = jumlah barang jadi yang akan diperkirakan akan dijual selama
bulan april harga jual perunit
= 100.000 8.000 unit
= 800.000.000
Langkah 3
Masukkan data-data  yang telah diberikan pada kasus di atas ke dalam format anggaran laba rugi.
Informasi yang telah diberikan adalah biaya persediaan barang jadi awal, biaya produksi, beban
penjualan, beban adm & umum, serta beban bunga untuk bulan april 2011

Langkah 4
Hitung nilai persediaan barang jadi,
Berikut perhitungan nilai persediaan akhir barang jadi dengan menggunakan asumsi arus biaya
rata-rata.

Unit Biaya(Rp)
Produksi bulan oktober 8.000 300.000.000
Persediaan barang jadi awal 2.000 80.000.000
Persediaan barang jadi tersedia dijual 10.000 380.000.000

Biaya rata-rata persediaan untuk dijual sebesar 38.000 ( 380.000.000 : 10.000 unit ). Adapun
biaya persediaan akhir barang jadi adalah 152.000.000 ( 38.000 x 4.000 unit ).

Langkah 5
Hitunglah beban pokok penjualan, laba kotor, laba operasi, pendapatan, beban lain-lain, dan laba
sebelum pajak penghasilan, perhatikan operasi penambahan atau pengurangan untuk
memperoleh informasi-informasi di atas.

Langkah 6
Menghitung perkiraan beban pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan laba sebelum pajak penghasilan tarif pajak penghasilan
badan

492.000.000 30%
= 147.600.000
Langkah 7
Menyelesaikan penyusunan anggaran laba rugi
= Laba sebelum pajak penghasilan perkiraan beban pajak penghasilan.
= 492.000.000 147.600.000
= 344.400.000

5. PT. A badi Raya untuk menyusun anggaran laba rugi per oktober 2008 dengan data-data
sebagai berikut
1. Anggaran produksi oktober 2008 :

Penjualan 6.000 unit

Ditambah: persediaan akhir barang jadi 1.800 unit

Total barang jadi yang dibutuhkan 7.800 unit

Dikurangi: persediaan awal barang jadi 1.400 unit

Jumlah barang jadi yang diproduksi 6.400 unit

2. Harga jual barang jadi oktober 2008 = Rp. 100.000; per unit
3. Perusahaan menggunakan system metode rata-rata dalam menghitung nilai persediaan
akhir dan harga pokok penjualan barang jadi
4. Jumlah persedian barang jadi per 1 oktober 2008 = Rp. 84.000.000
5. Jumlah biaya produksi selama oktober 2008 = Rp. 391.800.000
6. Pajak penghasilan diperkirakan = 30%
7. Beban penjualan = Rp. 40.000.000, beban Adm & umum Rp. 25.000.000, dan beban
bunga bulan oktober 2008 = Rp. 26.000.000

Buatlah laporan laba rugi PT.Abadi Raya bulan oktober 2008

PT. Abadi Raya

Anggaran Laba Rugi

Bulan Oktober 2008


Penjualan 600.000.000

Harga pokok penjualan:

Persediaan barang jadi awal 84.000.000

Biaya produksi 391.800.000

Barang jadi yang tersedia untuk dijual 475.800.000

Dikurangi: persediaan barang jadi akhir (109.800.000)

Jumlah harga pokok persediaan (366.000.000)

Laba kotor yang dianggarkan 234.000.000

Beban operasi:

Beban penjualan 40.000.000

Beban Adm 25.000.000

Jumlah beban operasi (65.000.000)

Laba operasi yang dianggarkan 169.000.000

Pendapatan dan beban lain-lain:

Beban bunga 26.000.000 (26.000.000)

Laba sebelum pajak penghasilan 143.000.000

Pajak penghasilan:

Perkiraan beban PPh Badan 30% (42.900.000)

100.100.000
Laba bersih yang dianggarkan

Keterangan:

Penjualan = 6.000 unit Rp.100 ribu = 600.000.000

Biaya rata-rata barang jadi per unit = Rp. 475.800.000 7.800 unit = Rp. 61.000;

Persediaan akhir barang jadi = 1.800 unit Rp. 61.000 = Rp.109.800.000

Anda mungkin juga menyukai