Sistem Penyediaan Air Bersih
Sistem Penyediaan Air Bersih
Air juga digunakan sbg pelarut, pembersih dan keperluan lain spt ; rumah tangga, industri,
maupun usaha lain.
Air juga berperan membawa penyebab penyakit Non Mikrobial spt bahan toxid yg
dikandungnya.
Penyakit Infeksi yg ditularkan melalui air adalah typus abdominalis, cholera, dysentri
baciller dan lain2.
Air Bersih :
Air yg digunakan utk keperluan se-hari2 dan akan menjadi air minum setelah dimasak
terlebih dahulu.
Air Minum:
Kualitas Air Minum adalah batas operasional dari kriteria kualitas air dg memasukkan
pertimbangan Non Teknis, misalnya ; kondisi sosial-ekonomi, target atau tingkat kualitas
produksi, tingkat kesehatan, dan teknologi yg tersedia.
-Fisik
-Kimia
-Biologis
-Radiologis Maksimum
Syarat-Syarat Fisik :
- Air Minum harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa (tawar).
- Rasa seperti Asin, Manis, Pahit, Asam dan sebaginya tidak boleh terdapat dalam Air
Minum.
- Suhu sebaiknya sama dengan suhu udara sekitar 25oC, maka apabila terjadi
perbedaan, batas yang diizinKan : 25oC - 30oC
Syarat-Syarat Kimia :
pH
- pH merupakan faktor penting bagi Air Minum, karena mempengaruhi proses Korosi pada
perpipaan, khusus pada pH < 6,5 dan > 9,5 akan mempercepat terjadi Korosi
- Total Solid merupakan bahan yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan
pengeringan pada suhu 103oC - 105oC
Zat atau Bahan Organik yang berlebihan dalam air akan mengakibatkan timbul Bau
yang tidak sedap.
Syarat-Syarat Radiologi :
Air Minum tidak boleh mengandung bahan-bahan Radioaktif, seperti : Sinar Alfa, Beta dan
Gamma.
Persyaratan Kontinuitas :
Arti Kontinuitas disini adalah bahwa Air Baku untuk Air Bersih tersebut dapat
diambil terus menerus dengan fluktuasi debit yang relatif tetap, baik pada musim Kemarau
maupun musim Hujan.
Dalam memilih Air Baku Air Bersih, persyaratan utama meliputi Kualitas, Kuantitas, dan
biaya yang murah dalam proses Pengambilan sampai proses Pengolahannya.
-Air Hujan
-Air Permukaan
-Air Tanah
-Mata Air
a. Kebutuhan Domestik
- Kebutuhan Institusional.
- Kebutuhan Komersil
- Metode Geometrik :
Pt = Po (1+r)n
Dimana :
n = Tahun Poyeksi
-Makin banyak penduduk dan aktivitas yang dilayani, maka makin kecil faktor Hari
Maksimum atau Jam Puncak, karena aktivitas penduduk yang sepanjang hari akan
cenderung membutuhkan Air Bersih mendekati rata-rata.
-Di Indonesia nilai atau faktor Hari Maksimum dan Jam Puncak yang berlaku bisa
berbeda-beda, tergantung dari Perencanaan (Master Plan) Kota dan Perkembangannya.
- Kebtuhan
- Kemauan/minat
2.Kebutuhan Air
3. Letak Topografi Daerah Layanan, yang akan menentukan sistem jaringan dan pola
aliran yang sesuai.
- Sambungan Halaman
- Sambungan Rumah
- Hidran Umum
- Terminal Air
- Kran Umum
Pipa Distribusi
1. Pipa Induk
2. Pipa Cabang
3. Pipa Dinas
Tipe Pengaliran :
Tipe pengaliran sistem distribusi meliputi Aliran Gravitasi dan Aliran secara
Pemompaan
Pola Jaringan :
1. Sistem Cabang
Sistem pendistribusian air bersih yang bersifat terputus membentuk cabang-cabang sesuai
dengan daerah pelayanan
2. Sistem Loop
Sistem Perpipaan melingkar dimana ujung pipa yang satu bertemu kembali dengan ujung
pipa yang lain.