Anda di halaman 1dari 5

  Nama: Norhidayah

Npm: 1714301310010
Kelas: S1 Keperawatan Bilingual (Semester VI)

1.1, Pengetian Fosfor


Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme
untuk pertumbuhan dan sumber energi.

1.2. Keberadaan Unsur Fosfor


Unsur ini tidak pernah terdapat dalam keadaan bebas, karena daya gabungnya
terhadap oksigen besar. Senyawaan fosfor yang terdapat di alam antara lain apatit yang
banyak mengandung Ca3(PO4)2selanjutnya mengandung kapur, CaCl2, dan CaF2. Fosforit
(kalsium fosfat) terdapat dalam tulang binatang menyusui. Apatit dapat ditemukan di
Propinsi Aceh, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Pulau Jawa.

Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen,
melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan
senyawa organik yang berupa partikulat. Senyawa fosfor membentuk kompleks ion besi dan
kalsium pada kondisi aerob, bersifat tidak larut, dan mengendap pada sedimen sehingga
tidak dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik.
Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme
untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada dalam bentuk
senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula
fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk
senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air
laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10%
sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting
dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme.
Sumber fosfat diperairan laut pada wilayah pesisir dan paparan benua adalah sungai.
Karena sungai membawa hanyutan sampah maupun sumber fosfat daratan lainnya, sehingga
sumber fosfat dimuara sungai lebih besar dari sekitarnya. Keberadaan fosfat di dalam air
akan terurai menjadi senyawa ionisasi, antara lain dalam bentuk ion H2PO4-, HPO42-, PO43-.
Fosfat diabsorpsi oleh fitoplankton dan seterusnya masuk kedalam rantai makanan.
1.3. Sifat Fisika dan Kimia Unsur Fosfor
a. Sifat Fisika Unsur Fosfor
1. Warna : tidak berwarna/merah/putih
2. Wujud : padat
3. Titik didih : 550 K (2770C)
4. Titik leleh : 317,3 K (44,20C)
5. Massa jenis (fosfor merah) : 2,34 g/cm3
6. Massa jenis (fosfor putih) : 1,823 g/cm3
7. Massa jenis (fosfor hitam) : 2,609 g/cm3
8. Kalor peleburan      : 0.720 kJ/mol
9. Kalor penguapan     : 5.57 kJ/mol
10. Energi ionisasi : 1011,8 kj/mol

b. Sifat Kimia Unsur Fosfor


Fosfor padat yang murni mempunyai tiga bentuk kristal, yaitu fosfor putih, fosfor merah,
dan fosfor hitam
1) Fosfor Putih
Fosfor putih mempunyai sifat padat seperti lilin, titik lebur rendah (±44ºC), berupa unsur
nonlogam,beracun, mempunyai struktur molekul tetrahedral, mudah terbakat dan bersinar
dalam keadaan gelap. Fosfor putih sangat baik disimpan di dalam botol cokelat dan di
simpan di dalam air atau lemari yang gelap guna menghindari berubahnya fosfor putih
menjadi merah apabila terkena sinar ultraviolet. Fosfor putih dikatakan lebih reaktif
karena pada udara terbuka akan terbakar dengan sendirinya. Karena kereaktifan ini fosfor
putih biasa disimpan dalam air atau alkohol ataupun larutan-larutan inert yang tidak
melarutkan atau bereaksi dengan fosfor. Fosfor putih larut dalam benzena dan karbon
disulfida. Fosfor putih memancarkan cahaya hijau yang lemah (pendaran) dengan adanya
oksigen, (menyala spontan bila bersinggungan dengan udara (inilah alasan perlunya
penyimpanan dalam air), bahan fosforesen yang berpendar dalam gelap.
2) Fosfor Merah
Fosfor merah terbentuk jika fosfor putih dipanaskan atau disinari dengan sinar UV yang
mengakibatkan atom fosfor saling berkatan dalam bentuk tetrahedral. Fosfor merah
biasanya digunakan untuk bahan peledak dan kembang pai. Fosfor merah mempunyai
sifat berupa serbuk, tidak budah menguap, tidak beracun dan tidak bersinar dalam gelap.
Titik lebur fosfor merah 600ºC.

3) Fosfor Hitam
Fosfor hitam kurang reaktif dibanding fosfor merah. Atom fosfor tersusun dalam bidang
datar melalui ikatan kovalen. Antara bidang terdapat gaya van der Waals yang lemah.
Bentuk fosfor yang paling stabil tampaknya adalah P hitam, yang dapat terbentuk dari P
putih pada tekanan tinggi, atau melalui pemanasan P putih dengan katalis (Hg) dan kristal
“benih” P hitam. P hitam mempunyai struktur kristal berlapis, seperti grafit, tetapi
lapisan-lapisannya terikat kuat. P hitam merupakan semikonduktor

1.4. Tanda dan gelaja Fosfor

1). Mual dan muntah

2). Tubuh terasa lemas

3). Sesak napas

4). Gelisah dan susah tidur

5). Nyeri tulang dan sendi

6). Otot kaku

7). Nafsu makan berkurang

8). Kulit gatal-gatal dan kemerahan

9). Kesemutan
1.5. Pemeriksaan Diagnostik

1). Tes Darah

meriksaan ini bertujuan untuk melihat kondisi detak jantung yang bisa terganggu
akibat rendahnya kadar kalsium.

Pada anak-anak, dokter juga akan memeriksa kondisi giginya yang biasanya
menunjukkan gangguan atau keterlambatan dalam pertumbuhan, bila ia mengalami
hipoparatiroid

2). Foto Rontgen dan Tes Kepadatan Tulang (Bone Densitometry)

Kedua pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat efek kalsium yang rendah pada
tulang

3). Elektrokardiogram (EKG)

Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat kondisi detak jantung yang bisa terganggu
akibat rendahnya kadar kalsium.

Pada anak-anak, dokter juga akan memeriksa kondisi giginya yang biasanya
menunjukkan gangguan atau keterlambatan dalam pertumbuhan, bila ia mengalami
hipoparatiroid

1.6. Intervenasi pada Fosfor

Intervensi pada 1000 HPK difokuskan pada 2 jenis intervensi, yaitu intervensi gizi
spesifik dan intervensi gizi sensitif. Intervensi gizi spesifik merupakan rangkaian
berbagai kegiatan yang cukup cost effective khususnya untuk mengatasi masalah gizi
pendek, sedangkan intervensi gizi sensitif merupakan berbagai kegiatan program
pembangunan yang memberi pengaruh pada status gizi masyarakat terutama
kelompok 1000 HPK, seperti penanggulangan kemiskinan, pendidikan, gender, air
bersih, sanitasi, serta kesehatan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, L. dan Ernita. 2018. Pemanfaatan Jamur Pelarut Fosfat Dan Mikoriza Sebagai
Alteratif Pengganti Pupuk Fosfat Pada Tanah Ultisol Kabupaten Langkat Sumatera Utara. J.
Ilmiah Pendidikan Tinggi. 1(2): 46-65.
Hartatik, W. dan K. Idris. 2017. Kelarutan Fosfat Alam dan SP-36 dalm Gambut yang Diberi
Bahan Amelioran Tanah Mineral. J. Tanah dan Iklim. 27: 45-56
Kusharisupeni. Gizi dalam daur kehidupan (prinsipprinsip dasar). Dalam Depertemen Gizi dan
Kesehatan Masyarakat, FKM UI, editor. Gizi dan kesehatan masyarakat. Edisi Revisi. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada; 2018: h.149-168

Anda mungkin juga menyukai