PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Oleh :
OLEH :
NAMA KELOMPOK:
1. DINDA N K NASUTION (5183131027)
2. OLIVIA G I SITINJAK (5182131003)
3. MILL NANDA PUTRA (5183131029)
4. BORISYELSEN SITUMORANG (5181131012)
DOSEN PENGAMPU : Dr. ARIF RAHMAN.M.Pd
MATA KULIAH : PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan karunia Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Riview ini dalam bentuk maupun
isinya yang sederhana guna memenuhi tugas mata kuliah PERENCANAAN
PEMBELAJARAN . Semoga Critical Book Riview ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan maupun pedoman bagi pembaca dalam pembelajaran PERENCANAAN
PEMBELAJARAN.
Harapan penulis semoga ini membantu menambah pengetahuan dan wawasan bagi
pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki Critical Book Review ini untuk lebih baik
kedepannya.
Critical Book Riview ini penulis mengakui masih banyak kekurangan karena
pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki masih kurang. Oleh karena itu penulis
harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan atau saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan tugas Critical Book Riview ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Rasionalisasi pentingnya CBR...................................................................................................1
B. Tujuan penulisan CBR...............................................................................................................1
C. Manfaat CBR.............................................................................................................................1
D. Identitas Buku Utama yang direview.........................................................................................2
E. Identitas Buku Pembanding.......................................................................................................2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU.........................................................................................................3
BAB 1 KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN...................................................3
BAB 2 PENDEKATAN SISTEM DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN.................................4
BAB 3 TIGA VARIABEL PEMBELAJARAN................................................................................5
BAB 4 SEPULUH LANGKAH MENDESAIN PEMBELAJARAN MENURUT DICK AND
CARREY...........................................................................................................................................6
BAB 5 TUJUAN PEMBELAJARAN...............................................................................................6
BAB 6 STRATEGI PEMBELAJARAN............................................................................................7
BAB 7 DESAIN PESAN DAN KARAKTERISTIK SISWA DALAM PEMBELAJARAN............8
Bab 8 Perlunya Mempertimbangkan Faktor Emosional Anak Dalam Merancang Pembelajaran.......9
BAB 9 MERANCANG EVALUASI HASIL BELAJAR................................................................12
BAB 10 MERANCANG KEGIATAN PEMBELAJARAN............................................................14
BAB 11 PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DALAM PEMBELAJARAN
.........................................................................................................................................................14
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................................16
A. Pembahasan Isi Buku...................................................................................................................16
B. Kelebihan dan kekurangan buku..............................................................................................16
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................................17
A. Kesimpulan..............................................................................................................................17
B. Rekomendasi...........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CBR
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan
pahami.Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati
kita.Misalnya dari segi analisis bahasa , pembahasan tentang strategi pembelajaran .
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Riview ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi,terkhusus pada pokok bahasa tentang
Perencanaan Pembelajaran.
C. Manfaat CBR
a) Terpenuhinya tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran.
1
D. Identitas Buku Utama yang direview
1. Judul : Perencanaan Pembelajaran
2. Edisi :9
3. Pengarang/editor : Prof.Dr.Hamzah B.Uno, M.Pd.
4. Penerbit : PT Bumi Aksara
5. Halaman : 172
6. Tahun terbit : 2012
7. ISBN : 9795262505
2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
3
D. Prinsip – Prinsip Umum Tentang Mengajar
1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa. Apa yang telah
dipelajari merupakan dasar dalam mempelajari bahan yang akan diajarkan.
2. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis.
3. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individu setiap siswa.
4. Kesiapan (readiness) dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar.
5.Tujuan pengajaran harus diketahui siswa.
6. Mengajar harus mengikuti prinsip psikologis tentang belajar.
7. Dari yang sudah diketahui (fakta) kepada yang tidak diketahui (konsep yang bersifat
abstrak)
8. Sering menggunakan penguatan (reinforcement)
E. Tipe – Tipe Belajar
1. Belajar isyarat (signal learning)
2. Belajar stimulus (stimulus respon learning)
3. Belajar rangkaian (chaining)
4. Asosiasi verbal (verbal association)
5. Belajar diskriminasi (discrimination learning)
6. Belajar konsep (concept learning)
7. Belajar aturan (rule learning)
8. Belajar pemecahan masalah (problem solving)
4
D. Komponen-komponen sistem
Bagian suatu system yang melaksanakan fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan
system disebut komponen. Komponen yang melakukan proses transformasi disebut
subsistem, karena masing – masing bagian atau komponen itu sesungguhnyaadalah suatu
system pula.
E. Interaksi atau Saling Hubungan
Semua komponen dalam system pembelajaran haruslah saling berhubungan satu sama
lain.
F. Penggabungan yang Menimbulkan Jaringan Keterpaduan
Penggabungan yang menimbulkan keterpaduan ini berdasarkan pada hokum Gestalt yang
menyatakan bahwa suatu keseluruhan itu mempunyai nilai atau kemampuan yang lebih tinggi
apabila dibandingkan dengan jumlah bagian-bagian.
G. Proses Transformasi
Proses yang mengubah masukan (input) menjadi hasil (output). Hasil yang dikeluarkan
oleh suatu system kepada sebuah atau beberapa system lainnya sebagai masukan yang akan
diproses lebih lanjut, dan berlangsung secara berkesinambungan melalui tahapan
transformasi.
5
C. Hasil Pembelajaran
1. Keefektivan (effectiveness)
2. Efisien (efficiency)
3. Daya Tarik (appeal)
A.Pendahuluan
Sebagai seorang tenaga pengajar (guru), aktivitas kegiatannya tidak dapat dilepaskan
dengan proses pengajaran. Proses pengajaran merupakan suatu proses yang sistematis, yang
tiap komponennya sangat menentukan keberhasilan belajar anak didik.
Desain Pembelajaran Menurut Dick and Carrey Model pengajaran Dick and Carry (1985)
dapat disajikan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi tujuan umum pengajaran
2. Melaksanakan analisis pengajaran
3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
4. Merumuskan tujuan performansi
5. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan
6. Mengembangkan strategi pengajaran
7. Mengembangkan dan memilih material pengajaran
8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
9. Merevisi bahan pembelajaran
10. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif
A. Pendahuluan
Keuntungan yang dapat diperoleh melalui penuangan tujuan pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Waktu mengajar dapat dialokasikan dan dimanfaatkan secara tepat
Pokok bahasan dapat dibuat seimbang, sehingga tidak ada materi pelajaran yang dibahas
terlalu mendalam atau terlalu singkat.
6
2. Guru dapat menetapkan berapa banyak materi pelajaran yang dapat disajikan dalam setiap
jam pelajaran.
3. Guru dapat menetapkan urutan atau rangkaian materi pelajaran secara tepat (memudahkan
siswa mempelajari isi pelajaran)
4. Guru dapat dengan mudah menetapkan dan mempersiapkan strategi mengajar yang paling
cocok dan menarik
5. Guru dapat dengan mudah mempersiapkan berbagai keperluan peralatan maupun bahan
dalam keperluan belajar
6. Guru dapat dengan mudah mengukur keberhasilan siswa dalam belajar
7. Guru dapat menjamin bahwa hasil belajarnya akan lebih baik dibandingkan dengan hasil
belajar tanpa tujuan jelas
B. Arti Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang jelas dan menunjukkan penampilan
dan keterampilan siswa tertentu yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar.
C. Taksonomi Tujuan Pembelajaran
Benyamin S. Bloom dan D. Krathwolh (1964) memilah taksonomi pembelajaran dalam
tiga kawasan, yakni : kognitif tingkatpengetahuan(knowledge), tingkat pemahaman
(comprehension), tingkat penerapan (application),tingkat analisis (analysis), tingkat sintesis
(synthesis), tingkat evaluasi (evaluation), afektif ( sikap dan perilaku), kemauan menerima,
kemauan menanggapi,berkeyakinan,penerapan karya, ketekunan dan ketelitian, psikomotor,
persepsi, kesiapan, mekanisme, respons terbimbing, kemahiran, adaptasi, originasi format
untuk menulis tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran sebaiknya dinyatakan dalam bentuk
ABCD format, artinya:
A = Audience (petatar, siswa, mahasiswa, dan sasaran didik lainnya)
B = Behavior (perilaku yang dapat diamati sebagai hasil belajar)
C = Condition (persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat dicapai
D = Degree (tingkat penampilan yang dapat diterima)
7
2. Strategi Penyampaian Pembelajaran
3. Strategi Pengelolaan Pembelajaran
4. Strategi Pengorganisasian Pengajaran
Strategi pengorganisasian pembelajaran secara khusus merupakan fase yang amat penting
dalam rancangan pengajaran, Synthezing akan membuat topic-topik dalam suatu bidang studi
menjadi lebih bermakna bagi siswa.
8
respons yang tepat ketika ada rangsangan (stimulus) yang tepat dan ketika terdapat suatu
kondisi yang diperlukan.
D. Analisis Tugas dan Tujuan Perilaku
Kibler dkk (1974) mencatat ada banyak dasar-dasar yang rasional untuk menggunakan
tujuan perilaku. Ini termasuk :
1. Membantu mengevaluasi kinerja pendengar
2. Mendesain dan merancang urutan-urutan dari instruksi
3. Mengkomunikasikan persyaratan dan harapan-harapan
4. Menyediakan dan mengkomunikasikan terlebih dahulu tingkat kinerja dari instruksi
Desain Saat Ini dan Model Penyampaian PSI (Personalized System of Intructional)
Ada 5 karakter PSI, yaitu :
- Menggunakan instruktur atau pengajar
- Penguasaan materi pelajaran
- Menyusun sendiri kecepatan belajarnya
- Guru sebagai motivator
- Menggunakan kata-kata tertulis
- Ketepatan Mengajar (Precision Teaching)
Suatu metode yang lebih menekankan monitoring kegiatan belajar di dalam kelas. Guru
yang tepat menjadi lebih lancer, akurat, dan cepat kinerjanya, suatu tujuan yang dapat
meningkatkan kemajuan murid.
9
Keterampilan EQ bukanlah lawan keterampilan IQ atau keterampilan kognitif, namun
keduanya berinteraksi secara dinamis, baik pada tingkat konseptual maupun di dunia nyata.
Idealnya kedua keterampilan tersebut dapat dikuasai oleh seseorang.
C. Anatomi Saraf Emosi
Korteks, yaitu bagian otak yang digunakan untuk berpikir. Kadang-kadang disebut
neokorteks sebagai bagian yang berbeda dari bagian otak yang mengurusi emosi yakni
system limbic (hippocampus), tetapi sesungguhnya hubungan antara kedua bagian inilah
yang menentukan kecerdasan emosional seseorang. Korteks terdiri atas empat lobus (belahan
otak), dan kerusakan pada lobus tertentu akan menyebabkan masalah tertentu pula. Adapun
belahan otak tersebut adalah: Lobus Oksipitalis terletak dibagian belakang kepala merupakan
bagian otak yang mengendalikan penglihatan. Lobus Temporalis terletak tepat dibelakang
telinga dikedua sisi kepala, kerusakan bagian ini akan menyebabkan masalah pada memeori
jangka panjang.
Menjadi Orang Tua Ber – EQ Tinggi Hasil penelitian mengungkapkan bahwa hubungan
yang terbuka dan saling menyayangi dengan anak akan memberikan efek jangka panjang
berupa meningkatnya citra diri, keterampilan menguasai situasi, dan mungkin kesehatan
anak.
Bagi anak – anak dibawah 9 tahun, Barkley menganjurkan agar orang tua menetapkan wkatu
khususu untuk berpartisipasi dengan anak-anaknya dalam kegiatan bermain. Selama waktu
itu orang tua harus menciptakan suasana yang tidak menuntut penilaian tetapi menarik,
menggairahkan, dan menunjukkan penerimaan.
D. Emosi dari Segi Moral
Ada dua kelompok emosi, yaitu: Emosi Negatif, sifatnya dapat memitivasi anak-anak
untuk belajar dan mempraktikan perilaku prososial, termasuk (a) takut dihukum, (b)
kekhawatiran tidak diterima oleh orang lain, (c) rasa bersalah bila gagal memenuhi harapan
seseorang, (d) malu bila berbuat sesuatu yang tidak dapat diterima orang lain.
Emosi Positif akan membentuk moral anak, adalah empati dan apa yang disebut dengan
naluri pengasuhan, yang meliputi kemampuan untuk menyayang.
E. Empati dan Kepedulian Kepada Anak
Salah satu unsure dari emosional adalah empati. Empati merupakan suatu sikap
kepribadian seseorang dimana seseorang mampu menempatkan diri dalam posisi orang lain.
F. Mengembangkan Empati dan Kepedulian
Keterampilan memahami sesuatu dengan perspektif orang lain ini memungkinkan seorang
anak mengetahui kapan bias mendekati teman yang sedih dan kapan membiarkannya sendiri.
10
G. Keterampilan EQ yang Harus Diingat
Hal yang perlu diingat dalam keterampilan EQ ini adalah : Ajarkan nilai kejujuran kepada
anak sejak mereka masih muda dan konsisten dengan pesan anda waktu usia mereka
bertambah. Pemahaman anak mengenai kejujuran bias berubah, tetapi pemahaman anad
jangan berubah. Anda dapat menjadikan kejujuran dan etika sebagai bahan perbincangan
sejak anak masih sangat muda dengan memilihkan buku-buku dan video untuk menikmati
bersama anak, memainkan permainan kepercayaan, dan memahami berubahnya kebutuhan
anak atas privasi.
H. Emosi Moral Negatif Rasa Malu dan Rasa Bersalah
Membuat anak merasa malu atas perbuatan anti sosialnya merupakan cara yang manjur
untuk mengubah perilaku ini. Emosi negative rasa malu dan rasa bersalah dapat dimanfaatkan
secara konstruktif untuk membentuk perilaku moral anak:
- Memanfaatkan rasa malu
- Berpikir realistis
- Keuntungan optimis
- Mengubah kelakuan anak dengan mengubah pola piker mereka
- Mendefinisikan masalah sebagai “musuh”
- Membuat kerangka baru suatu masalah dan menuliskannya
I. Aplikasi Pertimbangan Faktor Emosional Anak dalam Perencanaan Pembelajaran
Masalah kepribadian sering dapat menimbulkan kelakuan yang menyimpang, lebih-lebih jika
seseorang dikategorikan tertekan perasaannya. Orang yang tertekan perasaannya akan
cenderung untuk melakukan penyimpangan, mungkin terhadap system social ataupun
terhadap pola-pola kebudayaan. Ada beberapa sifat khusus yang dapat menimbulkan
kejahatan, yaitu sebagai berikut: Sakit Jiwa ( konflik mental yang berlebihan, cenderung
antisocial, pernah melakukan dosa besar/berat)
1. Perkembangan Emosional
Teori Freudianisme dan teori psikobiologi menekankan pada perlunya peran ego dalam diri
setiap individu. Jika ego lemah, emosi akan mudah terpicu sehingga dapat melakukan hal-hal
yang melanggar batas.
2. Perkembangan Mental
Mental ada kaitannya dengan daya inteligensi. Jika seseorang mempunyai daya inteligensi
yang tajam dan dapat menilai realitas, ia semakin mudah untuk menyesuaikan diri dengan
masyarakat, dan sebaliknya.
11
3. Anomi
Masa anomi ditandai dengan ditinggalkannya keadaan yang lama dan mulai menginjak dalam
keadaan yang baru. Sebagai ukuran orang akan menjadi anomi (kebingungan) adalah (a) di
kala ia berhadapan dengan suatu kejadian atau perubqahan yang belum pernah dialaminya,
dan (b) di kala ia berhadapan dengan situasi yang baru, ketika harus menyesuaikan diri
dengan cara-cara yang baru pula.
J. Aplikasi Emosi dalam Kehidupan Sehari – hari
Proses emosi dapat dijelaskan dari proses fisiologik, yaitu terjadinya perubahan dalam diri
(visceral change)akibat dipengaruhi system saraf autonomic, kelenjar endokrin, dan system
saraf pusat. Hypothalamus bekerja mengontrol system saraf autonomic, selanjutnya
mengawali dan memulai terjadinya kondisi dasar dan emosi. Cerebral Cortex bertindak
sebagai penggerak perbuatan emosi yang keadaannya tidak teratur.
Perubahan dalam reflek kulit Galvanis – GSR ( Galvanis Skin Reflex), sirkulasi ( tekanan
darah, perubahan kimiawi dan distibusinya), aktivitas “Gastrointensinal”(panas badan),
respirasi/berkeringat, berdirinya bulu kuduk, ukuran pupil matadan sebagainya.
Kondisi bangkitnya (Arousal State) emosi dan motivasi sangat mirip satu sama lainnya.
Proses Cerebral mempersepsi situasi dan menafsirkan sensasi selalu berbasis pada keadaan
lingkungan.
Takut dan Marah, merupakan akibat dari proses fisiologik berbeda. Saat takut, adrenalin
berada pada aliran darah, respirasi meningkat, reflex kulit galvanis menurun dan tekanan
pada otot-otot terjadi dalam waktu singkat. Saat marah, nonadrenalin dibawa kealiran darah,
meningkatnya reflex skin galvanis, berkurangnya respirasi, tekanan otot menyeluruh dan
terjadi tekanan darah yang meningkat.
A. Pendahuluan
Aspek evaluasi sering diabaikan dalam proses kegiatan belajar mengajar.jika membuat alat
evaluasi apakah memperhatikan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
B. Pengukuran, Penilaian, dan Pengevaluasian Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan proses mulai dan menentukan objek yang diukur,
mengukurnya, mencapai hasil pengukuran, mentransformasikan ke dalam nilai, dan
12
mengambil keputusan lulus tidaknya seseorang, efektif tidaknya guru mengajar atau baik-
buruknya interaksi antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar.
C. Fungsi ujian sebagai Instrumen Evaluasi
Suatu ujian dikatakan bermutu baik apabila ujian tersebut: Menguji apa yang hendak diuji.
Dengan perkataan lain, rancangan ujian harus relevan dengan fungsi evaluasi yang
diinginkan. Terdiri atas serangkaian soal ujian yang baik ( valid, relevan, spesifik,
representative dan seimbang)
D. Struktur Soal Ujian
Apapun materi yang diujikan, hakikatnya didasarkan pada materi perkuliahan dan buku
bacaan wajib serta sejumlah handout yang dibagikan. Struktur soal harus representative,
seimbang dan relevan dengan sasaran belajar. Perlu dibuat kisi-kisi spesifikasi soal untuk
tingkat kemampuan belajar, membuat pembobotan soal dan transformasi angka ke nilai.
E. Kriteria Evaluasi
Penilaian tegas dimaksudkan:
- Membedakan secara jelas yang lulus dan tidak lulus
- Mengurangi daerah ketidak pastian
Ada dua acuan penilaian dalam pengambilan keputusan:
- Penilaian Acuan Patokan (Criterion Reference).
- Penilaian Acuan Norma (Norm Reference).
Beberapa Konsep yang berkaitan dengan Evaluasi.
- Validitas Instrumen
- Validitas Isi, mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan isi pelajaran yang
diberikan
- Validitas Konstruksi, butir-butir soal membangun tes tersebut mengukur setiap aspek
berpikir sesuai tujuan instruksional khusus.
- Validitas “ada sekarang” , hasilnya sesuai dengan pengalaman.
- Validitas Prediksi, mampu meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
- Reliabilitas Instrumen
- Jenis Paralel, dua buah tes yang memiliki kesamaan tujuan, tingkat kesukaran dan susunan,
tetapi soalnya berbeda.
- Jenis Tes Ulang, jenis ini dilakukan untuk menghindari penyusunan dua seri test
- Jenis belah dua, jenis ini pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan dicobakan sekali lagi.
13
BAB 10 MERANCANG KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Perlunya Penyiapan Rancangan Kegiatan Pembelajaran ( RKP )
Seperangkat ini perlu disiapkan dengan tujuan pembelajaran yang jelas dan dapat
dilaksanakan sesuai kondisi setempat, secara konkrit dapat diukur sampai seberapa jauh
tujuan yang ditentukan tercapai.
B. Bagaimana Menyusun Rancangan Kegiatan Pembelajaran
- Menuliskan pokok bahasan dan sub pokok bahasan
- Merumuskan TIU untuk tiap pokok bahasan
- Menyusun pokok bahasan dan subpokok bahasan dalam skema hubungan
- Menentukan frekuensi kuliah untuk setiap pokok bhasan
- Merumuskan sasaran belajar
- Membuat matriks rencana kegiatan perkuliahan (RKP)
- Menetukan ujian dan bobot soal
- Menyusun pedoman perkuliahan dan RKP
- Menyerahkan rencana kegiatan perkuliahan (RKP)
A. Pendahuluan
Kurikulum berbasis kompetensi sebagai paradima baru dalam system pembaharuan
kurikulum pendidikan disekolah. Muncul akibat lemahnya lulusan dalam domain pendidikan
dan kebijakan pemerintah untuk demokratisasi pendididkan.
B. Esensi KBK
1. Guru dan siswa bersifat toleran dalam PBM
2. Guru dan siswa belajar bersama menggali potensinya masing – masing secara
optimal.
3. Guru harus mampu mengejawantahkan potensi diri dan bakat peserta didik.
4. Guru harus mampu menyusun rencana pembelajaran yang mampu membangun,
membentuk serta aplikatif dalam kehidupan.
5. Guru harus mampu mengubah dirinya sendiri
6. Pendekatan yang dilakukan adalah konstruktivisme
7. Sekolah berkewajiban menyelenggarakan bimbingan dan konseling
14
8. Koordinasi antar personil dan kerjasama secara rutin berkesinambungan perlu dijalin
untuk mewujudkan peran guru.
C. Kompetensi yang diharapkan dalam Pembelajaran
Implikasi penerapan kurikulum berbasis kompetensi adalah perlunya pengembangan
silabus dan system penilaian yang menjadikan peserta didik mampu mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan
mengintegrasikan Life Skill.
D. KBK Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika
- Karakteristik mata pelajaran matematika
- Standar kompetensi mata pelajaran matematika
- Pengembangan silabus dan system penilaian
- Penyusunan dan analisis instrument
- Analisis instrument
- Evaluasi hasil penelitian
- Pelaporan Hasil Penilaian dan Pemanfaatannya
- Pelaporan hasil penilaian
- Laporan untuk siswa dan orang tua
- Laporan untuk sekolah
- Laporan untuk masyarakat
- Pemanfaatan hasil penilaian
- Untuk siswa
- Untuk orang tua
- Untuk guru dan kepala sekolah
15
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku
Istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai
upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya
berinteraksi dengan guru sebagai sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan
keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Oleh karena itu, pembelajaran memusatkan perhatian pada “bagaimana
membelajarkan siswa”, dan bukan pada “ apa yang dipelajari siswa”.
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku karangan Elliot Masie yang berjudul Perencaanaan Pembelajaran oleh
penulis Prof.Dr.Hamzah B.Uno, M.Pd ini sudah mempunyai tujuan yang bagus dan sangat
membangun untuk pembaca. Setelah membaca buku ini maka para pembaca akan mendapat
ilmu pengetahuan dan informasi yang penting dan sangat berguna dan bermanfaat bagi
dirinya yang belum diketahui sebelumnya.
Namun masih ada kekurangan dalam buku ini seperti penggunaan bahasa yang kurang
tepat dan beberapa kesalahan kalimat. Begitu pula dengan peletakan tanda bacanya juga
masih banyak yang kurang tepat lagi. Buku ini juga tidak mempunyai rangkuman dan juga
latihan sehingga pembaca tidak bisa mengukur sejauh mana telah memahami materi yang
telah ia kuasai.
Jadi, apa yang menjadi keunggulan ini maka hendaknya di tingkatkan lagi agar kualitas buku
ini semakin meningkat dan para pembaca semakin semangat untuk membacanya beberapa
tahun kedepannya. Dan apa yang menjadi kelemahan dari buku ini hendaknya diperbaiki agar
kesempurnaan buku ini tercapai.
B. Rekomendasi
Adapun yang menjadi rekomendasi dalam penulisan Critical Book Review (CBR) ini adalah
sebagai berikut :
a. Bagi reviewer : hendaknya supaya memberikan komentar dan saran maupun kritik
yang membangun ,menyempurnakan pembuatan Critical Book Riview(CBR)
selanjutnya
b. Bagi penulis : dapat sebagai rujukan untuk memperbaiki isi jurnal dalam pencetakan
selanjutnya, untuk memberitahukan kepada penulis apa yang menjadi kekurangan
dalam jurnal tersebut dan apa yang sebaiknya penulis lakukan terhadap isi jurnal
tersebut.
c. Bagi pembaca : dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang tahap
strategi pembelajaran. Alangkah baiknya Critical Book Riview (CBR) ini diberikan
masukan yang membangun guna penyempurnaan serta perbaikan yang harus
dilakukan dimasa dewasa ini, dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca dimasa yang akan datang dalam pembuatan Critical Book Riview (CBR)
yang baik dan benar.
17
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Hamzah B.Uno, M.Pd. 2012. Perencanaan Pembelajaran : PT Bumi Aksara
Kasful Anwar Us. Hendra Hamni. 2010. Perencanaan Sistem Pembelajaran :Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan .Alfabeta
18