Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………….………………………........ i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..…… ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………….…. 1

1.1 Latar Belakang……………….…………………………………….……….................... 1


1.2 Perumusan Masalah………………………………………………………….…………. 1
1.3 Tujuan Masalah………………………………………………..…………………………. 1
1.4 Manfaat Masalah……………………………..……………………………………..…… 1

BAB II PEMBAHASAN……………..……………………………………………………….. 2

2.1 MENGHITUNG VARIANS………………………………………………………............ 2


2.2 Varians Pendapatan………………………………………..……………………...… 2-4
2.3 Varians Beban…………………………………………………….…………..……….... 4
2.4 Varians Dalam Praktek…………………………………………………………..….. 4-5
2.5 Keterbatasan Analisis ………………………………………….…………….……….. 5
2.6 Tindakan Manajemen………………………………………………………..…………. 6

BAB III KASUS…………………………….……………………………………………….... 7

BAB IV PENUTUP……………….……………………………………………………..….... 8

4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….…. 8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..…………………... 8

SLIDE POWERPOINT……………………………………………………………………..... 9

SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 1


BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Makalah ini memfokuskan pada analisis atas ukuran-ukuran kinerja keuangan.


Bagian pertama menjelaskan bagaimana varians antara data aktual dan data anggaran
dihitung untuk unit bisnis. Karena anggaran beban dan pendapatan merupakan bagian dari
anggaran untuk unit bisnis, pembahasan ini dapat diperluas untuk mencakup pusat beban
dan pusat pendapatan. Bagian kedua menjelaskan bagaimana laporan dari varians-varians
ini digunakan oleh managemen senior untuk mengevaluasi kinerja unit bisnis.

2.1 Rumusan Masalah


Adapun latar belakang diatas mempunyai perumusan masalah yakni
mengidentifikasi penyebab varians antara laba yang dianggarkan dan jumlah yang berkaitan
pada masing-masing penyebab.

3.1 Tujuan Masalah


 Mampu memaparkan dan menjelaskan secara terperinci mengenai analisis
penyebab varians tersebut.
 Pemenuhan tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.

4.1 Manfaat Masalah


Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang Analisis Laporan Kinerja
Keuangan.

SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 2


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MENGHITUNG VARIANS


Varians dibagi menjadi 2 yaitu
1. varians pendapatan : varians volume dan varians harga untuk unit bisnis
keseluruhan dan untuk setiap pusat tanggungjawab pemasaran dalam unit tersebut.
varian tersebut dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan area dan distrik penjualan.
2. varians beban : beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dibagi
lebih lanjut berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik.

Oleh karena itu, perusahaan bisa mengidentifikasikan setiap varians dengan manajer
individual yang bertanggungjawab untuk itu. Analisis jenis ini adalah alat yang sangat
ampuh. Tanpanya, kemanjuran anggaran laba akan sangat terbatas.

Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide-ide berikut ini:

 mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba


 merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor-faktor penyebab kunci tersebut.
 fokus pada dampak laba laba dari varians dalam setiap faktor penyebab.
 Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap
faktor penyebab dengan cara memvariasikan satu faktor saja sementara faktor-faktor
lainnya dianggap konstan.
 Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat “akal
sehat” yang paling mendasar (“mungupas bawang”).
 Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat yang
baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor-faktor
penyebab yang endasari varians laba keseluruhan.

2.2 Varians Pendapatan


Dalam bagian ini, dijelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga,
volume dan bauran penjualan. Perhitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produksi, dan
hasil dari lini produksi kemudian diagregasikan untuk menghitung total varians. Varians yang
positif adalah menguntungkan, karena hal tersebut mengindikasikan bahwa laba aktual
melebihi laba yang dianggarkan, dan varians yang negatif adalah tidak menguntungkan.

SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 3


 Varians Harga Penjualan : Dihitung dengan mengalikan selisih antara harga aktual
dan harga standar dengan volume aktual.
 Varians Bauran dan Volume : Seringkali varians bauran dan volume tidak
dipisahkan. Persamaan untuk gabungan keduanya adalah :
Varians bauran dan volume=( Volume aktual−Volume yang dianggarkan )
* Kontribusi per unit yang dianggarkan
 Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang
dianggarkan.
 Varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda dari yang
diasumsikan dalam anggaran.
*Karena setiap produk memperoleh kontribusi per unit yang berbeda, maka
penjualan proporsi produk yang berbeda dari yang di anggarkan akan menghasilkan
suatu varians. Jika unit bisnis tersebut memiliki bauran yang “lebih kaya” (contoh:
proposi produk yang lebih tinggi dengan margin kontribusi yang tinggi), laba aktual
akan lebih tinggi dari yang dianggarkan dan jika unit bisnis tersebut memiliki bauran
yang “lebih ramping” maka laba akan menjadi rendah. Karena varians volume dan
bauran bersifat gabungan, maka teknik untuk memisahkan keduanya adalah sesuatu
yang bersifat arbitrer. Yang diperjelas dibawah ini.
 Varians Bauran : untuk masing-masing produk diperoleh persamaan :

Varians bauran=¿

(Volume penjualan aktual)¿ ❑¿ Kontibusi per unit yang dianggarkan

 Varians Volume : dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari
gabuangan antara varians bauran dan varians volume.

Varians volu me=¿

[ ( Penjualan yang dianggarkan ) ❑¿ ( Kontibusi per unit yang dianggarkan ) ]


 Analisis Pendapatan Lainnya : Varians pendapatan dapat dibagi-bagi lebih lanjut.
Dalam kasus ini menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk
mengklasifikasikannya per produk.
 Penetrasi Pasar dan Volume Industri : Salah satu perluasan dari analisis laba adalah
untuk memisahkan varians bauran dan volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh
perbedaan dalam pangsa pasar dan jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam
volume produksi. Prinsipnya adalah bahwa manager unit bisnis bertanggungjawab
alas pangsa pasar, tetapi mereka tidak bertanggung jawab atas volume industry

SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 4


karena hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Untuk membuat
perhitungan ini, data penjualan industry harus tersedia. Persamaan berikut ini
digunakan untuk memisahkan dampak penetrasi pasar dari volume industry untuk
varians bauran dan volume:

Varians Pangsa Pasar=¿

*penetrasi pasar yang dianggarkan

*kontribusi per unit yang dianggarkan

2.3 Varians Beban


 Biaya Tetap : Varians antara biaya tetap actual dengan yang dianggarkan didapat
dari pengurangan, karena biaya-biaya ini tidak di pengaruhi baik oleh volume
penjualan maupun volume produksi.
 Biaya Variabel : adalan biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional
dengan volume. Biaya produksi variable yang dianggarkan harus disesuakan dengan
volume produksi actual. Asumsikan bahwa produksi bulan jaJanuari adalah sebagai
berikut: produk A, 150.000 unit; produk B, 20.000 unit; produk C, 200.000 unit.
Asumsikan juga bahwa biaya produksi variable yang terjadi dalam bulan Januari
adalah sebagai berikut: Bahan Baku, $470.000; Tenaga Kerja $65.000; Overhead
produksi variable, $90.000. Beban produksi yang dianggarkan disesuaikan ke jumlah
yang seharusnya dikeluarkan pada tinkinerja actual gkat produksi actual dengan cara
mengalihkan setai elemen dari biaya standar untuk setiap produk dengan volume
produksi untuk produk tersebut.

2.4 Varians Dalam Praktek


 Periode Waktu Dari Perbandingan
Perbandingan antara anggaran tahunan dengan perkiraan saat ini akan kinerja
aktual untuk saru tahun penuh menunjukan seberapa dekat manajer unit bisnis
memperkirakan akan memenuhi target laba tahunan. Disisi lain kekuatan-kekuatan
yang membuat kinerja aktual berada dibawah anggaran untuk tahun tersebut sampai
dengan tanggal tertentu dapat diperkirakan akan berlanjut di bulan-bulan berikutnya,
sehingga membuat angka akhir berbeda secara signifikan dari jumlah yang
dianggarkan. Mendapatkan estimasi yang realistis tidak mudah. Manajer Unit bisnis
cenderung optimis terhadapa kemampuan mereka untuk berkinerja dibulan-bulan
selanjutnya, karena bila mereka pesimis, maka hal tersebut akan membuat
kemampuan mereka untuk mengelolah diragukan.

SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 5


 Fokus Pada Margin Kotor : Analisis varians dilakukan dengan mensubtitusi margin
kotor untuk harga jual dalam persamaan pendapatan. Margin Kotor adalah selisih
antara harga jual aktual dengan biaya produksi standar.
 Standar Evaluasi : Dalam system pengendalian manajemen, standar formal
digunakan dalan evaluasi laporan atas aktivitas aktul dan terdiri atas tiga jenis, yaitu :
a. Standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya : Standar ini
merupakan dasar terhadap mana kinerja aktual siperbandingkan dibanyak
perusahaan.
b. Standar Historis : Standar jenis ini memiliki dua kelemahan yang serius:
1. Kondisi mungkin saja berubah, antara kedua periode tersebut
sedemikian rupa sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi.
2. Kinerja periode sebelumnya mungkin saja tidak dapat diterima.
c. Standar Eksternal : Standar ini adalah standar yang diturunkan dari kinerja
pusat tanggung jawab lain atau perusahaan-perusahaan lain dalam industri
yang sama.
 Keterbatasan Standar
Varians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna hanya jika diturunkan
dari standar yang valid. Bahkan biaya standar mungkin bukan merupakan estimasi
yang akurat mengenai berapa biaya yang seharusnya dalam situasi tersebut. Situasi
ini dapat muncul karena salah satu kedua alasan:
a. Standar tersebut tidak ditetapkan dengan selayaknya,
b. Walaupun standar tersebut ditetapkan secara layak dalam kondisi yang ada
pada waktu itu, kondisi yang berubah membuat standar tersebut menjadi
using.
 Sistem Biaya Penuh
Jika perusahaan memiliki system biaya penuh( full-cost system), baik biaya overhead
variable maupun tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya standar per unit.
Jika persediaan akhir lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan awal , sebagian
dari biaya overhead tetap yang terjadi di periode tersebut tetap akan tinggal di
persediian dan bukannya mengalir ke harga pokok penjualan. Sebaliknya, jika saldo
persediaan turun selama periode tersebut, lebih baynyak biaya overhead tetap yang
dilepaskan ke harga pokok penjualan dibandingkan dengan jumlah aktual yang
terjadi dalam periode tersebut.

SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 6


2.5 Keterbatasan Analisis Varians
Keterbatasan yang paling penting adalah bahwa walaupun analisis ini
mengidentifikasikan dimana varians terjadi, tetapi tidak mengatakan mengapa varians ini
terjadi atau apa yang dilakukan mengenainya. Misalnya, Laporan tersebut munkin saja
menunjukkan adanya varians signifikan yang tidak menguntukan dalam beban pemasaran,
dan mungkin saja mengidentifikasikan varians ini dengan beban promosi penjualan yang
tinggi. Tetapi, laporan tersebut tidk menjelaskan mengapa beban promosi penjualan tinggi
dan apa, jika ada, tindakan yang sedang dilakukan. Penjelasan naratif, yang melengkapi
laporan kinerja, seharusnya memberikan penjelasan semacam itu.
Masalah Kedua dalam analisis varians adalah untuk menentukan apakah suatu
varians adalah signifikan. Keterbatasan ketiga dari analisis varians adalah bahwa ketika
laporan kinerja menjadi lebih teragregasi, varians yang saling meniadakan dapat
menyesatkan pembacanya.
Demikian pula, ketika varians menjadi semakin teragregasi, para manajer menjadi
semakin bergantung pada penjelasan-penjelasan dan prediksi yang menyertainya. Para
manajer pabrik mengetahui apa yang terjadi di pabrik mereka dan debgan mudah
menjelaskan penyebab dari varians.
Akhirnya, laporan itu hanya menunjukan apa yang telah terjadi. Lapotan tersebut
tidak menunjukan dampak masa depan dari tindakan-tindakan yang telah diambil oleh
manajer.

2.6 Tindakan Manajemen


Ada satu prinsip utama dalam menganalisis laporan keuangan formal: Laporan laba
bulanan sebaiknya tidak berisi hal-hal yang tak terduga. Informasi yang signifikan harus
dikomunikasikan secepatnya melalui telepon, fax, e-mail, atau pertemuan pribadi segera
setelah hal itu diketahui. Laporan formal mengonfirmasikan kesan umum bahwa manajer
senior telah mengetahui dari sumber-sumber tersebut.
Salah satu manfaat utama dari laporan formal adalah bahwa laporan tersebut
memberikan tekanan yang diinginkan pada manajer ditingkat yang lebih rendah untuk
mengambil tindakan perbaikan atas inisiatif mereka sendiri.
Laporan Laba adalah tidak berguna kecuali laporan tersebut mengarah pada
tindakan. Tindakan tersebut mungkin terdiri dari pujian atas kerja telah dilakukan dengan
baik, saran-saran untuk melakukan hal secara berbeda, “memproses”, atau tindakan
ketenaga kerjaan yang lebih drastis lagi. Tetapi, tindakan-tindakan ini tidak dilakukan untuk
setiap unit bisnis setiap bulan. Selama bisnis berjalan baik, pujian adalah yang paling
diperlukan, dan kebanyakkan orang tidak mengharapkan untuk memperoleh pujian secara
rutin.
SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 7
BAB IV

PENUTUP

4.1     Kesimpulan

Para manager unit bisnis melaporkan kinerja keuangan mereka kepada managemen
senior secara teratur, biasanya perbulan. Laporan formal terdiri dari perbandingan antara
pendapatan dan biaya aktual dengan jumlah yang dianggarkan. Selisihnya, atau varians,
antara kedua jumlah ini dapat dianalisis pada beberapa tingkatan yang rinci. Analisis ini
mengidentifikasikan penyebab varians antara laba yang dianggarkan dan jumlah yang
berkaitan dengan masing-masing penyebab.

***

DAFTAR PUSTAKA

Brownell, Peter, dan Mark Hirst. “Reliance on Accounting Information, Budgetary


Participation, and Task Uncertanty: Test of a Three-Way Interaction.” Journal of Accounting
Research XXIV, no.2 (Musim gugur 1986), hal. 241-49.

Brownell, Peter, dan Morris Mclnnes. “Budgetary Participation, Motivation, and Management
Performance.” The Accounting Review, Oktober 1986, hal.587-600.

Chenhall, R. H., dan D. Morris. “The Impact of Structure, Environment, and Interdependence
on the Perceived Usefulness of Management Accounting Systems.” The Accounting Review
LXI, no.1 (Januari 1986), hal. 16-35

SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 8

Anda mungkin juga menyukai