Anda di halaman 1dari 16

FILM KINGDOM OF HEAVEN

DAN

MUHAMMAD THE MESSENGER OF GOD

Disusun guna memenuhi Tugas Ulangan Tengah Semester

Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam dan Sejarah Dakwah

Dosen Pengampu : Riza Zahriyal Falah,M.Pd.I

Disusun Oleh :

Melani Diana Marsica (1940210038)

Kelas B2-KPI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


TAHUN 2020

A. KINGDOM OF HEAVEN
1. Alur Sejarah

Berkisah tentang seorang insinyur dan tentara zeni bernama Balian yang hidup


sebagai seorang pandai besi di sebuah desa di Perancis. Pria ini dihantui perasaan
tidak menentu karena istrinya melakukan bunuh diri yang diakibatkan keguguran
kandungan. Pada suatu hari, ada sekelompok pasukan Perang Salib datang ke
rumahnya. Mereka meminta dibuatkan sepatu besi untuk kuda-kuda para pasukan.
Selain itu, mereka juga meminta makanan dan tempat berteduh yang akhirnya
dikabulkan oleh Balian.

Kemudian Balian mengetahui kalau pemimpin Pasukan Salib yang singgah


ditempatnya, Godfrey of Ibelin adalah ayahnya sendiri. Godfrey of Ibelin dikenal
sebagai seorang Ksatria yang menginginkan perdamaian antara umat Islam dan
Kristen. Selain itu, Godfrey juga sangat mendukung Raja Baldwin IV yang
kooperatif dengan Saladin. Ternyata Godfrey memiliki maksud tertentu untuk
singgah di rumah Balian, yaitu untuk mengakui kembali anaknya yang telah ia
tinggalkan dan mengajaknya pulang ke tanah suci Jerusalem.

Pada awalnya Balian menolak ajakan ayahnya tersebut. Karena ia merasa


tidak membutuhkan pengakuan dari Godfrey, dan Balian sudah terbiasa hidup
tanpa ayahnya. Godfrey tidak memaksakan kehendaknya pada Balian, ia sangat
memahami penyebab penolakan Balian dan kemudian pasukan itu pun bergegas
bersiap untuk kembali ke Jerusalem.

Sebelum rombongan ayahnya pergi, salah seorang prajurit kepercayaan


Godfrey berpesan jika Balian berubah pikiran, ia masih bisa menyusul dengan
mengikuti jalur yang mereka lewati dan sang prajurit itu memberitahukan jalur
yang mereka lewati.Lalu ada seorang pendeta desa mendengar pembicaraan
Balian dan Godfrey. Pendeta itu meyakinkan Balian bahwa lebih baik jika ia pergi
bersama sang ayah dan pendeta itu juga meyakinkan bahwa Jerusalem merupakan
tanah suci yang baik untuk mencari pencerahan dan pengampunan dosa. Balian
tetap menolak saran sang pendeta, namun ketika sang pendeta itu membicarakan
mendiang istri tercintanya, Balian menjadi marah dan membunuh sang pendeta.
Keadaan Balian menjadi semakin rumit, karena membunuh seorang pendeta
merupakan kesalahan yang fatal dan terlarang, akhirnya Balian berubah pikiran
dan memutuskan menyusul Godfrey dan melanjutkan perjalanan bersama – sama
ke Jerusalem.Dengan harapan, Balian bisa menebus dosa dan meminta
pengampunan Tuhan untuk perbuatan bunuh diri sang istri dan dirinya sendiri
yang sudah membunuh pendeta.

Setelah mereka meninggalkan desa itu, para prajurit lokal datang menemui
pasukan Salib dengan maksud hendak menangkap Balian. Namun Godfrey dan
pasukannya menolak menyerahkan Balian dan kemudian terjadilah bentrokan
berdarah yang kemudian dimenangkan pasukan Godfrey. Namun, banyak pasukan
Godfrey yang terbunuh dan Godfrey sendiri terluka parah akibat terkena panah.
Ketika di Jerusalem, Godfrey yang akan menemui ajalnya lalu menobatkan Balian
sebagai seorang Ksatria dan memerintahkan agar Balian mengabdi pada Raja
Jerusalem dan melindungi rakyat.

Setelah dinobatkan sebagai Ksatria, Balian pun menjadi kenal dengan para
tokoh penting Jerusalem, yaitu Raja Baldwin IV yang memiliki
penyakit lepra namun ia adalah sosok raja yang bijak dan baik hati. Lalu ada Putri
Sybilla, adik perempuan Raja Baldwin IV dan yang telah menarik hati Balian,
Guy de Lusignan adalah suami Putri Sybilla yang licik, arogan serta tidak punya
toleransi.Kemudian, Guy de Lusignan dan Raynald de Chatillon membantai iring-
iringan karavan Muslim yang sedang melintas di suatu area gurun dengan begitu
sadis. Dengan perasaan murka, Saladin berangkat ke sebuah kastil milik Guy
bersama pasukannya untuk menuntut balas atas perbuatan sadisnya. Balian
bersama para prajuritnya segera berangkat dari Ibelin untuk memberi bantuan
kepada pihak kastil melawan serangan Saladin. Walau kalah pasukan, Balian dan
para prajuritnya tetap berusaha menahan serangan pasukan Saladin untuk
mengulur waktu agar para penduduk desa sekitar bisa mengungsi ke kastil.

Pertempuran itu berakhir cepat dan Balian beserta pasukannya ditawan.


Namun tak lama kemudian dilepaskan kembali oleh seorang jenderal Muslim
sebagai balasan kemuliaan hati Balian yang sudah ia pelajari sebelum
pertempuran itu terjadi. Akhirnya, Raja Baldwin IV datang bersama pasukannya
dan berhasil membujuk Saladin untuk menangguhkan penyerangan agar
mencegah pertumpahan darah yang sia – sia dan berjanji akan menghukum
Raynald de Chatillon. Penyakit Raja Baldwin IV akhirnya membuat ia meninggal
dan pemerintahannya diturunkan ke Raja Baldwin V yang merupakan anak dari
Sibylla, namun tidak lama sang Raja meninggal dunia karena penyakit lepra
seperti yang di alami Raja sebelumnya.

Akhirnya pemerintahan beralih ke Sibylla namun ia menunjuk suaminya


sebagai Raja baru Jerusalem. Guy, dengan bantuan Raynald, kembali menyulut
peperangan dengan membunuh adik perempuan Saladin, selain itu mereka juga
membunuh beberapa warga muslim dan utusan Saladin yang berniat untuk
mengambil jenazah adik perempuan Saladin. Setelah menjadi raja, dengan segera
Guy memberi perhatian memantau pergerakan pasukan muslim pimpinan Saladin.
Padahal, Raja Baldwin IV dan Saladin telah berkomitmen yaitu Saladin tidak akan
menyerang Jerusalem apabila umat Kristen menganggu / menyerang umat
Muslim.

Guy memimpin pasukannya untuk berusaha membebaskan pengepungan


Saladin di wilayah Tiberias, akan tetapi pasukannya malah terkepung dan
kehausan karena Guy tidak memikirkan pentingnya faktor persediaan logistik bagi
para pasukan yang berakibat pasukan Muslim dengan mudah bisa mengalahkan
pasukan Tentara Salib. Raja Guy dan Raynald ditangkap dan kemudian dihukum
penggal oleh Saladin, lalu mereka kemudian bergerak bersama pasukannya ke
Jerusalem yang dimana hanya ada Balian sebagai pelindungnya.

Perang berjalan selama 3 hari dengan cepatnya, dan Balian menunjukkan


kehebatan taktiknya dengan menjatuhkan menara penyerang Saladin. Suatu kali
salah satu bagian dinding Jerusalem berhasil dirubuhkan, namun pasukan Balian
dengan gigih bisa menahan kekuatan Saladin. Keesokan harinya, Saladin
mengajak Balian berunding dan ratusan ribu tentara Islam berbaris di belakang
Saladin. Dari balik gerbang, warga Kristen menanti dengan cemas pertemuan itu.
Sebagian Jerusalem sudah hancur, dan mayat bergelimpangan di mana-mana. Di
belakang Balian, ribuan Tentara Salib bersiap menyerang apabila pembicaraan
tidak menghasilkan suatu kesepakatan / menemui jalan buntu.

Setelah melakukan pembicaraan, akhirnya membuahkan suatu kesepakatan


bahwa Balian menyerahkan Jerusalem kepada Saladin setelah Saladin
memberikan jaminan keselamatan para umat Kristiani untuk mengungsi ke negeri
umat Kristiani. Setelah pembicaraan usai, Saladin menyalami Balian. Keduanya
kembali ke pasukan masing-masing, dan warga Kristen serta Tentara Salib
menyambut suka cita hasil perundingan dua pemimpin besar itu. Mereka pun
memuji-muji dengan meneriakkan nama Balian dan Saladin, dan Jerusalem pun
dikuasai kaum Muslim. Tak lama setelah itu, rombongan warga Kristen beriringan
pergi meninggalkan Jerusalem, termasuk adik Raja Baldwin IV, Sibylla.

Balian telah berada di rumah lamanya di Perancis. Seperti kejadian


sebelumnya, ada sekelompok pasukan Salib menuju ke rumah itu dan kali ini
pasukan itu dipimpin oleh Raja Richard I dari Inggris. Raja Richard I mengatakan
pada Balian, bahwa beliau memimpin pasukannya dalam Perang Salib baru untuk
merebut kembali Jerusalem dari Saladin. Dan Raja Richard juga mengatakan
beliau sedang mencari Balian yang dikenal orang sebagai pembela Jerusalem
untuk memintanya bergabung dalam perang kali ini. Namun Balian mengaku
kalau dirinya hanyalah seorang pandai besi dan menolak ajakan tersebut.
Kemudian kita akan melihat Sibylla, berpakaian jubah yang mewah dan pada
gambar akhir kita bisa lihat Balian dan Sibylla berkuda bersama setelah berhenti
sejenak di makam istri Balian.

Berakhir dengan pernyataan bahwa setelah bertahun-tahun berperang, Richard


tetap tidak bisa merebut kembali Jerusalem dari Saladin, dan perang merebut
Jerusalem terus berlanjut sampai bertahun – tahun mendatang.

2. Tokoh dan Biografi

a. Balian

Balian dari Ibelin merupakan anak bungsu keluarga Barisan dari Ibelin
dan saudara dari Hugh dan Baldwin. Ayahnya dahulu merupakan kstaria
wilayah Jaffa sebelum dianugerahi sebagai pemimpin Ibelin setelah
revolusi dari Hugh II dari Le Puiset. Ibu Balian adalah Ramla dari Helvis
yang merupakan puteri dari wilayah Ramla.
Ia juga dikenal sebagai Balian II karena sebagian orang mengenal ayahnya
sebagai Balian dan orang-orang mengenal dirinya juga sebagai Balian dari
Ramla atau Balian dari Nablus.Tahun kelahirannya tidak diketahui persis,
namun sebagian mengganggapnya berumur 15 pada tahun 1158. Setelah
kematian kakak tertuanya yaitu Hugh tahun 1169, kekuasaan kastil Ibelin
dipegang oleh kakaknya yang bernama Baldwin. Balian menjadi
perwakilan dari Ramla yang menjabat sebagai asisten raja vassal.

Dalam Film "Kingdom of Heaven" Balian diceritakan sebagai seorang


insinyur dan tentara zeni yang hidup sebagai seorang pandai besi di sebuah
desa di Perancis. Balian dihantui oleh tindakan dosa bunuh diri istrinya
akibat keguguran. Sekelompok kecil pasukan Perang Salib datang ke
rumahnya, meminta dibuatkan sepatu untuk kuda-kuda mereka, juga
makanan dan tempat berteduh.

b. Raja Baldwin IV

Baldwin IV biasa disebut Leper dilahirkan tahun 1161 M yang


merupakan Raja Yerusalem ke-6. Baldwin memerintah sejak 1174 sampai
dengan kematiannya pada tahun 1185. Baldwin merupakan putra dari
Amalric I dari Yerusalem dan istri pertamanya, Agnes dari Courtenay. Dia
meninggal ditengah gejolak perang salib dan ancaman invasi Salahuddin
Ayyubi atau Saladin. Dia merupakan raja Yerusalem yang menderita kusta
sejak usia muda. Baldwin IV terkenal dengan topeng besi yang menutup
wajahnya.

Setelah Baldwin dilahirkan, tak lama kemudian takhta Yerusallem


kosong. Dia harus menggantikan sang raja. Baldwin sendiri pada masa itu
masih berpihak kepada Muslim. Dia berpihak kerana tak berdaya melawan
ancaman invasi.Ayah Baldwin meninggal pada tahun 1174 dan Baldwin
dinobatkan pada usia 13 telah menjadi Pemimpin Yerusalem. Raja
Baldwin IV menderita penyakit kusta sejak masih kecil. Baldwin
mempertahankan Yerusalem dari serangan Sallahuddin al-Ayyubi yang
memimpin Mesir dan Suriah

Bermigrasinya bangsa Turki Seljuk ke semenanjung Anatolia, Rum, memicu


Perang Salib. Pemerintah Konstantinopel melaporkan hal itu ke Paus Gregory,
dan direspon sebagai perang oleh Paus Urban II, juga disetujui oleh Paus
Adrianus IV.Pada 1174, di usia muda 16, Baldwin berhasil menyerang Damaskus
untuk memukul mundur pasukan Muslim pimpinan Sultan Saladin menjauh dari
Aleppo. Pada 1176 ia memimpin pasukan dalam serangan serupa di Damaskus
dan Andujar untuk mengusir serangan Muslim. Baldwin juga berencana
menyerang kekuatan Saladin di Mesir.

Ketika Saladin bergerak ke Kota Ascalon pada 1177, Raja Baldwin muda
maju menghampiri Sallahuddin dengan pengawalan ratusan Ksatria Templar.
Baldwin mengaku, dirinya sangat ingin berperang melawan pasukan Sallahuddin
usai perjanjian gencatan senjata itu berakhir. Namun Baldwin IV terlalu lemah
karena penyakit kustanya. Baldwin tidak sanggup menunggang kuda
dalam waktu yang cukup lama.

Dan dalam beberapa tahun, kondisi Baldwin pun kian melemah. Hal
ini membuat ia tak mempunyai kekuatan lagi untuk berperang ketika
usianya menjelang 20 tahun. Baldwin sendiri adalah Raja Yerusalem yang
memerintah dengan terbuka dan bijaksana. Ia tetap mengijinkan orang-
orang muslim untuk berjiarah, berjiarah, dan beribadah di Yerusalem. Ia
merupakan raja yang membuat perjanjian dengan Saladin. Baldwin IV
wafat pada 1185 di usianya yang ke-23 tahun.

c. Sibylla

 Ia adalah putri tertua dari Amalric I Yerusalem dan Agnes of


Courtenay, saudara perempuan Baldwin IV dan saudara tiri Isabella I dari
Yerusalem, dan ibu dari Baldwin V dari Yerusalem. Ia dilahirkan dalam
keluarga bangsawan Frank di Rumah Anjou (turun dari Ingelger ). Sibylla
dibesarkan oleh bibinya, Kepala Biara Ioveta dari Betani , saudara
perempuan mantan Ratu Melisende dari Yerusalem , yang
mendirikan biara St. Lazarus di Betani untuk saudara perempuannya pada
tahun 1128, dan meninggal di sana pada tahun 1163. Di biara itu, Sibylla
adalah biarawati. mengajarkan tulisan suci dan tradisi gereja lainnya.

Sibylla telah menunjukkan kecakapan politik dan licik yang hebat


dalam berurusan dengan anggota-anggota fraksi oposisi. Dia mendapat
dukungan dari hubungan keibuannya, keluarga Courtenay (mantan
dinasti Kabupaten Edessa ) dan sekutu dan pengikut mereka, sementara
saingannya dipimpin oleh Raymond dari Tripoli, yang memiliki klaim atas
takhta dengan haknya sendiri, keluarga Ibelin dan ratu janda di Nablus atas
nama Isabella.
Perhatian utama Ratu Sibylla adalah untuk memeriksa kemajuan
pasukan Saladin ketika mereka maju ke kerajaan. Guy dan Raymond
dikirim ke garis depan dengan seluruh kekuatan tempur kerajaan, tetapi
ketidakmampuan mereka untuk bekerja sama adalah fatal, dan Saladin
mengusir mereka di Pertempuran Hattin pada 4 Juli 1187. Guy berada di
antara para tahanan. Ratu janda bergabung dengan putri tirinya di
Yerusalem saat pasukan Saladin maju. Pada September 1187, Saladin
mengepung Kota Suci, dan Sibylla secara pribadi memimpin pertahanan,
bersama dengan Patriark Eraclius dan Balian dari Ibelin , yang selamat
dari Hattin. Yerusalem menyerah pada 2 Oktober, dan Sibylla diizinkan
melarikan diri ke Tripoli bersama putri-putrinya.

d. Guy de Lusignan
Guy dari Lusignan (1150 M. – 1194 M.) adalah seorang kesatria dari
Prancis yang akhirnya berhak menjadi Raja Yerusalem karena menikahi
adik raja Yerusalem, dan dialah yang memimpin pasukan salib dalam
pertempuran Hattin pada tahun 1187 yang akhirnya dihancurkan
oleh Shalahuddin Al-Ayyubi.
Setelah menjadi raja, dengan segera Guy memberi perhatian penuh
memantau pergerakan pasukan muslim pimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi.
Pada tahun 1187, Guy memimpin pasukannya untuk berusaha
membebaskan pengepungan Shalahuddin di wilayah Tiberias, akan tetapi
pasukannya malah terkepung dan kehausan dikarenakan sumur-sumur air
sudah dikuasai pasukan muslim. Akhirnya pada tanggal 4 Juli 1187
pasukan salib dari Yerusalem secara menyeluruh dihancurkan dalam
pertempuran Hattin. Guy adalah salah satu dari sedikit tawanan yang
berhasil ditangkap hidup-hidup bersama saudara laki-lakinya, Geoffrey,
Raynald, dan Humphrey.
Guy dipenjarakan di Damaskus, sementara itu Sibylla bersama Balian
dari Ibelin tetap bertahan di Yerusalem yang akhirnya ditaklukkan oleh
Shalahuddin pada tanggal 2 Oktober 1187. Sibylla menulis surat
Shalahuddin meminta belas kasihan agar suaminya dibebaskan, dan
akhirnya Guy diberi kebebasan pada tahun 1188. Mereka meminta
perlindungan ke kota Tirus, satu-satunya kota yang masih dikuasai
pasukan salib yang dipertahankan oleh Conrad dari Montferrat (saudara
laki-laki paling kecil dari suami pertama Sibylla).

e. Salahuddin Al Ayyubi
Di film tersebut disebut dengan Saladin. Seorang cerdik cendikia
kelahiran Tikrit, Irak pada tahun 1138 Masehi. Beliau berasal dari
kalangan 'ajam (non-Arab). Sebagaimana nama besar lain: Imam Bukhari,
Imam Muslim, Imam Tirmizi, dan lainnya.

Singkat cerita beliau menjadi menteri besar di Kerajaan Mesir.  Setelah


Daulah Fathimiyah berhasil ditaklukkan. Namun tak lama kemudian,
beliau diangkat menjadi Khalifah Dinasti Ayubbiyah. Kebijakan-kebijakan
progresif beliau lakukan. Yang sampai masyhur sampai saat ini adalah
mendirikan madrasah-madrasah bermazhab ahlussunnah wal jama'ah.
Namun satu obsesi terbesar beliau. Membebaskan Yerusalem dari
cengkeraman kaum Nasrani.

Agar umat muslim dapat bebas beribadah di Masjidil Aqsa. Salah satu
diantara tiga masjid penting kaum muslimin. Setelah Masjidil Haram dan
Masjid Nabawi.Setelah berbagai cara dilakukan. Termasuk diplomasi yang
panjang. Kaum Nasrani tetap menolak untuk menyerahkan Yerusalem ke
tangan kaum muslim (Salahuddin Al Ayyubi). Hal inilah yang akhirnya
yang melatarbelakangi terjadinya 'Perang Salib'.

Dalam film “Kingdom of Heaven”, Salahuddin mengizinkan kaum


Nasrani meninggalkan Yerusalem. Tanpa ada yang dizalimi. Sekali lagi,
tanpa ada yang dizalimi. Hal ini terlihat dari dialog antara Balian dan
Saladin. "Mengapa kau tidak membunuh kami semua? Sebagaimana saat
kami membantai kaum muslimin pada penaklukan kota ini," tanya Balian.
Saladin pun menjawab, "Karena saya Saladin (baca: muslim)."Jawaban
nan singkat tapi penuh makna. Menegaskan kembali bahwa pada dasarnya
muslim ada rahmatan lil 'alamin. Menebar rahmat bagi seluruh alam.
Bukanlah pembuat malapetaka. Apalagi penyebab kehancuran.Bila saat ini
disangkut-pautkan dengan teroris atau apalah. Hal tersebut sangat
bertentangan dengan prinsip tersebut. Prinsip berperang adalah
menegakkan amar ma'ruf wal nahi munkar. Menyeru kepada kebajikan.
Menumpas kejahatan. 
f. Amalric
Amalric merupakan seorang Raja Yerusalem dari tahun 1163,
serta Comte Jaffa dan Ashkelon sebelum aksesinya. Dia adalah putra
kedua Melisende dan Foulques, Raja Yerusalem, dan menggantikan
kakandanya Baudouin III. Selama pemerintahannya, Yerusalem menjadi
lebih dekat bersekutu dengan Kekaisaran Romawi Timur, dan kedua
negara meluncurkan invasi gagal di Mesir. Sementara itu, wilayah Muslim
di sekitar Yerusalem mulai disatukan di bawah Nur ad-Din dan
kemudian Salahuddin Ayyubi. Dia adalah ayahanda dari tiga penguasa
masa depan Yerusalem, Sibylle, Baudouin IV, dan Isabella I.

g. Reynald dari Chatillon

Reynald dalah ksatria yang terlibat dalam Perang Salib Kedua dan


menetap di Tanah Suci setelah kekalahannya. Ia menguasai Kepangeranan
Antiokhia dari tahun 1153 hingga 1160 dan melalui pernikahan keduanya
menjadi penguasa Oultrejordain. Ia merupakan figur yang kontroversial.

h. Richard I dari Inggris

Richard I adalah Raja Inggris dari 6 Juli 1189 sampai kematiannya


pada 6 April 1199. Dia juga memerintah sebagai Duke of Normandy
(sebagai Richard IV), Duke of Aquitaine, Duke of Gascony, Lord
of Cyprus, Count of Anjou, Count of Maine, Count of Nantes, and
Overlord of Brittany pada berbagai waktu di periode yang sama. Ia adalah
anak ketiga dari Henry II dari Inggris dan Aliénor dari Aquitania, dan
merebut tahta Inggris dari ayahnya dengan bekerja sama dengan Phillip II
dari Prancis pada tahun 1189. Ia sering dijuluki Richard sang Hati
Singa (Inggris: Richard the Lionheart, Prancis: Richard Cœur de Lion)
karena keberaniannya. Orang-orang Arab memanggilnya Malik al-
Inkitar (Raja Inggris).

Richard I terkenal sebagai salah satu tokoh dalam Perang Salib, di


mana salah satu keberhasilannya dalam perang tersebut adalah
merebut Siprus untuk mendukung pasukan Perang Salib. Setelah sampai
di Acre, Richard kemudian merebut Kota Acre pada tahun 1191 dan
kemudian Richard mulai mengarahkan Pasukannya untuk
menyerbu Yerusalem. Pasukan Richard berjalan melalui garis pantai
antara kota Acre dan Jaffa ketika perjalanan menuju Kota Jaffa pasukan
Richard dihadang pasukan Saladin dan terjadilah pertempuran didekat kota
Arsuf yang dimenangkan Richard dan memaksa Saladin mundur
ke Yerusalem untuk bertahan. Richard akhirnya memasuki kota Jaffa tanpa
perlawanan karena kota sudah dibakar oleh Saladin.

i. Godfrey dari Ibelin


j. Tiberias
k. Hospitaller
l. Nasir/Imad
m. Patriarch of Jerusalem

3. Pelajaran yang dapat diambil

a. Penyelesaian masalah dengan kekerasan tidak akan menuntaskan masalah


yang terjadi

b. Mempertahankan sesuatu yang berharga sampai penghabisan

c. Raja mungkin bisa menggerakkan rakyat, seorang ayah bisa mengakui seorang
putra. Namun kita harus mengingat wahkan orang itu berkuasa, jiwa kita
adalah tanggung jawab kita sendiri.

d. Tetap mengedepankan etika walaupun sedang berseteru


e. Sikap toleransi umat Islam terhadap orang yang berbeda agama
f. Mengedepankan persaudaraan walaupun berbeda kepercayaan

g. Harus memiliki sikap jujur, kesetiaan serta keteguhan hati nurani

h. Menghindari perselisihan antar agama

B. MUHAMMAD THE MESSENGER OF THE GOD


1. Alur Sejarah

Film tersebut menceritakan tentang masa kecil Nabi Muhammad SAW. Nabi
lahir ketika ada pemberontakan di makkah yaitu para pasukan gajah yang di
pimpin abrahah ingin menghancurkan ka’bah. Abdul muthalib yg saat itu
menjabat sebagai pemimpin ka’bah menghadang pasukan dari abrahah agar
menghentikan rencananya tersebut, tapi upaya abdul muthalib pun tidak berhasil.
Kemudian ia berlari ke ka’bah dan berdoa, Setelah beliau berdoa, tiba-tiba ribuan
burung ababil berterbangan diatas ka’bah. Burung itu dikirim Allah untuk
membinasakan pasukan gajah abrahah dengan batu-batu kecil yang berasal dari
neraka. Tak berselang lama, pasukan yg di pimpim oleh abrahah pun tewas
seketika di tempat.

Pada suatu hari ada seekor unta yang lepas dari pemiliknya, anehnya unta itu
terduduk dengan tenang saat sampe di kediaman nabi Muhammad, sang pemilik
mendekatinya. Kemudian seorang wanita keluar dari rumah itu dan menjamu
pemilik unta itu. Wanita tersebut adalah siti aminah ibunda nabi Muhammad dan
pemilik unta tersebut adalah halimatus sadiyah. Saat didalam rumah halimah terus
menatap nabi Muhammad lalu menggendongnya. Halimah merasa bahwa nabi
Muhammad sedang lapar dan aminah mengiyakan hal tersebut dan mengizinkan
halimah untuk menyusuinya karena aminah tidak bisa mengeluarkan asi.

Beberapa tahun kemudian nabi Muhammad tumbuh menjadi anak yang ceria,
namun saat berumur 6 tahun ibundanya meninggal dunia, dan kakeknya abdul
muthalib lah yg melanjutkan tugas ibundanya untuk menjaganya. Namun tak lama
kemudian kakeknya pun meninggal dunia. Setelah itu nabi muhammad di titipkan
oleh pamannya abu thalib.

Pada suatu hari nabi Muhammad beserta rombongan pamannya pergi menuju
syam saat di perjalanan mereka dipayungi oleh awan agar tidak kepanasan.
Hingga mereka sampai disebuah kota, mereka berhenti disana karena nabi
Muhammad dan abu tholib diundang pemimpin kota tersebut yaitu rahib baihurah
untuk bertemu. Rahib Baihurah merasa bahwa nabi Muhammad adalah orang
yang sangat istimewa, ia melihat ciri-ciri seorang nabi yang ditulis di alkitab dan
ciri-ciri tersebut sama persis dengan apa yang ia rasakan terhadap nabi
Muhammad. Ia memberitahu abu thalib untuk menjaga Muhammad dengan baik
karena khawatir nabi Muhammad akan dibenci oleh banyak orang, bahkan
perjalanan mereka ke syam dibatalkan karena dikhawatirkan akan banyak terjadi
hal buruk disana.

2. Tokoh dan Biografi


a. Abu Thalib
Abdu Manaf bin Abdul Muththalib bin Hasyim, lebih dikenal dengan
nama Abu Thalib adalah salah seorang tokoh besar dan disegani
di Mekah dan Thaif dari kalangan Bani Hasyim. Ia adalah ayah dari Ali
bin Abi Thalib as dan paman Nabi Muhammad bin Abdullah saw. Hal
yang paling masyhur berkaitan dengan Abu Thalib adalah kisah-kisah
mengenai keislamannya dan imannya yang kuat pada kenabian
Muhammad saw. Kisah-kisah berkenaan dengan hal tersebut diriwayatkan
secara mutawatir dan menjadi kesepakatan bersama akan tegasnya iman
Abu Thalib dalam membenarkan kenabian Muhammad saw.

Abu Thalib di kalangan penduduk Mekah, dikenal sebagai seseorang


yang bertanggungjawab dalam pemberian pelayanan kepada para
jamaah haji. Setelah ayahnya Abdul Muththalib wafat, maka hak
pengasuhan kemenakannya Muhammad yang ditinggal mati oleh ayahnya
sejak kecil, beralih ke tangannya. Dimasa penyebaran risalah, Abu Thalib
diantara yang paling keras pembelaannya kepada Nabi dan paling besar
dukungannya terhadap tersebarnya dakwah tauhid. Diriwayatkan dari Nabi
Muhammad saw, “Semasa Abu Thalib masih hidup, tidak seorang pun
dari Bani Quraisy yang mengusikku.” Berdasarkan riwayat, ketika Abu
Thalib wafat, Malaikat Jibril menyampaikan pesan kepada Nabi
Muhammad saw yang sedang larut dalam kesedihan, “Keluarlah dari kota
Mekah, sebab tidak ada lagi penolongmu di kota ini.”

Di hari kematian Abu Thalib, Nabi Muhammad saw dirundung duka


yang sangat mendalam, sampai ia tidak bisa menahan tangis sebagai
luapan kesedihannya ditinggal paman tercinta. Ia meminta kepada Imam
Ali as untuk memandikan dan mengkafani jenazahnya sembari
mendo’akan agar dirahmati Allah swt. Dan ketika tiba masa
pemakamannya, Nabi saw bersabda, “Dikarenakan betapa berharapnya
aku memohon agar engkau diampuni dan diberi syafaat, jin dan manusia
menjadi heran karena itu.” Jenazah Abu Thalib dimakamkan di Mekah, di
sisi makam ayahnya, Abdul Muththalib pada Pekuburan al-Ma'lat.

b. Halimah
Halimah Sa’diyah merupakan salah satu masyarakat fakir(miskin) pada
zaman nabi. Kebiasaan dari kampunya Halimah ini pergi kekota mencari
orang – orang yang bisa disusui demi mendapatkan penghasilan. Karena
menyusui bayi itu pemilik bayi akan membayar.
Halimah Sa’diyah juga bukan orang yang bakal disenangi sebab air
susunya juga tidak banyak. Kemudian ketika ditawarkan di kota mekkah.
Tidak ada yang menerima, Karena beliau tidak banyak susu dan tidak
mendapatkan bayi juga datangnya terlambat. Terlambat ini terjadi
disebabkan oleh Halimah menggunakan kendaraan keledai yang sudah
sangat lambat dalam perjalanan.
Namun, ketika dalam kondisi terlambat dan tidak ada yang
menerima(tidak mendapatkan bayi). Maka, rencana Allah pun
mempertemukan Halimah dengan seorang bayi(Nabi sewaktu kecil
sebelum berusia 2 tahun). Bayi itu adalah bayi termulia di dunia dan di
akhirat . Dan Halimah pun mendapatkan kepercayaan untuk menyusui bayi
itu berdasarkan izin dari suaminya.
Awalnya ketika menyusui bayi air susunya sedikit tetapi ketika
tubuhnya bersentuhan dengan Nabi. Allah menjadikan air susu Halimah
menjadi lebih banyak bahkan Halimah bisa menyusui bayi lainnya.
Sehingga nabi memiliki saudara sesusuan dan dari cerita halimah ketika
menyusui nabi itu merupakan kelebihan yang Allah berikan kepada Nabi.
Kemudian Nabi dengan halimah itu selama 4 tahun
c. Abdul Muthalib
Abdul Muthalib beliau bernama Asli Syaibah lahir Tahun 497 M,
wafat dalam usia 80 Tahun Saat Rasulullah berusia 8 Tahun. Merupakan
putra dari Hasyim bin Abdi Manaf. Terkait nama Abdul Muthalib ada
kisah yang menyebutkan bahwa pamannya Al-Muthalib bin Manaf 
bergantian memegang tugas menyediakan minuman dan bantuan yang
diperlukan kepada jamaah haji ketika saudaranya Hasyim telah meninggal
dunia. Orang-orang Quraisy menyebutnya Al-Faidh karena kemurahan
hatinya.
Abdul Mutthalib adalah pemimpin yang dapat diterima oleh kabilah-
kabilah Arab pada masanya. Selama masa kepemimpinannya ia telah
nelakukan hal-hal seperti, Menggali kembali sumber Air zam-zam dan
membuat penampungan untuk air itu, Menyelesaikan pertikaian antar
kabilah, Mendirikan lembaga syarif, yaitu suatu badan pemerintahan yang
terdiri atas sepuluh wakil rakyat yang mempunyai sepuluh tugas yang
berbeda, yaitu tugas hijabah, siqayah, diyat (kekuasaan hakim perdata dan
pidana), liwa' (pemegang panji-panji peperangan,yakni panglima tentara),
rifadah (pemungut pajak dan penyedia makanan), nadwa (ketua dewan
nasional), khaimmah (pengurus balai musyawarah), khazinah (administrasi
keuangan negara), dan azlam (peramal pendapat para dewa).
Abdul Mutthalib memelihara dan mengasuh Muhammad SAW sejak
beliau ditinggal Wafat oleh ibunya, *Aminah binti Wahhab pada waktu itu
Muhammad baru berusia enam tahun. Nabi Muhammad berada dalam
pemeliharaan dan pengasuhan kakeknya ini sampai kakeknya wafat, yakni
kira-kira selama dua tahun. Abdul Mutthalib mencintai dan menyayangi
Muhammad daripada cucunya yang lain. Bahkan ia lebih mencintai
Muhammad daripada anak-anaknya sendiri. Kecintaan Abdul Mutthalib
terhadap diri Muhammad telah diperlihatkan sejak kelahirannya. Ketika
baru lahir, Abdul Mutthalib langsung menggendong cucunya itu dan
membawanya ke samping Ka'bah untuk dimohonkan doa selamat. Pada
wakti itu pula beliau memberikan nama Muhammad kepada Cucunya itu
(Artinya: orang terpuji). Ketika ditanyakan kepad Abdul Mutthalib
mengapa memberi Nama Muhammad kepada cucunya, sementara
masyarakat pada waktu itu senang memberi nama anak-anak mereka
dengan nama-nama nenek moyangnya, Abdul Mutthalib menjawab, "Aku
berharap agar kelak cucuku akan menjadi orang terpuji bagi Tuhan dilangit
dan Makhluk-Nya di Bumi".

Ssbelum berpulang ke Rahmatulloh, Abdul Mutthalib berpesan kepada


Abi Thalib, salah seorang putranya, agar bersedia dan berjanji mengasuh
dan memelihara cucunya itu dengan sebaik-baiknya. Demikianlah setelah
Abdul Mutthalib wafat, pemeliharaan Muhammad dilaksanakan oleh Abi
Thalib.

d. Aminah
Aminah Az- Zuriyah binti Wahab adalah ibu yang melahirkan Nabi
Muhammad SAW. Aminah binti Wahab, merupakan  keturunan Quraisy
yang dikenal dengan sikapnya yang sederhana. Beliau lahir di rumah kuno
Bani Zuhrah dan tumbuh dewasa di dekat Baitul Atiq (Ka’bah). Menurut
sejarah ia meninggal pada tahun 577 ketika dalam perjalanan menuju
Yatsrib untuk mengajak Muhammad mengunjungi pamannya dan melihat
kuburan ayahnya.

e. Hanatte
f. Hanefi

3. Pelajaran yang dapat diambil


a. Berjuang untuk memperoleh pengakuan dengan cara damai dan tanpa
kekerasan
b. Menerapkan hidup seperti Rasulullah yang welas asih
c. Bersikap ikhlas seperti Nabi yang harus kehilangan orang-orang terkasih
di masa belia dan sabar ketika beliau harus membangun sendiri masa
kekhalifahan bersama sahabat dan kerabat terdekat

Anda mungkin juga menyukai