Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“Menjelaskan Pencegahan dan Penanganan Kekurangan Vitamin, Anemia dan


KKP”

Di susun :
Kelompok 5
1. Anggun Devita Sari
2. M. Gefaldo Dorisman
3. Nabila Rihhadatul aisy
4. Nila Puspita Sari
5. Sandi Dika Pratama
6. Sri Marlinda
7. Widiya Andi Yaninda

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU


FAKULTAS KESEHATAN
PRODI D III KEPERAWATAN
TP. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang  Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya serta karunian-Nya sehingga kami dapat Makalah ini dengan baik tanpa
ada halangan.

 Selain itu, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca
dan menjadi referensi untuk menambah pengetahuan umum.

Oleh karena itu, kami mengharap segala kritik dan saran yang membangun dan dapat
menjadikan laporan ini jauh lebih baik lagi. Kami mohon maaf setulus-tulusnya atas kesalahan
maupun kekurangan dalam penyusunan laporan ini.

Pringsewu, 5 April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………....ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………....1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….1
1.2 Tujuan………………………………………………………………………..1
BAB II PEMAHASAN………………………………………………………………2
2.1 Vitamin………………………………………………………………………..2
2.2 Anemia………………………………………………………………………..3
2.3 Cacingan………………………………………………………………………3
2.4 Kekurangan Kaori Protein (KKP)…………………………………………….4
BAB III PENUTUP………………………………………………………………….5
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………...5
3.2 Saran………………………………………………………………………….5
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sekitar abad XIX, ketika mulai dipergunakan bahan pakan murni dalam percobaan-
percobaan binatang, disangka bahwa sususnan makanan sudah cukup kalau hanya terdiriatas
karbohidrat, lemak, protein, dan mineral. Ternyata bahwa dengan susunan makanandemikian,
binatang percobaan tidak menunjukan kesehatan dan pertumbuhan badan
yangmemuaskan.Di dalam susunan makalah diatas masih diperlukan zat gizi lain yang pada
saat itu masih belum diketahui wujudnya.
Dalam penelitian beri-beri diantara tahanan para tahanan danhukuman di Indonseia pada
pemula abad XX, Ejikman dan rekan-rekannya menemukanadanya zat yang diperlukan ini,
yang kemudian diberi nama Vitamine oleh Vladimir Funk,karena disangka suatu ikatan
organic anime, oleh adanya unsure N dan telah dikenal asamamino pada zat itu. Zat vitamin
ini diperlukan untuk kehidupan (vita), sehingga diberi namaVitamine.Kemudian ternyata
bahwa zat esensial ini bukan suatu anime dan tidak selamanyamengandung unsure nitrogen
N. karena itu nama Vitamin banyak yang menentangnya,sehingga diubah menjadi Vitamin
dengan membuang huruf e-nya. Mengganti sama sekalidengan nama yang lain agak sulit,
karena nama itu telah memasyarakat di kalangan parailmuan.Definisi Vitamin ini mula-mula
dianggap mudah, dan diinformasikan sebagai suatuzat gizi yang diperlukan tubuh dalam
jumlah-jumlah kecil dan harus didatangkan dari luar,karena tidak dapat disintesa di dalam
tubuh.Pada masalah gizi dapat menimbulkan suatu tidak seimbangnya tubuh manusia
dandapat menimbulkan penyakit lainnya. Masalah gizi adalah masalah kesehatan
masyarakat. Namun penanggulannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan
pelayanankesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multi faktor, karena itu
pendekatan penanggulangan harus melibatkan berbagai sektor yang terkait.
Dan pada masalah gizi pada anemia gizi disini merupakan kondisi sakit seseorang
yangdisebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu: perdarahan, kekurangan makanan
yangmengandung besi, dan lain-lain.Anemia gizi defisiensi besi dapat dilihat dari kadar Hb,
dan penderita yang sering mengalaminya yaitu pada wanita, disebabkan karena
menstruasi,kehamilan dan pada bayi: karena membutuhkan gizi zat besi yang tinggi karena
proses pertumbuhan yang cepat.

1.2. Tujuan
1.2.1. Untuk mengetahui apa itu pengertian dan fungsi dari Vitamin.
1.2.2. Untuk mengetahui bagaimana tanda dan gejala seseorang kekurangan vitamin
1.2.3. Untuk mengetahui cara penanggulangan dan pencegahan kekurangan vitamin
1.2.4. Untuk memahami pengertian dari anemia
1.2.5. Untuk memahami bagaimana tanda dan gejala seseorang terkana anemia6.
1.2.6. Untuk memahami penyebab penyakit anemia.
1.2.7. Untuk memahami pencegahan dan penanganan KKP
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 VITAMIN
a. Definisi Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organic (Zat Organoloptik) yang sangatdibutuhkan
tubuh dan memiliki peran penting dalam mengatur proses metebolisme tubuh.Secara
umum vitamin tidak dapat di prosukdi oleh tubuh. Tiap-tiap vitamin mempunyaifungsi dan
tugas-tugasnya yang spesifik termasuk dalam petumbuhan dan pemeliharaankesehatan.
Secara umum vitamin di kelompokan menjadi dua kelompok yaitu:
1. Vitamin yang larut dalam lemak: Vitamin A,D,E,K2.
2. Vitamin yang larut dalam air: Vitamin B dan C

b. Jenis-Jenis Vitamin
1. Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak pertama yang ditemukansecara
luas. Vitamin A dikenal juga dengan nama Retinol yang terdapat pada jaringan hewan
dimana retinol 90-95% disimpan pada hati (Haryadi, 2009).
a. Fungsi Vitamin A
Berperan dalam pengelihatan dan merupakan salah satu komponen penyususun
pigmen mata. Selain itu fungsi vitamin A juga ikut berperan penting menjaga
kesehatan, kekebalan tubuh, pertumbuhan dan perkembanga,dan sangat baik untuk
menjaga kesehatan kulit.
b. Akibat kekurangan vitamin A
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan gangguan penglihatan, rabunsenja,
katarak dan penurunan daya tahan tubuh.
c. Pencegah kekurangan Vitamin A
Hewani (hati kuning telur, susu, mentega dan minyak ikan). Nabati ;karoten
(sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau dan buah-buahan yang berwarna
kuning kemerahan seperti wortel, pisang, papaya).
d. Pengobatan kekurangan Vitamin A, diarahkan pada upaya memperbaiki status
vitamin A. langkah ini harus diselenggarakan karena KVA bukan hanya mencederai
mata tetapi juga mengganggu kesehtan dan juga jiwa penderitanya. Yaitu dengan
cara:
 Pilihan pertama ialah preparat oral karena telah terbukti amat efektif, aman, dan
murah.
 Tanda vitamin A dengan minyak sebagai bahan utama lebih disukai, tetapi jika
preparat tersebut tidak tersedia boleh digunakan vitamin A yang larut dalam air.
 Jika tablet atau yang setara dengan dosis diatas tidak tersedia, preparat oral
dalam bentuk lain dapat diberikan, seperti minyak ikan.
 Preparat yang di buat dengan minyak akan sangat baik diserap jika diberikan
peroral; dan jangan sekali kali disuntikan karena vitamin A yang tercampur
minyak biasanya susah diserap dari lokasi tubuh yang di suntik.
 Satu satunya preparat yang cocok diinjeksikan secara intramuscular adalah
vitamin A yang larut dalam air.
2.2 ANEMIA
Anemia adalah jumlah sel darah merah atau hemoglobin pada sel darah merah berada
dibawah normal. Hemoglobin ini berfungsi mengangkut oksigen dari jantung dan
mengantarkannya ke seluruh tubuh. (Andri Irawan, 2015)
a. Etiologi
Sel sabit, malnutrisi, talasemia, masa kehamilan dan kebutuhan Zat besi yang meningkat,
pendarahan secara berlebihan saat menstruasi, makanan dan obat-obatan yang
menghambat penyerapan zat besi.

b. Pencegahan
1. Pemberian tablet atau suntikan zat besi.
2. Pendidikan dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan asupan zat besi
melalui makanan.
3. Pengawasan penyakit infeski.
4. Frotifikasi makanan pokok dengan zat besi.

c. Penanganan Anemia
Tergantung pada penyebab nya, bila penyebabnya adalah kekurangan zat besi, dokter
akan mencari tahu dan mengatasi penyebab kekurangan tersebut. Suplemen zat besi
dalam bentuk tablet atau sirup mungkin dibserikan. Bila anemia disebabkan oleh
masalah penyerapan pasca operasi grastrektomi, pemberian suplemen akan diberikan
secara intramuscular atau intravenal.

2.3 CACINGAN
Cacingan menurut WHO (2011) adalah sebagai investasi satu atau lebih cacing parasite
usus yang terdiri dari golongan nematode usus.
a. Gejala cacingan
Pantat gatal, merupakan salah satu gejala untuk jenis cacing Enteroblus vermicularis.
Pada spesies cacing ini, indung cacing keluar dari lubang anus, biasanya dimalam hari
ketika kita tidur, dan meletakak telur nya di daerah peri-anal (sekeliling anus).
b. Pencegahan cacingan
Cara yang bias dilakukan pada saat mengalami cacingan ialah menggunakan obat cacing.
1. Menjaga kebersihan
2. Masak makanan
3. Tidak memiliki kuku panjang
c. Penanganan cacingan
Karena terkadang sulit mendeteksi orang yang cacingan, maka harus rutin untuk minum
obat cacing setiap enam bulan satu dosis yang sesuai dan dianjurkan.
d. Pengobatan cacingan
Obat yang mempunyai efek sebagai anti parasite dapat digunakan untuk pengobatan
cacingan, ada 2 jenis obat yaitu:
1. Pyrantelpamoat
2. Mebendazole
2.4 KURANG KALORI PROTEIN (KKP)
Kekurangan kalori protein adalah defiensi gizi terjadi pada anak yang kurang mendapat
masukan makanan yang cukup bergizi, atau asupan kalori dan protein kurang dalam waktu
yang cukup lama. (Ngastiyah, 1997)
a. Jenis KKP
1. KKP derajat ringan dan sedang
2. KKP berat
b. Pencegahan
Proses pencegahan KKP biasa di lakukan sejak dari keluarga membawa balita ke
posyandu proses pemberian ASI harus dilakukan hingga bayi minimal berusia enam
bulan. Pemberian makanan penunjang asli juga harus diberikan. Terutama makanan yang
mengandung kalori, vitamin dan mineral.
c. Penanganan KKP berat
Penanganan KKP berat di kelompokan menjadi pengobatan awal, dan rehabilitasi.
Pengobatan awal ditunjukan untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa, sementara
fase rehabilitasi diarahkan untuk memulihkan keadaan gizi. Yang pertama dimulai sejak
pasien tiba dirumah sakit hingga kondisi anak stabil dan nafsu makan pulih. Fase ini
biasanya berlangsung selama 2-7 hari. Jika lebih dari 10 hari pasien tidak juga pulih,
berate diperlukan upaya tambahan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Vitamin adalah sekelompok senyawa organic (Zat Organoloptik) yang sangatdibutuhkan
tubuh dan memiliki peran penting dalam mengatur proses metebolisme tubuh.Secara umum
vitamin tidak dapat di prosukdi oleh tubuh. Tiap-tiap vitamin mempunyaifungsi dan tugas-
tugasnya yang spesifik termasuk dalam petumbuhan dan pemeliharaankesehatan.
Anemia adalah jumlah sel darah merah atau hemoglobin pada sel darah merah berada
dibawah normal. Hemoglobin ini berfungsi mengangkut oksigen dari jantung dan
mengantarkannya ke seluruh tubuh.
Cacingan menurut WHO (2011) adalah sebagai investasi satu atau lebih cacing parasite
usus yang terdiri dari golongan nematode usus.
Kekurangan kalori protein adalah defiensi gizi terjadi pada anak yang kurang mendapat
masukan makanan yang cukup bergizi, atau asupan kalori dan protein kurang dalam waktu
yang cukup lama.

3.2 Saran
Demikianlah materi pembahasan ini , semoga dapat bermanfaat serta dapat menambah
pengetahuan kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Arisman,MB.2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Atikah P, Erna K. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Muha
Medika

Dewi, Pujiastuti N, Ibnu Fajar, 2013. Ilmu Gizi untuk Praktisi Kesehatan. Yogyakarta: Garha
Ilmu Ruko Jambusari No. 7 A

http://ayusuwarmaptr.blogspot.com/2016/12/v-behavioruridefaultvmlo_5.html?m=1

http://id.wikihow.com/Mencegah-Anemia

http://meongnoque.blogspot.co.id/2011/02/kekurangan-kalori-protein-kkp.html?m=1

Indra, Wulandari yetik, 2013. Prinsip-prinsip Dasar Ahli Gizi. Jakarta Timur: Dunia Cerdas

Anda mungkin juga menyukai