Tugas Endokrin (Bayu Harjunanto)
Tugas Endokrin (Bayu Harjunanto)
NPM : 1814201310004
Pengertian Endokrin
Kelenjar endokrin dalam tubuh terdiri dari kelenjar hipofisis, kelenjar adrenal, kelenjar tiroid,
kelenjar paratiroid, kelenjar pineal, dan pulau langerhans pada pankreas. Kelenjar tersebut
memiliki struktur yang berbeda satu sama lain. Selain struktur, yang membedakan setiap kelenjar
adalah sekresi yang dihasilkan dan fungsinya. Untuk mengetahui tentang struktur histologis dan
fungsi kelenjar endokrin dari sistem endokrin, maka disusun makalah yang berjudul “Sistem
Endokrin”.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.
Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik
tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari
saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini
sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, hasil sekresi dihantarkan tidak melaui saluran,
tapi dari selsel endokrin langsung masuk ke pmbuluh darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawa
ke sel-sel target (responsive cells) tempat terjadinya efek hormon. Sedangkan ekresi kelenjar
eksokrin keluar dari tubuh kita melalui saluran khusus, seperti uretra dan saluran kelenjar ludah.
Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar endokrin. Diantara kelenjar-kelenjar tersebut, ada
yang berfungsi sebagai organ endokrin murni artinya hormon tersebut hanya menghasilkan
hormon misalnya kelenjar pineal, kelenjar hipofisis / pituitary, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid,
kelenjar adrenal suprarenalis, dan kelenjar timus. Selain itu ada beberapa organ endokrin yang
menghasilkan zat lain selain hormon yakni:
Macam – Macam Kelenjar Yang Terdapat Dalam Sistem Endokrin Dalam tubuh manusia
terdapat berbagai kelenjar sistem endokrin. Kelenjar –kelenjar endokrin tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Kelenjar Hipofise
2. Kelenjar Tiroid
3. Kelenjar Paratiroid
4. Kelenjar Timus
5. Kelenjar Supraneal
6. Kelenjar Pienalis
7. Kelenjar Pankreas
8. Kelenjar Kelamin
1. Kelenjar Hipofise
Kelenjar hipofise atau kelenjar pituitari, di kedokteran sering disebut sebagai kelenjar
utama atau master gland. Kelenjar ini, bersama-sama dengan kelenjar hipotalamus dan kelenjar
pineal, terletak di otak besar. Kelenjar hipofise merupakan sistem kontrol kapasitas seluruh
sistem energi ksehatan manusia. Di kelenjar ini pula dikontrol sistem pertahanan tubuh. Oleh
karena itu sedikit saja terjadi gangguan di kelenjar ini, pengaruhnya terhadap fungsi tubuh
menjadi sangat nyata.
Salah satu fungsi pertahanan tubuh kita adalah dengan "menangkap" penyakit ketika
masuk melalui jalan nafas. Jioka terdeteksi keberadaan suatu sumber penyakit masuk ke tubuh
kita, dengan segera di tenggorok ditimbulkan sistem penangkapan virus yang berupa pilek, dan
jika ada suatu penyakit yang sudah terlanjur masuk ke paru-paru, sistem pertahanan kita
memaksa kita agar batuk-batuk untuk mengeluarkan penyakit dari paru-paru. Tapi jika setelan di
sistem energi hipofise terlalu besar, kita menjadi alergi.
Kelenjar ini mempunyai diameter sekitar 1 cm dan menempati suatu cela di dalam tulang
sfenoid yang disebut sella tursika. Tulang kecil ini terletak pada dasar tulang tengkorak, di
belakang hidung, di atas sinus udara sfenoid. Kelenjar tersebut menggantung dari hipotalamus,
suatu massa jaringan saraf yang membentuk lantai ventrikel ke tiga. Pada manusia kelenjar ini
mempunyai dua bagian utama yang mempunyai asal dan fungsi yang berbeda.
Hipofisis anterior Yang mengontrol kelenjar endokrin lain mempunyai asal dari pertumbuhan
keluar lapisan faring primitif pada embrio. Berikut adalah hormon – hormon yang dihasilkan
oleh hipofise anterior:
a. Tirotropin
(Tyroid Stimulating Hormone) Adalah glikoprotein yang menyebabkan pelepasan tiroksin dan
pembesaran kelenjar tiroid. Dalam keadaan tidak berfungsinya tiroid, kadarnya berkurang ke
kadar yang rendah.
b. Adrenokortikotrofik Hormon
(ACTH) Adalah polipeptida sederhana yang menyebabkan pelepasan kortiko steroid dari korteks
kelenjar suprarenal. Pembentuk ACTH yang berlebihan oleh tumor basofil menyebabkan
Sindrom Cushing.
d. Hormon pertumbuhan
(GH) Adalah protein yang bekerja pada keseluruhan tubuh untuk menstimulasi pertumbuhan.
Hormon ini menjamin frekuensi yang tepat dari pembentukan protein. Tumor hipofisis yang
menghasilkan GH dapat terjadi. Pada masa kanak-kanak hal ini menyebabkan Gigantisme. Pada
orang dewasa hal ini mengarah pada akromegali dengan pertumbuhan rahang, tangan, dan visera
yang berlebihan. Kerusakan hipofisis yang terjadi pada masa kanak-kanak menyebabkan
dwarfisme.
e. Prolaktin (P)
Adalah protein yang menstimulasi pertumbuhan dan aktifitas sekretori pada payudara selama
kehamilan dan laktasi. Hormon ini bekerja secara bersamaan dengan hormon-hormon seks
lainnya.
Hipofisis posterior Adalah pertumbuhan ke bawah dari otak depan (forebrain). Sel-sel ini
disebut pituisit dan bekerja sebagai struktur penunjang bagi ujung-ujung saraf. Sekresi hormon
berlangsung hampir normal. Hormon ini disintesis dalam badan sel dan selanjutnya bergabung
dengan protein pembawa untuk mencapai kelenjar yang membutuhkan. Kelenjar ini terletak pada
nukleus supraoptik dan paraventrikular hipotalamus dan selanjutnya dibawah ke kelenjar
hipofise posterior di dalam aksoplasma serat-serat neuron yang berjalan dari hipotalamus.
Hormon-hormon kelenjar hipotalamus posterior.
2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah
mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4) dan
Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisme Darah ke kelenjar tiroid
dibekalkan oleh arteri superior thyroid yang merupakan cabang pertama arteri external
carotid(ECA). Arteri ini menembusi pretracheal fascia sebelum sampai ke bahagian superior pole
lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal terletak berhampiran(di belakang) arteri ini, jadi jika dalam
pembedahan tiroidektomi, kemungkinan besar saraf ini terpotong jika tidak berhati-hati.
Kelenjar tiroid juga dibekalkan oleh arteri inferior thyroid yang merupakan cabang
daripada thyrocervical trunk(cabang daripada arteri subclavian). Dalam 3% populasi manusia,
terdapat satu lagi arteri ke kelenjar tiroid, yaitu arteri thyroid ima.ma (pengeluaran tenaga)
manusia.
3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid menempel di bagian posterior dari masing-masing lobus kelenjar
tiroid. Berjumlah empat buah terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat didalam leher.
Menghasilkan parathormon (PTH) untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan
ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal,
dan pelepasan kalsium dari tulang
4. Kelenjar Pienalis
Terletak di dekat otak, tepatnya di atas otak kecil. Berbentuk kecil, merah seperti sebuah
cemara. Menghasilkan dua hormon yaitu melatonin (bioritme pengaturan jam tidur dan serotonin
(neurotransmiter yang aktif pada saat kita tidur)
Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin
yang berperan penting dalam mengatur aktivitas seksual dan reproduksi manusia. Glandula
pienalis diatur oleh isyarat saraf yang ditimbulkan oleh cahaya yang terlihat oleh mata. Kelenjar
ini menyekresi melatonin dan zat lain yang serupa dan melewati aliran darah atau cairan
ventrikel III ke glandula hipofise anterior. Kelenjar ini juga menghambat sekresi hormon
gonadotropin dan gonad menjadi terhambat lalu berinvolusi (kembali ke ukuran normal).
5. Kelenjar Timus
Timus terletak dibelakang sternum, didepan paru – paru dan jantung. Timus sangat penting
dalam perkembangan sitem limfatik. Timus mempunyai korteks yang terbungkus sempurna
dengan limfosit, dan medulla yang terdiri atas massa jarang dari sel-sel epitel. Sel-sel epitel
membentuk faktor “faktor humorik timik” yang menstimulasi sel-sel limfosit diseluruh tubuh
untuk membelah dan mengembangkan kemampuan mengenali dan menyerang benda asing.
Stuktur timus relative besar dan seperti daging pada masa bayi. Dan timus menjadi lebih kecil
setelah masa pubertas dan pada kehidupan dewasa.
Banyak respons-respons terhadap benda asing, semata-mata respons terhadap jaringan yang
ditransplantasikan ada banyak infeksi yang dimediakan, bukan oleh anti bodi yang larut
bersirkulasi tetapi oleh sel-sel. Sel-sel yang terlihat adalah limfosit. Asal perkembangan dari sel-
sel ini adalah didalam timus dalam kehidupan embrionik dan awal masa bayi. Dari tempat
asalnya ini sel-sel tersebut bermigrasi untu menetap dalam jaringan limfoid diseluruh tubuh.
Pada tahap ini, timus penting untuk pertahanan hidup, kematian karena infeksi terjadi setelah
pengangkatan timus. Timus terus berlanjut untuk memberikan sumber minor limfosit dan
menghasilkan faktor-faktornya setelah tahp ini, tetapi setelah masa kanak-kanak system limfoid
menetap dan pengangkatan timus hanya memberikan dampak kerusakan kecil pada imunitas.
Medulla Suprarenal terdiri atas massa kecil sel-sel kromafin dengan sinus-sinus vena
diantaranya. Medulla suprarenal berasal dari jaringan saraf premitif, dan secara fungsi
berhubungan dengan system saraf autonom, medulla suprarenal mensekresi adrenalin dan
noradrenalin. Medulla suprarenal tidak penting dalam kehidupan.
Salah satu hormon yang dihasilkan yaitu hormon adrenalin yang berfungsi mengubah
glikogen menjadi glukosa. Hormon adrenalin bekerja berlawanan dengan hormon insulin.
Walaupun bekerja berlawanan tapi tujuannya sama, yaitu untuk mengatur kadar gula dalam
darah tetap stabil. Apabila kita terkejut/takut anak ginjal memproduksi hormon adrenalin yang
mengakibatkan denyut jantung meningkat.
Hipofungsi kelenjar adrenal mengakibatkan penyakit addison dengan gejala timbul
kelelahan, berkurangnya nafsu makan, mual, muntah, dan meningkatnya pigmen melanin.
Sedangkan hiperfungsi adrenal menyebabkan tumor kelenjar adrenal dengan akibat penyakit
“Sindrom Cushing” dengan gejala : badan gemuk, anggota gerak kurus, wajah seperti bulan
purnama, punuk lembu di punggung dan perutnya menggantung. Selain itu, kulit wajah
memerah, hipertensi dan ketahanan terhadap stres menurun.
7. Kelenjar Kelamin
1. Ovarium
Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone
estrogen dan hormone progesterone. Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan
dirangsang oleh FSH.
a. Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder
pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.
Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
b. Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang
sudah dibuahi.
2. Testis
Testis pada mamalia terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel germinal),
tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus. Testis mensekresikan hormon testosterone
yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda –
tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan
membesarnya suara. Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh
hipofisis bagian anterior.
8. Kelenjar Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan
enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti:
Pankreas juga mengandung sel yang menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas
adalah getah pencernaan yang mempunyai peran penting dalam mengolah tiga kelompok bahan
makanan organik utama, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Getah pankreas ini terutama
terdiri dari air, bikarbonat, dan enzim yang dapat dibedakan atas enzim tripsin, enzim amilase,
serta enzim lipase.
Getah pankreas dialirkan ke usus duabelas jari melalui dua saluran di sepanjang pankreas.
Pada usus duabelas jari, bikarbonat menetralisir chymus asam. Tripsin bekerja atas protein dalam
makanan dan membantu menyempurnakan proses pencernaan makanan di dalam lambung
bersama-sama dengan enzim pepsin yang dihasilkan oleh lambung. Amilase berperan dalam
melanjutkan proses pemecahan karbohidrat yang telah dimulai oleh enzim ptyalin dalam air
ludah. Sementara itu, lipase mempunyai peran yang tak kalah penting dalam proses pemecahan
lemak.
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Kedokteran : dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC