Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

KOMBINASI BISNIS

Definisi Kombinasi Bisnis

Adalah peristiwa di mana sebuah entitas memperoleh pengendalian atas entitas lain

Jenis Kombinasi Bisinis (Aspek Strategi Bisnis)

1. Vertikal: kombinasi bisnis dengan melakukan akuisisi entitas yang memiliki hubungan pemasok
atau distribusi.
2. Horizontal: kombinasi bisnis dengan melakukan akuisisi entitas yang menghasilkan produk
sejenis atau produk yang berkaitan.
3. Konglomerasi: kombinasi bisnis dengan melakukan akuisisi entitas yang tidak memiliki hubungan
dengan entitas.

Jenis Kombinasi Bisinis (Bentuk Entitas)

1. Merger: menggabungkan dua atau lebih entitas, di mana entitas yang diakuisisi dibubarkan serta
semua aset dan liabilitasnya diambil alih pihak yang mengakuisisi.

2. Konsolidasi: membentuk satu entitas baru yang akan mengambil alih semua aset dan liabilitas
entitas yang bergabung.

3. Akuisisi: membeli kepemilikan entitas yang diakuisisi, namun entitas yang diakuisisi tetap berdiri
hanya dikendalikan oleh entitas pengakuisisi. Bentuk akuisisi dilakukan dengan pembentukan
perusahaan baru yang bertindak sebagai entitas holding, atau pihak pengakuisisi merupakan
entitas yang sebelumnya telah ada. Pihak pengakuisisi atau entitas holding yang dibentuk akan
menyusun laporan keuangan konsolidasi an yang akan menggabungkan aset dan liabilitas
entitas dari semua anak yang berada dibawah kendalinya.

Dua Metode dalam Kombinasi Bisnis

1. Metode pooling of interest atau penyatuan kepentingan . Tidak diperlukan penilaian ulang aset
dan liabilitas entitas yang bergabung. Dasar pencatatannya adalah nilai buku dari entitas yang
bergabung.
2. Metode purchase atau pembelian atau akuisisi. Dasar pencatatan adalah nilai wajar pada
tanggal akuisisi, karena kombinasi bisnis dianggap sebagai pembentukan entitas baru, sehingga
dilakukan penilaian atas aset bersih entitas yang bergabung  PSAK 22.

AKUNTANSI KOMBINASI BISNIS

Pengakuan dan Pengukuran Aset dan Liabilitas

Jika akuisisi tidak dilakukan secara penuh, maka bagian yang tidak diakuisisi disebut kepentingan non-
pengendali.

Pihak pengakuisisi mengakui secara terpisah berupa:

a. Goodwill
b. Aset teridentifikasi yang diperoleh
c. Liabilitas yang diambil alih
d. Kepentingan non-pengendali dari pihak yang diakuisisi.

Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dengan
nilai wajar pada tanggal akuisisi  PSAK 68

Biaya Transaksi

1. Biaya makelar (finder’s fee)


2. Advis
3. Hukum
4. Akuntansi
5. Penilaian
6. Biaya Profesional atau konsultasi lainnya
7. Biaya administrasi umum
8. Biaya pendaftaran
9. Biaya penerbitan efek utang dan efek ekuitas
 PSAK 55

Imbalan yang Dialihkan

Imbalan dalam kombinasi bisnis dapat berupa kas, aset non-kas lainnya, efek utang atau efek ekuitas
yang diterbitkan oleh pihak pengkuisisi.

Diukur pada nilai wajar  PSAK 68.


Goodwill

Goodwill mencerminkan manfaat ekonomi yang timbul dari aset yang diperoleh dalam kombinasi
bisnis yang tidak dapat diidentifikasikan secara individu sehingga harus diakui secara terpisah.

Pihak pengakuisisi membeli dengan harga yang lebih mahal dari nilai wajar entitas diakuisisi.
Kelebihan mungkin disebabkan karena jaringan pemasaran, teknologi, keandalan SDM,dll

Menghitung goodwill = (imbalan yang dialihkan + kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh
pihak pengakuisisi + kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi) – aset teridentifikasi
yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.

Untuk akuisisi aset dan liabilitas, goodwill diakui dalam laporan posisi keuangan pihak pengakuisisi.
Sedangkan pada akuisisi saham, goodwill diakui dalam terlebih dahulu dalam saldo investasi.

PENCATATAN TRANSAKSI KOMBINASI BISNIS

CONTOH 1.1. MERGER: AKUISISI ASET BERSIH – IMBALAN BERUPA KAS

Pada 31 Desember 2015, PT Permata mengakuisisi seluruh aset bersih PT Samara dalam sebuah
merger. Informasi laporan keuangan untuk PT Permata dan PT Samara pada saat itu adalah:

Laporan Posisi Keuangan


31 Desember 2015
(dalam 000 Rupiah, kecuali per saham)

PT Permata PT Samara
Nilai Tercatat Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas 480.000 40.000 40.000
Piutang Usaha 280.000 70.000 70.000
Persediaan 340.000 60.000 100.000
Tanah 160.000 80.000 120.000
Bangunan dan Mesin 760.000 620.000 300.000
Akumulasi Penyusutan (380.000) (400.000)
Total Aset 1.640.000 470.000 630.000
Utang Usaha 170.000 110.000 110.000
Utang Wesel 300.000 240.000 240.000
Saham Biasa
Nominal Rp. 20.000 40.000
Nominal Rp. 12.000 36.000
Tambahan Modal Disetor 320.000 20.000
Saldo Laba 450.000 64.000
Total Liabilitas & Ekuitas 1.640.000 470.000
PT Permata mengalihkan imbalan senilai Rp. 352.000.000 untuk mengakuisisii aset neto PT Samara.
PT Permata mengeluarkan Rp. 20.000.000 untuk biaya legal.

Atas akuisisi tersebut, maka goodwill yang terjadi dapat dihitung sebagai berikut:

Imbalan yang dialihkan Rp. 352.000.000


Kepentingan yang dimiliki sebelumnya 0
Kepentingan Nonpengendali 0 +
Jumlah Rp. 352.000.000
Aset Bersih Teridentifikasi Rp. 280.000.000 -
Goodwill Rp. 72.000.000

Aset bersih teridentifikasi dihitung dari nilai wajar aset dikurangi liabilitas. Pada contoh ini akuisisi
dilakukan terhadap aset bersih sehingga pihak pengakuisisi mengakui seluruh aset teridentifikasi
yang diperoleh dan liabilitasnya yang diambil alih pada nilai wajarnya.

Berikut jurnal yang dicatat oleh PT Permata:

Beban 20.000.000
Kas Rp. 20.000.000
Mencatat biaya transaksi

31 Desember 2015

Kas 40.000.000
Piutang Usaha 70.000.000
Persediaan 100.000.000
Tanah 120.000.000
Bangunan dan Mesin 300.000.000
Goodwill 72.000.000
Utang Usaha 110.000.000
Utang Wesel 240.000.000
Kas (imbalan yang dialihkan) 352.000.000

Atas akuisisi ini, PT Samara sebagai entitas yang dibubarkan akan menghapusbukukan seluruh aset
dan liabilitas yang dimiliki dan menghentikan operasinya.

CONTOH 1.2. MERGER: AKUISISI ASET BERSIH – IMBALAN BERUPA NON-KAS

Berdasarkan contoh 1.1. seandainya PT Permata menerbitkan 11.000 lembar saham biasa sebagai
imbalan yang dialihkan atas akuisisi tersebut. Nilai wajar saham PT Permata adalah
Rp.32.000/lembar. Atas penerbitan saham tersebut, PT Permata juga membayar biaya penerbitan
saham senilai Rp.30.000.000. PT Permata akan mencatat jurnal sbb:

Beban 20.000.000
Beban Tangguhan 30.000.000
Kas Rp. 50.000.000
Mencatat biaya akuisisi

31 Desember 2015

Kas 40.000.000
Piutang Usaha 70.000.000
Persediaan 100.000.000
Tanah 120.000.000
Bangunan dan Mesin 300.000.000
Goodwill 72.000.000
Utang Usaha 110.000.000
Utang Wesel 240.000.000
Saham Biasa (Rp.20.000x11.000) 220.000.000
Tambahan Modal Disetor 102.000.000
Beban Tangguhan 30.000.000
Mencatat akuisisi aset bersih

Nilai Tambahan Modal Disetor dihitung sebagai berikut:

Nilai wajar saham (Rp. 32.000 x 11.000) Rp. 352.000.000


Nilai nomial saham (Rp. 20.000 x 11.000) Rp. 220.000.000 -
Nilai Tambahan Modal Disetor Rp. 132.000.000
Beban Tangguhan Rp. 30.000.000 -
Nilai Tambahan Modal Disetor Bersih Rp. 102.000.000

CONTOH 1.3. AKUISISI SAHAM – IMBALAN BERUPA KAS

Berdasarkan contoh 1.1. seandainya PT Permata mengakuisisi seluruh saham biasa PT Samara
dengan membayar tunai Rp. 352.000.000. Atas akuisisi tersebut, PT Samara tetap beroperasi dan
tidak dibubarkan. PT Permata akan mencatat jurnal sbb:

Beban 20.000.000
Kas Rp. 20.000.000
Mencatat biaya transaksi
Investasi pada PT Samara 352.000.000
Kas Rp. 352.000.000
Mencatat akusisi saham

Pada contoh 1.3. jurnal yang dicatat oleh PT Permata sangat sederhana karena tidak mencatat aset
dan liabilitas secara individual. Hal ini disebabkan PT Samara tidak dibubarkan dan tetap
menggunakan aset dan liabilitas tersebut dalam operasinya. Pada tiap akhir periode pelaporan
laporan keuangan PT Permata dan PT Samara akan dikonsolidasikan.

CONTOH 1.4. KONSOLIDASI: AKUISISI ASET BERSIH – IMBALAN BERUPA KAS

Pada 31 Desember 2015, PT Mandiri mengakuisisi seluruh aset bersih PT Permata dan PT Samara
dalam sebuah konsolidasi. Akuisisi ini menyebabkan dibubarkannya PT Permata dan PT Samara dan
bergabung menjadi entitas baru yaitu PT Mandiri. Informasi laporan keuangan untuk PT Permata
dan PT Samara pada saat itu adalah:

Laporan Posisi Keuangan


31 Desember 2015
(dalam 000 Rupiah, kecuali per saham)

PT Permata PT Samara
Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas 480.000 480.000 40.000 40.000
Piutang Usaha 280.000 280.000 70.000 70.000
Persediaan 340.000 300.000 60.000 100.000
Tanah 160.000 200.000 80.000 120.000
Bangunan dan Mesin 760.000 600.000 620.000 300.000
Akumulasi Penyusutan (380.000) (400.000)
Total Aset 1.640.000 1.860.000 470.000 630.000
Utang Usaha 170.000 170.000 110.000 110.000
Utang Wesel 300.000 310.000 240.000 240.000
Saham Biasa
Nominal Rp. 20.000 40.000
Nominal Rp. 12.000 36.000
Tambahan Modal Disetor 320.000 20.000
Saldo Laba 450.000 64.000
Total Liabilitas & Ekuitas 1.640.000 470.000

PT Mandiri mengalihkan imbalan senilai Rp. 1.800.000.000 untuk mengakuisisi aset neto PT Permata
dan PT Samara. PT Mandiri mengeluarkan Rp.40.000.000 untuk biaya legal.
Atas akuisisi tersebut, maka goodwill yang terjadi dapat dihitung sebagai berikut:

Imbalan yang dialihkan Rp. 1.800.000.000


Kepentingan yang dimiliki sebelumnya 0
Kepentingan Nonpengendali 0 +
Jumlah Rp. 1.800.000.000
Aset Bersih Teridentifikasi Rp. 1.660.000.000 -
Goodwill Rp. 140.000.000

Aset bersih teridentifikasi dihitung dari nilai wajar aset dikurangi liabilitas atas kedua entitas
(Rp.1.380.000.000+Rp.280.000.000).

Pada contoh ini akuisisi dilakukan terhadap aset bersih sehingga pihak pengakuisisi mengakui
seluruh aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada nilai wajarna.

Berikut jurnal yang dicatat oleh PT Mandiri:

Beban 40.000.000
Kas Rp. 40.000.000
Mencatat biaya akuisisi

31 Desember 2015

Kas 520.000.000
Piutang Usaha 350.000.000
Persediaan 400.000.000
Tanah 320.000.000
Bangunan dan Mesin 900.000.000
Goodwill 140.000.000
Utang Usaha 280.000.000
Utang Wesel 550.000.000
Kas (imbalah yang dialihkan) 1.800.000.000

Atas akuisisi ini, PT Permata dan PT Samara sebagai entitas yang dibubarkan akan
menghapusbukukan seluruh aset dan liabilitas yang dimiliki dan menghentikan operasinya.

PEMBELIAN DISKON

Terkadang pihak pengakuisisi melakukan pembelian pada nilai imbalan yang lebih rendah daripada
nilai wajar aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Kondisi ini disebut
pembelian dengan diskon. Selisih tersebut diakui oleh pihak pengakuisisi sebagai keuntungan dalam
laporan laba rugi pada tanggal akuisisi. Keuntungan tersebut didistribusikan kepada pihak
pengakuisisi.

CONTOH 1.4. MERGER: AKUISISI ASET BERSIH – PEMBELIAN DISKON

Merujuk pada contoh 1.1. PT Permata mengalihkan imbalan senilai Rp. 250.000.000 untuk
mengakuisisi aset neto PT Samara. PT Samara mengeluarkan Rp. 20.000.000 untuk biaya legal.

Atas akuisisi tersebut maka goodwill yang terjadi dapat dihitung sbb:

Imbalan yang dialihkan Rp. 250.000.000


Kepentingan yang dimiliki sebelumnya 0
Kepentingan Nonpengendali 0 +
Jumlah Rp. 250.000.000
Aset Bersih Teridentifikasi Rp. 280.000.000 -
Pembelian Diskon Rp. 30.000.000

Pada contoh ini akuisisi imbalan yang dialihkan bernilai lebih rendah daripada nilai wajar aset
teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Berikut jurnal yang dicatat oleh PT
Permata:

Beban 20.000.000
Kas Rp. 20.000.000
Mencatat biaya akuisisi

31 Desember 2015

Kas 40.000.000
Piutang Usaha 70.000.000
Persediaan 100.000.000
Tanah 120.000.000
Bangunan dan Mesin 300.000.000
Utang Usaha 110.000.000
Utang Wesel 240.000.000
Kas (imbalah yang dialihkan) 250.000.000
Keuntungan Pembelian Diskon 30.000.000
Mencatat akuisisi aset bersih

Atas akuisisi ini selisih pembelian diskon diakui sebagai keuntungan dalam laporan laba rugi pada
periode akusisi.
LATIHAN SOAL

SOAL 1.1

Pada tanggal 1 Januari 2015, PT Parento mengakuisisi seluruh aset dan liabilitas PT Subsido dengan
menerbitkan 20.000 lembar saham biasa dengan par Rp.5.000 dan nilai pasar Rp.24.000 per lembar
saham. Biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan sehubungan dengan akuisisi tersebut (legal cost)
adalah Rp. 20.000.000 dan biaya penerbitan saham Rp. 30.000.000.

PT Parento PT Subsido
Nilai Tercatat Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas 100.000 40.000 40.000
Piutang Usaha 180.000 90.000 45.000
Persediaan 300.000 162.000 160.000
Mesin 500.000 400.000 370.000
Akumulasi Penyusutan (125.000) (100.000)
Aset lainnya 45.000 8.000 12.000
Total Aset 1.000.000 600.000
Utang Usaha 80.000 60.000 70.000
Utang Lainnya 50.000 62.000 62.000
Utang Wesel 200.000
Saham Biasa 300.000 200.000
Tambahan Modal Disetor 100.000 110.000
Saldo Laba 270.000 168.000
Total Liabilitas & Ekuitas 1.000.000 600.000

Diminta:

1. Hitunglah goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut!

2. Buatlah jurnal yang dibuat oleh PT Parento atas akuisi tersebut!

3. Jika PT Parento melakukan akuisisi atas saham PT Subsido, buatlah jurnal akuisisnya!

Anda mungkin juga menyukai