Anda di halaman 1dari 12

Ciri Khas Kepenulisan Lima Jurnal di

Indonesia

Writing Characteristic for Five Journals in


Indonesia

Achmad Bashori
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
pos-el: achmadbashori03.ab@student.uns.ac.id

ABSTRAK

Gaya Selingkung merupakan aturan yang yang telah


disepakati oleh kelompok tertentu untuk menyatukan
pendapat tentang gaya penulisan suatu karya. Gaya
selingkung juga ditemukan pada karya tulis ilmiah
seperti jurnal. Terdapat banyak sekali jurnal di Indonesia
sebagian kecil diantaranya seperti Dialektika, LENSA,
ILEaL, dan Kajian Linguistik dan sastra. Penelitian ini
dilakukan dengan metode kajian pustaka. Penelitian ini
bertujuan untuk memaparkan pada pembaca bahwa
setiap jurnal yang diterbitkan oleh instansi yang berbeda
mempunyai struktur atau gaya kepenulisan yang berbeda
pula. Perbedaan tersebut terletak dari cara penulisan.
Cara penulisan yang berbeda dengan instansi yang lain
inilah yang disebut gaya selingkung

Kata kunci: gaya selingkung, sistematika, jurnal, ciri

ABSTRACT

Selingkung style is a rule that has been agreed upon by


certain groups to unite opinions about the writing style of
a work. The shelling style is also found in scientific
papers such as journals. There are a lot of journals in
Indonesia, some of which are like Dialektika, LENSA,
ILEaL, and Linguistic and literary studies. This research
was conducted by observation method. This study aims to
explain to readers that each journal published by
different agencies has a different writing structure or
style. The difference lies in the way of writing. This

Sistematika Kepenulisan Lima Jurnal di Indonesia


Achmad Bashori
1
method of writing that is different from other institutions
is called the selingkung style

Keywords: selingkung style, systematics, journal,


characteristhic

PENDAHULUAN

Naskah ilmiah adalah naskah yang pengkajiannya


dilakukan secara ilmiah dan disajikan secara ilmiah pula
(Eneste, 2017). Publikasi artikel jurnal dapat dilakukan
melalui jurnal-jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh
berbagai perguruan tinggi di Indonesia (Rohmadi, 2014).
Istilah jurnal (journal, magazine, periodical) di dalam
bahasa Indonesia sebenarnya lebih dikenal dengan
sebutan “majalah”, yakni salah satu jenis media massa
cetak yang diterbitkan secara berkala (Widodo, 2015:
14).
Argumen yang dikemas dalam jurnal ilmiah
mengikuti sistematika suatu sajian karya ilmiah, serta
ketentuan teknis penerbitan dari media tersebut.
Sementara itu, jika menulis artikel untuk jurnal ilmiah
selain ketentuan jumlah halaman sebagaimana dalam
media cetak, bagian-bagian yang harus tersaji dalam
jurnal pun harus mengikuti gaya selingkung dari jurnal
tersebut (Kusmana, 2010: 88). Menurut Suyono (2015:
74) gaya selingkung disusun sebagai upaya
penyeragaman teknik penulisan naskah karya tulis pada
suatu lembaga. Istilah selingkung dalam konteks
penulisan dan pengorganisasian mengarah pada
kesepakatan lembaga mengenai aturan penulisan karya
ilmiah yang akan menjadi ciri khas suatu lembaga.
Helianti (dalam Suyono, 2015: 74) mendefinisikan gaya
selingkung sebagai penyelarasan atau pembakuan dalam
penyampaian informasi secara taat asas dengan
memperhatikan jati diri an ciri khas lembaga atau jurnal
tertentu. Menurutnya, kebijakan mengenai keselarasan
atau pembakuan tersebut meliputi aspek: (1) gaya dan
format; (2) tingkat keteknisan dan kedalaman isi; (3)
bentuk dan penampilan perwajahan; (4) ukuran, tebal
terbitan, dan jilid; serta (5) keberkalaan. Gaya selingkung
sebuah jurnal ilmiah umumnya dinyatakan dalam lembar
gaya atau diinformasikan melalui petunjuk bagi penulis.
Sebagai pedoman implementasi kewajiban publikasi
ilmiah (Jongga Manulang, 2017).
Bahasa merupakan sarana utama dalam penulisan
karya ilmiah. Bahasa adalah sebuah sistem, lambang,
berupa bunyi, bersifat arbitrer, bermakna, konvensional,
unik, universal, produktif, bervariasi, dinamis, bahasa
berfungsi sebagai alat interaksi sosial, dan bahasa
merupakan identitas penuturnya (Saddhono, 2014).
Bahasa pada jurnal ilmiah menurut Barnawi dan Arifin
(2015: 28) menggunakan bahasa baku sesuai dengan
aturan yang berlaku dalam jurnal yang menerbitkannya.
Kaidah penulisan artikel ilmiah untuk yang bersifat selingkung berkaitan
dengan kaidah penulisan artikel ilmiah yang bertolak dari konvensi
aturan-aturan penulisan yang bersifat teknis serta harus diikuti oleh
penulis artikel. Kesalahan berbahasa bisa terjadi karena adanya banyak
hal, misalnya pengaruh bahasa ibu, kekurang-pahaman pemakai bahasa
terhadap bahasa yang dipakainya dan pengajaran bahasa yang kurang
sempurna (Ariningsih dkk, 2012). Kesalahan berbahasa yang
dibuat penuturnya merupakan suatu bagian belajar yang
tidak terhindarkan (Saddhono dkk, 2012: 42). Indonesia
sendiri memiliki banyak situs jurnal dengan berbagai
macam gaya selingkung. Dari urain di atas penulis
meneliti masing-masing gaya selingkung jurnal dengan
judul Ciri Khas Kepenulisan Jurnal di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif. Menurut Sukmadinata (2009:53-60) penelitian
kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,
aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, presepsi, dan orang
secara individual maupun kelompok.
Penelitian kualitatif merupakan metode-metode
untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh
sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap
berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan (Creswell,
2010: 4). Penelitian kualitatif menurut Idrus (2009: 23)
adalah meneliti informan sebagai subjek penelitian dalam
lingkungan hidup kesehariannya. Noor (2009: 32)
mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu
proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan
pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial
dan masalah manusia, menekankan sifat realitas yang
terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti
dengan subjek yang diteliti.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gaya penulisan (style) adalah konvensi tata


keseragaman dalam penulisan, meliputi penggunaan tanda
baca, penggunaan huruf kapital untuk nama atau istilah
tertentu, pemiringan dan penebalan huruf, pengejaan kata
majemuk, penggunaan angka atau singkatan pada saat
tepat, penyajian tabel dan indeks, penulisan bibliografi dan
catatan kaki secara konsisten. Gaya khas suatu jurnal ilmiah
tertentu untuk keperluan penerbitan, umumnya disebut
dengan gaya selingkung (in house style. Setiap jurnal
memiliki gaya selingkung yang berbeda. Penelitian ini
menggunakan metode kajian pustaka. Bagian pendahuluan
dalam artikel jurnal penelitian yang paling banyak diteliti
atau dianalisis adalah bagian pendahuluan, tujuannya untuk
mengetahui struktur retorika dan fitur linguistik bagian
pendahuluan artikel jurnal penelitian tersebut dalam
berbagai bidang ilmu yag berbeda atau dalam berbagai
bahasa yang berbeda. Apabila pembaca tidak terkesan
dalam membaca bagian pendahuluan AJP tersebut, mereka
mungkin tidak akan melanjutkan untuk membaca teks
tersebut(Muhtadin, 2017: 235) Tujuan penelitian ini
dilakukan adalah untuk menunjukkan kepada pembaca
bahwa terdapat perbedaan gaya selingkung pada beberapa
jurnal yang ada, khususnya sistematikanya, untuk itu
penulis artikel haruslah teliti melihat hal ini. Guna untuk
memperoleh tulisan yang sergam dari hari terbitannya
tersebut. Selain seragam juga khas. Gaya selingkung inilah
yang membedakan tulisan satu dengan yang lainnya.
Manfaat adanya gaya selingkung selain untuk penulis juga
pada penerbit juga bermanfaat bagi editor dan penerjemah.
Pasalnya editor akan dapat mengedit tulisan menjadi lebih
baik sesuai dengan penerbit yang bersangkutan juga harus
mempelajari buku panduan gaya seligkung penerbit
tersebut. Begitu pula dengan penerjemah. Apabila
menerjemah memang sebaiknya mengikuti gaya selingkung
pihak penerbit. Ada beberapa penerbit yang ingin kata-
katanya diterjemahkan dengan bahasa yang sudah
disepakati pada gaya selingkungnya. Berikut jurnal yang
penulis teliti:

1. Jurnal Dialektika

Jurnal tersebut merupakan jurnal milik Universitas


Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurnal tersebut
sudah terindeks DOAJ. DOAJ kependekan dari Directory
of Open Access Journal . Jurnal yang sudah terindeks
DOAJ menandakan memiliki kualitas yang baik. Selain
dilihat dari segi pengelolaannya yang baik juga pada
artikel yang dimuat. Meskipun dapat diakses secara
terbuka DOAJ Juga menyeleksi jurnal-jurnal ada.

2. Jurnal BAHASTRA

Jurnal tersebut milik Universutas Ahmad Dahlan


(UAD). Jurnal tersebut termasuk terindeks DOAJ. Jurnal
yang sudah terindeks DOAJ menandakan memiliki
kualitas yang baik. Selain dilihat dari segi
pengelolaannya yang baik juga pada artikel yang dimuat.
Meskipun dapat diakses secara terbuka DOAJ Juga
menyeleksi jurnal-jurnal ada.

3. Jurnal LENSA

Lensa merupakan jurnal yang mengkaji tentang


fenomena kebahasaan, kesusasteraan dan budaya. Jurnal
ini memiliki ISSN (p- 2086-6100); e-ISSN : 2503-328X).
Lensa diterbitkan setahun 2 kali. Jurnal tersebut
diterbitkan oleh Fakultas Bahasa dan Budaya Asing
/FBBA Universitas Muhammadiyah Semarang.

4. Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra

Jurnal ini diterbitkan oleh Universitas Muhammadiyah


Surakarta. Jurnal tersebut memiliki e-ISSN: 2541-2558.
Jurnal ini memuat penelitian tentang penelitian yang
berbasis artikel yang memuat kajian tentang bahasa dan
aplikasinya, sosiolinguistik, psikolinguistik, leksikografi,
dialektologi, Neurolinguistik, bahasa pemrograman, dan
pengajaran bahasa.

5. Jurnal ILEaL

Indonesian Language Education and Literature


merupakan jurnal publikasi penelitian. Topik yang
dominan dipublikasikan jurnal ini adalah tentang bahasa
Indonesia dan pengajarannya disamping itu juga bahasa
asing. Jurnal tersebut biasa diterbitkan pada bulan juli
dan desember berkolaborasi dengan ADOBSI (Asosiasi
Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia) dan ikatan Program
studi bahasa dan sastra Indonesia (IKAPROBSI).

a. Sistematika Masing-Masing Jurnal

1. Jurnal Dialektika

Sistematika Jurnal dialektika adalah sebagai berikut


yang dilihat dari salah satu artikel penelitian yang
berjudul “Kesatuan Pengungkapan Kalimat Perintah
dalam Perkuliahan Bahasa Indonesia Mahasiswa Sekolah
Tinggi Agama (STAI)” :
a) Judul
b) Nama Instansi dan surel
c) Abstrak (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris)
d) Pendahuluan
e) Pembahasan
f) Simpulan
g) Daftar Pustaka

2. Jurnal BAHASTRA
Sistematika Jurnal BAHASTRA adalah sebagai berikut
yang dilihat dari salah satu artikel penelitian yang
berjudul:
a) Judul (dalam bahasa Indonesia)
b) Nama Instansi dan surel
c) Abstrak (dalam bahasa Indonesia)
d) Pendahuluan
e) Kajian Pustaka
f) Metode
g) Hasil dan Pembahasan
h) Kesimpulan
i) Daftar Pustaka

3. Jurnal LENSA

Sistematika Jurnal LENSA


adalah sebagai berikut :
a) Judul (dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
b) Nama Instansi dan surel
c) Abstrak (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris)
d) Pendahuluan
e) Metode (penekatan penelitian dan Metode
Pengumpulan data)
f) Hasil dan Pembahasan
g) Kesimpulan
h) Daftar Pustaka

4. Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra

Sistematika Jurnal Linguistik dan Sastra adalah


sebagai berikut yang dilihat dari salah satu artikel
penelitian yang berjudul “Nama-nama Geng Sekolah di
Yogyakarta: Kajian Linguistik Anthropologi”:
a) Judul
b) Nama Instansi dan surel
c) Abstrak (dalam bahasa inggris dan bahasa Indonesia)
d) Pendahuluan
e) Metode Penelitian
f) Hasil dan Pembahasan
g) Simpulan
h) Referensi

5. Jurnal ILEaL

Sistematika Jurnal Indonesian Language Education


and Literature (ILEaL) adalah sebagai berikut yang
dilihat dari salah satu artikel penelitian yang berjudul
“Kefektifan model Pembelajaran Daring dalam
Perkuliahan Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi ”:
a) Judul (dalam Bahasa Indonesia)
b) Nama Instansi dan Surel
c) Abstrak (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris)
d) Pendahuluan
e) Metode Penelitian
f) Hasil dan Pembahasan
g) Simpulan
h) Daftar Pustaka

Sistematika penulisan merupakan aturan urutan


penulisan yang ada dalam suatu karya tulis. Secara
umum, sistematika penulisan jurnal sama, yaitu terdiri
atas judul, nama dan instansi penulis, abstrak,
pendahuluan, pembahasan, simpulan dan daftar pustaka.
Melihat jurnal- jurnal di atas, dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan sistematika yang menonjol diantara
kelimanya. Jurnal dialektika misalnya, dialektika tidak
mencantumkan metode penelitian sedangkan Jurnal
bahastra, Lensa, Kajian Linguistik dan sastra dan ileal
tercantum metode penelitian.
Pada Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra terdapat
perbedaan istilah dalam penulisan daftar pustaka. Jurnal
Kajian Linguistik dan Sastra menggunakan istilah
‘referensi’. Sedangkan pada Jurnal Dialektika, Bahastra,
LENSA dan ILEal menggunakan istilah ‘Daftar Pustaka’.
Perbedaan juga ditemukan pada penggunaan istilah
simpulan. Pada Jurnal BAHASTRA dan LENSA
menggunakan istilah ‘kesimpulan’ sedangkan pada jurnal
Dialektika, ILEaL dan Kajian LInguistik dan Sastra
menggunakan istilah ‘simpulan’.
Perbedaan yang lain juga terdapat pada penulisan
istilah ‘pembahasan’. Pada Jurnal Dialektika ditulis istilah
‘pembahasan’ sedangkan pada jurnal BAHASTRA, Kajian
Linguistik dan sastra, LENSA dan ILEaL.
Terdapat jurnal yang menginginkan satu judul namun
dalam dua bahasa atau satu bahasa. Jurnal yang
menginginkan judul dalam dua bahasa (bahasa Inggris
dan bahasa Indonesia) yaitu jurnal BAHASTRA dan
LENSA. Sedangkan Jurnal Dialektika, Kajian Linguistik
dan Sastra dan ILEAL dapat menggunakan satu bahasa,
yaitu bahasa Indonesia. Susunan penulisan Judul yaitu
judul yang berbahasa Indonesia diletakkan di atas Judul
yang berbahasa Inggris.
Selanjutnya pada Abstrak, terdapat jurnal yang
meminta abstrak dalam dua bahasa yaitu bahasa Inggris
dan bahasa Indonesia. Jurnal yang meminta Abstrak
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris adalah jurnal
dialektika, Lensa, Kajian Linguistik dan sastra dan ILEaL.
Sedangkan Abstrak jurnal Bahastra menggunakan satu
bahasa yaitu bahasa Indonesia). Pada Jurnal ILEal dan
Lensa susunan Penulisan abstrak dalam dua bahasa
(bahasa inggris dan bahasa Indonesia) abstrak yang
berbahasa Indonesia ditulis terlebih dahulu baru
kemudian abstrak berbahasa Inggris. Namun pada jurnal
dialektika dan Kajian Linguistik dan sastra
menenempatkan abstrak yang menggunakan bahasa
inggris diurutan sebelum abstrak yang berbahasa
Indonesia.

KESIMPULAN

Gaya penulisan (style) adalah konvensi tata keseragaman


dalam penulisan, meliputi penggunaan tanda baca,
penggunaan huruf kapital untuk nama atau istilah tertentu,
pemiringan dan penebalan huruf, pengejaan kata majemuk,
penggunaan angka atau singkatan pada saat tepat,
penyajian tabel dan indeks, penulisan bibliografi dan catatan
kaki secara konsisten. Gaya selingkung harus diperhatikan
agar potensi keberterimaan naskah cukup tinggi. Dengan
substansi seperti yang telah dirancang, penulis naskah
dapat mengatur bahasa maupun tampilan sehingga sesuai
dengan gaya selingkung berkala yang akan dimasukinya.
Gaya selingkung terwujud dalam ketentuan naskah dalam
suatu berkala. Meskipun beberapa jurnal berbeda dalam hal
penulisan sistematikanya, namun secara umum
Sistematikanya tetap sama. Sistematika jurnal secara umum
yaitu Judul, Nama Pengarang dan Instasi, Abstrak,
Pendahuluan, hasil dan Pembahasan, simpulan dan daftar
pustaka. Penelitian ini dilakukan untuk memaparkan pada
masyarakat bahwa setiap jurnal memiliki gaya selingkung
yang berbeda - beda untuk itu apabila peneliti ingin
mengirim tulisan ke jurnal sebaiknya pelajari dahaulu gaya
selingkungnya. Kepatuhan terhadap gaya selingkung juga
berpengaruh terhadap diterima atau tidaknya jurnal yang
dikirimkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anny, Noor. 2009. Management Event. Bandung:


Alfabeta.

Ariningsih, N. E., Sumarwati, Saddhono, K. 2012. Analisis


Kesalahan Bahasa Indonesia dalam Karangan
Eksposisi Siswa Sekolah Menengah Atas. Surakarta:
Basastra Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan
Pengajarannya. 1 (1) 40-53.

Barnawi dan Arifin, M. 2015. Teknik Penulisan Karya


Ilmiah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Creswell, J. W. 2010. Penelitian Kualitatif dan Desain


Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurhamidah, Didah,. Fazmur, Lutfi Syauki. 2018. Analisis
Adverbia dalam Teks Promosi, Teks Rublik,
Surat Kabar, dan Teks Jurnal Ilmiah. Jakarta:
Jurnal Pena Literasi. 1 (1) 17-22

Eneste, P. 2017. Buku Pintar Penyuntingan Naskah.


Jakarta: Gramedia Pustaka.

Idrus, M. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial.


Yogyakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Kusmana, Suherli. 2010. Merancang Karya Tulis Ilmiah.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Manulang, Jongga. 2017. Membangun Daya Nalar dalam


Penulisan Artikel Ilmiah. Medan: Universitas
Negeri Medan.

Muhtadin. 2017. Struktur Retorika dan Fitur Linguistik


Bagian Pendahuluan Artikel Jurnal Penelitian
Berbahasa Indonesia Bidang Ilmu Hukum.
Kembara: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan
Pengajarannya. 3 (1) 123-134.
Rihan K, Eka. 2015. Kesatuan Pengungkapan Kalimat
Perintah dalam Perkuliahan Bahasa Indonesia
Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama (STAI).
Dialektika: Jurnal bahasa, sastra dan Pendidikan
bahasa dan Sastra Indonesia. 2 (1) 34-49.

Rohmadi, dkk. 2014. Belajar Bahasa Indonesia.


Surakarta: Cakrawala Media.

Saddhono, K. (2012). Kajian Sosiolingustik Pemakaian


Bahasa Mahasiswa Asing Dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing (Bipa) Di
Universitas Sebelas Maret. Kajian Linguistik dan
Sastra. 24 (2) 176-186.

Saddhono, K. (2014). Pembelajaran Keterampilan


Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Simatupang, R. R., Rohmadi, M., Saddhono, K. 2018.


Campur Kode Bahasa Batak Toba dalam
Interaksi Kelas di SMK Multi Karya Medan.
Surakarta: The 1st International Conference on
Education Language and Literature (ICON ELITE).
1 (1). 442-443.

Sudaryanto. 2017. Nama-nama Geng Sekolah di


Yogyakarta: Kajian Linguistik Anthropologi. Kajian
Linguistik dan Sastra. 2 (1) 33-40.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian


Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Supriyono, S., Wardani, N.E., dan Saddhono, K. 2017.


Pendidikan Karakter Berbasis Sastra Sejarah dalam
Puisi “Aku Tidak Bisa Menulis Puisi Lagi” Karya
Subagio Sastrowardoyo. Surakarta: Jurnal
Artefak: History and Education. 4 (2 ) 153-160.

Suyono, dkk. 2015. Cerdas Menulis Karya Ilmiah.


Malang: Penerbit Gunung Samudera.

Hadiyanto. 2018. Sistem Budaya, Sistem Sosial, Sistem


Perilaku, dan Sistem Kepribadian dalam cerpen
Lapdog Days Karya Lana Citron. Lensa: Kajian
Kebahasaan, Kesusasteraan dan budaya. 8 (1) 87-
101.

Wahdaniah, 2015. Pemakaian Bahasa. Jurnal Teknologi


Politeknik Negeri Lhokseumawe. 3 (1) 25-53.

Widodo, Wahyu. 2015. Piawai Menembus Jurnal


Terakreditasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Zamzani. 2014. Eksistensi Bahasa Indonesia dalam
Pendidikan Berbasis Keragaman Budaya. Jurnal
Dialektika. 1(2) 225-243.

Anda mungkin juga menyukai