NIM : 1704551111
Mata Kuliah : Hukum Jaminan
Kelas :B
TAKE HOME UJIAN TENGAH SEMESTER HUKUM JAMINAN
Berikan argumentasi hukum terkait masalah di bawah ini :
4. Diantara hak istimewa; gadai, hipotik dan privilege, yang mana lebih diutamakan
pelunasannya?
PEMBAHASAN
Pasal 1133 KUHPerdata disebutkan bahwa hak didahulukan bagi si kreditur ini
dapat timbul dari adanya hak istimewa (privilege), gadai dan hipotik. Dapat disimpulkan
bahwa hak didahulukan itu muncul dari dua hal, yaitu adanya hak istimewa dan hak jaminan
kebendaan Piutang-piutang yang pelunasannya harus didahulukan dinamakan piutang
preferensi atau piutang istimewa, sedangkan piutang-piutang yang pelunasannya
diselesaikan menurut asas keseimbangan atau asas umum disebut piutang konkuren.
Timbul persoalan dari ketiga piutang tersebut, manakah yang harus didahulukan
pembayarannya serta bagaimanakah urutan pembayarannya, apabila ketiga jenis piutang itu
kewajiban untuk melunasi adapada seorang debitur.
Perlu diketahui bahwa obyek dari gadai menurut Pasal 1150 KUHPerdata adalah
benda bergerak, sedangkan obyek hipotek menurut Pasal 1162 KUHPerdata adalah benda
tidak bergerak. Dengan demikian gadai dan hipotek tidak menimbulkan persoalan, karena
masing-masing obyeknya berlainan, sehingga piutang dengan hak gadai dan hak hipotek
masing-masing harus didahulukan. Oleh karena itu tidak perlu untuk menentukan tingkatan
preferensi antara gadai dan hipotek.
Lain dengan privilege, yang dapat membebani baik benda bergerak maupun tidak
bergerak, maka dipandang perlu kiranya satu pihak dengan gadai dan hipotek di lain pihak.
Pasal 1134 ayat (2) KUHPerdata menentukan bahwa ”Gadai dan hipotek adalah lebih
tinggi daripada privilege, kecuali oleh undang-undang ditentukan sebaliknya”. Dengan
demikian dalam hal-hal tertentu, privelege dapat lebih tinggi tingkatannya daripada gadai
dan hipotek. Didukung oleh pendapat dari Subekti yang berpendapat bahwa kedudukan
gadai dan hipotik lebih tinggi dibanding hak istimewa, kecuali oleh undang-undang
menentukan lain. Hak ini bukanlah hak kebendaan, karena hak ini tidak memberikan
kekuasaan atas suatu benda, hak ini baru timbul saat adanya penyitaan atas benda debitur
dan harta debitur tidak mencukupi untuk membayar semua utangnya. Bisa diartikan bahwa
hak tersebut di atas muncul saat terjadinya pailit atas debitur. Hak istimewa diberikan oleh
undang-undang karena merupakan suatu hak yang dapat ditagih berdasarkan sifat
piutangnya. Berbeda dengan gadai dan hipotik (termasuk juga hak tanggungan atas tanah),
dimana keduanya adalah hak kebendaan yang muncul karena diperjanjikan terlebih dahulu
dan pelunasannya tidak harus didahului oleh adanya keadaan pailit debitur. Privilege adalah
hak jaminan yang ditimbulkan karena undang-undang, sedangkan gadai dan hipotek adalah
hak jaminan karena adanya perjanjian.
Menurut Purwahid Patrik Piutang-piutang dengan hak privilege yang didahulukan
pelunasannya daripada piutang dengan hak gadai dan hipotek, antara lain :
1. Biaya yang semata-mata dikeluarkan untuk mengeksekusi suatu benda bergerak
atau benda tidak bergerak (Pasal 1139 sub 1 KUHPerdata).
2. Piutang-piutang dari orang yang menyewakan benda-benda tak bergerak (Pasal
1138 sub 2 juncto 1140 dan 1142 KUHPerdata).
3. Biaya perkara yang semata-mata disebabkan karena pelelangan dan
penyelesaian suatu warisan atau benda lain (Pasal 1149 sub 1 KUHPerdata)
4. Biaya untuk menyelamatkan suatu benda bergerak, yang harus dikeluarkan
setelah benda itu digadaikan (Pasal 1147 (2) KUHPerdata).
5. Hak-hak yang didahulukan mengenai kapal Pasal 31 c KUH Dagang (tidak
berlaku di Indonesia).
6. Beberapa privilege tentang fiskal (Pasal 1137 KUHPerdata).