Anda di halaman 1dari 16

MSDS BESI (III) KLORIDA (FeCl3)

Disusun Oleh :

1. Aufa Afifah (09303241020)

2. Affi Rusdaningrum (09303241024)

3. Nur Faiqoh (09303241033)

4. Khuswatun Khasanah (09303241047)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2010
A. Pendahuluan

MSDS (Material Safety Data Sheet) atau Lembar Data Keselamatan Bahan
(LDKB). Merupakan kumpulan data keselamatan dan petunjuk dalam penggunaan bahan-
bahan kimia berbahaya. Lembar data keselamatan bahan didesain sedemikian rupa,
disusun secara ringkas, skematik dan dalam bahasa Indonesia agar mudah dimengerti dan
dipahami. Pembuatan LDKB ini dimaksudkan sebagai informasi acuan bagi para pekerja
dan supervisor yang menangani langsung dan mengelola bahan kimia berbahaya dalam
industri maupun laboratorium kimia. Dengan informasi tersebut diharapkan seseorang
akan mempunyai naluri untuk mencegah dan menghindari, serta mampu menanggulangi
kecelakaan kimia yang mungkin terjadi. Informasi dalam LDKB ini bukan untuk
menakut-nakuti, melainkan mendorong sikap kehati-hatian dalam menangani bahan kimia
berbahaya.

Lembar data keselamatan bahan (LDKB) merupakan suatu berkas data yang


mengandung informasi mengenai sifat-sifat suatu bahan. Lembar data ini bertujuan
memberikan informasi kepada para pekerja dan personel gawat darurat mengenai
informasi penanganan suatu bahan dengan aman. Lembar data ini memberikan informasi
data seperti titik leleh, titik didih, titik nyala, toksisitas, efek kesehatan, perawatan
pertama, reaktivitas, cara penyimpanan, cara pembuangan, peralatan pelindung yang
diperlukan, dan prosedur penanganan tumpahan bahan. Format lembar data ini berbeda-
beda bergantung pada persyaratan tiap-tiap Negara. Lembar data keselamatan bahan juga
digunakan secara luas dalam mengkatalogkan informasi bahan-bahan dan campuran
kimia. Lembar data ini dapat ditemukan di mana pun suatu bahan kimia digunakan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembar_data_keselamatan_bahan

Besi (III) klorida, juga disebut ferri klorida, merupakan komoditas skala industri
kimia senyawa , dengan rumus Fe Cl 3. Warna besi (III) klorida kristal tergantung pada
sudut pandang: oleh tercermin lampu kristal tampak hijau tua, tetapi dengan cahaya yang
ditransmisikan mereka muncul ungu-merah. klorida anhidrat (III) besi, terhidrasi
membentuk hidrogen klorida kabut di udara lembab. Hal ini jarang diperhatikan dalam
bentuk alami, molysite mineral, yang dikenal terutama dari beberapa fumarol .
Ketika dilarutkan dalam air, besi (III) klorida mengalami hidrolisis dan
memberikan dari panas dalam reaksi eksotermik . Dan dihasilkan cokelat, asam, larutan
korosifdigunakan sebagai koagulan dalam pengolahan limbah dan produksi air minum ,
dan sebagai ETSA untuk berbasis logam tembaga di papan sirkuit tercetak . klorida
anhidrat (III) besi yang cukup kuat adalah asam Lewis , dan digunakan sebagai katalis
dalam sintesis organik .

B. Lembar Data Keselamatan Bahan


1. Identifikasi bahan/ preparasi
Identifikasi produk
No. catalog : 105512
Nama produk : Iron (III)chloride solution (10% Fe)GR untuk analisis

Penggunaan bahan/ preparasi


Reagen untuk analisis
Produksi bahan kimia

2. Identifikasi bahaya
Berbahaya jika tertelan
Mengiritasi kulit
Resio kerusakan serius pada mata

3. Komposisi/ informasi pada kandungan bahan


Larutan dalam air.

Bahan berbahaya :
Nama menurut Ec Directive:
CAS-No EC No EC-index-No Klasifikasi Kandungan
Iron (III) Chloride
7705-080 231-729-4 Xn;R22 ≥25 - < 50 %
Xi;R38-41
4. Pertolongan pertama
Setelah menghirup : udara segar.
Setelah kontak pada kulit : cuci dengan air yang banyak. Lepaskan pakaian yang
terkontaminasi
Setelah kontak dengan mata : bilas dengan iar yang banyak dengan kelopak mata
terbuka lebar. Segera hubungi dokter mata.
Setelah tertelan : segera beri korban minum air putih (2 gelas paling banyak).
Hubungi dokter.

5. Tindakan pencegahan kebakaran


Media pemadam yang cocok :
Pada penyesuaian terhadap bahan yang ditempatkan di lingkungan terdekat.

Resiko khusus :
Tidak mudah menyala. Api ambient dapat melepaskan uap yang berbahaya. Berikut
ini yang dapat berkembang pada saat kebakaran : Hydrochloride acid

Peralatan pelindung khusus untuk kebakaran :


Jangan berda di zona berbahaya tanpa peralatn pelindung pernafasan. Untuk
menghindari kontak dengan kulit, jaga jarak aman dan gunakan pakaian pelindung
yang sesuai.

Informasi lain :
Cegah air pemadam kebakaran memasuki permukaan atau air tanah. Mengandung
uap yang keluar dengan air.

6. Tindakan terhadap ketumpahan dan kebocoran


Tindakan pencegahan untuk personil terkait :
Hindari kntak dengan bahan
Jangan menghirup uap/ aerosol
Pastikan pasokan udara segar di dalam ruangan tertutup.
Tindakan perlindungan lingkungan :
Jangan biarkan memasuki system pembuangan kotoran.

Prosedur pembersihan/ penyerapan :


Ambil dengan bahan penyerap cairan, (missal Chemizorb).
Teruskan ke pembuangan.
Bersihkan area yang terkena.

7. Penanganan dan penyimpanan


Penanganan :
Tidak ada persyaratan lebih lanjut

Penyimpanan :
Tertutup sangat rapat. Suhu penyimpanan : tidak ada batasan.

8. Control pemaparan/ perlindungan personal


Peralatan pelindung perorangan
Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, tergantung
konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang ditangani. Daya tahan pakaian
pelindung kimia harus dipastikan dari masing-masing supplier.

Pelindung pernafasan : diperlukan ketika uap/ aerosol dihasilkan Filter B-(P2)

Pelindung mata : diperlukan

Pelindung tangan :
Dengan kontak penuh :
Bahan sarung tangan : karet nitrile
Ketebalan lapisan : 0,11 mm
Waktu terobosan : >480 min
Pada saat terkena percikan :
Bahan sarung tangan : karet nitrile
Ketebalan lapisan : 0,11 mm
Waktu terobosan : >480 min
Sarung tangan pelindung yang digunakan harus mengikuti spesifikasi pada EC
directive 89/ 686/ EEC dan strandar gabungan d EN374, untuk contoh KCL 741
Dematril L (kontah penuh), KCL 741 Dematril L (kontah percikan). Waktu
terobosan yang disebutkan di atas ditentukan oleh KCL dalma uji
laboratoriumberdasarkan EN374 dengan sampel tipe sarung tangan yang
dianjurkan.
Rekomendasi ini berglaku hanya untuk produk yang disebutkan dalam lembar data
keselamatan dan diberikan sesuai tujuan yang dimaksud.

Peralatan pelindung lainnya : pakaian pelindung yang sesuai

Higiene industry :
Segera ganti pakaian yang terkontaminasi
Gunakan krim pelindung kulit.
Cuci tangan dan muka setelah bekerja dengan bahan tersebut.

9. Sifat fisik dan kimia


Bentuk : cairan
Warna : cokelat
Bau : hampir tidak berbau
Nilai pH 20◦C <1
Titik lebur tidak tersedia
Titik didih tidak tersedia
Suhu penyalaan tidak dapat diaplikasikan
Titik nyala tidak mudah menyala
Batas ledakan lebih rendah tidak dapat diaplikasikan
Lebih tinggi tidak dapat diaplikasikan
Densitas 20◦C 1.29 gr / cm3
Kelarutan 20◦C dapat larut
Dalam air
Log pow 24◦C -4

10. Stabilitas dan reakivitas

Kondisi yang harus dihindari

Pemanasan kuat (penguraian)

Bahan yang harus dihindari

Umumnya diketahui pasangan reaksi terhadap air.

Produk penguraian yang berbahaya

Pada saat kebakaran.

Informasi lebih lanjut

Tidak bercampur dengan bermacam logam (i.a coper da logam ringan) dan steel.

11. Informasi toksikologik

Toksisitas akut

LD50 (oral,tikus) : 316 mg/kg ( dihitung berdasarkan bahan murni) (RTECS)

Toksisitas sub akut sampai kronik

Mutagenisitas bakterial : uji ames: negatif. (dihitung berdasarkan bahan murni


(IUCLID)

Mutagenesitas( uji sel mamal) : negatif ( dihitung berdasarkan bahan murni )


( National Toxicologi program)

Informasi toksikologo lebih lanjut


Sifat yang harus diantisipasi berdasarkan komponen dari sediaan :

Setelah terhirup : iritasi terjafi pada membran mukosa, batuk dan dyspnoea.

Setelah kontak dengan kulit : iritasi.

Setelah kontak mata : iritasi parah. Resiko kerusakan serius pada mata.

Setelah tertelan : iritasi pada membran mukosa mulut, pharink, oeseophagus dan
saluran gastrointestinal.

Catatan lain

Hal berikut ini berlaku untuk senyawa besi atau iron berlaku secara umum : mual dan
muntah setelah tertelan. Penyerapan dalam jumlah besar diikuti oleh gangguan
kardivaskular. Efek toksik pada lever dan ginjal.

Data lebih lanjut

Sifat bahaya lebih lanjut tidak bisa dikesampingkan. Produk ini harus ditangani
dengan hati-hati lazimnya jika menngani bahan kimia.

12. Informasi ekologik

Perilaku dalam lingkup lingkungan : distribusi : log Pow : -4 (24 0C) ( senyawa
anhydrat (OECL) 107).

Diperkirakan tidak ada potensi bioakumulasi ( log Pow <1 )

Efek ekotoksik : efek biologik

Toksisitas pada ikan : gambusia affinis LC 50 : 75,6 mg/l/96 h (dihitung


berdasarkan bahan murni) (MSDS eksternal)

Toksisitas Daphnia : daphnia magna EC 50 : 27,9 mg/l/48 h (dihitung berdasarkan


bahan murni) (MSDS eksternal )

Data ekologik lebih lanjut : jangan biarkan memasuki perairan, air limbah atau
tanah !
13. Pertimbangan pembuangan

Produk :

Bahan kimia harus diatur sesuai dengan peraturan nasional masing-masing.

Pengemasan :

Kemasan produk merek harus dibuang sesuai peraturan spesifik negara atau harus
melewati sistem pengembalian kemasan ( packaging return system )

14. informasi transport

Jalan dan rel ADR, RID

UN 2582 EISEN ( III) CHLORID, LOESUNG, 8,III

Jalur perairan pedalaman ( sungai ) ADN, ADNR tidak diuji

Laut IMDG – Code

UN 2582 FERRIC CHLORIDE SOLUTION, 8, III

Ems F-A S-B

Udara CAO, PAX

UN 2582 FERRIC CHLORIDE SOLUTION, 8, III

Peraturan pengangkutan (transportasi) dirujuk berdasarkan peraturan internasional


dan dalam aturan yang berlaku di jerman. Penyimpangan yang mungkin terjadi di
negara lain tidak dipertimbangkan.

15. informasi peraturan

Pelabelan menurut EC Directive

Simbol : Xn Berbahaya
R- phrases : 22-38-41 berbahaya jika ditelan, mengiritasikulit dan resiko
kerusakna pada mata

S- phrases : 26-39 dalam kasus terjadi kontak dengan mata, bilas


langsung dengan air yang banyak dan minta nasehat medik. Gunakan pelindung
mata atau muka.

Pengurangan pelabelan ( 1999/45/EC, Art.10.4 )

Simbol : Xn Berbahaya

R- phrases : 22--41 berbahaya jika ditelan, mengiritasikulit dan resiko


kerusakna pada mata

S- phrases : 26-39 dalam kasus terjadi kontak dengan mata, bilas


langsung dengan air yang banyak dan minta nasehat medik. Gunakan pelindung
mata atau muka.

16. informasi lain :

Teks dalam frasa R yang mengacu pada bagian 3 :

22 berbahaya jika tertelan

38 mengiritasi kulit

41 resiko kerusakan serius pada mata

Alasan perubahan

Bab 11 : informasi toksikologi

Bab 12 : informasi ekologi

Perbaikan secara keseluruhan

Perwakilan regional :

Alamat merek indonesia


Kantor pusat : jalan T.B Simatupang No.8 Pasar Rebo Jakarta 13760*Phone :
0218400081, 02187791415

Kantor marketing : Gedung PP Plasa Jl. T. B Simatupang No.57 Jakarta 13760*


Phone : 0218413889*

Email : Chemicals@merek.co.id.

C. Struktur dan sifat

Besi (III) klorida mengadopsi struktur BII 3, yang menampilkan oktahedral Fe (III) pusat
interkoneksi oleh dua ligan klorida koordinat.

Besi (III) klorida memiliki titik lebur yang relatif rendah dan mendidih pada sekitar 315 °
C. uap tersebut terdiri dari dimer Fe2Cl6 (cf aluminium klorida ) yang semakin terdisosiasi
ke dalam D 3h (monomer FeCl 3 grup jalur simetri molekul ) pada suhu yang lebih tinggi,
dalam persaingan dengan dekomposisi reversibel untuk memberikan besi (II) klorida dan
gas klorin.

D. Persiapan

Besi anhidrat (III) klorida dapat dibuat dengan penyatuan unsur-unsur:

2 Fe( s ) + 3 Cl2 ( g ) → 2 FeCl3 (s)

Larutan besi (III) klorida yang dihasilkan industri baik dari besi dan dari bijih, dalam
proses loop tertutup.

1. Penguraian besi murni dalam larutan besi (III) klorida

Fe(s) + 2 FeCl3 (aq) → 3 FeCl2 (aq)


2. Penguraian bijih besi dalam asam klorida

Fe3O4 (s) + 8 HCl(aq) → FeCl2 (aq) + 2 FeCl3 (aq) + 4 H2O


3. Upgrade besi (II) klorida dengan klorin
2 FeCl2 (aq) + Cl2 (g) → 2 FeCl3 (aq)

Seperti banyak logam klorida terhidrasi lain, besi terhidrasi (III) klorida dapat
dikonversi ke garam anhidrat oleh refluks dengan klorida tionil . Hidrat tidak dapat
diubah ke besi anhidrat (III) klorida oleh panas saja, sebagai gantinya HCl yang
berevolusi dan oksiklorida besi bentuk.

E. Reaksi

coklat, larutan asam besi (III) klorida

Besi (III) klorida mengalami hidrolisis untuk membentuk larutan asam. Ketika dipanaskan
dengan besi (III) oksida pada suhu 350 ° C, besi (III) klorida memberikan oksiklorida besi,
dan berlapis solid interkalasi host.

FeCl3 + Fe2O3 → 3 FeOCl

Ini adalah cukup kuat asam Lewis , membentuk adducts dengan basa Lewis seperti oksida
trifenilfosfina , misalnya FeCl3 (OPPh3)2 dimana Ph = fenil . Ini juga bereaksi dengan garam
klorida lainnya untuk memberikan kuning tetrahedral ion FeCl4-. Garam dari FeCl4 - dalam
asam klorida dapat diekstraksi ke dalam dietil eter .

Logam alkali alkoksida bereaksi untuk memberikan alkoksida kompleks logam dari
berbagai kompleksitas .Senyawa dapat menjadi dimer atau trimerik . Dalam fase padat
berbagai multinuclear
FeCl3 + 3 [C2H5O]- Na + → Fe(OC2H5)3 + 3 NaCl

Oxalates bereaksi cepat dengan air klorida besi (III) untuk memberikan [Fe(C2O4)3]3. Garam
karboksilat lain membentuk kompleks, misalnya sitrat dan tartrat .

F. Oksidasi

Besi (III) klorida adalah agen pengoksidasi lemah, misalnya mampu mengoksidasi
tembaga (I) klorida untuk tembaga (II) klorida .

FeCl3 + CuCl → FeCl2 + CuCl2

itu juga bereaksi dengan besi untuk membentuk besi (II) klorida:

2 FeCl3 + Fe → 3 FeCl2

Mengurangi agen seperti hidrazin mengubah besi (III) klorida menjadi kompleks besi (II).

G. Penggunaan

1. Industri

Dalam aplikasi industri, besi (III) klorida digunakan dalam pengolahan limbah dan
produksi air minum. Pada aplikasi ini, FeCl 3 di dasar air sedikit bereaksi dengan ion
hidroksida untuk membentuk flok dari besi (III) hidroksida, atau lebih tepat
dirumuskan sebagai FeO(OH)- , yang dapat menghilangkan bahan tersuspensi.

Fe 3+ + 4 OH − → Fe(OH)4 − → FeO(OH)2 − ·H2O

Itu juga digunakan sebagai agen leaching pada hidrometalurgi klorida, misalnya
dalam produksi Si dari FeSi. (Silgrain process) (Silgrain proses)

Aplikasi lain yang penting dari besi (III) chloride etsa tembaga dalam dua langkah
reaksi redoks terhadap tembaga (I) klorida dan kemudian ke tembaga (II) klorida
dalam produksi papan sirkuit tercetak .
FeCl3 + Cu → FeCl2 + CuCl
FeCl3 + CuCl → FeCl2 + CuCl2

Besi (III) klorida digunakan sebagai katalis untuk reaksi etilen dengan klorin,
membentuk ethylene dichloride ( 1,2-dikhloroetana ), bahan kimia komoditi penting,
yang terutama digunakan untuk produksi industri vinil klorida, yang monomer untuk
membuat PVC .

H2C=CH2 + Cl2 → ClCH2CH2Cl

2. Penggunaan Laboratorium

Dalam laboratorium besi (III) klorida umumnya bekerja sebagai asam Lewis untuk
katalis reaksi seperti klorinasi dari senyawa aromatik dan reaksi Friedel-Crafts
aromatik. besi (III) klorida kurang kuat dari aluminium klorida , namun dalam
beberapa kasus kelemahan ini menyebabkan hasil yang lebih tinggi, misalnya dalam
alkilasi benzena:

uji klorida besi adalah tes kolorimetri tradisional untuk fenol , yang menggunakan
besi% 1 (III) klorida larutan yang telah dinetralkan dengan sodium hidroksida sampai
endapan sedikit FeO (OH) dibentuk. Campuran disaring sebelum digunakan.
Substansi organik dilarutkan dalam air, metanol atau etanol, maka larutan besi (III)
yang dinetralisasi ditambahkan-atau permanen warna transient (biasanya ungu, hijau
atau biru) menunjukkan adanya fenol atau enol.
Reaksi ini dimanfaatkan dalam uji tempat Trinder, yang digunakan untuk
menunjukkan adanya salisilat, terutama asam salisilat dan asam asetilsalisilat
(aspirin). Kedua senyawa ini mengandung gugus OH fenolik.

3. Kegunaan lain

a) Digunakan dalam bentuk anhidrat sebagai reagen pengeringan dalam reaksi


tertentu.

b) Digunakan oleh kolektor koin Amerika untuk mengidentifikasi tanggal nikel


Buffalo yang begitu lusuh bahwa tanggal tidak lagi terlihat.

c) Digunakan oleh pengrajin pandai besi pisau dan pedang untuk noda pisau,
untuk memberikan efek kontras dengan logam, dan untuk melihat layering
logam atau ketidaksempurnaan.

d) Digunakan untuk etch pada pola widmanstatten di besi meteorit .

e) Diperlukan untuk etsa klise foto piring untuk mencetak gambar seni halus dan
fotografi di intaglio dan etsa rotogravure silinder digunakan dalam industri
percetakan dan untuk membuat papan sirkuit tercetak (PCB).

f) Digunakan dalam praktek dokter hewan untuk mengobati overcropping dari


cakar hewan, terutama ketika hasil overcropping di perdarahan.

g) Bereaksi dengan bromida cyclopentadienylmagnesium di salah satu persiapan


ferrocene , sebuah kompleks logam-sandwich.

h) Kadang-kadang digunakan dalam teknik menembak Raku sebagai aditif


selama proses reduksi, memutar sepotong tembikar warna oranye terbakar
karena sekarang kadar besi dalam suasana mengurangi.

i) Digunakan untuk menguji ketahanan pitting dan korosi celah dari baja tahan
karat dan paduan lainnya.
j) Digunakan bersama dengan NaI dalam asetonitril untuk sedikit mengurangi
azida organik untuk amina primer.

k) Digunakan dalam model trombosis hewan

H. Keselamatan

Besi (III) klorida adalah beracun, sangat korosif dan asam. Bahan anhidrat adalah agen
dehidrasi yang kuat.

I. Daftar Pustaka

Kristianingrum, Susila. 2010. Modul MSDS HCl. Yogyakarta:FMIPA UNY

http://id.wikipedia.org/wiki/Lembar_data_keselamatan_bahan

www.merck-chemicals.jp/.../ViewProductDocuments-File

http://en.wikipedia.org/wiki/Iron(III)_chloride

Anda mungkin juga menyukai