Anda di halaman 1dari 2

Edisi Mei 2020

www.sawitplus.com
DAFTAR ISI OPINI

7 8
EVASI KOMINIKASI
DI BALIK PENANGANAN
COVID-19
Siap- Siap Kondisi Terburuk Menununggu Oleh: Dr. Aidil Haris, S.Sos., M.Si
Dosen Tetap Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Komunikasi UMRI
Pada konsepsi lain, krisis komunikasi terjadi diakibatkan adanya
evasi komunikasi. Evasi komunikasi merupakan gejala menco-
Keadilan Sang BUYA HAMKA pernah berkata, jika engkau telah menge-
moohkan dan mengelakkan suatu komunikasi untuk kemudian
mendiskriditkan atau menyesatkan pesan komunikasi. Hambatan
Hakim tahui sesuatu, hendaklah engkau terus terang mempelajari sam-
pai tahu benar. Kalau engkau belum tahu, katakan terus terang
komunikasi pada umumnya mempunyai dua sifat yaitu evasi ob-
jektif dan evasi subjektif. Hyang sifatnya objektif adalah gangguan
bahwa engkau belum tahu. Itulah dia pengetahuan. Orang yang dan halangan terhadap jalannya komunikasi yang tidak disengaja
mengaku segala tahu, bukanlah orang yang berpengetahuan. dibuat oleh pihak lain, tapi mungkin disebabkan oleh keadaan
yang tidak menguntungkan.
Mungkin fenomena inilah yang terjadi disaat pandemi covid 19
12 mewabah. Setiap orang, mulai dari pemimpin bangsa ini hingga Hambatan yang bersifat subjektif ialah yang sengaja dibuat oleh
rakyat jelata mengaku tahu, sedangkan orang yang tahu tidak oranglain, sehingga merupakan gangguan, penentangan terha-
pula mau memberitahu, sementara orang tidak tahu mengaku dap suatu usaha komunikasi. Dasar gangguan dan penentangan
Jutaan Orang tahu, akibatnya proses komunikasi yang terjadi mengalami evasi. ini biasanya disebabkan karena adanya pertentangan kepentin-

Terancam Miskin
Alhasil, terjadilah krisis komunikasi dari berbagai sudut pandang gan, prejudice, tamak, iri hati, apatisme dan sebagainya.
dan perspektif. Bahkan krisis komunikasi yang terjadi itu menjadi
blunder di media massa sebagaimana dirilis Lembaga Penelitian, Evasi juga dipahami sebagai upaya mencacatkan pesan komuni-
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, membeberkan
secara rinci skenario terberat yang akan dihadapi ekonomi Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). kasi (Message made invalid). Kebiasaan mencacatkan pesan ko-
Indonesia, akibat dampak dari wabah pandemi virus munikasi dengan menambah-nambah pesan yang negatif. Atau
corona (Covid-19). LP3ES mencatat ada sejumlah pernyataan blunder yang dikeluar- evasi juga diterjemahkan dengan mengubah Kerangka Referensi
kan pemerintah pusat selama pandemi virus Corona (COVID-19). (Changing frame of reference). Kebiasaan mengubah kerangka
Seperti yang dilansir detik.com, pernyataan blunder itu dikeluar- referensi menunjukkan seseorang yang menanggapi komunikasi
kan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan kabinetnya. Kesimpu- dengan diukur oleh kerangka referensi sendiri.
lannya, dalam tempo kurang dari 100 hari sejak Corona menjadi
isu dan ancaman di Indonesia mulai akhir Januari, telah ada 37 Jika kita melihat pada fakta komunikasi yang terjadi dalam pen-
pernyataan blunder yang dikeluarkan jokowi dan kabinetnya da- anganan covid 19, mulai di level elit hingga rakyat memperlihat-
lam penanganan COVID-19. Bahkan LP3ES merinci terdapat 13 kan dinamika evasi komunikasi yang begitu beresiko. Salah satu
pernyataan blunder pemerintah di masa pra krisis, 4 pernyataan resiko yang tampak terlihat adalah semakin tingginya angka ka-
blunder di fase awal krisis dan 20 pernyataan blunder di masa sus positif covid 19 di Indonesia.
krisis.
Indikatornya adalah rendahnya kesadaran masyarakat untuk
LP3ES menyoroti sikap pemerintah yang dinilai tidak serius patuh dan taat pada aturan protokoler kesehatan dan krisis keti-
menangani Corona. 13 pernyataan blunder pemerintah dalam dakpercayaan pada pemimpin. Apabila kondisi ini terus dibiarkan,
wujud penolakan kemungkinan corona yang dinyatakan oleh 10 maka efek yang akan terjadi tentu akan lebih parah lagi.
pejabat mulai dari Presiden, Wakil Presiden, Menteri Kesehatan,
Menko Maritim, Menko Polhukam, Menko Perekonomian, Men- Oleh karena itu, perlu sebuah penyadaran yang komprehensif
hub, Kepala BNPB, Menteri Pariwisata hingga Dirjen Perhubun- dilakukan berbagai pihak, mulai dari tingkat elit hingga mas-
gan, begitu banyaknya yang berkomunikasi. Akibat sikap pemer- yarakat. Dari perspektif Komunikasi Islam, upaya penyelesaian
intah yang cenderung menyepelekan tersebut tentu membuat yang mesti dilakukan untuk mengatasi krisis komunikasi dalam
publik gagal menyiapkan diri dalam menghadapi wabah virus penanganan covid 19 adalah dengan memandang informasi se-
Corona, sehingga muncul kepanikan masyarakat. bagai barang sosial dan bukan komoditi semata, sehingga sangat
diperlukan keseimbangan dan tanggung jawab sosial dari para
Fakta yang terjadi ini akibat adanya evasi komunikasi pada setiap pelaku komunikasi.
unsur komunikasi, terutama pada unsur komunikator, isi pesan
dan komunikan. Para ahli komunikasi menyebutkan terdapat Dengan demikian akan tercipta komunikasi yang efektif antara
beberapa aspek yang mendasari krisis komunikasi, diantaranya penguasa dengan rakyatnya. Jika ini terwujud, maka upaya pen-
adalah persepsi publik, kejadian yang tidak terprediksi, dan an- anganan dan memutus rantai penyebaran covid 19 bisa teratasi
caman terhadap organisasi. lebih tepat dan cepat.***

19

Anda mungkin juga menyukai