5.1 Perhitungan
Bangunan yang digunakan adalah Bar Screen, Bak Pengendapan Awal, Bak
Rotating Biological Contactor (RBC), Bak pengendapan akhir dan Bak khlorinasi.
Perhitungan dimensi dari bangunan pengolahan diatas adalah sebagai berikut:
16
b. Direncanakan
Space (jarak) batang (b) : 1 mm =
0,001 m
Lebar batang (w) : 4 mm =
0,004 m
Bentuk Saringan () : 2,42 (Persegi
Panjang)
Kemiringan batang dari horizontal(): 60o
Lebar saluran (B) :1m
Tinggi saluran :1m
Head loss maksimum(hL) : 0,8 m
Kedalaman(d) : 5 cm = 0,05 m
Q : 1,820 m3/detik
c. Perhitungan
Saluran Pembawa
V =Q × td
60 detik
V =1,820 m 3 /dt × 1menit × =109,2 m3
1menit
Luas Saluran
volume 109,2 m3 2
A= = =109,2 m
h 1m
Dimensi Saluran
Bentuk persegi panjang
A =PxLP:L=2:1
21,48 = 2L x L
21,48 = (2L)2
109,2m2
L=
√ 2
=54,6 m
P = 2×L
P = 2×54,6 m = 109,2 m
17
P = 109,2 m dan L = 54,6 m
Debit Air Limbah Sebesar 1,820 m3/det
Jumlah Kisi
B = (n×w) + (n + 1)b
1m = (n×0,004 m) + (n + 1) 0,001 m
1m = 0,004 m×n + 0,001 m×n + 0,001 m
0,999 m = 0,005 m×n
0,999m
n= =199,8 buah
0,005m
n=200 buah
Jumlah Bukaan Total (s)
S=n+1
S = 200 buah + 1
S = 201 buah
Lebar bukaan
LT = (n + 1). 0,001 m
LT = (200 + 1) .0,001 m
LT = 0,201 m
Panjang batang terendam
H 1
LB = = =1,16 m
sinθ sin 60°
Kecepatan aliran melalui bukaan
Q
Vs=
Lb × LT
1,820 m3 /dt
Vs=
1,16 × 0,201
Vs=7,81m/dt
Headloss Velocity
Vs 2
Hv=
2g
(7,81 m3 /dt )2
Hv= =0 ,796 m/dt
2× 9.81
18
Headloss Saat Screen Dalam Keadaan Bersih
H L=β ¿
H L=2,42 ¿
Cek Lebar Saluran
Lebar Saluran = (n x w) + LT
= (200 x 0,004 m) + 0,201 m
= 1,001 m
Kecepatan aliran pada saat kisi tersumbat 50 %
Vs1 = 2 .Vs
= 2 x 7,81 m/dtk = 15,62 m/dt
b. Direncanakan
Karakteristik influen
Debit air limbah Qin = 1,820 m3/dtk = 157248 m3/hari
Debit puncak, Qpeak = 1,763 m3/dtk = 152323,2 m3/hari
COD = 287,16 mg/l
BOD = 145,51mg/l
TSS = 102,25 mg/l
Specific gravity lumpur = 1,03
Solid dalam lumpur = 6%
20
Kriteria desain digunakan Bak sedimentasi primer dirancang berbentuk persegi
panjang dengan arah aliran horizontal.
Beban solid = 35 kg/m2.hari
Waktu detensi = 1 jam = 0,04 hari
c. Perhitungan desain
Tahap A: Menghitung dimensi bak
Q Tiap Bak = Qin / Jumlah Bak
= 1,820 m3/dtk / 4 bak (yang di buat)
= 0,455 m3/dtk
= 1638 m3/jam
= 39312 m3/hari
1. Volume tiap bak sedimentasi dibutuhkan
= Qin x waktu detensi
= 39312 m3/hari x 0,04 hari = 1572,48 m3
2. Dimensi bak sedimentasi
Kedalaman aktif = 3 m
Tinggi freeboard = 0,5 m
volume bak 1572,48m 3
Luas permukaan = = = 424,16 m2
kedalaman aktif 3m
- Rasio panjang :
lebar = 2:1 (2L)(L) = 4 m2
2L2 = 4 m2
L = 15 m
P = 50 m
A’ = 50 m x 15 m = 750 m2
- Volume aktif = 750 m2 x 50 m = 37.500 m3
21
Tahap B: Menghitung jumlah timbulan lumpur
1. Produksi lumpur
- Konsentrasi SS (medium) = 102,25 mg/L
efisiensi penyisihan TSS = 60%
Berat dry solid yang teremovel per Liter
Dry solid = (0,6) (102,25 mg/L) (1 L)
= 61,35 mg/L
- Volume sludge, yang dihasilkan
Spesific gravity = 1,03
Dengan konsentrasi 6 % solid
Volume sludge = 61,35 / (1,03) (0,06) (1000 mg/L)
= 0,99 L
2. Dimensi pengumpul lumpur (sludge hopper) Sludge hopper didesain
berbentuk prisma trapesium
- Lebar atas = 1 m (⅓ panjang tangki)
- Lebar bawah = 0,8 m
- Panjang = 1,5 (sama dengan lebar tangki)
- Kedalaman = 1 m (Disarankan 1-2 m)
- Volume hopper = [½ x 1 m x (1 m + 0,8 m)] x 1,5 m = 1,35 m3
3. Efisiensi unit pengolahan Persentase penyisihan BOD5 dan padatan
tersuspensi (SS) dalam bak pengendap primer dapat diestimasi
menggunakan grafik persentase penyisihan BOD5 dan TSS berdasarkan
laju waktu detensi pada Gambar 4.3 di bawah ini.
22
Gambar 5.1. Efisiensi Penyisihan BOD5 dan TSS berdasarkan Laju
Overflow Waktu Detensi dalam Bak Pengendap Primer
Sumber: Qasim, 1999
Efisiensi penyisihan BOD5 dan TSS dengan waktu detensi selama 2,1 jam
masing-masing sebesar 32% dan 60%.
1. BOD5
- Estimasi efisiensi penyisihan = 32%
- BOD5 efluen = (1-0,32) x 145,51 mg/l = 98,95 mg/l 2.
2. COD
- Estimasi efisiensi penyisihan = 38%
- COD efluen = (1-0,38) x 287,16 mg/l = 178,04 mg/l 3.
3. TSS
- Estimasi efisiensi penyisihan = 60%
- TSS efluen = (1-0,6) x 102,25 mg/l = 40,9 mg/l
23
Perencanaan RBC di laksanakan berdasarkan kriteria desain berikut ini:
Tabel 5.4 Kriteria Desain Bak Kontak Media
24
Penyisihan
Penyisiha Pemisahan
BOD dan
No. Parameter nitrifikasi Satuan Sumber
BOD nitrifikasi
0,08– m3/m2.har
1 Beban Hidrolik 0,03–0,08 0,04–0,10
0,16 i
Beban Organik gr BOD/
2 8–20 5–16 1–2
Loading m2.hari
Maks. tahap pertama gr BOD/
3 24–30 24–30 - Tchobanoglous
beban organik m2.hari et al., 2003
gr N/
4 Beban NH3 0,75–1,5
m2.hari
5 Waktu detensi 0,7–1,5 1,5–4 1,2–3 Jam
6 Efluen BOD 15–39 7–15 7–15 mg/L
7 Efluen NH4-N <2 1–2 mg/L
Sumber: (Dijen Cipta Karya, SPALD-T/2018 )
b. Direncanakan
Perencanaan RBC dilaksanakan dengan menggunakan formulasi berikut ini:
Beban permukaan BOD = 10 gram/ m2 . hari
Beban hidrolis = 50 liter / m2 / hari
Jarak antara piringan = 2 cm
Diameter piringan = 1,5 m
Waktu detensi = 4 jam
Kecepatan putaran cakram = 2 rpm
Diameter cakram = 4 m
Kedalaman bak = 40% dari diameter cakram
Temperatur pengoperasian = 20o
Debit air limbah Qin = 1,820 m3/dtk = 6552 m3/jam = 157248 m3/hari
COD = 287,16 mg/l
BOD = 145,51 mg/l ; target effluent = 16 mg/L
TSS = 102,25 mg/l
c. Perhitungan
25
Perhitungan Jumlah RBC Shaft pada Setiap Stage
1. Menghitung Beban sBOD
Beban sBOD = sBOD × Q
= 145,51 mg/l x 157248 m3/hari
= 22.881.156,5 g/hari
2. Menghitung Luas Cakram
sBOD gr /hari
A cakram =
sBOD loading rate(gr /m 2. hari)
22.881.156,5 gr /hari
= = 1144057,83 m2
20 gr /m 2. hari
3. Menentukan Jumlah Shaft
- Standard disk density 9300 m2/shaft
A cakram m 2
Jumlah shaft/train (n) =
luas per shaft ( m2/shaft )
1144057,83 m2
= = 123,02 ≈ 123 buah Shaft
9.300 m2/ shaft
4. Menghitung Luas Area per Cakram
diameter cakram 2
Luas Area 2 sisi Cakram = 2 × 3,14 × ( )
2
4 2
Luas Area 2 sisi Cakram = 2 × 3,14 ×( ¿ = 25.12 𝑚2
2
5. Menentukan jumlah cakram
luas per shaft
Jumlah cakram =
luasarea per cakram
9.300 m2/ shaft
Jumlah cakram = = 370 buah
25,12m 2
6. Menghitung panjang filter
Panjang filter = jumlah cakram x asusmsi jarak antar cakram
Panjang filter = 370 x 2 cm = 740 cm ≈ 7,5 m
7. Menghitung volume filter
diameter cakram 2
Volume filter = 3,14 x( ) x panjang filter
2
4 2
Volume filter = 3,14 x ( ¿ x 7,5 m = 94,20 m3
2
26
8. Menghitung volume tanki
Volume tanki = volume filter x koef. Volume tank
Volume tanki = 94,20 m3 x 2,41 = 201,6 m3
9. Menghitung volume tangki keseluruhan untuk 1 stage
Volume tanki 1 stage = 201,6 m3 x 30 = 6.048 m3
Perhitungan Jumlah Trains, Dimensi Unit RBC, dan Tahapan (Stage)
Diketahui bahwa jumlah shaft pada satu stage adalah sebanyak 123 buah.
Dalam hal ini banyaknya shaft juga akan sama dengan banyaknya susunan
train dalam satu unit RBC. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah
train sama dengan jumlah shaft untuk satu stage yaitu sebanyak 6 buah trains.
Sementara total shaft pada satu unit RBC berarti sama dengan banyaknya
jumlah shaft per stage dikali dengan banyaknya jumlah stage.
Jumlah shaft dalam 1 unit RBC = 123 shaft per stage x 3 stage
Jumlah shaft dalam 1 unit RBC = 369 shaft
28
bahwa banyaknya stage untuk satu unit RBC agar memenuhi kriteria adalah
sebanyak 2 stage
Perhitungan Beban Organik dan Hidrolik serta Nitrifikasi pada RBC
1. Menghitung Organic Loading sBOD (First Stage)
Q x sBOD
Lorg =
jumlah shaft x luas per shaft
157248m 3/hari x 145,51 mg/l
Lorg = = 20 g sBOD/m2 . Hari
123 stage x 9.300 m2/ shaft
Memenuhi Kritera Desain L org sBOD yakni 24 – 30 g sBOD/m2 . Hari
2. Menghitung Organic Loading BOD Keseluruhan
Q x sBOD
Lorg =
jumlah shaft x jumlah sahft ( per stage) x luas per shaft
157248 m3 /hari x 145,51mg/l
Lorg = = 10 g sBOD/m2 . Hari
2 stage x 123 stage x 9.300 m2/shaft
Memenuhi Kritera Desain L org BOD yakni 5 – 16 g sBOD/m2.hari
3. Menghitung Hydraulic Loading Rate
Q
HLR =
jumlah shaft x jumlah sahft ( per stage) x luas per shaft
157248 m3/hari
HLR = = 0,06 m3/m2.hari
2 stage x 123 stage x 9.300 m2/shaft
Memenuhi kriteria desain HLR yakni 0.03 – 0.08 m3/m2.hari
30
5.1.4 Bak Pengendap Akhir
a. Kriteria Desain
Adapun kriteria desain unit pengendalan kedua dapat dilihat pada tabel berikut ini
b. Direncanakan
Debit masuk (Qin) = 157248m3/hari = 1820 L/s
Waktu masuk limbah = 8 jam
Waktu tinggal (td) = 1 jam = 0,04 hari
Volume Bak (Vbak) = ( td / 24 ) x Qin
= 0,01 hari x 39312 m3/hari
= 393,12 m3
Lebar bak (Lbak) =6m
Tinggi air (Hair) = 2,5 m
31
1. Produksi lumpur
- Konsentrasi SS (medium) = 102,25 mg/L
efisiensi penyisihan TSS = 85 %
Berat dry solid yang teremovel per Liter
Dry solid = (0,85) (102,25 mg/L) (1 L)
= 86,91 mg/L
- Volume sludge, yang dihasilkan
Spesific gravity = 1,03
Dengan konsentrasi 6 % solid
Volume sludge = 86,91 / (1,03) (0,06) (1000 mg/L)
= 1,40 L
2. Dimensi pengumpul lumpur (sludge hopper) Sludge hopper didesain
berbentuk prisma trapesium
- Lebar atas = 1 m (⅓ panjang tangki)
- Lebar bawah = 0,8 m
- Panjang = 1,5 (sama dengan lebar tangki)
- Kedalaman = 1 m (Disarankan 1-2 m)
- Volume hopper = [½ x 1 m x (1 m + 0,8 m)] x 1,5 m = 1,35 m3
3. Efisiensi unit pengolahan
1. BOD5
- Estimasi efisiensi penyisihan = 85%
- BOD5 efluen = (1-0,85) x 145,51mg/l = 21,82 mg/l 2.
2. COD
- Estimasi efisiensi penyisihan = 83%
- COD efluen = (1-0,83) x 287,16 mg/l = 48,81 mg/l 3.
3. TSS
- Estimasi efisiensi penyisihan = 85%
- TSS efluen = (1-0,85) x 102,25 mg/l = 15,33 mg/l
32
5.1.5 Bak Klorinasi, kriteria desain bak klorinasi sebagai berikut (Fair dkk.,
1968):
Konsentrasi klor dalam kaporit Ca(OCl)2 = 70% Daya pengikat klor (DPC)
selama 30 menit untuk air limbah = 2,5 mg/l (Komariyah dan Sugito, 2011)
Sisa klor yang diharapkan = 0,5 mg/l
Waktu detensi (td) = 30-120 menit
Kedalaman (h) = 1 m, freeboard = 0,3 m, dan rasio P:L = 2:1
Persamaan yang dipergunakan untuk menghitung dimensi bak klorinasi yaitu:
a. Kebutuhan klor Klor = DPC + Sisa klor
= 2,5 mg/l + 0,5 mg/l
= 3 mg/l
b. Kebutuhan kaporit Kaporit
= Q x % Klor dalam kaporit x Kebutuhan klor
= 157248m3/hari x 70% x 3 mg/l
= 330220,8 mg/l .hari
c. Volume bak klorinasi (V)
V = Q x td
= 6552 m3/jam × 2 jam
= 13104 m3
d. Luas permukaan bak (A)
A = V/h e.
= 13104 m3 / 1m x 0,3m = 3931,2 m2
e. Dimensi bak klorinasi
L = (A/2)0,5
= (3931,2 m2 /2) 0,5
= 982,8 m
P = 2L
33
= 2 x 982,8 m = 1.965,6 m
5.1.6 Bak pengering lumpur/Sludge drying bed (SDB)
a. Kriteria Desain
Tabel 5.7 Kriteria Desain Sludge drying bed
b. Direncanakan
Kriteria desain digunakan
Waktu Pengeringan : 14 hari
Ketebalan Lumpur : 20 cm
c. Perhitungan
Perhitungan Volume SDB
Volume = V.S. P1 + Vol S. RBC + Vol.S P2
= 0,99 m3 + 0,86 m3 + 1,40 m3
= 3,25 m3
v
Q =
t
3,25 m3
=
14 hari
= 23,21 m3/hari
34
Perhitungan Luas Permukaan SDB
Volume
Luas =
Ketebalan
3,25 m3
= = 16,25 m2
0,2m
Dimensi Kolam
Luas = 16,25 m2
L = 5,2 m
P =6m
Volume = p x l x h
3,25 = 6 x 5,2 x h
3,25
h =
√ 16,25
= 0,2 m
35