Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL)

Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL adalah sebuah struktur teknik dan


perangkat peralatan beserta perlengkapannya yang dirancang secara khusus untuk
memproses atau mengolah cairan sisa proses, sehingga sisa proses tersebut menjadi
layak dibuang ke lingkungan. Cairan sisa proses atau limbah bisa berasal dari proses
industri, pabrik, pertanian, dan perkotaan yang tidak lain merupakan hasil limbah
rumah tangga. Hasil dari pembuangan tersebut dapat membahayakan manusia
maupun lingkungan, oleh karena itu diperlukan proses pengolahan lebih lanjut
sebelum dibuang ke saluran pembuangan.Menyaring dan membersihkan cairan yang
sudah tercemar baik oleh pencemar organik atau kimia industri menjadi tujuan utama
IPAL. Oleh sebab itu, IPAL memiliki urgensi untuk dilakukan. IPAL yang dikelola
secara benar pun menjanjikan sejumlah manfaat atau kegunaan.

2.2 Ketentuan Pemerintah Mengenai IPAL


Ketentuan atau regulasi mengenai Pengolahan limbah diatur dalam Peraturan
Pemerintah atau PP. Yakni PP No 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
dan/atau Perusakan Laut. Tepatnya pasal 8, pasal 9, pasal 10, pasal 12, dan pasal 13.
Sedangkan IPAL telah diatur dalam Permen LH No. 5 tahun 2014 yang dikeluarkan
oleh KLH juga Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Rendahnya pengawasan dari pemerintah
menyebabkan perusahaan atau pelaku usaha dengan mudah mengabaikan ketentuan
tersebut. Dan sekarang, oleh karena kurangnya pengendalian dari pemerintah dan
kesadaran dari para pelaku usaha akan pentingnya pengolahan limbah tersebut
menyebabkan banyaknya saluran air dan lingkungan yang terkontaminasi oleh limbah
industri.
Pemerintah melalui Kementrian Lingkungan hidup dan Kehutanan
mewajibkan setiap perusahaan mempunyai personil dengan sertifikasi profesi
Operator/Staf dan Manajer Pengelola Limbah Cair. Indonesia masih ada sekitar
74% perusahaan kecil yang belum mengolah secara tepat air limbah mereka,
Pencemaran tersebut menyebabkan timbulnya penyakit dari yang ringan hingga berat.
Oleh karena itu diharapkan adanya pengawasan secara intensif yang dilakukan oleh
pemerintah terkait akan hal ini. IPAL yang besar dan mahal belumlah cukup untuk
menjamin kualitas effluennya. Untuk itu juga diperlukan operator yang handal dan
memiliki pengetahuan serta keterampilan cukup agar dapat mengoperasikan IPAL
dengan baik dan mampu mengatasi kalau timbul permasalahan atau gangguan.
Peranan operator ini sangat penting dan menentukan terhadap kinerja IPAL secara
keselurahan.

2.3 Fungsi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Instalasi pengolahan air limbah menjadi masalah yang sangat serius belakangan ini.
karena semakin banyaknya pabrik pabrik atau industri yang dibangun didekat sumber
mata air. Menyebabkan banyak perairan di indonesia yang semakin tercemar.
Kurangnya pengawasan dari pemerintah dan badan terkait mengakibatkan semakin
leluasanya pelaku industri bertindak nakal dan tidak memperhatikan prosedur
pembuangan air limbah yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan. Adapun
Fungsi dari IPAL mencakup:

a) Pengolahan air limbah pertanian, (Limbah kotoran hewan, residu pestisida, dan


sebagainya dari lingkungan pertanian).

b). Pengolahan Air Limbah Medis ( Limbah Rumah Sakit, Limbah Puskesmas,
Limbah Klinik, Limbah Rumah Bersalin, Limbah Laboratorium,Limbah Pusat
Pelayanan Kesehatan Masyarakat lainnya).
c). Pengolahan Air Limbah Domestik ( Limbah Rumah Tangga, Limbah Restoran,
Limbah Rumah Toko, Limbah Rumah Kantor, Limbah Apartemen, Limbah Hotel,
Limbah Gedung Kantor, Limbah Gedung Pemerintah, Limbah Balai Pertemuan,
Limbah Gedung Lainnya yang banyak aktifitas orang ).

d). Pengolahan Limbah Industri ( Industri Tekstile, Industri Makanan Dan minuman,


Industri Kertas, Industri Mesin , Dll. )

Masing masing sistem pengolahan air limbah diatas berbeda sistem prosesnya,


untuk itulah jangan salah pilih untuk pengolahan limbah anda, kategori diatas
menentukan Instalasi Pengolahan Air Limbah mana yang seharusnya anda pilih.

2.4 Dampak Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

IPAL memastikan cairan sisa proses domestik ataupun industri aman


dimanfaatkan kembali Dalam setiap aktivitas manusia, proses pembuangan limbah
kerap tak bisa terpisahkan. Mulai dari limbah biologis, sisa sabun dari aktivitas
sanitasi, hingga limbah padat dan sampah kerap terbuang setiap harinya.Secara
industri, limbah yang terbuang lebih besar dan komplek, tak hanya limbah biologis,
limbah kimia juga kerap terbuang dan mengancam lingkungan hidup, terlebih kualitas
sumber air sekitar. Jenis limbah ini tak bisa dibuang sembarangan, atau setidaknya
harus melalui proses pengolahan (penjernihan air) terlebih dahulu.Tanpa sistem
pengolahan yang baik yang memadai, ada beberapa dampak merugikan yang bisa
dirasakan, berikut beberapa diantaranya :

a) Dampak Kesehatan.

Dapat dibayangkan bagaimana aktivitas setiap hari bersinggungan dengan air


yang tercemar bakteri, kuman, bahkan virus berbahaya. Beberapa macam jenis
penyakit bisa jadi hal yang mungkin akan jadi ancaman kedepan.Limbah biologi
manusia pada dasarnya mengandung bakteri E-Coli, yang jika terpapar (terkonsumsi)
akan meningkatkan risiko munculnya beragam penyakit. Seperti diare, masalah
pencernaan, typhus, kolera dan sebagainya.Jenis penyakit tersebut belum termasuk
paparan limbah kimia berbahaya yang dapat mengundang datangnya beragam jenis
penyakit lebih berat, seperti kanker tumor dan sejenisnya. Kontak bakteri sering
terjadi dari aktivitas bersih-bersih, mandi dan sebagainya.

b) Dampak bagi Lingkungan.

Limbah kimia dari deterjen dan sabun kerap mempengaruhi tingkat keasaman dan
pH tanah. Ini artinya ancaman bagi kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan sekitar
(Seperti ikan di sungai dan sebagainya).Dalam jangka panjang, tanpa penanganan
yang tepat hal ini akan menjadi bencana rusaknya ekologi secara keseluruhan.
Menjadi lingkungan kuran sehat dan sangat berbahaya untuk ditinggali oleh semua
jenis mahkluk hidup.

c) Dampak Estetika.

Limbah yang terbuang tanpa sistem pengolahan yang baik akan membuat
lingkungan kurang sedap dipandang. Selain itu, kondisi bau yang menyebar dimana-
mana membuat tempat tinggal terasa kurang nyaman untuk ditinggali.Hal ini tentu
saja akan lebih buruk jika ditambah penelantaran limbah padat yang tidak terbuang
pada tempatnya. Tak hanya pencemaran air, kondisi berantakan juga membuat
pencemaran estetika, alias kurang enak dilihat.

2.5 Kategori Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

IPAL bisa dibangun secara pribadi atau digunakan untuk satu


keluarga/bangunan dan dioperasikan sendiri. Bisa juga satu IPAL digunakan
bersama-sama atau komunal.Komponen IPAL Komunal terdiri dari unit pengolah
limbah, jaringan perpipaan (bak kontrol & lubang perawatan) dan sambungan rumah
tangga.  Unit pengolah limbah ada yang terletak jauh dari lokasi warga pengguna
IPAL Komunal ada juga yang berlokasi di lokasi pemukiman warga.Pengelolaan air
limbah memerlukan sarana dan prasarana penyaluran dan pengolahan. Pengolahan air
limbah permukiman dapat ditangani melalui sistem setempat (on site) ataupun
melalui sistem terpusat (off site).Dimana dapat dikategotikan sebagai berikut:

a) Sistem Sanitasi Setempat

Sistem sanitasi setempat (on-site sanitation) adalah sistem pembuangan air


limbah dimana air limbah tidak dikumpulkan serta disalurkan ke dalam suatu jaringan
saluran yang akan membawanya ke suatu tempat pengolahan air buangan atau badan
air penerima, melainkan dibuang di tempat (Ayi Fajarwati, 2008) . Sistem ini di pakai
jika syarat-syarat teknis lokasi dapat dipenuhi dan menggunakan biaya relatif rendah.
Sistem ini sudah umum karena telah banyak dipergunakan di Indonesia

b) Sistem Sanitasi Terpusat


Sistem Sanitasi Terpusat (off site sanitation) merupakan sistem pembuangan air
buangan rumah tangga (mandi, cuci, dapur, dan limbah kotoran) yang disalurkan
keluar dari lokasi pekarangan masing-masing rumah ke saluran pengumpul air
buangan dan selanjutnya disalurkan secara terpusat ke bangunan pengolahan air
buangan sebelum dibuang ke badan perairan (Ayi Fajarwati, 2008).

2.6 Pengolahan Air Limbah, Macam dan Jenisnya


Pengolahan limbah adalah mekanisme menghilangkan zat pencemaran yang
terlarut didalam air melalui beberapa mekanisme. Secara umum hal ini bisa dilakukan
dengan 3 cara, pengolahan fisik, pengolahan biologis dan pengolahan
kimia.Mekanisme 3 cara diatas dilakukan dengan tujuan menstabilkan dan
menghilangkan zat pencemaran yang dapat berdampak buruk pada kualitas kesehatan
lingkungan. Terutama pada seseorang saat air yang digunakan tidak higienis.
Beragam ancaman penyakit kerap muncul dari sumber air yang tercemar.
Mulai dari diare, muntaber dan sebagainya. Untuk itu, pentingnya pengetahuan
pengolahan air dapat memperkecil risiko tersebut, selain menjaga sumber air bersih
tetap terjaga.Seperti kita ketahui di Indonesia, hanya sedikit daerah yang memiliki
fasilitas penjernih air yang baik. Beberapa daerah bahkan tak tersentuh fasilitas
tersebut, dan bahkan memiliki sumber cadangan air bersih yang relatif sangat
kecil.Untuk itu, proses penjernihan dan pengetahuan tentang pengolahan air limbah
sangat penting di sosialisasikan. Berikut penjelasan dari 3 metode atau cara
penjernihan air limbah yang bisa dilakukan secara swadaya.

a) Pengolahan Air Limbah secara Fisik. 

Cara ini dilakukan secara penyaringan bertahap dengan media konsentrasi


pengumpul air. Caranya dengan membuat sumur yang digunakan untuk
mengumpulkan debit air. Selanjutnya proses penyaringan dilakukan dengan secara
berkala dengan saringan kasar (untuk mengambil kotoran dalam bentuk lebih
besar).Selanjutnya proses penyaringan dilakukan dengan proses penangkapan pasir
atau biasa dikenal dengan istilah Grit Chamber. Selanjutnya proses pengendapan
dilakukan dua kali untuk memastikan zat pencemaran tak lagi ada di air.

b) Pengolahan Air Limbah secara Biologis.

Proses pengolahan air limbah secara biologis dapat dilakukan dengan tiga cara.
Diantaranya dengan pengolahan Aerobik, Anaerobik dan kombinasi keduanya.
Pengolahan Aerobik dilakukan dengan media dengan kandungan oksigen. Sementara
anaerobik dapat dilakukan di media tanpa ber-oksigen.Pengolahan air limbah secara
aerobik dilakukan dengan media kolam arrasi. Dalam kolam tersebut disediakan
media tempat tumbuh kembang bakteri pengurai. Bakteri pengurai dengan oksigen
akan membuat proses filterisasi air berjalan secara bioligis, sehingga air bisa dapat
digunakan lagi.
Proses anaerobik dilakukan dengan media aerasi tertutup. Karena bakteri yang
dimanfaatkan dapat berkembang di lingkungan tanpa oksigen. Proses pengolahan
limbah pada dasarnya hampir sama dan berjalan secara biologis.Untuk mendapat
manfaat keduanya, proses pengolahan air limbah dapat dilakukan secara kombinasi.
Dengan media aerasi ber-oksigen dan di ruangan selanjutnya menggunakan media
tertutup tanpa oksigen.

c) Pengolahan Air Limbah secara Kimia.

Seperti namanya, proses ini berjalan secara kimiawi dengan setidaknya tiga proses
penjernihan. Diantaranya netralisasi, presipitasi serta koagulasi dan Flokulasi.
Dibanding dua cara diatas, cara ini lebih komplek dengan penambahan konsentrat
kimia.

2.7 Penentuan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)


Lokasi IPAL dipilih berdasarkan pertimbangan yang matang mengacu pada beberapa
hal penting seperti:
a) Perencanaan jangka panjang dan jangka menengah kota (RTWW/Renstra/
masterplan)
b) Ketersediaan dan kondisi lahan yang sesuai (ukuran, topografi dan
administrasi);
c) Ketinggian muka air banjir ;
d) Bisa dikembangkan untuk perencanaam jangka panjang (penambahan
kapasitas, pengembangan jadi sewerage system);
e) Akses jalan yang mendukung untuk operasi dan pemeliharaan;
f) Memiliki jarak yang cukup dari permukiman untuk menghindari gangguan
baud an estetika lingkungan;
g) Tidak ada penolakan dari warga masyarakat sekitar.
2.8 Keberlanjutan Pengelolaan IPAL Berbasis Masyarakat
Menurut World Commission on Environmental Development (WCED, 1987),
Sustainable development mempunyai definisi: “development that meets the needs of
the present generation without compromising the ability of future generations tomeet
their own needs”. Hal ini bermaksud bahwa pembangunan yang terjadi pada saat ini
dapat memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengganggu kebutuhan generasi
yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan mereka. Prinsip dasar dari definisi ini
adalah bahwa setiap manusia mempunyai hak yang sama dalam memenuhi
kebutuhannya, baik yang hidup pada saat ini ataupun mendatang. Konsep dari
sustainable development ini mencakup pada aspek ekonomi, lingkungan, maupun
sosial yang saling berkaitan.
Keberlanjutan (sustainability) suatu pengolahan air limbah saat ini menantang
kita untuk mengolah air limbah dengan cara yang berbeda. Sejauh ini pengolahan
berfokus pada hasil akhir, tetapi hal tersebut akan dialihkan pada pengoptimalan
sumber daya, biaya, serta teknologi. Teknologi menawarkan berbagai macam
alternatif solusi pengolahan air limbah, sedangkan sumber daya adalah hal yang dapat
dimanfaatkan untuk pengolahan air limbah yang mudah didapat dan juga tersedia di
daerah tersebut dalam membangun serta menjalankan pengolahan air limbah tersebut.
Keberlanjutan (sustainability) dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya:
1). Ekonomi
Keberlanjutan secara ekonomi dapat diartikan sebagai penggunaan strategi
untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada dengan optimal sehingga keseimbangan
pertanggung jawaban dan keuntungan dapat dicapai dalam jangka waktu yang
panjang.Keberlanjutan ini sebagian besar terfokus untuk kesejahteraan masyarakat
melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang optimal untuk memenuhi kebutuhan
manusia (Annelies, 2002). Faktor ekonomi juga menentukan teknologi pengolahan air
limbah yang nantinya akan digunakan. Pada prinsipnya, pendekatan keberlanjutan
secara ekonomi meliputi semua sumber daya, baik yang berkaitan dengan nilai sosial
maupun lingkungan.Namun, pada prakteknya analisis keberlanjutan ekonomi ini
hanya terbatas pada biaya keuangan (operasi dan perawatan) serta keuntungan.
2). Lingkungan
Keberlanjutan lingkungan mengarah pada kemampuan fungsi lingkungan
untuk menopang kebutuhan hidup manusia pada saat ini maupun mendatang.
Keberadaan lingkungan yang alami harus dipertahankan untuk menunjang
pembangunan dengan menyediakan sumber daya dan mengurangi emisi seefisien
mungkin. Hal ini dilakukan dalam mempertahankan keberlanjutan lingkungan untuk
jangka panjang dan penggunaan sumber daya lingkungan yang efisien. Maka dalam
hal ini diperlukan peraturan atau undang-undang untuk mengatur penggunaan sumber
daya alam.
3). Sosial dan Budaya
Faktor sosial dan budaya memang sulit untuk diukur namun faktor ini
memegang peranan penting dalam penerapan teknologi yang nantinya akan
digunakan dalam mengolah air limbah karena buangan dari pengolahan ini nantinya
akan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Tujuan dari keberlanjutan secara
sosial-budaya ini adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam hal spiritual
maupun budaya, dengan hal ini moral, dan hubungan masyarakat dapat terjalin
dengan stabil. Hal ini juga dapat membangun hubungan antar sesama, kebutuhan
berinteraksi secara sosial, pengembangan diri, dan untuk mengatur masyarakat
sekitar.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode kualitatif adalah sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sementara itu, penelitian deskriptif
dijelaskan sebagai penelitian yang diarahkan memberikan gejala-gejala, fakta-fakta
atau kejadian kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau
daerah tertentu.Adapun metode yang kami lakukan untuk melakukan penelitian
tersebut antara lain.

3.1 Studi Literatur

Penelitian diawali dengan melakukan kajian terhadap sejumlah literatur yang dapat
mendukung pendekatan analisis, meliputi: kajian tentang peraturan perundang –
undangan IPAL, metode sanitasi dan tata cara penentuan lokasi IPAL. Sumber kajian
adalah berupa buku referensi, ketentuan perundang-undangan terkait, jurnal ilmiah
yang dipublikasikan, dan referensi pada situs yang diakses melalui internet.

Anda mungkin juga menyukai