Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
SEBUAH. Latar Belakang
Ilmu gizi adalah ilmu yang membahas tentang hubungan makanan dan minuman terhadapa
kesehatan manusia agar tidak memperburuk masalah gizi, sedangkan gangguan gizi sendiri adalah
suatu zat penyaklit yang diakibatkan oleh zat gizi yang diperlukan tubuh kita untuk memperbaiki gizi.
Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau
lebih populer kita kenal dengan penyakit sariawan. Baru pada awal abad XX para ahli kedokteran
dapat memastikan bahwa ini disebabkan karena kekurangan vitamin C. (http://wikipedia.org)
Penyakit Gizi juga terjadi baru-baru ini di Indonesia. Penyakit tersebut kurang gizi. Penyakit
ini menyerang sebagian besar anak balita. Gizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein
(KEP) tingkat berat akibat kurang mengonsumsi bergizi dan atau menderita sakit dalam jangka waktu
lama. Ditandai dengan status gizi sangat kurus (menurut BB terhadap TB).
(http://www.puskelblogspot.com)
Seperti mengakui seorang Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, Guruh
Hariwibowo, mengakui kondisi anak-anak yang mengalami gizi buruk yang memang
mengkhawatirkan."Selain badan mereka kurus, mereka juga menderita penyakit bawaan," katanya,
Jumat (16/9). (sumber: Republika.co.id)
Berdasarkan hal ini, perlu kiranya kita mengetahui tentang status gizi yang mana Status gizi
adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan gizi untuk anak yang diindikasikan oleh badan yang
tinggi dan badan yang tinggi. Status gizi juga ditentukan sebagai status kesehatan yang dihasilkan
oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrisi. Penelitian status gizi merupakan
pengukuran yang didasarkan pada data antropometri dan biokimia dan publikasi diit (Beck, 2000: 1)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Batasan Masalah
Makalah kami terbatas untuk membahas tentang status gizi, faktor yang mempengaruhi status gizi,
dan status gizi.
BAB II
PEMBAHASAN
Status gizi adalah keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan
dari nutrisi (keadaan gizi) dalam bentuk variabel tertentu. Contoh: Gondok endemik merupakan
keadaaan tidak seimbangnya dimasukkan dan ditambahkan yodium dalam tubuh.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat orang
untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif.Oleh karena itu, setiap orang perlu
mengonsumsi anekaragam makanan;Kecuali bayi berumur 0-4 bulan yang cukup mengonsumsi Air
Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting
dalam proses tumbuh kembang sendiri sepenuhnya masuk akal dan sehat.
Makan makanan yang beragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.Makanan yang beraneka
ragam yaitu makanan yang mengandung unsur non-gizi yang dibutuhkan kualitas yang baik serta
kuantintasnya, dalam ilmu gizi yang disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat
tenaga, pembangun dan zat pengatur. Jika terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi
tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi.Jadi makan makanan yang beraneka
ragam akan menjamin terpenuhinya sumber daya tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang,
sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan
tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-
kacangan, tempe, tahu. Sementara itu, dari telur, ikan, ayam, daging, susu dan hasil olahan, seperti
keju. Zat pembangun peran sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan
seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini
mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang membantu melancarkan bekerjanya fungsi organ-
organ tubuh.Beberapa Pengertian Penting terkait status gizi:
1) Proses gizi (nutrisi): proses dari zat dalam menggunakan bahan makanan melalui proses pencernaan,
pengangkutan, transportasi, penyimpanan, metabolisme penggunaan zat zat untuk pemeliharaan
hidup ,, pertumbuhan ,, fungsi organ tubuh dan produksi energi ..
2) Keadaan Gizi ((Nutriture)) :: keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara konsumsi dan gizi
yang disai oleh negara dan penggunaan oleh pihak dipain llain ,, atau kondisi fisiologik akiibat darii
ttersedianya zat gizi dalam jaringan seluler.
3) Status gizi ((Status Gizi)) :: ttanda - ttanda atau penampilan yang diakibatkan dari gizi yang dilihat
melalui variabel ttertentu (iindikator status gizi)) seperti berat ,, tinggi dll.
UNICEF (1988) telah berhasil mengembangkan konsep makro sebagai salah satu strategi
untuk menanggulangi masalah kurang gizi.Terkait masalah ini, masalah gizi
Sebuah. Penyebab langsung
Makanan dan penyakit dapat langsung menyebabkan gizi kurang.Timbulnya gizi tidak hanya
disebabkan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak-anak yang mendapat cukup
makanan yang menderita sakit parah, pada akhirnya bisa menderita gizi kurang. Demikian pula pada
anak yang tidak cukup makan, maka daya tahan akan menurun dan mudah terserang penyakit.
¨ Ketahanan makanan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan pangan seluruh keluarga dalam jumlah yang cukup baik dalam jumlah yang banyak.
¨ Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan masyarakat diharapkan dapat
menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan
baik fisik, mental dan sosial.
¨ Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai.Layanan kesehatan yang diharapkan dapat
menyediakan air bersih dan layanan kesehatan yang terjangkau oleh setiap keluarga yang
membutuhkan.
¨ Faktor ketiga terkait dengan pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi
tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan, semakin baik tingkat ketahanan keluarga,
semakin baik pola pengasuhan maka akan semakin banyak keluarga yang menggunakan pelayanan
kesehatan.
4. Akar Masalah
Menurut Hadi (2005), Indonesia mengeluarkan dua kali lipat gizi yang lebih banyak yang
kekurangan gizi, tetapi di sisi lain terjadi gizi lebih.
Peran Pemerintah dan Wakil Rakyat (DPRD / DPR). Kabupaten kota membuat kebijakan yang
berpihak pada rakyat, mengeluarkan kebijakan yang memiliki filosofi yang baik “menolong bayi dan
keluarga miskin agar tidak kekurangan gizi dengan menyediakan Makanan Pendamping (MP) ASI.
Peran Perguruan Tinggi. Peran perguruan tinggi juga sangat penting dalam memberikan
kritik atau saran bagi pemerintah agar dapat meningkatkan kesehatan dan menyangkal masalah
yang ada di tengah-tengah masyarakat, mengambil peran dalam pembaharuan ahli gizi Indonesia
dan memformulasikannya dalam bentuk pendidikan yang dapat mendukung Tanggap zaman.
Upaya perbaikan gizi akan lebih efektif jika merupakan bagian dari kebijakan penangulangan
kemiskinan dan pembangunan SDM.Membebaskan penduduk yang menderita masalah kurang gizi
akan mengalami kesulitan mencapai tujuan pembangunan dalam hal Pemulihan
Kemiskinan. Berbagai pihak terkait perlu memecahkan masalah gizi dan dampak yang ditimbulkan
begitu juga sebaliknya, bagaimana pembangunan berbagai sektor memberi masukan bagi perbaikan
status gizi. Oleh karena itu tujuan pembangunan bersama target yang ditentukan di bidang
perbaikan gizi yang dibutuhkan seluruh sektor terkait.
Pengambil keputusan di setiap tingkat menggunakan informasi yang akurat dan basis bukti
dalam menentukan kebijakannya. Diperlukan sistem informasi yang baik, waktu yang tepat dan
akurat. Disamping pelaksanaan pemantauan dan evaluasi yang baik dan kajian intervensi melalui
kaidah-kaidah yang dapat dipertanggung jawabkan.
Meningkatkan upaya penggalian dan mobilisasi sumber daya untuk melakukan perbaikan
gizi yang lebih efektif melalui kemitraan dengan swasta, LSM dan masyarakat.
Status gizi
Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat arah yaitu antropometri,
klinis, biokimia dan biofisik.
Sebuah. Antropometri
1) Pengertian
Ukuran umum manusia.Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berkaitan
dengan berbagai macam dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat
gizi.
2) Penggunaan
Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa digunakan timbangan berat badan dan
pengukur tinggi badan. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur > 18 tahun dan tidak
dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:
IMT = -------------------------------------------------------
Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai
berikut:
Kategori IMT
Untuk Wanita hamil jika LILA (LLA) atau Lingkar lengan atas <>
b. Klinis
1) Pengertian
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat.
Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan
ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissues)
seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan
tubuh seperti kelenjar tiroid.
2) Penggunaan
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys).
Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah
satu atau lebih zat gizi. Di samping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang
dengan melakukan pemeriksaan fifik yaitu tanda (sign) dan gejala (Symptom) atau riwayat penyakit.
c. Biokimia
1) Pengertian
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan
antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
2) Penggunaan
Metode ini digunakan untuk suata peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan
malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia
faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
d. Biofisik
1) Pengertian
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat
kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan.
2) Penggunaan
Umumnya dapat digunaakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik
(epidemic of night blindnes). Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.
Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu : Survei Konsumsi makanan,
statistik vital dan faktor ekologi.
1) Pengertian
Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi tidak langsung dengan
melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
2) Penggunaan
Pengumpulan data konsumsi makanan dapat disajikan tentang konsumsi berbagai zat gizi
pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan
kekurangan zat gizi.
1) Pengertian
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis dan beberapa
statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat
tertentu dan data lain yang berhubungan.
2) Penggunaan
Penggunaannya sebagai bagian dari indikator tidak langsung diukur status gizi masyarakat.
1) Pengertian
2) Penggunaan
PENUTUP
Kesimpulan
Status gizi adalah keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan
dari nutrisi (keadaan gizi) dalam bentuk variabel tertentu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
status gizi adalah faktor eksternal (pendapatan, pendidikan, pekerjaan, budaya) dan faktor internal
(usia, fisik, dan infeksi). Status gizi seseorang dapat diketahui secara langsung (antropometri, klinis,
biokimia, dan biofisik,) dan secara tidak langsung (survei konsumsi makanan, statistik vital, dan
faktor ekologi).
DAFTAR PUSTAKA
Supariasa. et.al. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Atmarita, Tatang S. Fallah. 2004.Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Makalah pada Widyakarya
Hadi, Hamam (2005). Beban Ganda Masalah Gizi Dan Implikasinya Terhadap Kebijakan Pembangunan
Kesehatan Nasional: Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pada Fakultas Kedokteran Universitas
Azwar. 2004. Kecenderungan Masalah Gizi Dan Tantangan Di Masa Datang; Makalah pada Pertemuan
Advokasi Program Perbaikan Gizi Menuju Keluarga Sadar Gizi, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, 27
September 2004
Didukung oleh Blogger .
makalah
1.
JAN
29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak
karena faktor eksternal maupun intaernal. Faktor eksternal menyangkut keterbatasan ekonomi
keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor
internal adalah faktor yang terdapat di dalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai
problema makan pada anak.
Anak balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang dewasa. Tetapi
mereka pun bisa menolak makanan yang disajikan tidak memenuhi selera mereka. Oleh
karena itu sebagai orang tua kita juga harus berlaku demokratis untuk sekali-kali
menghidangkan makanan yang memang menjadi kegemaran si anak.
Intake gizi yang baik berperan penting didalam mencapai pertumbuhan badan yang
optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang
sangat menentukan kecerdasan seseorang.
Faktor yang paling terluhat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Ibu
biasanya memberikan makan yang enak kepada anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut
mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan
sehat yang mengandung banyak gizi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi bayi itu sendiri?
2. Sebutkan macam-macam makanan bagi bayi!
3. Apa saja prinsip gizi seimbang bagi bayi?
4. Bagaimana cara pengelolaan makanan untuk bayi?
5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian makanan pada bayi!
6. Apa pengaruh status gizi seimbang bagi bayi?
7. Bagaimana sistem pencernaan bayi?
8. Apa saja dampak kekurangan dan kelebihan gizi pada bayi?
C. Tujuan Penulisan
kuliah gizi kesehatan reproduksi serta untuk mengetahui tentang gizi seimbang bagi
bayi.
D. Batasan Masalah
Agar penulisan ini sesuai dengan yang diinginkan, perlu adanya batasan masalah guna
terarahnya dan tidak terjadi penyimpangan pada makalah ini. Makalah ini membahas tentang
gizi seimbang bagi bayi .
Makalah ini ditujukan kepada mahasiswa kesehatan, tenaga medis serta masyarakat
umum agar dapat memperluas wawasannya mengenai gizi seimbang bagi bayi.
E. Metode penulisan
Adapun metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah : browsing
adalah metode yang dilakukan dengan cara mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan
judul karya tulis melalui akses internet. Dan kajian pustaka adalah mencari bahan – bahan
materi dari buku .
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bayi
Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah terlahir dari
rahim seorang ibu. Pada masa ini, perkembangan otak dan fisik bayi selalu menjadi perhatian
utama, terutama pada bayi yang terlahir prematur maupun bayi yang terlahir cukup bulan
namun memiliki berat badan rendah. Baik ibu maupun bapak dan orang-orang terdekat si
bayi juga harus selalu mengawasi serta memberikan perawatan yang terbaik bagi bayi sampai
bayi berumur 1 tahun. Sedangkan pengertian bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dengan
umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, memiliki berat lahir 2500 gram sampai 4000
gram. Bayi baru lahir dapat dilahirkan melalui 2 cara, secara normal melalui vagina atau
melalui operasi cesar. Bayi baru lahir harus mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru
karena setelah plasentanya dipotong maka tidak ada lagi asupan makanan dari ibu selain itu
kondisi bayi baru lahir masih rentan terhadap penyakit. Karena itulah bayi
memerlukan perawatan yang insentif. Jagalah kebersihan bayi dan berikan nutrisi yang cukup
kepada bayi melalui ASI.
Selain pengertian bayi baru lahir, akan diberikan ciri-ciri bayi baru lahir normal dan
sehat. Berikut ini ciri-ciri bayi baru lahir sehat:
1. Berat badan 2500 – 4000 gram
2. Panjang badan 48 – 52 cm
3. Lingkar dada 30 – 38 cm
4. Lingkar kepala 33 – 35 cm
5. Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit
6. Pernafasan ± 60 - 40 kali/menit
7. Genitalia, pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora sedangkan pada
bayi laki-laki testis sudah turun dan skrotum sudah ada
8. Memiliki 3 gerak reflek bayi yaitu : reflek hisap dan menelan, reflek morrow atau gerak
memeluk bila dikagetkan dan reflek graps atau menggenggam.
c. Kecukupan ASI
Untuk mengetahui kecukupan ASI dapat dilihat dari :
1) Berat badan waktu lahir telah tercapai sekurang-kurangnya akhir minggu setelah lahir dan
selama itu tidak terjadi penurunan berat badan lebih 10 %.
2) Kurve pertumbuhan berat badan memuaskan, yaitu menunjukkan berat badan pada :
a) Triwulan ke 1 : 150-250 gr setiap minggu,
b) Triwulan ke 2 : 500-600 gr setiap bulan,
c) Triwulan ke 3 : 350-450 gr setiap bulan,
d) Triwulan ke 4 : 250-350 gr setiap bulan atau berat badan naik 2 kali lipat berat badan waktu
lahir pada umur 4-5 bulan dan 3 kali lipat pada umur satu tahun.
3) Bayi lebih banyak ngompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari.
4) Setiap kali menyusui, bayi menyusu dengan rakus, kemudian melemah dan tertidur.
5) Payudara ibu terasa lunak setelah menyusui.
2. Protein
Bisa didapat dari daging-dagingan, ikan-ikanan, hati, udang, kerang, tempe dan tahu. Pilih
sumber protein yang mudah, murah, enak maupun berkualitas tinggi seperti telur.
Cara memasak:
a. Telur
Saat menggoreng jangan sampai warnanya kecokelatan karena kadar gizinya akan berkurang.
Yang terbaik, telur direbus sampai matang (7-8 menit) atau masak cepat menggunakan
sedikit minyak dan bisa dicampur dengan sayuran yang diiris halus.
b. Ayam
Cara terbaik adalah dikukus untuk campuran soto, ditumis sebagai campuran cap cay, disup,
digoreng sebentar setelah dibumbui (diungkep) atau digoreng sejenak menjadi ayam pop.
Jangan lupa, buang kulit ayam karena mengandung minyak jenuh.
c. Daging-dagingan Protein pada daging justru harus dimasak dengan baik. Namun agar zat
besi tidak terbuang, jangan masak daging terlalu lama. Sebaiknya ditim atau ditumis, karena
itu potong tipis-tipis atau cincang. Berbagai olahan daging seperti bakso dan sosis, proteinnya
tidak sebaik daging segar. Selain itu juga mengandung zat aditif sehingga jangan terlalu
sering dikonsumsi. Memasak bakso dan sosis sebaiknya ditumis, disup atau sebagai
campuran cap cay dan bihun goreng. Jangan digoreng karena akan menambah kadar lemak
yang sudah tinggi.
2. Karakteristik Balita
Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan
dari apa yang disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian, sebaiknya anak balita
diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan. Laju pertumbuhan masa batita lebih besar
dari masa usia prasekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif lebih besar.
Namun, perut yang masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu
diterimanya dalam sekali makan lebih kecil daripada anak yang usianya lebih besar. Oleh
karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.
3) Zat pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat
berjalan seperti yang diharapkan. Berikut ini zat yang berperan sebagai zat pengatur.
a) Vitamin, baik yang larut air ( vitamin B kompleks dan vitamin C ) maupun yang larut dalam
lemak ( vitamin A, D, E, dan K ).
b) Berbagai mineral, seperti kalsium, zat besi, iodium, dan flour.
c) Air, sebagai alat pengatur vital kehidupan sel-sel tubuh.
f. Sosial Ekonomi
Keterbatasan penghasilan keluarga turut menentukan mutu makanan yang disajikan.
Tidak dapat disangkal bahwa penghasilan keluarga akan turut menentukan hidangan yang
disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan.
g. Penyakit infeksi
Infeksi dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak mau makan. Penyakit
ini juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang seharusnya dipakai untuk
pertumbuhan. Diare dan muntah dapat menghalangi penyerapan makanan.
Penyakit-penyakit umum yang memperburuk keadaan gizi adalah: diare, infeksi
saluran pernapasan atas, tuberculosis, campak, batuk rejan, malaria kronis, cacingan.
7. Akibat Gizi yang Tidak Seimbang
a. Kekurangan Energi dan Protein (KEP)
Berikut ini sebab-sebab kurangnya asupan energi dan protein.
1) Makanan yang tersedia kurang mengandung energy
2) Nafsu makan anak terganggu sehingga tidak mau makan.
3) Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan sari makanan dalam usus
terganggu
4) Kebutuhan yang meningkat, misalnya karena penyakit infeksi yang tidak diimbangi dengan
asupan yang memadai.
Berdasarkan penampilan yang ditunjukkan, KEP akut derajat berat dapat dibedakan menjadi
tiga bentuk.
1) Marasmus
kasus marasmus, anak terlihat kurus kering sehingga wajahnya seperti orang
tua.Bentuk ini dikarenakan kekurangan energi yang dominan.
2) Kwashiorkor
Anak terlihat gemuk semu akibat edema, yaitu penumpukan cairan di sela- sela sel
dalam jaringan. Walaupun terlihat gemuk, tetapi otot-otot tubuhnya mengalami pengurusan
( wasting ) . Edema dikarenakan kekurangan asupan protein secara akut ( mendadak ),
misalnya karena penyakit infeksi padahal cadangan protein dalam tubuh sudah habis.
3) Marasmik-kwashiorkor
Bentuk ini merupakan kombinasi antara marasmus dan kwashiorkor. Kejadian ini
dikarenakan kebutuhan energi dan protein yang meningkat tidak dapat terpenuhi dari
asupannya.
b. Obesitas
Timbulnya Obesitas dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya faktor keturunan dan
lingkungan. Tentu saja, faktor utama adalah asupan energi yang tidak sesuai dengan
penggunaan. Obesitas sering ditemui pada anak-anak sebagai berikut:
A. Simpulan
Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya umur bayi dan
tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Untuk
itu bayi yang berumur 6 bulan di anjurkan untuk mengkonsumsi bubur tim dengan cara
pengolahan dan ragam sayuran/buah yang telah disebutkan di atas.
Pada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung
zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan seimbang pada usia ini perlu
diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai lanjut.
Gizi makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan termasuk pertumbuhan sel otak
sehingga dapat tumbuh optimal dan cerdas, untuk ini makanan perlu diperhatikan
keseimbangan gizinya sejak janin melalui makanan ibu hamil. Pertum-buhan sel otak akan
berhenti pada usia 3-4 tahun.
B. Saran
1. Mahasiswa diharapkan agar mengetahui tentang penyelesaian masalah bidan terhadap
intranatal care.
2. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan tindakan secara aman dan mandiri pada saat
menghadapi intranatal care .
1.
aTiket Pesawat Murah Online, dapatkan segera di SELL TIKET Klik disini:
selltiket.com
Booking di SELLTIKET.COM aja!!!
CEPAT,….TEPAT,….DAN HARGA TERJANGKAU!!!
2.
3.
Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat saya. hehe
Yang lagi nyari kerjaan, Jangan Lupa mampir ke blog Lowongan Kerja
Terbaru : http://expocpnsbumn.blogspot.co.id/ yaaaa, ingat hanya
di expocpnsbumn.blogspot.co.id
Balas
4.
Salah satu merk produk komersial yang membantu perbaikan sistem imun
adalah Stimuno untuk balita/anak dan forte untuk dewasa. Sebagai
imunomudulator, stimuno memiliki Kontraindikasi, yakni stimuno jangan (tidak
boleh) diminum oleh wanita hamil, ibu menyusui, pasien dengan hipersensitivitas
terhadap tanaman meniran (Phyllanthus niruri) dan pasien yang menderita
penyakit autoimun.
Balas
5.
MAKALAH II
Sabtu, 07 Juni 2014
MAKALAH
MASALAH GIZI ANAK USIA DINI
A. Pengertian Gizi
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arabghidza, yg berarti “makanan”. Sedangkan dari bahasa
Inggris kata “gizi” berasal dari kata ‘nutrition”, artinya sesuatu yang mempengaruhi proses
perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat mempertahankan
kehidupan.
Dalam arti luas, Gizi adalah elemen atau unsur yang terkandung dalam makanan, dimana
unsur-unsur itu dapat memberikan manfaat secara langsung bagi tubuh yang mengkonsumsinya
sehingga menjadi sehat. Seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Gizi merupakan salah satu unsur penting yang harus dicukupi bagi tubuh.Gizi yang seimbang
dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada anak usia dini yang masih dalam masa pertumbuhan.
Kekurangan gizi, terutama pada usia dini akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Anak yang
kurang gizi akan tumbuh kecil, kurus, dan pendek. Gizi kurang pada anak usia dini juga berdampak
pada rendahnya kemampuan kognitif dan kecerdasan anak (otak), fisik, serta berpengaruh terhadap
menurunnya produktivitas anak.
Pada anak usia dini perlu dilatih dan diajarkan bagaimana memilih makanan yang baik dan
tidak. Orang tua dan guru mengajarkan anak untuk melihat dan mengenali berbagai macam
makanan yang bergizi dan tidak. Gizi yang baik dikombinasikan dengan kebiasaan makan yang sehat
selama masa balita akan menjadi dasar bagi kesehatan yang bagus di masa yang akan datang.
Karakteristik makanan yang bergizi yaitu mengandung berbagai unsur-unsur terpenting yang di
butuhkan di dalam tubuh, seperti karbohidrat, mineral, protein, vitamin, lemak, dan air serta
makanan yang berasal secara alami, tidak adanya bahan kimia atau bahan lainnya yang dapat
membahayakan tubuh. Berikut ini makanan bergizi yang diperlukan oleh tubuh:
Kandungan yang terdapat pada makanan yang sehat dan bergizi harus cukup karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral, serta harus memiliki perbandingan yang baik antara protein,
lemak, dan karbohidrat. Berikut ini penjelasannya:
1. Karbonhidrat
Karbohidrat atau istilah kimianya ‘sakarida’ merupakan zat yang sangat penting untuk
makhluk hidup. Zat ini digunakan oleh tubuh untuk bahan bakar, cadangan makanan, serta
bahan/materi pembangun. Jenis makanan yang mengandung karbohidrat antara lain nasi, jagung,
ubi, ketela, gandum, sagu, kentang.
2. Protein
Protein memiliki peran yang sangat penting pada fungsi dan struktur seluruh sel makhluk
hidup. Hal ini dikarenakan molekul protein memiliki kandungan oksigen, karbon, nitrogen, hydrogen,
dan sulfur. Sebagian protein juga menagndung fosfor. Jenis makanan yang mengandung protein
yaitu telur, daging, ikan.
3. Lemak
Asam lemak esensial dalam tubuh berperan melenturkan sel membrane sehingga sel
mampu menyerap gizi lebih baik, mempermudah pengeluaran sisa metabolisme dari sel. Kualitas sel
membran lebih baik dan tidak mudah rusak. Asam lemak esensial adalah asam lemak omega-3 dan
omega-6 yang dapat diperoleh dari makanan laut dalam (ikan salmon, tuna, tenggiri, tongkol), ikan
kembung, kacang-kacangan seperti kedelai dan almond; biji-bijian seperti minyak dari biji bunga
matahari, minyak jagung, dan juga telur (yang ayamnya diberi pakan khusus).
4. Vitamin dan mineral
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang
berfungsiuntuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan
dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin
dapat menyebabkanmemperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.Vitamin berdasarkan
kelarutannya di dalam air :- Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C- Vitamin yang
tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin ADEK. Mineral adalah senyawa
alami yang terbentuk melalui proses geologis.mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan
garam sederhana.
Dalam penelitian yang dilakukan Ernesto Pollitt dkk (1993) menyatakan bahwa pemberian
makanan yang sehat dan protein, akan mempengaruhi perkembangan kognitif selanjutnya. Selain
itu, apa yang anak makan juga ikut mempengaruhi irama pertumbuhan, ukuran badan dan
ketahanan terhadap penyakit (Brom dkk, 2005 dalam Santrock, 2007).
Seperti yang dinyatakan dalam penelitian Pollitt dkk, bahwa gizi sangat mempengaruhi
perkembangan kognitif anak.
Kebutuhan makan untuk anak usia dini tidak sama dengan orang dewasa. Kebutuhan sehari-hari
anak akan energi (kalori) dan zat gizi lainnya sangat tinggi, terutama sewaktu si kecil sudah mulai
berjalan. Di masa ini ia menjadi lebih aktif dan tumbuh dengan pesat. Namun, karena perut anak
masih kecil, anak tidak dapat makan dalam jumlah besar dalam sekali makan. Porsi makan untuk
anak usia dini biasanya sepertiga sampai setengah dari porsi orang dewasa. Berikut ini tabel
kecakupan gizi yang anak:
Anak usia dini 0-6 tahun, merupakan masa-masa titik tumbuh otak yang sangat pesat sekali.
Perkembangan otak anak menunjukkan betapa pentingnya membentuk syaraf-syaraf anak usia dini.
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar untuk
kehidupan anak. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi yang berakibat pada berbagai
aspek fisik maupun mental. Menyusun hidangan untuk anak, perlu diperhatikan kebutuhan zat gizi
untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini berpengaruh terhadap kesehatan
dan kecerdasan anak. Anak memerlukan makanan dengan gizi seimbang yaitu makanan yang
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dengan kadar yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh anak.
Pola makan sehat bermanfaat untuk menyeimbangkan tingkat energi, mengasah pola pikir
bahkan suasana hati anak. Anak-anak, terutama yang berumur antar 5 sampai 12 tahun sudah bisa
mengembangkan pilihannya masing-masing secara alami berdasarkan makanan yang mereka
nikmati. Saat televisi berlomba-lomba menayangkan bermacam-macam makanan instan, ada
beberapa cara yang bisa lakukan sebagai orangtua agar anak tetap memilih makanan sehat. Oleh
karena itu orang tua harus mampu membuat makanan sehat ini menjadi lebih menarik.Cara
membuat anak suka makanan yang sehat :
Berikan waktu untuk satu keluarga bisa makan bersama, misalnya saat sarapan merupakan
waktu yang tepat untuk acara makan bersama keluarga, terutama karena anak-anak yang makan
sarapan cenderung lebih berprestasi di sekolah.
Makanan yang dimasak di rumah lebih sehat bagi seluruh keluarga dan memberikan contoh
yang bagus untuk anak-anak tentang pentingnya makanan sehat. Makanan restoran cenderung
memiliki lebih banyak lemak, gula, dan garam. Simpan acara makan di luar untuk acara-acara khusus.
Anak-anak menikmati membantu orang dewasa, dalam hal ini berbelanja bahan makanan,
memilih apa yang akan mereka makan dan menyiapkan makan malam. Ini juga merupakan
kesempatan bagi Anda untuk mengajarkan mereka tentang nilai-nilai gizi dari makanan yang
berbeda, dan cara membaca label makanan bagi anak-anak yang lebit tua.
Gunakan banyak buah, sayuran, makanan ringan gandum, dan minuman sehat (air, susu, jus
buah murni) dan permudah akses sehingga anak-anak terbiasa meraih camilan sehat bukan
makanan ringan kalori kosong seperti soda, keripik, atau kue kering.
Bekal yang menarik dan bergizi mengurangi anak untuk jajan disekolah. Selain sehat dan
dimasak sendiri anak juga akan terhindar dari zat-zat kimia dari makanan.
Unknown di 23.44
Berbagi
Diberdayakan oleh Blogger.
Hasmidar
Selasa, 13 November 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan kesehatan dan gizi merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi seorang calon guru.
Sehubungan dengan mata kuliah ini saya ditugaskan oleh bapak dosen Drs. Lutfi B, M.Kes. untuk
membuat makalah mengenai gizi dan tri guna makanan.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa masih banyak orang yang masih kurang perduli
dengan asupan gizi yang mereka konsumsi , mereka hanya makan sekadar mengisi perut saja tanpa
memperhatikan asupan gizi yang terkandung di dalam makanan tersebut. Ada banyak alasan untuk
membenarkan hal ini salah satunya yaitu dengan alasan ekonomi sehingga mereka dengan terpaksa
hanya memakan makanan yang kurang kandungan gizinya alahsil mereka akan kekurangan gizi.
Dan ada pula orang yang memakan “segala yang ada di hadapannya” karena mereka “rakus” dan
tidak memperdulikan kandungan gizi dari makanan tersebut alhasil mereka akan kelebihan gizi.
Kekurangan dan kelebihan gizi mempunyai dampak masing-masing bagi kesehatan kita, maka dari
itu mulai dari sekarang kita harus lebih memperhatikan lagi kandungan gizi dari makanan yang kita
konsumsi sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GIZI
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh
tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh,terlebih pada balita yang masih dalam masa
pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan
dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi gizi:
# LIONI ELLIS H
Gizi merupakan komponen penting yang diperlukan tubuh untuk tumbuh dan
Berkembang.
# ASEP KURNIA NENGGALA
Gizi merupakan zat hara dalam makanan yang bernilai dan diperlukan
makhluk hidup untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan kegiatan hidupnya.
# CHAIRINNIZA K. GRAHA
Gizi adalah unsur yang terkandung dalam makanan, dimana unsur-unsur itu
dapat memberikan manfaat bagi tubuh yang mengkonsumsinya sehingga menjadi
sehat.
Dari beberapa pengertian gizi di atas saya (Hasmidar) dapat menarik kesimpulan bahwa Gizi
merupakan zat-zat yang terkandung di dalam makanan dan sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk
dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang
untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu
mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air
Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting
dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka
ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas
maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan
yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas
kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi
serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin
terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu,
roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga.
Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan,
tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil
olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini
mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi
organ-organ tubuh.
B. GIZI SEIMBANG
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau
variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, kebutuhan
asupan gizi divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS), yang terdiri atas potongan-
potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan porsi yang harus dikonsumsi setiap hari. TGS
dialasi air putih, artinya air putih merupakan bagian terbesar dari zat gizi esensial bagi kehidupan
untuk hidup sehat dan aktif.
Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip gizi seimbang yang lain, seperti manjalankan pola
hidup bersih, aktivitas fisik dan olahraga teratur serta senantiasa menjaga dan memantau berat
badan.
• PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG
PUSG merupakan salah satu bahan KIE bagi setiap individu untuk mencapai status gizi yang baik
dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Konferensi Gizi Internasional yang dilakukan di Roma pada
tahun 1992 merekomendasikan agar setiap negara menyusun Pedoman Gizi Seimbang (PGS) untuk
mencapai dan memeliharan kesehatan dan kesejahteraan gizi (nutritional well-being). Indonesia saat
itu menghadiri dan menandatangani rekomendasi tersebut. Jadilah Indonesia menyusun PGS
tersebut dan menjabarkannya sebagai 13 pesan dasar yang disebut Pedoman Umum Gizi Seimbang
(PUGS). Kemudian PUGS ini dikeluarkan oleh Direktorat Gizi, Depkes pada tahun 1995.
Ketigabelas pesan dasar gizi seimbang tersebut adalah:
1. Makanlah aneka ragam makanan,
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energy,
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energy,
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energy,
5. Gunakan garam beriodium untuk mencegah timbulnya Gangguan Akibat Kekurangan Iodium, 6.
Makanlah makanan sumber zat besi untuk mencegah anemia,
7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai berumur 4 bulan,
8. Biasakan makan pagi (sarapan),
9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya,
10. Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur,
11. Hindari minum minuman beralkohol,
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan,
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
C. GIZI BURUK
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan zat gizi tingkat berat akibat kurang makan dan atau
menderita sakit dalam waktu lama.
Gizi buruk terjadi karena tubuh kekurangan asupan makanan yang bergizi dalam waktu yang
lama. Hal ini bisa disebabkan factor ekonomi, atau anak menderita penyakit tertentu sehingga
asupan makanan tidak dapat dicerna dengan baik.
o Tanda Tanda gizi Buruk
* Anak sangat kurus,
* Wajah seperti orang tua atau bulat dan sembab,
* Cengeng dan rewel,
* Tidak berekasi terhadap rangsangan (apatis),
* Rambut tipis, jarang, kusam, warna rambut jagung dan bila dicabut tidak sakit,
* Kulit keriput,
* Tulang iga tampak jelas (iga gambang),
* Pantat kendur dan keriput,
* Perut cekung atau buncit,
* Bengkak pada punggung kaki yang berisi cairan(edema) dan bila ditekan lama kembali,,
* Bercak merah kehitaman ditungkai dan pantat.
• FAKTOR PENYEBAB GIZI BURUK
1. Penyebab langsung
Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang. Timbulnya gizi kurang
tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat
cukup makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian
pula pada anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah
dan akan mudah terserang penyakit.
2. Penyebab tidak langsung
Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu :
- Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan mampu untuk
memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah
maupun mutu gizinya.
- Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat diharapkan dapat
menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan
baik baik fisik, mental dan sosial.
- Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim pelayanan kesehatan yang ada
diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang
terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan.
3. Pokok masalah di masyarakat
Kurangnya pemberdayaan keluarga dan kurangnya pemanfaatan sumber daya masyarakat
berkaitan dengan berbagai faktor langsung maupun tidak langsung.
4. Akar masalah
Kurangnya pemberdayaan wanita dan keluarga serta kurangnya pemanfaatan sumber daya
masyarakat terkait dengan meningkatnya pengangguran, inflasi dan kemiskinan yang disebabkan
oleh krisis ekonomi, politik dan keresahan sosial yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997.
Keadaan tersebut teleh memicu munculnya kasus-kasus gizi buruk akibat kemiskinan dan ketahanan
pangan keluarga yang tidak memadai.
D. GIZI LEBIH
Gizi lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan pengeluaran energi.
Asupan energi yang berlebihan secara kronis akan menimbulkan kenaikan berat badan, berat badan
lebih (overweight) dan obesitas. Makanan dengan kepadatan energi yang tinggi (banyak
mengandung lemak atau gula yang ditambahkan dan kurang mengandung serat) turut menyebabkan
sebagian besar keseimbangan energi yang positif ini. selanjutnya penurunan pengeluaran energi
akan meningkatkan keseimbangan energi yang positif (Gibney et al,2008 yang dikutip langsung oleh
http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/03/makalah-gizi-lebih-tugas-mata-kuliah.html).
• Faktor penyebab :
1. Efek toksis yang membahayakan
2. Kelebihan energI
3. Kurang gerak
4. Kemajuan ekonomi
5. Kurang pengetahuan akan gizi seimbang
6. Aktivitas fisik golongan masyarakat rendah
7. Tekanan hidup/ stress
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh
tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang
dibutuhkan oleh tubuh,terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh
kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas
yang tepat dan seimbang.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau
variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan zat gizi tingkat berat akibat kurang makan dan atau
menderita sakit dalam waktu lama. Gizi buruk terjadi karena tubuh kekurangan asupan makanan
yang bergizi dalam waktu yang lama. Hal ini bisa disebabkan factor ekonomi, atau anak menderita
penyakit tertentu sehingga asupan makanan tidak dapat dicerna dengan baik.
Gizi lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan pengeluaran
energi. Asupan energi yang berlebihan secara kronis akan menimbulkan kenaikan berat badan, berat
badan lebih (overweight) dan obesitas. Makanan dengan kepadatan energi yang tinggi (banyak
mengandung lemak atau gula yang ditambahkan dan kurang mengandung serat) turut menyebabkan
sebagian besar keseimbangan energi yang positif ini. selanjutnya penurunan pengeluaran energi
akan meningkatkan keseimbangan energi yang positif (Gibney et al,2008 yang dikutip langsung oleh
http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/03/makalah-gizi-lebih-tugas-mata-kuliah.html ).
B. Saran – saran
Diharapakan dengan tugas makalah ini kita semua dapat lebih memperhatikan dan mengatur
asupan gizi yang kita konsumsi yaitu dengan mengonsumsi makanan menu seimbang agar asupan
gizi kita seimbang dan juga berolahraga dengan teratur.
DAFTAR PUSTAKA
http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2011/01/26/gizi-buruk/ (diakses pada tanggal 1
oktober 2012 pukul 19.00 WITA)
http://www.kompas.com/kesehatan/news/senior/gizi/0212/19/gizi4.htm / (diakses pada tanggal 1
oktober 2012 pukul 19.00 WITA)
http://carapedia.com/pengertian_definisi_gizi_info2106.html (diakses pada tanggal 1 oktober 2012
pukul 20.00 WITA)
http://geasy.wordpress.com/2007/05/10/pedoman-umum-gizi-seimbang-apaan-tuh/ (diakses pada
tanggal 1 oktober 2012 pukul 21.00 WITA)
http://www.danonenutrindo.org/tentang_gizi_seimbang.php (diakses pada tanggal 1 oktober 2012
pukul 19.00 WITA)
http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/03/makalah-gizi-lebih-tugas-mata-kuliah.html (diakses
pada tanggal 1 oktober 2012 pukul 22.00 WITA)
http://ajago.blogspot.com/2007/12/gizi-kesehatan-masyarakat.html (diakses pada tanggal 1 oktober
2012 pukul 22.00 WITA)
Hasmidar di 12.43.00
Berbagi
Posting Komentar
‹
›
Beranda
About Me
Hasmidar
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.