Statrek New
Statrek New
Dosen Pembimbing
Prof. Daniel M. Rosyid PhD, M.RINA
Disusun oleh
1. Alfian Solih Wicaksono 04311740000018
2. M. Ilham Hidayat 04311740000027
3. Andreas Anthoni W 04311740000038
4. Gandhi Wisnu H.M 04311740000050
5. Abhista Danis Wara 04311740000057
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin didaptkan dari laporan ini sebagai berikut:
1. Mampu menyelesaikan reaksi semesta suatu struktur
2. Mampu menentukan semesta momen maksimal di suatu titik dalam sebuah struktur
3. Mampu menentukan peluang kegagalan suatu struktur
Page 1
Statistika Rekayasa
St
MO184301
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Tumpuan
Tumpuan ialah tempat perletakan konstruksi atau dukungan bagi konstruksi dalam
meneruskan gaya-gaya yang bekerja ke pondasi.
Dalam ilmu analisa struktur dikenal 3 jenis tumpuan yaitu tumpuan sendi, tumpuan rol
dan tumpuan jepit.
b. Tumpuan Rol
Page 2
Statistika Rekayasa
St
MO184301
Tumpuan rol adalah tumpuan yang dapat bergeser kea rah horizontal sehingga
tumpuan ini tidak dapat menahan gaya horizontal. Pada tumpuan rol terdapat roda
yang dapat bergeser yang gunanya untuk mengakomodir pemuaian pada konstruksi
sehingga konstruksi tidak rusak. Tumpuan rol hanya mampu memberikan reaksi arah
vertikal saja, artinya tumpuan rol hanya bias menahan gaya secara vertikal saja dan
tidak bias menahan gaya horizontal dan momen.
c. Tumpuan Jepit
Tumpuan jepit ialah merupakan tumpuan berupa balok yang terjepit pada tiang atau
kolom. Pada tumpuan ini mampu memberikan reaksi terhadap gaya vertikal,
horizontal bahkan mampu memberikan reaksi terhadap putaran momen.
ΣV = 0
ΣH = 0
ΣM = 0
Page 3
Statistika Rekayasa
St
MO184301
Page 4
Statistika Rekayasa
St
MO184301
2.4 Peluang
Peluang adalah Kejadian atau peristiwa merupakan himpunan bagian dari ruang
sampel definisi peluang : Peluang suatu kejadian yang diinginkan adalah perbandingan
banyaknya titik sampel kejadian yang diinginkan itu dengan banyaknya anggota ruang
sampel kejadian tersebut. Peluang disebut juga dengan nilai kemungkinan.
Contoh :
Pada percobaan melempar sebuah dadu bermata 6, pada ruang sampelnya terdapat
sebanyak 6 titik sampel, yaitu munculnya sisi dadu bermata 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Kejadian-
kejadian yang mungkin terjadi misalnya :
Munculnya mata dadu ganjil
Munculnya mata dadu genap
Munculnya mata dadu prima
Jika pada percobaan tersebut diinginkan kejadian munculnya mata dadu prima, maka
mata dadu yang diharapkan adalah munculnya mata dadu 2, 3, dan 5, atau sebanyak 3
titik sampel. Sedang banyaknya ruang sampel adalah 6, maka peluang kejadian
munculnya mata dadu prima adalah 3/6
Atau: Menyatakan nilai peluang suatu kejadian pada suatu percobaan dapat dinyatakan
dengan menggunakan cara :
Contoh:
Pada percobaan melempar sebuah koin bersisi angka (A) dan gambar (G) dengan sebuah
dadu bermata 1 sampai 6 bersama-sama sebanyak satu kali. Berapa peluang munculnya
pasangan koin sisi gambar dan dadu mata ganjil ?
Banyaknya kejadian munculnya pasangan gambar dan mata dadu ganjil ada 3, yaitu
(G,1), (G,3) dan (G,5). Peluang kejadian munculnya pasangan gambar dan mata dadu
ganjil adalah 3
Page 5
Statistika Rekayasa
St
MO184301
1. Himpunan bagian ( ⊂ )
Himpunan bagian adalah himpunan yang menjadi anggota himpunan lainnya
yang masih merupakan bagian dari semesta pembicaraan. Contohnya himpunan
bagian adalah: Jika S = {P, A, B}, P = {A, B}, dan B = {A} atau bisa juga di
tuliskan A ⊂ B ⊂ P ⊂ S. Dengan diagram Venn contoh soal di atas dapat
digambarkan seperti pada gambar disamping.
BAB III
Page 6
Statistika Rekayasa
St
MO184301
METODOLOGI PENULISAN
Mulai
Kumpulkan data
Selesai
BAB IV
Page 7
Statistika Rekayasa
St
MO184301
PEMBAHASAN
4.1
Untuk P = 3 kN
a) 0 ≤ x < 1
M1
Ax
Ay
+∑ M = 0
Ay.x – M1 =0
M1 = Ay.x
= 2.25 x
b) 1 ≤ x < 4
+∑ M = 0
Ay X – 3 (X-1) – M2 =0
M2 = Ay X – 3 (X-1)
= 2.25 X – 3X + 3
= -0.75 X + 3
P = 3 kN
M2
AX
AY
Page 8
Statistika Rekayasa
St
MO184301
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa
y (kN) momen maksimum di titik
c sebesar 2.25 kNm
2.25
x (m)
1 4
Untuk P = 5 kN
a) 0 ≤ X < 1
M1
Ax
Ay
+∑ M = 0
Ay.x – M1 =0
M1 = Ay.x
= 3.75 x
Page 9
Statistika Rekayasa
St
MO184301
b. 1 ≤ X < 4
P = 5 kN
M2
AX
AY
+∑M=0
AyX – 5(x-1) – M2 = 0
M2 = AyX – 5(x-1)
= 3,75x – 5x + 5
y
(kN)
3.75
x
Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa momen maksimum adalah 3,75 kNm
1 4
(m)
Untuk P = 7 kN
a. 0 ≤ x < 1
+∑M= 0
M1 AyX – M1 = 0
AX M1 = AyX
=5,25X
AY
Page 10
Statistika Rekayasa
St
MO184301
b. 1 ≤ x < 4
P = 3 kN
+∑M= 0
M2
AyX – 7(x-1) – M2 = 0
AX M1 = AyX – 7(x-1)
AY =5,25X - 7X + 7
= -1,75x + 7
Untuk P = 5 kN
+Ma =0
Ay (0) + 5 (1) – By (4) =0
5 – 4 By =0
4 By =5
5
By = kN
4
By = 1,25 Kn ( )
+Mb =0
By (0) - 5 (3) + Ay (4) =0
-15 + 4 Ay =0
4 Ay = 15
15
Ay = kN
4
Ay = 3,75 Kn ( )
Untuk P = 7 kN
+Ma =0
Ay (0) + 7 (1) – By (4) =0
7 – 4 By =0
4 By =7
7
By = kN
4
By = 1,75 Kn ( )
+Mb =0
By (0) - 7 (3) + Ay (4) =0
-21 + 4 Ay =0
4 Ay = 21
Page 11
Statistika Rekayasa
St
MO184301
21
Ay = kN
4
Ay = 5,25 Kn ( )
Gambar diagram momen
y (kN)
5.25
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
momen maksimum di titik c sebesar
5,25 kNm
Ssss A
sss
2.25 kNm
5.75 3.75 kNm
Page 12
Statistika Rekayasa
St
MO184301
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa nilai K = 1, karena beban momen
maksimal struktur = 5 kNm dan ada beban yang membebani momen lebih besar dari kekuatan
angkat struktur, dan S = 3, ditilik dari jumlah beban, maka peluang kegagalan:
1
P=
3
Page 13
Statistika Rekayasa
St
MO184301
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari data yang kita peroleh yang kemudian kami lakukan perhitungan dapat
kami simpulkan beberapa hal yaitu,
1. Besar beban mempengaruhi momen maksimal dari suatu struktur
2. Peletakan posisi beban mempengaruhi besar momen maksimal dari sutu stuktu
3. Semakin Panjang bentang suatu struktur maka momen reaksi semakin besar dan
berdampak pada meningkatnya peluang kegagalan struktur.
4. Semakin besar peluang kegagalan suatu struktur mengindikasikan bahwa struktur itu
tidak layak untuk di aplikasikan
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan perhitungan secara teliti agar tidak terjadi kekeliruan
2. Perlu dilakukan studi lebih lanjut terkait momen struktur untuk memperkecil
kekeliruan
Page 14