Petunjuk :
Soal :
2. Hubungan konsep fotosintesis dengan pengurangan emisi gas rumah kaca (CO2).
Meningkatnya emisi gas rumah kaca (CO2) di lingkungan disebabkan oleh adanya
aktivitas manusia berdampak buruk terhadap lingkungan seperti : kebakaran hutan, polusi
udara, dan pencemaran lingkungan lainnya.
Pada proses fotosintesis, terjadi perubahan gas karbon dioksida menjadi oksigen.
Penyerapan karbondioksida saat proses fotosintesis, memecah karbondioksida di
lingkungan dan melepaskan oksigen ke atmosfer serta mengambil atom karbonnya
sehingga dapat mengurangi jumlah karbondioksida di alam.
Oleh karena itu, salah satu solusi mengatasi gas rumah kaca adalah dengan melakukan
reboisasi dan pembuatan ruang terbuka hijau. Karena fotosintesis dilakukan oleh
tumbuhan.
3. Daya dukung (carrying capacity) adalah kemampuan lingkungan hidup untuk dapat
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di dalam suatu ekosistem.
Terdapat empat faktor yang saling mempengaruhi untuk dapat menjelaskan daya dukung
lingkungan yaitu ;
1. Ketersediaan bahan /material dalam suatu ekosistem
2. Ketersediaan energi dalam ekosistem
3. Akumulasi produk limbah dan tempat pembuangan akhir sampah
4. Interaksi diantara organisme-organisme yang ada
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan menggunakan konsep daya dukung,
maka akan terjadi pola pertumbuhan populasi berbentuk sigmoid dimana terdapat
keseimbangan ketersediaan sumber daya alam. Mula-mula ketersediaan sumber daya
alam naik secara lambat kemudian menjadi cepat (pemeliharaan sumber daya alam
sesuai ilmu biologi) kemudian lambat kembali setelah hambatan lingkungan mulai bekerja
dan akhirnya hampir seimbang.
4. Salah satu strategi edukasi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan adalah
dengan pengembangan e-modul berbasis lokal melalui model Problem Based Learning.
Melalui pengembangan ini diharapkan siswa dapat menggali, melatih dan
membiasakannya potensi berpikirnya untuk melakukan kegiatan pemecahan masalah
yang bersumber dari permasalahan lokal sehingga mampu mengaktifkan kognitif siswa
untuk secara kritis melakukan analisis terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan
sekitar mereka dan secara kreatif mencari solusi permasalahnnya.
Dengan mengatasi permasalahan-permasalahan lokal tersebut diharapkan akan tumbuh
rasa peduli dan rasa cinta terhadap kehidupan alam sekitar karena proses belajar sejatinya
tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan semata namun belajar juga
adalah aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya sehingga
menghasilkan perubahan tingkah laku yang positif. Selain itu, dengan adanya
pengetahuan siswa akan sumber daya alam dan lingkungan, menciptakan siswa dapat
menjaga potensi sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitarnya.