Bab I - Bab Iii
Bab I - Bab Iii
PENDAHULUAN
1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Muatan Listrik
Benda bermuatan listrik ialah benda yang mempunyai kelebihan sejumlah
elektron atau proton. Benda yang kelebihan sejumlah elektron akan bermuatan negatif
dan yang kelebihan sejumlah proton dikatakan bermuatan positif. Sekelompok
partikel bermuatan, misalnya atom-atom, atau elektron-elektron, selalu menempati
suatu volume tertentu. Jika ukuran volume yang ditempati partikel-partikel bermuatan
tersebut sedemikian kecilnya di bandingkan dengan jarak-jarak lain dalam persoalan
yang dibicarakan, maka partikel bermuatan tersebut dikatakan muatan titik.
Dalam literatur -biasa digunakan huruf q atau Q untuk menyatakan jumlah
kelebihan muatan positif atau negatif pada suatu benda.
2
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap muatan Q besar atau kecil, positif
atau negatif adalah merupakan kelipatan dari:
e =1,602 X 1O-19C
Di sini -e adalah muatan untuk satu elektron dan Coulomb (C) adalah satuan
muatan listrik.
Sifat muatan listrik yaitu :
a. Benda yang bermuatan listrik sejenis, saling tolak-menolak.
b. Benda yang bermuatan listrik berlainan jenis, saling tarik menarik.
B. Elektroskop
Untuk mengidentifikasi muatan listrik sebuah benda dapat digunakan elektroskop.
Elektroskop terdiri dari sebuah bola konduktor yang dihubungkan dengan dua buah
daun logam (biasanya emas) dengan menggunakan batang konduktor. Dengan
menggunakan bahan dari isolator sebagai penyekat, daun elektroskop dimasukkan ke
dalam sebuah wadah yang terbuat berdinding kaca.
Prinsip kerja elektroskop adalah induksi listrik.
Dimana jika kepala elektroskop yang netral didekatkan dengan benda, maka daun
elektroskop akan mengembang jika benda tersebut bermuatan listrik, dan tetap jika
benda tersebut tidak bermuatan listrik
Keterangan gambar :
a = daun elektroskop
b = batang konduktor
c = tabung gelas
d = kepala elektroskop
3
C. Hukum Coulomb
Tahun 1785 seorang fisikawan Prancis yang bernama Charles Agustin
Coulomb menyelidiki besarnya gaya yang terjadi pada dua benda yang bermuatan
listrik. Alat yang digunakannya adalah neraca puntir (torsion balance). Hasil
investigasinya menemukan hubungan bahwa “besarnya gaya listrik sebanding
dengan besarnya muatan listrik dua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak pisah antara dua buah benda yang bermuatan listrik”. Pernyataan ini dikenal
dengan nama Hukum Coulomb. Sebagai penghargaan atas jasanya, nama
coulomb digunakan sebagai satuan muatan listrik.
Persamaan Coulomb
Hukum Coulomb secara matematis dapat dituliskan :
4
Dalam bahan-bahan yang tergolong isolator, elektron-elektro pada setiap atom
diikat dengan kuat, sehingga pada keadaan normal tidak bebas bergerak. Oleh sebab
itu bahan-bahan isolator sukar menghantarkan listrik.
Konduktor adalah suatu bahan yang mudah menghantarkan muatan listrik. Contoh
: besi, tembaga, dll
Isolator adalah suatu bahan yang sukar menghantarkan muatan listrik.
Contoh : plastik, kayu, dll
E. Medan Listrik
Daerah di sekitar benda yang bermuatan listrik disebut medan listrik. Benda-
benda yang bermuatan listrik mempunyai garis-garis gaya listrik. Garis gaya listrik
pada muatan positif bergerak keluar, sedangkan pada muatan negatif bergerak menuju
ke pusat. Garis gaya listrik bergerak dari muatan listrik positif menuju muatan
negative.
Medan listrik dapat dinyatakan dengan kerapatan garis-garis gaya listrik. Medan
listrik yang terjadi antara muatan negative dan muatan positif sangat besar karena
adanya kerapatan garis-garis gaya listrik. Sedangkan medan listrik yang terjadi antara
muatan positif dengan muatan sangat kecil karena tidak adanya kerapatan garis-garis
gaya listrik. Makin besar kerapatan garis-garis gaya listrik di suatu tempat antara 2
muatan, makin besar pula medan listriknya.
Kuat medan listrik dapat ditentukan dengan persamaan :
5
BAB 3
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Kami banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan –
kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada
umumnya.