PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan listrik?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan arus listrik?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan hambatan?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan tegangan atau gaya gerak listrik?
1.2.5 Apa yang dimaksud dengan rangkaian arus searah?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa mengetahui dan memahami definisi listrik dalam fisika
1.3.2 Mahasiswa mengetahui dan memahami arus listrik, hambatan, tegangan
atau gaya gerak listrik.
1.3.3 Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami rangkaian arus searah.
1.3.4 Mahasiswa mampu mengaplikasikan bagian disiplin ilmu ini dalam
kehidupansehari-hari.
2
BAB II
ISI
3
Satuan muatan listrik adalah coulomb dan disingkat C dan satuan arus listrik
adalah ampere, yang disingkat A. Dengan demikian 1 ampere = 1 coulomb/detik.
Biasanya, untuk menentukan arah arus listrik digunakan arah yang sama
dengan aliran muatan listrik positif. Pada logam-logam sebenarnya yang mengalir
adalah elektron-elektron yang memiliki muatan negatif. Muatan positif berupa
atom-atom yang ditinggalkan elektron tidak dapat mengalir karena terikat kuat
membangun logam tersebut. Mengingat definisi arus listrik searah dengan aliran
muataan positif, maka arah arus listrik dalam logam berlawanan dengan arah
aliran elektron. Jadi, ketika kita menggambar arah arus dalam kawat dari kanan ke
kiri sebenarnya yang terjadi adalah aliran elektron dari kiri ke kanan.
Muatan listrik dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat yang llain karena
adanya beda potensial. Tempat yang memiliki beda potensial tinggi melepaskan
muatan ke tempat yang memiliki potensial lebih rendah. Besarnya arus yang
mengalir berbanding lurus dengan beda potensial, V, antara dua tempat, atau I =
V. Kesebandingan tersebut dapat ditulis
Selanjutnya mari kita tinjau arus listrik yang melalui percabangan. Misalkan di
suatutitik percabangan dalam rangkaian listrik, muatan mengalir masuk pada
sebagian cabang dan muatan mengalir keluar pada sebagian cabang yang lain.
Muatan listrik bersifat kekal, yang artinya muatan listrik tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan. Secara matematis dapat diungkapkan sebagai berikut
atau
4
Dengan
m adalah indeks untuk masuk,
k adalah indeks untuk keluar,
N adalah jumlah cabang tempat arus masuk, dan
M adalah jumlah cabang tempat arus keluar.
Jumlah total cabang adalah N+M. Jika muatan yang keluar dan masuk tersebut
dicatat dalam selang waktu Δt maka sisi kiri dan kanan persamaan di atas sama –
sama dapat dibagi Δt dan kita peroleh
Persamaan ini dikenal dengan hukum kekekalan muatan listrik, dan dikenal pula
dengan hukum I Kirchoff . Rumus ini pun menyatakan bahwa tidak ada muatan
listrik yang terakumulasi di titik percabangan. Begitu ada muatan yang mengalir
menuju ke percabangan, maka pasti ada muatan yang mengalir keluar dari
percabangan yang jumlah totalnya sama besar.
5
Semua material memiliki hambatan listrik, besi, kayu, batu, karet,air, udara,
dan sebagainya. Maksud dari kalimat tersebut adalah bahwa setiap material
memiliki kemampuan yang berbeda-beda ketika diberi beda potensial dikedua
ujungnya. Benda yang tidak dapat dialiri arus listrik dinamakan isolator.
Sebaliknya, benda yang dapat diliri arus listrik dinamakan konduktor. Hambatan
listrik suatu material memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
i) Makin besar jika bahan makin panjang
ii) Makin kecil jika ukuran penampang bahan makin besar.
Hubungan antara hambatan listrik yng dimiliki bahan dengan ukuran bahan
memenuhi persamaan berikut
dengan
R hambatan yang dimiliki bahan,
L panjang bahan,
A luas penampang, dan
ρ disebut hambatan jenis bahan.
6
dengan
T adalah suhu,
Tₒ adalah suhu acuan,
R adalah hambatan pada suhu T,
α adalah koefisien suhu dari hambatan, dan
Rₒ adalah nilai hambatan pada suhu acuan Tₒ.
dengan
β adalah konstanta,
R∞ adalah nilai hambatan pada suhu menuju tak berhingga.
Secara umum hambatan logam makin besar jika suhu makin besa. Sebaliknya,
hambatan elektrolit makin kecil ketika suhu makin besar.
7
ii) Kebergantungan hambatan pada tegangan
Pada sejumlah piranri elektronika, hambatan tidak hanya bergantung pada
dimensi bahan maupun suhu, tetapi juga bergantung pada tegangan listrik yang
ada dalam bahan. Untuk membuktikan sifat tersebut, maka dapat dirujuk ke
hukum Ohm sebagai berikut
Persamaan tersebut sebenarnya benar jika arus merupakan fungsi linier dari
potensial, atau arus berbanding lurus dengan potensial. Namun, pada kebanyakan
bahan semi konduktor seperti diode dan transistor, arus tidak berbanding lurus
dengan potensial. Kadang arus merupakan fungsi kuadratik, fungsi kubik, atau
fungsi lain dari potensial.
8
Cara membaca nilai hambatannya sebagai berikut
9
i) Rtotal = R₁ + R₂ + R₃ + …
ii) Vtotal = V₁+V₂+V₃+…
iii) Itotal = I₁=I₂=I₃=…
10
Sebuah GGL dihubungkan dengan sebuah hambatan. Jika beda potensial
antara dua kutub GGL adalah maka beda potensial antara dua ujung hambatan
adalah juga. Arus yang mengalir dalam hambatan persis sama dengan arus yang
mengalir dalam rangkaian. Hal tersebut memenuhi persamaan berikut
Jika ditinjau dari aliran arusnya, maka tegangan dapat dibaggi menjadi 2, yaitu :
i) Tegangan Listrik AC (alternating current)
Tegangan jenis AC ini sering disebut juga dengan tegangan listrik bolak –
balik. Tegangan jenis ini sering dijumpai pengaplikasiannya dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya listrik rumah tangga PLN, generator, alternator, dan lain –
lain.
11
positif di ujung lainnya.Sumber – sumber dari tegangan DC ini antara lain,
elemen volta, baterai, aki, solar cell, maupun power supply. Pengaplikasiannya
dapat kita jumpai pada barang – barang elektronik seperti, gawai, remot TV, dan
lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
12
3.1 Kesimpulan
Suatu rangkaian terdiri atas berbagai komponen penyusun, misalnya hambatan,
tegangan dan arus listrik. Ketiga hal tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain
dalam menciptakan suatu rangkaian listrik ideal berdasarkan teori dan hasil
eksperimen dengan bukti empiris yang valid.
Kebutuhan listrik yang kian meningkat telah mengubah pola hidup manusia.
Kini listrik menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan. Melalui edukasi yang
baik dan benar terkait dasar – dasar kelistrikan diharapkan kedepannya listrik
mampu digunakan lebih efektif dan efisien lagi mengingat maraknya gerakan
sumber daya berkelanjutan atau sustainable development goals. Sehingga manusia
tetap bisa melesetarikan kehidupannya dan lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
13
Fahamsyah, Sandi. 2015. Fresh Update Fisika. Jakarta Selatan : Bintang Wahyu
Serway, A. Raymond dan John W. Jewett, Jr. 2010. Fisika untuk Sains dan
Teknik. Jakarta : Salemba Teknika
14