Lecture Note 1 DSW 2020
Lecture Note 1 DSW 2020
Widhyharto
Ada tiga hal penting yang perlu kita tanyakan pada diri kita; Yakni: Kaitan Sosiologi dengan Ilmu Politik dan Ekonomi
1. Apa yang perlu kita ketahui dan pahami tentang Sosiologi dan Politik? Obyek : memahami hubungan manusia dalam melakukan kegiatan
2. Mengapa kita perlu mengetahui dan memahami Sosiologi dan Politik? ekonomi, sosial maupun politik dalam upaya memenuhi kebutuhan
3. Bagaimana cara kita mengetahui dan memahami sosiologi dan hidupnya.
politik?
Aktivitas: Kegiatan yang dilakukan tersebut berkaitan antara satu dengan
Pengertian/Definisi Politik yang lainnya Keberadaan kegiatan yang satu menjadi penopang,
• Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh pendukung, dan sekaligus sangat berpengaruh pada kegiatan bidang
• Terkait pula dengan negara lain
• Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan implementasi
kegiatan Metoda: Didapati pola yang jelas dalam tiap-tiap kelompok dan atau
masyarakat dalam cara melakukan kegiatannya, baik dalam aktivitas
Sosiologi dan Politik: ekonomi maupun politik.
• Pengetahuan yang menempatkan pemahaman sosial atas
kehidupan bermasyarakat, bernegara dan pola dalam upaya Aktivitas Politik: upaya mempengaruhi orang atau kelompok lain agar
mempertahankan atau meraih kekuasaan serta pengaruh yang dipengaruhi mengikuti keinginan dan kehendak yang
• Pengetahuan yang berupaya memahami permasalahan sosial dan mempengaruhinya. Upaya ini berkaitan erat dengan kekuasaan,
kekuasaan; yakni bagaimana kecenderungan individu atau kelompok kewenangan (power & authority) dan negara yang dipahami dari aspek
guna mempengaruhi agar yang dipengaruhi mau mengikuti dan sosialnya
mematuhinya.
Aktivitas ekonomi: berkaitan dengan upaya untuk menghasilkan
Sosiologi Politik: (produksi), menyebar-luaskannya (distribusi), dan memanfaatkannya
Merupakan studi yang sistematik mengenai latar belakang sosiologis (konsumsi)
dari sistem politik, sistem non-politik, aktor politik, perilaku politik,
lembaga politik, proses politik, komunikasi politik, serta dampak politik Studi yang berkaitan dengan:
yang terjadi dalam masyarakat. Latarbelakang sosiologis tentang sistem, aktor, lembaga, proses, pola
dan dampak ekonomi maupun politik yang terjadi dan berkembang
Dapat dipahami sebagai pengertian mengenai: dalam masyarakat
Latar belakang sosiologis mengenai sistem, aktor, lembaga, proses, pola
dan dampak atas aspek ekonomi dan politik yang terjadi dan
berkembang dalam masyarakat. Kaitan Sosiologi dengan Ilmu Politik dan Ilmu Ekonomi.
Pengertian diatas mencakup: Obyek kegiatan yang dilakukan manusia di dalam aspek sosial,
1. Pemahaman dan Pemaknaan yang bersifat ilmiah (scientific) ekonomi, maupun politik guna memenuhi kebutuhan
2. Penggunaan rekayasa sosial maupun politik dan juga hidupnya
pengaruh/kekuasaan Aktivitas Ada kaitan yang tak terpisahkan antara kegiatan yang
3. Pemanfaatan peluang atau akses guna mencapai tujuan yang satu dengan lainnya. Keberadaan kegiatan yang satu
diinginkan menjadi penopang, pendukung dan memberikan
pengaruh serta makna pada kegiatan lainnya
Lecture Note: Sosiologi dan Politik 2020 Derajad S. Widhyharto
Metode Didapati pola dan cara yang khas dan tegas dari masing Kharakteristik fakta sosial:
individu, kelompok maupun komunitas/masyarakat a. Eksternal; secara instingtif dilakukan orang (diluar kesadaran
melakukan aktivitasnya, baik sosial, ekonomi, dan politik individu)
Aktivitas Sebagai upaya untuk mempengaruhi yang lain agar yang b. Memaksa; diarahkan dan diatur oleh lingkungannya
Politik dipengaruhi mengikuti keinginan dan kehendak yang c. Umum; berada dalam segenap aspek kehidupan masyarakat.
mempengaruhinya, terkait dengan kekuasaan dan
kewenangan (Power & Authority) serta negara dari sisi Perkembangan Sosiologi:
pandang sosiologis.
Aktivitas Sebagai upaya untuk memahami kegiatan masyarakat * Istilah Sosiologi:
Ekonomi guna menghasilkan (proses produksi), menyebarluaskan Dikemukakan pertama kali oleh Comte tahun 1838 dalam buku:
(proses distribusi) serta dalam memamnfaatkannya Positive
(proses konsumsi) Philosophy. Sosiologi perlu dipahami dengan melakukan pengamatan
dan klasifikasi sistematik, bukannya lewat kekuasaan dan spekulasi
•
sikap, nilai, gaya hidup; yang diantaranya ditentukan oleh: kekayaan,
Semakin modern masyarakat semakin kempleks sistem stratifikasi kelahiran, pendidikan, pekerjaan, dll.
sosialnya Di dalam kelas sosial dapat dikembangkan pula sub kultur, dan
➢Pembedaan penduduk dalam kelas secara hierarkhis (Pitirim sekaligus akan mengembangkan kesadaran kelas.
Sorokim)
Lecture Note: Sosiologi dan Politik 2020 Derajad S. Widhyharto
➢Makna Kelas Sosial. Teori yang berkaitan dengan kepribadian:
1. Penentu peluang dan kebahagiaan hidup
1. Teori Cermin Diri atau The looking glass self (Charles Horton
2. Tempat menanamkan ethnosentrisme
Cooley); bahwa gambaran diri seseorang diketahui lewat:
3. Penentu kepribadian dan moralitas
a. membayangkan bagaimana seseorang tampak pada orang lain
4. Pembeda identitas
b. membayangkan bagaimana penilaian orang lain atas dirinya
5. Pembentuk sikap dan gaya hidup
c. bagaimana perasaan seseorang atas penilaian tersebut
6. Penentu tugas
itu semua akan menjadi acuan dan arahan dalam sosialisasi dan
7. Penentu peluan berkompetisi
pembentukan kepribadian seseorang.
➢ Mobilitas sosial: perpindahan posisi dari kelas sosial satu ke yang
lain, baik naik, turun atau sejajar. 2. Teori Peran (George Herbert Mead)
Keuntungannya: muncul dan berkembangnya dinamika masyarakat • Role taking: melakukan peran atas posisi yang tidak dimiliki
adanya akses untuk tidak stagnan oleh pelakunya
Kerugiannya: kawatir terjadi perubahan kemapanan dan kekecewaan • Role playing: melakukan peran atas posisi/status yang
kecenderungan mempertahankan “status quo” semakin dimilikinya
besar tugas dan tanggungjawab
3. Teori Ego (Sigmun Freud)
➢Faktor determinan dalam proses mobilitas sosial: Seseorang selalu dalam kondisi konflik; antara:
- Struktural (pekerjaan, ekonomi, demigrafi) a. Id: “kedirian” seseorang yang mengorientasikan kepentingan
- Individual (kemampuan, responsifitas, nasib) sendiri lebih utama dan mengabaikan di luarnya
b. Super ego: “kedirian” yang ideal; lebih mementingkan orang lain
dan mengabaikan dirinyasendiri
c. Ego: mekanisme kontrol yang “rasional” sebagai penengah
Kepribadian dan Proses Sosialisasi konflik antara id dan super ego.
Dapat pula terjadi role conflict; yakni ketidak-konsistenan antara peran * Teori-2 Penyimpangan
yang satu dengan peran lainnya:
Incongruence: tidak-adanya kemantapan antar peran yang Penyimpangan menjadi penyebab:
dimainkannya (persepsi orang lain) - disorganisasi sosial; terjadinya kekacauan & kerusakan pada aspek
Discrepancy: Ketidak-sesuaian atau ketidak-pantasan dalam kehidupan sosial komunitas
melakukan perannya (perasaan diri) - cultural lag; yakni terjadinya perbedaan kecepatan perubahan antara
elemen satu dengan yang lain dalam komunitas
Jenis Status/Peran:
A. Physical type theory (Cesare Lombroso)
a. Ascribed status/role: status atau peran yang melekat pada diri
seseorang karena kelahiran/keturunan dan “tidak bisa diubah” Hipotesa: ada hubungan yang positif antara karakteristik
b. Achieved status/role: status atau peran yang dapat dicapai fisik/biologis tertentu dengan watak dan kepribadiannya. Hipotesa
seseorang melalui suatu proses perjalanan, pemilihan, dan tindakan tersebut banyak dipermasalahkan karena “bias”
yang diperlukan serta memenuhi persyaratan. penelitian yang hanya dilakukan di penjara.
* Pendorong penyesuaian: + Merton menjelaskan bahwa anomi terjadi karena adanya kesenjangan/
1. Adanya internalisasi nilai dan norma di lingkungannya. inkonsistensi ntara:
2. Adanya berbagai alternatif berperilaku. = tujuan yang ingin dicapai
3. Menentang nilai dan norma masyarakat akan mendapatkan = sarana yang dimiliki
“hukuman” dan apabila mengikutinya akan mendapatkan “ganjaran”.
• Primer: (a) intim dan kohesif, (b) tatap muka, ( c) intensitas kontak
Cohen mengkritik Merton: tinggi, dan (d) jumlah anggota sedikit.
Teori ini berasumsi bahwa penyimpangan terjadi karena Kesadaran yang dimiliki oleh individu bahwa ia menjadfi bagian atau tidak
terjadinya proses penetapan/penguatan dan “pemaksaan” oleh dari suatu kelompok, sehingga mereka harus mengembangkan sikap
komunitas di lingkungannya. Lewat label itulah seseorang akhirnya tertentu:
mengembangkan perilaku sebagaimana cap yang telah diberikan oleh
masyarakatnya.
• solidaritas >< kompetisi
➢ Fungsi Negatif: Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang terbentuk oleh ikatan
• Rigidnya norma tidak memberi akses perkembangan dan perkawinan, keturunan dan adopsi.
perubahan yang dinamik Kharakteristiknya:
• Rigidnya norma akan menumbuhkan kekecewaan - ada prinsip legitimasi (principle of legitimacy)
• Mendorong berkembangnya konflik - ada aturan mengenai pelarangan (incest & taboo)
Lecture Note: Sosiologi dan Politik 2020 Derajad S. Widhyharto
➢ Struktur keluarga: • pemersatu kehidupan masyarakat dengan peningkatn
• Keluarga inti/batih (nuclear family) solidaritas dan kohesi sosialnya
• Keluarga besar (extended family) Kebersamaan dalam keyakinan juga bermakna:
• Model lainnya: - patrilineal >< matrilineal a. dalam mendukung pemantapan nilai komunitas
b. meningkatkan kepatuhan pada nilai lewat sistim pahala dan dosa
- monogami >< poligami
c. kegiatan ritual yang periodik memperkuat identitas dan komitmen
- exogami >< endogami
masyarakat atas nilai dan normanya.
➢ Fungsi Keluarga: ➢ Struktur organisasi keagamaan
• reproduksi - mengembangkan keturunan
• pengaturan aktivitas seksual Besar kecilnya pengaruh agama dapat dicermati lewat:
• Sosialisasi - doktrin yang dikembangkannya
• penentu posisi sosial (ascribed/achieved status) - nilai dasar yang menjajdi konsensusnya
• afeksi dan proteksi - praktek keagamaan yang dilakukannya
- aktivitas kelompok dan organisasi yang dikembangkannya
- Dapat pula diartikan sebagai upaya mencari keselamatan dari Legitimasi jamak Denominasi Cult
berbagai kompleks permasalahan hidup.
= Agama dan Pengkelasan
Sering didapati adanya kecenderungan anti religiousitas: Konsep ethclass > identitas kelompok keagamaan yang disasarkan pada
kultus individu, ideologi dan paham kepartaian ethnisitas dan kelas.
Contoh: Kultus pada Khomaini; komunisme; al-arqom dsb.
➢ Agama dan sekularisme
➢ Fungsi Lembaga Agama - Upaya penjelasan rasional > penyelarasan pemikiran “ilmiah” dengan
• memberikan alternatif jawaban mengenai ketidak-pastian dan pemikiran agama berdampak – sekularisme,
kebimbangan dalam masyarakat
• pelengkap kebahagiaan hidup dengan diatasinya krisis dan - Proses profanisasi dari yang semula sakral
ketidak-pastian.
• memperkuat pola dan nilai serta dalam pengendalian sosial
Lecture Note: Sosiologi dan Politik 2020 Derajad S. Widhyharto
➢ Lembaga Pendidikan < Lembaga Ekonomi
- Muncul tatkala diperlukan adanya ilmu pengetahuan dan keahlian ➢ Fungsi lembaga ekonomi
khusus yang tidak diperoleh di dalam keluarga
a. Fungsi Produksi:
- Beda Sosialisasi dan pendidikan 1. Primer: hasil yang didapatkan dari alam
+ Sosialisasi: proses transfer nilai dan norma secara menyeluruh antar 2. Sekunder; proses pegolahan hasil dari alam menjadi barang
generasi. jadi.
+ Pendidikan: merupakan bagian dari proses sosialisasi atau transfer 3. Tersier: kegiatan jasa dan pelayanan
pengetahuan diatas b. Fungsi distribusi: sudah digunakan alat bantu pertukaran:
barang/benda
* Fungsi Lembaga Pendidikan c. Fungsi konsumsi: pemanfaatan barang dan jasa, dan sekaligus
sebagai penunjuk posisi status sosialnya
Fungsi Manifest:
1. Pelengkap proses sosialisasi ➢ Kerja dan Pekerjaan: sebagai komoditi yang memberikan penghasilan
2. Transfer ketrampilan khusus yang diinginkannya dalam upaya memenuhi kebutuhan.
3. Pengangkat dan pemekar hubungan sosial-produksi
4. Sebagai agen penelitian dan pengembangan serta perubahan Proses perubahan suasana kerja:
5. Sebagai lembaga penyeleksi/penyaring + Tempat tinggal sekaligus tempat kerja → cendrung terpisah
+ Waktu kerja dan luang berdampingan → perlu konsentrasi
Fungsi Latent + Semakin spesialistik
1. Sarana mempertahankan dan meningkatkan status sosial + Semakin komersial dengan imbalan memadai dan penopang status
2. Pengendali anaka agar tidak masuk pasaran kerja sosial
3. Melemahkan ikatan orang tua anak
4. Arena untuk berlatih diskusi dan berbeda pendapat ➢ Etika Kerja:
5. Tempat pemilihan jodoh - Etika kerja: orientasi kerja yang tinggi (kerja keras dan berkorban)
- Etika kesejahteraan: orientasi kesenangan tanpa kerja
Sekolah Sebagai Sistem Sosial ➢ Berkembang ketidak-berdayaan dan keterasingan pekerja sebagai
Sekolah/lembaga pendidikan memiliki pola kegiatan yang akibat:
khas/unik dan dapat dianalogkan dengan komunitas kecil; dimana - terjadinya rutinitas
didapati adanya status, peran, priviledge, kekuasaan dan dominasi, - suasana kerja yang spesialistik
disamping organisasi birokratik yang jelas (ada pembagian kerja yang - kurang komunikasi sosial, terutama pekerja teknis (blue collar workers)
jelas, rekruitmen staff sesuai dengan kompetensi, garis komando dan - tidak ada otonomi dan adanya pengawasan kaku (white collar workers)
komunikasi yang jelas).
Lecture Note: Sosiologi dan Politik 2020 Derajad S. Widhyharto
➢ Lembaga Politik/Negara < Dua (2) Tesis Tentang Kekuasaan:
Masalah order/keteraturan dan pengendalian yang efektif dalam A. Power Elite Thesis:
merupakan kebutuhan bagi setiap masyarakat. Nampaknya para ahli Tesis ini mengungkapkan bahwa kekuasaan berada ditangan
menaruh perhatian dan menempatkan posisi pentimg lembaga politik sejumlah kecil orang,
atau negara untuk menjaga order yang diharapkan. dan struktur masyarakat bersifat piramidal
Elite
➢ Fungsi Lembaga Politik/Negara Kelas menengah
1. Menerapkan norma dan aturan yang telah menjadi konsensus Kelas bawah
bersama
2. Melakukan upaya perencanaan dan pengarahan
3. Penengah konflik dalam masyarakat B. Pluralist Thesis
4. Memberikan perlindungan/proteksi pada masyarakat dari berbagai Tesis ini mengungkapkan bahwa kekuasaan didistribusikan secara
ancaman meluas kepada
masyarakat. Sementara itu kebijakan dapat diformulasikan oleh
sejumlah kelompok
➢ Kekuasaan dan Kewenangan kepentingan. Kelompok tersebut berupaya mengembangkan vested
interest
Digunakan sebagai sarana untuk mengatur, membagi tugas, memaksa kelompoknya dalam mencapai tujuan yang diinginkannya.
dan memberikan sangsi kepada segenap anggotanya. Namun demikian
kekuasaan memiliki “image” negatif, sehingga seringkali ditabukan Teori Elit:
dalam membicarakan kekuasaan.
- Kekuasaan: mencakup pengaruh dan pengendalian 1. Vilfredo Pareto:
- Kewenangan: merupakan kekuasaan yang telah mendapatkan - Sejarah sebagai “kuburan” mengenai berbagai hal: aristokrasi,
legitimasi, sehingga keningratan, atau kekuasaan. Terjadi perputaran elit dan kelas
pemegangnya memiliki legalitas dalam melakukan kegiatannya (sirkulasi elit)
- Tindakan yang dilakukan bermakna: “logis & tidak logis”, bukannya
➢ 3 konsep kewenangan menurrut Weber: rasional dan irasional)
1. Legal rational authority.
Diperoleh lewat pengujian kemampuan secara terbuka dengan → memiliki tujuan yang jelas
memenuhi persyaratan tertentu: kermampuan akademik, ketrampilan, → dapat dijangkau
kreatifitas, gagasan dsb. → didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dalam:
2. Traditional authority Kapasitas, kapabilitas, dan penggunaan sarana dan prasarana
Diperoleh dan disahkan lewat tradisi, pewarisan dari generasi dimaksudkan untuk mencapai tujuan dengan:
terdahulu ke generasi kemudian, dan biasanya bersifat kekal dan suci • “derivasi” dengan menggunakan mitos lokal yang ada dalam
3. Charismatic authority. masyarakat guna merumuskan tindakan yang logis dalam upaya
Dipeproleh lewat keyakinan bahwa yang bersngkutan memiliki melakukan penggantian elit.
kekuatan “lebih” (supranatural) Sering kali terjadi tumpang tindih antara
yang memiliki kekuasaan 1, 2 dan 3.
Lecture Note: Sosiologi dan Politik 2020 Derajad S. Widhyharto
• “revolusi” upaya penggantian elit dilakukan dengan cara paksa Lingkup menyebar dan luas khusus dan terbatas
dan kekerasan yang dikembangkan dari agregasi kepentingan otoritasnya
yang tak terpenuhi. Peluang tertutup dan tebatas terbuka
2. Gaetano Mosca:
→ Pemerintahan oligarki yang dilakukan oleh kelompok penguasa yang → Proses sosial pendorong munculnya elit:
berfungsi sebagai pelaku dalam pengendalian politik 1. Pertuambuhan penduduk
→ Peran dan posisi elit dapat dicermati dari: 2. Spesdialisasi dan pembagian kerja
- kekuatan sosial yang dimilikinya 3. Perkembangan organisasi: formal/birokrasi, sosial, dan politik
- adanya sub-elit yang memiliki kedudukan yang cukup penting 4. Perkembangan keragaman
- memiliki formula politik yang dikembangkan dari mitos lokal
→ Model fungsional Talcott Parson dan peran sosial elit dalam:
3. Roberto Michel: 1. Proses Adaptasi (proses penyesuaian)
- Model hukum besi oligarkhi (Iron Law of Oligarchy) yang 2. Proses Goal-attaintment (pencapaian tujuan)
dikembangkan oleh elit dilakukan lewat pembentukan organisasi 3. Proses Integrasi (Penyatuan)
- Revolusi selalu muncul sebagai kelanjutan dari tirani terdahulu 4. Proses latency atau Pattern maintenance (pelembagaan dan
yang kemudian digantikan oleh tirani berikutnya pengelolaannya)
Elit dan peran simbolik elit Perubahan Sosial dan Perubahan Budaya
→ Kelas penguasa: mencakup 3 kelompok atau model: * Perubahan Sosial Perubahan budaya
- mereka yang menjadi pemimpin, dan kepala perhimpunan, = Perubahan Sosial adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan
kelompok atau organisasi hubungan sosial; sistem status dan peran, organisasi, pola kekuasaan
- mereka yang menjadi perumus kebijakan dan melaksanakannya dan kependudukan
- mereka yang berada dalam posisi pemerintahan
= Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi pada sistem budaya;
→ Elit merupakan orang yang memiliki pengaruh dan keistimewaan yang pada nilai-nilai dan norma masyarakat, teknologi, maupun seni.
didasarkan atas kompetensi tertentu; antara lain ekonomi,
keagamaan, dan keahlian tertentu lainnya. • Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat diuji lewat sifat ide yang
berkembang dalam masyarakat tersebut:
= kesengajaan terjadinya perubahan
KRITERIA KELAS PENGUASA ELIT PENENTU = cara terjadinya
Jumlah satu Lebih dari satu = dampak yang muncul dalam masyarakat
Ukuran besar kecil dan memusat = pola pengendaliannya (upaya
Tenggang waktu lama temporer mempertahankannya)
Cara kelahiran/keturunan/ke keahlian • Perubahan dapat dimaknai:
memperolehnya kayan = terjadinya ketidak-teraturan dan kekacauan
Hilangnya kehilangan kekayaan ketidak-mampuan = berkembangnya orientasi ke arah peningkatan dan kemajuan
Lecture Note: Sosiologi dan Politik 2020 Derajad S. Widhyharto
Proses Perubahan Sosial b. Isolasi dan kontak: keterpencilan dan
mobilitas baik dalam arti sosial dan geografis
a. Peristiwa Sosial dan Perubahan Sosial Sebagai peristiwa yang menjadi c. Struktur Sosial
penyebab “krisis”, tapi sekaligus sebagai momen prospektif dalam perubahan + opened stratification
menuju kearah “positif” + Closed stratification
= adanya discovery d. Sistem Nilai dan Norma: longgar dan rigid
= adanya invention: - material e. Faktor kebutuhan
- sosial f. Basis Budaya: memberikan iklim pengembangan/tidak
(mencakup bentuk, fungsi dan makna) g. Fertilitas lintas: invensi dan inovasi menjadi stimulator perubahan
= adanya difusi: penyebar-luasan (penerimaan, seleksi, dan modifikasi) bidang lainnya
h. Prinsip eksponensial: model permutasi dan kombinasi
b. Komunikasi dan perubahan sosial
Perubahan terjadi sebagai akibat adanya kontak dengan masyarakat lain yang Proses perubahan sosial tidak hanya berkaitan dengan bagaimana tingkat
bersifat: percepatannya, melainkan juga bagaimana proses penyebarannya.
- Selektif → dipilih sesuai dengan kebutuhan
- Direktif → terarah oleh agen pembaharu untuk mencapai tujuan tertentu * Ada 3 hal yang memberikan iklim penerimaan dan penyebarluasan “inovasi”
sebagai elemen penting dalam perubahan sosial:
Homophily: ada banyak kesamaam ciri antara satu dengan lainnya yang saling 1. Penilaian yang positif atas kemajuan dan perubahan, karena
berinteraksi; pendidikan, usia, kepercayaan, nilai dsb. diperlukan adanya perubahan untuk maju,
Heterophily: banyak perbedaan ciri diantara mereka yang berinteraksi dan 2. Kesadaran mengenai tidak selalu terpenuhinya kebutuhan, sehingga
berkomunikasi perlu upaya dan cara lain untuk dikembangkan
3. Adanya kesadaran mengenai tidak perlunya “mengagungkan” masa
# Skema perjalanan komunikasi: lalu. Masa lampau dijadikan titik awal saja dalam upaya mencapai
S→M→T→C→R kebesaran masa kini.
S = Sources (sumber), M = Messages (pesan-2),
T = Time (waktu) C = Channels (saluran/media), dan Perubahan Sosial dan Kelambanan Budaya.
R = Receivers (penerima)
Perubahan memerlukan penyesuaian budaya yang sinkron. Namun
dalam kenyataanya sering terjadi bahwa perubahan yang demikian cepat di satu
Faktor Yang mempengaruhi Percepatan Perubahan sisi tidak dapat diimbangi oleh sisi lainnya, sehingga mengakibatkan terjadinya
kesenjangan, baik yang bersifat fisik maupun sosial; yang disebut “Cultural
= Faktor non-sosial (fisik): Lag” (kelambanan budaya)
terjadinya perubahan kondisi alam dan lingkungannya:
+ Gempa bumi Gender dan Perkembangan Ekonomi
+ Tsunami
+ Pemindahan → Gender Stratification:
+ Bencana alam lainnya Tatanan hierarkhius yang menempatkan wanita sub-ordinasi laki-laki:
= Faktor Sosial - Laki-laki mendominasi wanita
a. Demogafi/kependudukan - Laki-laki memperoleh akses lebih besar dan terbuka dalam berbagai
Jumlah, distribusi dan komposisi penduduk aspek
Lecture Note: Sosiologi dan Politik 2020 Derajad S. Widhyharto
+ Ditandai dengan ekonomi uang
Mengapa terjadi demikian?
+ Perkembangan tradisi sering kali membawa pola-pola tertentu ad. 3. Family - consumer economy:
+ Adanya pola pembagian kerja yang bersifat domestik; menurut
jenis kelamin + Hadir dan adanya campur tangan negara dalam sistem upah tenaga
+ Adanya jenis hasil produksi yang dikembangkan secara gender kerja
+ Perkembangan teknologi sangat pesat
Proses perkembangan dan perubahannya + Rumah tangga hanya berfungsi pada proses konsumsi dan reproduksi
1. Family - based economy + Produktivitas wanita bisa lebih tinggi meski tidak dinilai uang/tak
2. Family - waged economy dihitung
3. Family - consumer economy + Proses industrialisasi mengubah pola kesempatan kerja
+ Tercipta kelas menengah, meski kelas pekerja juga semakin besar.
ad. 1. Family - based economy: + Terjadi perubahan mengenai citra wanita
+ Didapati adanya konsep dan sistem distribusi peran dan pembagian
+ Rumah tangga merupakan basis semua kegiatan ekonomi kerja yang bervariasi
+ Kegiatan ekonomi dilakukan di rumah
+ Belum ada perbedaan yang jelas antara kegiatan ekonomi dan
domestik Wanita dan Kegiatan Politik
+ Kerja sebagai aktifitas produktif
+ Setiap angggota keluarga memiliki kontribusi Permasalahan penting dalam politk yang menyangkut aspek kekuasaan
mencakup:
Dalam perkembangan dan realitasnya + Bagaimana struktur kekuasaan berkembang?
+ Wanita memiliki posisi sentral + Bagaimana kekuasaan didistribusikan?
+ Wanita juga juga terlibat dalam kegiatan di luar rumah (sektor + Bagaimana kekuasaan diperoleh?
pertanian dan dagang)
+ Ada interdependensi antara laki-laki dan wanita, meskipun variasi Akses wanita dalam ruang dan aktivitas publik (public sphere)
kegiatan berbeda sangat terbatas karena:
+ Adanya “perjanjian sosial” yang mengatur peran laki dan
ad. 2. Family - waged economy: perempuan dalam kehidupan masyarakat; antara lain
patriarcahat
+ Pegeseran kegiatan di sektor pertanian ke jasa + Posisi perempuan berada di pinggiran (periphery zone)
+ Tenaga kerja keluarga tidak lagi terkonsentrasi di rumah tapi juga di + Dominasi kelompok tua pada yang muda
luar + Model rekruitmen yang telah melembaga yang didasarkan
+ Pemenuhan kebutuhan rumah tangga dipertaruhkan dari upah antara lain oleh variabel:
+ Terjadi pergeseran kharakter pekerjaan wanita - daerah asal - etnik atau kesukuan
+ Terjadi perkembangan peran ganda wanita (the development of dual - agama - kekerabatan, dll.
roles)
+ Rumah tangga bukan lagi pusat kegiatan produksi
+ Status sosial diukur dari penghasilan dari luar
+ Pekerjaan wanita di rumah tangga kurang dihargai