Anda di halaman 1dari 2

Preventif Batuk

Penanganan batuk dilakukan berdasarkan


penyebabnya. Batuk yang disebabkan oleh infeksi
virus akan sembuh dengan sendirinya oleh sistem
kekebalan tubuh dengan memusnahkan virus. Kendati
demikian, untuk mengurangi ketidaknyamanan
terhadap batuk, terdapat langkah-langkah yang bisa
dilakukan, meliputi:
• Banyak minum air putih. Cairan dapat membantu
mengencerkan dahak dalam tenggorokan. Selain
air putih, minuman hangat, seperti teh ditambah
madu atau jahe juga dianjurkan. ( Blasio , 2011 )
• Menghindari bahan yang dapat membuat iritasi
atau alergi, seperti debu atau asap.
• Menambah bantal saat tidur, agar kepala lebih
terangkat.
Di samping langkah penanganan sederhana, konsumsi
obat batuk yang dijual bebas juga dapat membantu.
Obat batuk tersebut meliputi obat yang dapat
mengurangi keinginan batuk (antitusif), dan yang
mengencerkan dahak sehingga dahak mudah keluar
(ekspektoran).(Holizner , 2014 )

Batuk umumnya sembuh dalam waktu 1-2 minggu.


Batuk yang tergolong intens dapat menimbulkan
komplikasi sementara berupa kelelahan, pusing, atau
patah tulang iga.
Di sisi lain, batuk yang merupakan gejala dari suatu
penyakit, tidak akan sembuh sebelum penyakitnya
teratasi, sehingga komplikasinya juga sesuai
dengan penyakitnya. Dan jika kondisi ini dibiarkan,
maka penyakit dapat berkembang menjadi lebih buruk
dan menimbulkan gejala lainnya. ( Kati, 2014)
Berikut ini adalah beberapa anjuran untuk mencegah
batuk:
• Berhenti merokok.
• Menerapkan pola makan sehat, dengan
memperbanyak konsumsi serat dan buah.
• Menghindari kontak dengan penderita penyakit
menular, seperti pneumonia. ( Mayo , 2018 )

Blasio, et al. (2011). Cough Management: a Practical Approach. Cough


Journal, DOI: 10.1186/1745-9974-7-7.
Holzinger, et al. (2014). The Diagnosis and Treatment of Acute Cough in
Adults. Deutsches Arzteblatt International, 111(20), pp. 356-363.
American Lung Association (2018). Lung Health & Diseases. Cough.
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Cough.
Kati Blake, Healthline. (2017). What Causes Cough?
WebMD (2017). Why You Cough.

Anda mungkin juga menyukai