Anda di halaman 1dari 2

Sistem Akuntansi Biaya Tradisional dan Berdasarkan Aktivitas

Sistem kalkulasi biaya tradisional (traditional costing systems) adalah sistem yang tidak
mengakumulasi atau melaporkan biaya setiap aktivitas atau proses. Sistem ini digunakan oleh
hampir seluruh perusahaan di amerika hingga tahun 1990-an. Sistem kalkulasi biaya tradisional
sering kali menggunakan satu pool biaya untuk semua biaya produksi tidak langsung. Sistem
tradisional mengalokasikan pool biaya tersehut ke produk dengan menggunakan dasar alokasi
biaya tunggal, seperti biaya tenaga kerja atau jam tenaga kerja.

Sistem tradisional bekerja sangat baik dengan proses produksi yang sederhana. Mari
pertimbangkan perusahaan yang hanya membuat sepelintir produk di mana biaya produksi tidak
langsung merupakan persentase yang kecil dari total biaya sehingga sistem menggabungkannya
ke dalan satu pool biaya dan menpalokasikannya ke produk dengan hanya menggunakan satu
dasar alokasi biaya, yaitu jam tenaga kerja langsung. Perusahaan semacam itu dapat mencapai
tingkat keakuratan biaya produk yang masuk akal dengan sistem kalkulasi biaya tradisional
karena biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung merupakan persentase total biaya yang
tinggi.

Begitu tumbuh, pcrusahaan akan menghadapi persaingan global, dan begitu operasinya
menjadi lebih kompleks, biaya tidak langsung menjadi semakin penting. Perusahaan sering kali
memperbarui sistem kalkulasi biaya tradisionalnya untuk meningkatkan keakuratan biaya dalam
pool biaya berganda.

Namun bagaimana dengan situasi yang lebih kompleks? Pencapaian tingkat keakuratan
biaya yang tinggi di lingkungan operasi semacan itu memerlukan sistem akuntansi biaya yang
lebih rumit seperti sistem kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas (activity-based cesting (ABC)
system). Sistem kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas (activity-based cesting (ABC) system)
adalah sistem yang pada awalnya mengakumulasi biaya sumber daya tidak langsung untuk setiap
aktivitas pabrik, departemen, fungsi rantai nilai, atau organisasi tertentu dan kemudian
membebankan biaya setiap aktivitas itu ke produk, jasa. atau objek biaya lainnya yang
memerlukan aktivitas tersebut. Sebagian besar sistem ABC menyediakan biaya produk atau
pelanggan yang sangat akurat yang dapat digunakan perusahaan untuk membuat keputusan
strategis. Lebih lanjut. infomasi tentang biaya aktivitas akan membantu manajer memahami
hubungan sebab-akibat antara aktivitas sehari-hari dan biaya produk atau pelanggan sehingga
nembantu tujuan pengendalian operasi dan sistem manajemen biaya.

Membandingkan Kalkulasi Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Tradisional

Sistem tradisional umumnya berfokus hanya pada pengalokasian biaya produksi-dan


bukan biaya fungsi rantai nilai lainnya-ke produk. Karena sistem tradisional sering berfokus
hanya pada pengukuran nilai persediaan untuk tujuan pelaporan keuangan, dan GAAP tidak
membolehkan perusahaan memasukkan biaya nonproduksi ke nilai persediaan produk.
Sebaliknya, sistem ABC mempertimbangkan rentang biaya yang lebih luas yang penting bagi
pengambil keputusan. Sistem itu sering kali mengalokasikan biaya fungsi rantai nilai seperti
desain, pemasaran, pemrosesan pesanan, dan jasa pelanggan selain biaya produksi. Akibatnya,
sistem ABC menjadi lebih kompleks tetapi menyediakan biaya yang lebih akurat untuk
membantu pengambilan keputusan manajerial.

Kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas (ABC) juga menyebabkan manajer melihat lebih
dekat hubungan antara sumber daya, aktivitas, dan objek biaya---pada intinya menganalisis
proses produksi unit. Banyak tim ABC merasa bermanfaat untuk mengembangkan peta proses
(process map)---diagram sistematis yang menggambarkan hubungan antara objek biaya,
aktivitas, dan sumber daya. Peta tersebat dapat membantu akuntan dan manajer untuk memahami
operasi perusahaan dengan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai