Anda di halaman 1dari 14

Dampak Virus Corona Terhadap Transaksi Mata Uang Asing

Disusun Oleh :

Ni Putu Bella Oviani ( 1802622010055 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


TAHUN AJARAN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji syukur atas kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas berkat rahmat dan hidayahnya-
lah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Adapun judul makalah yang
akan dibahas adalah “DAMPAK VIRUS CORONA TERHADAPTRANSAKSI MATA
UANG ASING”, dan penulis sangat berharap semoga dengan adanya makalah ini penulis
dapat memberikan sedikit gambaran dan memperluas wawasan ilmu yang penulis miliki.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu hingga terselesainya makalah ini, baik secara langsung maupun
tidak langsung, terutama kepada yang terhormat;

1. Ibu Luh Gede Novitasari, SE, M.Si, AK, CA selaku dosen pembimbing mata pelajaran


Akuntansi Keuangan Lanjutan yang telah membimbing kami dalam penulisan makalah ini.

2. Semua teman-teman yang telah membantu menyelesaikan laporan ini yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu.

Akhirnya kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan dari semua


pihak demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.

Denpasar , 09 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang............................................................................. 1


1.2 Rumusan masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan masalah ........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………… 3

2.1 Pengertian Covid-19..................................................................... 3

2.2 Dampak Virus Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia .... 6

2.3 Dampak Virus Covid-19 Terhadap Transaksi Mata Uang Asing 8

BAB II Penutup............................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan .................................................................................. 10

3.2 Saran ............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Pandemi koronavirus 2019–2020 atau dikenal sebagai pandemi COVID-19 adalah


peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease
2019, disingkat COVID-19) di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis
baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai
pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020. Hingga 28 Maret,
lebih dari 620.000 kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 190 negara dan teritori,
mengakibatkan lebih dari 28.800 kematian dan 137.000 kesembuhan.

Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan


pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk. Percikan ini juga dapat dihasilkan dari
bersin dan pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan
benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang. Penyakit COVID-19
paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran
mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul. Periode waktu antara paparan virus dan
munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat
belas hari. Gejala umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas. Komplikasi dapat
berupa pneumonia dan sindrom gangguan pernapasan akut. Tidak ada vaksin atau pengobatan
antivirus khusus untuk penyakit ini. Pengobatan primer yang diberikan berupa terapi
simtomatik dan suportif. Langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan di antaranya
mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, menjaga jarak dari orang lain, serta pemantauan
dan isolasi diri untuk orang yang mencurigai bahwa mereka terinfeksi.

Upaya untuk mencegah penyebaran virus termasuk pembatasan perjalanan, karantina,


pemberlakuan jam malam, penundaan dan pembatalan acara, serta penutupan fasilitas. Upaya
ini termasuk karantina Hubei, karantina nasional di Italia dan di tempat lain di Eropa, serta
pemberlakuan jam malam di Tiongkok dan Korea Selatan, berbagai penutupan perbatasan
negara atau pembatasan penumpang yang masuk, penapisan di bandara dan stasiun kereta,
serta informasi perjalanan mengenai daerah dengan transmisi lokal. Sekolah dan universitas
telah ditutup baik secara nasional atau lokal di lebih dari 124 negara dan memengaruhi lebih
dari 1,2 miliar siswa.

Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosioekonomi global, penundaan atau


pembatalan acara olahraga dan budaya, dan kekhawatiran luas tentang kekurangan persediaan
barang yang mendorong pembelian panik. Misinformasi dan teori konspirasi tentang virus
telah menyebar secara daring, dan telah terjadi insiden xenophobia dan rasisme terhadap
orang Tiongkok dan orang-orang Asia Timur atau Asia Tenggara lainnya

1
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa itu virus COVID-19 ?

1.2.2 Bagaimana dampak virus COVID-19 terhadap mata uang Indonesia ?

1.2.3 Bagaimana dampak virus COVID-19 terhadap transaksi mata uang asing ?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini
sebagai berikut

1.3.1 Untuk mengetahui virus COVID-19

1.3.3 Untuk mengetahui dampak virus COVID-19 terhadap mata uang Indonesia

1.3.4 Untuk mengetahui dampak virus COVID-19 terhadap transaksi mata uang asing

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-
CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi
virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem
pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih
dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular
ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa,
lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah
menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Hal
ini membuat beberapa negara di luar negeri menerapkan kebijakan untuk
memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.
Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti
flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi
paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS).
A. Gejala Virus Corona (COVID-19)

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam,
pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat.
Pasien bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan
nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus
Corona, yaitu:

3
 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
 Batuk
 Sesak napas

Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah
terpapar virus Corona.

B. Penyebab Virus Corona (COVID-19)

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini
juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

 Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-
19 batuk atau bersin
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat
tangan

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan
fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit tertentu,
perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

C. Pengobatan Virus Corona (COVID-19)

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus,
yaitu:

4
 Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit
yang ditunjuk
 Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat
yang cukup
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga
kadar cairan tubuh

D. Pencegahan Virus Corona  (COVID-19)

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19.
Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang
bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

 Terapkan physical  distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain,
dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
 Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Hindari kontak dengan penderita atau orang yang dicurigai menderita COVID-19.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
 Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk
kebersihan rumah.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang dalam
pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.

5
 Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu pihak
rumah sakit untuk menjemput.
 Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara
waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang
berbeda dengan yang digunakan orang lain.
 Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda
benar-benar sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang
sakit.
 Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan
tidur dengan orang lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
 Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera
buang tisu ke tempat sampah

2.2 Dampak Virus Corona Terhadap Mata Uang Indonseia


Jumat (13/3), nilai tukar rupiah melemah 1,76% menjadi Rp 14.778 per dollar
Amerika Serikat (AS). Sementara, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah
lebih dalam, yakni 2,24% menjadi ke Rp 14.815 per dollar AS.

Bahkan kemarin kurs spot rupiah sempat melemah jadi Rp 14.840 per dollar AS.
Pelemahan rupiah kemarin adalah yang terburuk sejak November 2018. Dihitung sejak awal
tahun, nilai tukar rupiah melemah 6,58%.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan, faktor utama yang
membuat rupiah melemah adalah perkembangan pandemi virus korona, terutama di
Indonesia. Akibatnya, sentimen dan faktor fundamental lain yang harusnya mendorong naik
rupiah diabaikan pelaku pasar.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak melemah
pada perdagangan Jumat akhir pekan ini. Rupiah sudah tembus ke level psikologisnya yaitu
16.000 per dolar AS.

6
Mengutip Bloomberg, Jumat (20/3/2020), rupiah dibuka di angka 15.950 per dolar
AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di
angka 15.912 per dolar AS. Pada pukul 10.20 WIB, rupiah terus tertekan sentuh 16.037 per
dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 15.950 per dolar AS
hingga 16.037 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 15,66 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank
Indonesia (BI) rupiah dipatok di angak 16.273 per dolar AS, melemah jika dibandingkan
dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 15.712 per dolar AS.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, depresiasi


nilai tukar yang sedang dialami Indonesia saat ini juga dialami negara lain bahkan pasar
global secara keseluruhan. Penyebabnya tak jauh-jauh dari sentimen terhadap penyebaran
virus Corona. Perry menyatakan, investor global sedang mengalami ketidakpastian yang
sangat tinggi. Hal ini yang juga mempengaruhi rupiah."Dow Jones anjlok, premi resiko
meningkat. Investor global di semua negara (terdampak Corona) hampir semuanya melepas
asetnya," kata Perry di Jakarta.

2.3 Dampak Virus Corona Terhadap Transaksi Mata Uang Asing

Kurs mata uang dunia bergerak tak menentu pada perdagangan Jumat waktu setempat
di tengah kekhawatiran dampak ekonomi dari wabah virus korona atau coronavirus.

Dolar Australia jatuh ke level terendah empat bulan pada hari Jumat, sementara yuan
China berjuang untuk menemukan pijakan di tengah kekhawatiran tentang dampak ekonomi
dari virus corona di dalam dan di luar China. Sementara, yen Jepang dan franc Swiss
cenderung reli dan sedikit berubah pada hari Jumat tetapi pergerakan pasangan mata uang
lainnya menunjukkan kehati-hatian tetap tinggi.

Yuan China menyerah kenaikan sebelumnya dan terakhir turun terhadap dolar AS.
Dolar Australia dan Selandia Baru, keduanya sensitif terhadap sentimen di China, jatuh ke
posisi terendah Dolar Selandia Baru NZD turun 0,5% dan menyentuh level terendah dua
bulan di USD0,6454. Dolar Australia AUD turun 0,5% menjadi USD0,6683, level terendah

7
empat bulan. Keduanya telah turun lebih dari 1,5% minggu ini dan Aussie telah turun lebih
dari 4% bulan ini, meninggalkannya siap untuk bulan terburuk sejak Mei 2016.

Euro tergelincir sedikit setelah estimasi pertama menunjukkan bahwa ekonomi zona
euro tumbuh kurang dari yang diharapkan pada kuartal terakhir 2019, sementara inflasi inti
melambat pada Januari.

“Kami melihat dukungan di sekitar level USD1,1000 dalam EUR/USD. Langkah-


langkah untuk membantu mengendalikan virus tampaknya membantu meredakan ketakutan
akan eskalasi global yang besar yang dapat membantu secara perlahan mengangkat selera
risiko, ”kata analis MUFG dalam catatan seperti dilansir Reuters, Jakarta, Sabtu (1/2/2020).

indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap sejumlah rival, tidak berubah pada
97.841. Sterling memperpanjang penguatan setelah Bank of England mempertahankan suku
bunga, mengutip prospek ekonomi yang relatif lebih optimis. Pound bertahan naik 0,2%.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Kamis malam bahwa wabah


coronavirus adalah keadaan darurat global. Amerika Serikat dan negara-negara lain
memperketat pembatasan perjalanan pada hari Jumat dan bisnis mengatakan mereka
menghadapi masalah karena coronavirus di China. "Meskipun WHO tidak
merekomendasikan pembatasan perjalanan dan perdagangan, dampaknya terhadap ekonomi
China kemungkinan besar akan terwujud secara bertahap, yang akan menghasilkan dampak
internasional karena China memainkan peran penting dalam rantai pasokan global," kata
ekonom Commerzbank Hao Zhou

Menurut Yanxi Tan, ahli strategi Valasi di Malayan Banking Bhd, Pergerakan mata
uang di negara yang memiliki risiko penularan virus corona meningkat seperti Indonesia,
mungkin masih melihat pergerakan mata uang volatil untuk sementara . Selanjutnya,
berdasarkan data di kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada
di level Rp 15.712 per dollar AS. Posisi ini melemah jika dibandingkan sebelumnya, yakni
Rp 15.223 per dolar AS.

8
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Virus Corona adalah zoonotic yang artinya ditularkan antara hewan dan manusia.
Berdasarkan Kementerian Kesehatan Indonesia, perkembangan kasus COVID-19 di Wuhan
berawal pada tanggal 30 Desember 2019 dimana Wuhan Municipal Health Committee
mengeluarkan pernyataan “urgent notice on the treatment of pneumonia of unknown cause”.
Penyebaran virus Corona ini sangat cepat bahkan sampai ke lintas negara. Sampai saat ini
terdapat 93 negara yang mengkorfirmasi terkena virus Corona. Penyebaran virus Corona
yang telah meluas ke berbagai belahan dunia membawa dampak pada perekonomian dunia
baik dari sisi perdagangan, investasi dan pariwisata. Penyebaran virus corona  berpotensi
mempengaruhi perekonomian dunia, tidak terkecuali Indonesia. Penyebaran virus ini
dikhawatirkan dapat menyebabkan perlambatan ekonomi nasional.Penyebaran virus ini
dikhawatirkan dapat menyebabkan perlambatan ekonomi nasional.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya perlambatan perdagangan


salah satunya antara Indonesia dan China yang disebabkan oleh masifnya larangan untuk
bepergian dari dan ke beberapa kota di Provinsi Hubei, China dan penutupan sejumlah
akses transportasi ke beberapa kota dari dan ke Provinsi Hubei, China. Bukan hanya itu
virus ini juga mempengaruhi perlambatan ekonomi nasional seperti salah satunya
menurunnya kurs mata uang asing. Adapun judul makalah yang saya bawakan yaitu “
Dampak Virus COVID-19 Terhadap Transaksi Mata Uang Asing.”
3.2 SARAN

Penulis menyarankan beberapa hal terkait dengan materi diatas antara lain ;

9
 Selalu menjaga kebersihan diri seperti, mencuci tanggan sesering mungkin,
menggunakan masker jika keluar rumah dan usahakan untuk tidak menyentuh
area wajah
 Jangan keluar rumah jika tidak terlalu penting dan
 Mengikutin anjuran pemerintah yaitu social distancing dan mengkarantina diri
sendiri
 Penulis juga mengharapkan keritik dan saran dalam penulisan makalah di
kemudian hari
DAFTAR PUSTAKA

https://economy.okezone.com/read/2020/02/01/278/2161631/begini-pergerakan-mata-uang-
dunia-imbas-virus-korona

https://bisnis.tempo.co/read/1316004/kurs-rupiah-loyo-pasar-khawatir-dampak-corona-pada-
ekonomi

https://www.seputarforex.com/berita/menggali-dampak-virus-corona-terhadap-ekonomi-dan-
mata-uang-292028-12

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200323120216-78-486007/efek-corona-bi-
percepat-aturan-rekening-rupiah-bagi-asing

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4206960/kepanikan-pasar-akibat-corona-bikin-rupiah-
tembus-rp-16-ribu

10
11

Anda mungkin juga menyukai