Tn A S 70 tahun, lila 24 cm dan panjang ulna 23 cm. pasien masuk rumah sakit karena
setelah sholat subuh di mushola pasien terjatuh dan tidak sadar hingga pukul 05.30 pagi.
Pasien juga sempat muntah-muntah. Diagnose medis: CVA second attack. Sebelumnya
pasien pernah sakit hipertensi dan stroke. Riwayat makan dahulu pasien 3× sehari, pasien
makan lengkap dengan sayur serta lauk yang selalu digoreng. Psien menyukai makanan
dan minuman manis seperti the manis dan kopi manis. Pasien jarang mengkonsumsi buah.
Kondisi pasien saat ini mengalami penurunan kesadaran sehingga diberikan makanan
melalui NGT dengan diet makanan cair susu DM 6×200 cc. hasil pemeriksaan fisik klinis
menunjukkan: TD 140/90 mm/Hg, HR: 84×/menit, suhu: 36oC, RR: 22×/menit. Hasil recall
pasien, energi= 250 kkal, protein= 8,6 gram, lemak= 6,3 gram, KH= 3,3 gram. Keluarga
pasien mengatakan psien tidak pernah memperoleh edukasi gizi, serta jarang berolahraga.
Hasil pemeriksaan biokimia pasien:
Pemeriksaan Hasil Rujukan
Leukosit 6,42×103 / µL 4,5-11
Neutrophil 4,1×103 / µL 1,5-8,5
Limfosit 1,77×103 / µL 1,1-5
Monosit 0,43×103 / µL 0,14-0,66
Eosinophil 0,076×103 / µL 0-0,33
Basophil 0,04×103 / µL 0-0,11
Neutrophil % 63,7% 35-66
Limfosit % 27,7% 24-44
Monosit % 6,76% 3-6
Eritrosit 4,8 4,5-5,9
Hemoglobin 14,91 g/dl 13,5-17,5
Hematocrit 45,1% 37-53
Trombosit 120×103 / µL 150-450
Trigliserida 115 mg/dl <150
Kolesterol total 181 mg/dl <200
HDL 50,98 mg/dl >34
LDL 114,56 mg/dl <100
BUN 9 mg/dl 7,8-20,23
Kreatinin 0,855 mg/dl 0,6-1
Natrium 142,9 mmol/L 135-147
Kalium 3,71 mmol/L 3,5-5
Klorida 100,0 mmol/L 95-105
Kalsium ion 1420 mmol/L 1,16-1,32
Glukosa darah sewaktu 225 mg/dl <200
Perhitungan Kebutuhan Pasien
1. Antropometri
LILA : 24 cm
Panjang ulna : 23 cm
Perhitungan TB estimasi (formula Ilayperuma)
TB estimasi = 97,252 + (2,645×panjang ulna)
= 97,252 + (2,645×23)
= 158,087 ≈ 158,1 cm
Perhitungan BB estimasi (formula Crandal)
BB estimasi = -93,2 + (3,29×LILA) + (0,43×TB)
= -93,2 + (3,29×24) + (0,43×158,1)
= 53,743 kg ≈ 53,7 kg
IMT (estimasi) : 21,5 (normal)
2. Preskripsi Diet Stroke
a. Tujuan Diet
- Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi
pasien dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit.
- Memperbaiki keadaan stroke, seperti disfagia, pneumonia, kelainan ginjal,
dan dekubitus.
- Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
b. Prinsip Diet
- Makanan enteral
c. Syarat Diet
- Energi cukup, sesuai kebutuhan pasien. Pada fase akut energi diberikan
1100 kkal – 1500 kkal. Energi dapat dinaikkan secara bertahap sesuai
kondisi pasien.
- Protein cukup, yaitu 0,8-1 g/kgBB.
- Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Utamakan
sumber lemak tidak jenuh ganda, batasi sumber lemak jenuh yaitu <10%
dari kebutuhan energi total. Kolesterol dibatasi <300 mg.
- Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total. Untuk
pasien diabetes mellitus diutamakan karbohidrat kompleks.
- Vitamin cukup, terutama vitamin A, riboflavin, B 6, asam folat, B12, C, dan
E.
- Mineral cukup, terutama kalsium, magnesium, dan kalium. Penggunaan
natrium dibatasi dengan memberikan garam dapur maksimal 1 ½ sendok
teh per hari (setara dengan ± 5 g garam dapur atau 2 g natrium).
- Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan
mencegah konstipasi.
- Cairan cukup, yaitu 6-8 gelas/hari, kecuali pada keadaan edema dana
sites, cairan dibatasi. Untuk pasien dengan disfagia, cairan diberikan
secara hati-hati. Cairan dapat dikentalkan dengan gel.
- Bentuk makanan cair. Peningkatan konsistensi makanan dapat dilakukan
secara bertahap sesuai kondisi pasien.
- Makanan diberikan melalui selang NGT.
- Makanan disajikan dalam 3x makan utama dan 2x selingan
- Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.
d. Perhitungan kebutuhan energi
Estimasi Kebutuhan Energi (Rumus Haris Benedict)
BMR = 66 + (1,37×BB) + (5×TB) – (6,8×U)
= 66 + (1,37×53,7) + (5×158,1) – (6,8×70)
= 1.116,19 kkal ≈ 1.116,2 kkal
Energi = BMR×FA
= 1.116,2×1,05
= 1.171,9995 ≈ 1172 kkal
Protein = 1 g/kgBB
= 1 g×53,7 kg
= 53,7 gram
Lemak =
KH =
PENGEMBANGAN FORMULA ENTERAL BLENDERIZED
A. Karakteristik Produk
Produk yang dibuat adalah formula enteral blenderized tinggi energi dan
rendah lemak berbasis tepung labu kuning dan tepung tempe untuk pasien stroke.
Produk ini terbuat dari bahan pangan lokal yang mudah didapatkan dan memiliki
kandungan energi tinggi, protein tinggi, rendah lemak, rendah natrium, serta rendah
kolesterol. Formula ini memiliki tekstur cair dan halus, sehingga memudahkan jika
pemberian makanan pasien melalui NGT.
Tambahkan air
hingga 350 ml
Sajikan sonde
pada suhu 60oC
3. Organoleptik
Untuk mendapatkan data sifat organoleptik pada produk pangan dilakukan
tahapan pengujian sensoris produk kepada panelis semi terlatih terhadap
parameter yang ingin diketahui. Organoleptik Uji sensori dilakukan dengan
menggunakan uji rating hedonic (Hedonic Scale test) untuk mengetahui tingkat
kesukaan panelis tertentu terhadap bubur instan. Pada uji organoleptik produk
formula blenderized, ditentukan 4 parameter dominan yang terkait dengan
produk makanan utama yaitu warna, rasa, tekstur, dan aroma. Skala penilaian
dimulai dari 1-4 dengan nilai tidak suka sampai dengan sangat suka. Pengujian
dilakukan kepada panelis semi terlatih yaitu teman-teman mahasiswa D4 gizi
tingkat 3.
DAFTAR PUSTAKA
Aliyah, S. dan Setiawati, S.I. 2018. Perbandingan Formula Enteral Rendah lemak Berbasis
Tepung Edamame dengan Formula Komersial Rendah Lemak. Media Gizi Indonesia,
1 (13): 1-11.
Puspitasari, D.D., dkk. 2012. Pengaruh Subtitusi Tepung Labu Kuning dan Tepung Tempe
Terhadap Nilai Gizi dan Mutu Protein Secara In Vivo Formula Tinggi Kalori Tinggi
Protein Modifikasi. Laporan Praktikum Pengembangan. Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Malang.
Wahyu, D.P.E., Razak, M., Suwita, I.K. 2017. Subtitusi Tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias
gariepinus) dan Tepung labu Kuning (Curcubita moschata) Terhadap Nilai Energi Mutu
Kimia dan Mutu Organoleptik Biscuit Crakers untuk Balita KEP. Jurnal Ilmiah Vidya, 2
(25).
LAMPIRAN
Nama : …………………………….
Tanggal Uji : …………………………….
Nama Produk : …………………………….
Kriteria Mutu yang Dinilai : Aroma, Warna, Tekstur, dan Rasa.
Intruksi : Dihadapan saudara disajikan produk formulasi enteral
blenderized untuk pasien stroke. Saudara diminta untuk
memberikan penilaian terhadap aroma, warna, tekstur, dan
rasa dengan menggunakan skala penilaian sebagai berikut:
1 = Tidak suka
2 = Biasa
3 = Suka
4 = Sangat Suka