Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca
melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa. Membaca dan mendengar adalah 2 cara
paling umum untuk mendapatkan informasi. Informasi yang didapat dari membaca dapat termasuk
hiburan, khususnya saat membaca cerita fiksi atau humor.

Sebagian besar kegiatan membaca dilakukan dari kertas.Batu atau kapur di sebuah papan tulis
bisa juga dibaca. Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras.
Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa membangun konsentrasi kitasendiri.

Membaca merupakan kegiatan menerima akan tetapi, untuk mendapatkan pemahaman yang
baik dan menyeluruh, kita tidak melakukannya dengan berpasrah diri. Untuk memperoleh itu, kita
secara aktif bekerja mengolah teks bacaan menjadi bahan yang bermakna. Bagaimana kita bisa
memperoleh makna yang terkandung jika hanya diam, sementara teks bacaan adalah benda mati ? jadi,
kitalah yang sebenarnya aktif.

Bahkan bukan hanya pemahaman yang di tuntut dalam membaca,melainkan juga penggolahan
bahan bacaan secara kritis dan kreatif. Membaca bukan hanya proses mengingat, melainkan juga proses
kerja mental yangmelibatkan Aspek-Aspek berpikir kritis dan kreatif seperti yang telah disinggung di atas
tadi. Atau lebih berarti bila ia mampu menerapkanya dalamkehidupan secara nyata.

Membaca sangat berpengaruh basar pada kehidupan sehari-hari, itulah makanya seseorang yang
pengetahuannya luas dan Aktual selalu membaca ,mambaca, dan membaca terus.

1.2 RUMUSAN MASALAH

· Apakah yang di maksud dengan membaca?

· Apakah tujuan membaca?

· Apa saja jenis-jenis membaca?

· Apa saja fungsi membaca?

1.3 TUJUAN

· Untuk mengetahui hakikat membaca.

· Untuk mengetahui tujuan membaca.

· Untuk mengetahui fungsi membaca.


· Untuk mengetahui jenis-jenis membaca.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI MEMBACA

Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa. Membaca merupakan kegiatan memahami teks
bacaan dengan tujuan untuk memperoleh informasi dari teks yang kita baca.

Pada saat membaca, biasanya dalam teks bacaan yang kita baca terkandung makna yang tersirat (makna
yang tersembunyi) dan tersurat (makna yang tertulis). Oleh karena itu, kita membaca secara intensif
untuk menemukan makna dan mencari ide/pokok permasalahan.

Membaca intensif juga berfungsi untuk mengetahui lebih banyak tentang bacaan. Misalnya, tentang
penulisannya atau permasalahan yang dibacarakan mulai dari awal masalah sampai pemecahan masalah
atau akhir berita. Pahami isinya, jangan ada yang terlewatkan.

Pengertian Membaca Menurut Para Ahli

1. Pengertian membaca menurut Kholid A. H dan Lilis S (1997: 140),

Membaca adalah mengemukakan atau membunyikan rangkaian lambang – lambang bahan tulis yang
dilihatnya dari huruf menjadi kata, kemudian menjadi frasa, kalimat dan seterusnya.
2. Pengertian membaca menurut Tampubolon (1990: 5),

membaca adalah suatu cara untuk membina daya nalar. Dengan kebiasaan membaca daya nalar siswa
menjadi lebih terbina. Kita dapat membaca tanpa menggerakkan mata atau tanpa menggerakkan
telunjuk untuk membaca.

3. Pengertian membaca menurut Samsu Somadayo (2011: 4)

mengungkapkan bahwa membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami
arti yang terkandung di dalam bahan tulis.

4. Pengertian membaca menurut Artanto (2009)

Membaca merupakan aktivitas pencarian informasi melalui lambang-lambang tertulis kemudian


menalarkannya.

5. Pengertian membaca menurut Miles A Tingker dan Contasc,

Membaca adalah melibatkan proses identifikasi dan proses mengingat suatu bahan bacaan yang
disajikan sebagai rangsangan untuk membangkitkan pengalaman dan membentuk pengertian baru
melalui konsep-konsep yang relevan yang telah dimiliki oleh pembaca.

6. Pengertian membaca menurut Hodgson sebagaimana yang dikutip oleh Tarigan (2008: 7),
membaca adalah proses yang dilakukan dan dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.

7. Pengertian membaca menurut Harjasujana dan Mulyati (1997: 5)

mengemukakan bahwa membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Membaca bukanlah kegiatan
memandangi lambang-lambang tertulis semata-mata. Bermacam-macam kemampuan perlu dikerahkan
oleh seorang pembaca agar dia mampu memahami materi yang dibacanya. Pembaca harus berupaya
agar lambang-lambang yang dilihatnya menjadi lambang-lambang yang bermakna baginya.

8. Pengertian membaca menurut Anderson dalam Tarigan (2008: 7) mengemukakan bahwa


membaca adalah proses dekoding (decoding). Artinya, suatu kegiatan untuk memecahkan lambang-
lambang verbal. Proses dekoding atau pembacaan sandi dapat diartikan pula sebagai proses
menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan bahasa lisan (oral language meaning) yang
mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna.

9. Pengertian membaca menurut Soedarso (2006: 4) membaca adalah aktivitas yang kompleks
dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah. Aktivitas yang kompleks dalam
membaca meliputi pengertian dan khayalan, mengamati, serta mengingat-ingat.

10. Pengertian membaca menurut Kridalaksana dalam Fajar Rachmawati (2007: 3) bahwa membaca
adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang–lambang grafis
dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam–diam atau pengujaran
keras-keras

11. Pengertian membaca menurut Nurhadi (Nurhadi, 2008: 13), membaca adalah sebuah proses yang
kompleks dan rumit. Kompleks artinya dalam proses membaca terlibat berbagai faktor internal dan
faktor eksternal membaca. Faktor internal meliputi intelegensi (IQ), minat, sikap, bakat, motivasi, dan
tujuan membaca, sedangkan faktor eksternal meliputi sarana membaca, teks bacaan, faktor lingkungan
atau faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca. Rumit artinya faktor
eksternal dan internal saling berhubungan membentuk koordinasi yang rumit untuk menunjang
pemahaman bacaan.

12. Pengertian membaca menurut Farida Rahim (2005: 1), terdapat tiga istilah yang sering digunakan
untuk memberikan komponen dasar dari proses membaca yaitu: recording, decoding, dan meaning.
Recording merujuk pada kata-kata dan kalimat kemudian mengasosiasikannya dengan bunyi-bunyinya
sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan. Decoding adalah proses penerjemahan rangkaian grafis ke
dalam kata-kata. Penekanan membaca pada tahap recording dan decoding merupakan proses
perseptual yaitu pengenalan korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa yang sering
disebut dengan istilah membaca permulaan sedangkan meaning lebih ditekankan di kelas tinggi Sekolah
Dasar.

13. Pengertian membaca menurut Sabarti Akhadiah dkk (1991: 22) mengungkapkan bahwa membaca
merupakan suatu kesatuan kegiatan seperti mengenali huruf dan kata – kata, menghubungkannya
dengan bunyi serta maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud jawaban.

14. Pengertian membaca menurut Harris dan Sipay (Zuchdi, 2008: 19), membaca dapat didefinisikan
penafsiran yang bermakna terhadap bahasa tulis. Hakikat kegiatan membaca adalah memperoleh
makna yang tepat. Pengenalan kata dianggap sebagai prasyarat yang diperlukan bagi komprehensi
bacaan, tetapi pengenalan kata tanpa komprehensi sangat kecil nilainya.

15. Pengertian membaca menurut Nuriadi (2008: 29), membaca adalah proses yang melibatkan
aktivitas fisik dan mental. Salah satu aktivitas fisik dalam membaca adalah saat pembaca menggerakkan
mata sepanjang baris-baris tulisan dalam sebuah teks bacaan. Membaca melibatkan aktivitas mental
yang dapat menjamin pemerolehan pemahaman menjadi maksimal. Membaca bukan hanya sekadar
menggerakkan bola mata dari margin kiri ke kanan tetapi jauh dari itu, yakni aktivitas berpikir untuk
memahami tulisan demi tulisan.

16. Miles Tinker dan Constance Mc Cullough (Iswara, Prana Dwija dan Harjasujana, Ahmad Slamet,
1996: 2) memandang bahwa : Membaca sebagai kegiatan yang meliputi pengenalan lambang-lambang
tertulis atau lambang percetak yang berperan sebagai stimuli untuk mengingat makna yang dibangun
berdasar pada pengalaman yang lalu dan penyusunan makna-makna baru dengan jalan memanipulasi
konsep-konsep yang telah dimiliki oleh pembaca.

17. Membaca adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambang-lambang tulis dengan
pengertian yang tepat (Harjasujana & Maryati).
18. Membaca adalah suatu kegiatan berbaha untuk memahami lambang-lambang bunyi bahasa yang
tertulis baik bersuaar ataupun tidak dalam memahami informasi-informasi yang disajikan (Herususanto).

19. Membaca adalah proses psikologis, proses sensorik, proses perseptual, dan proses perkembangan
(Harras dan Sulistianingsih).

20. Pengertian membaca menurut Schmitt dan Viala (Madiyant, 1993) Mereka membagi definisi
membaca dalam pengertian khusus dan umum. Membaca dalam arti khusus adalah suatu upaya
mengurai teks tulis tetapi dalam arti yang lebih luas, membaca adalah suatu kegiatan mengobservasi
suatu jaringan tanda sebagaimana karakteristiknya untuk tujuan membongkar maknanya sehingga wajar
apabila kegiatan ini meluas menjadi membaca suatu gambar, lukisan, grafik dan sebagainya.

2.2 TUJUAN MEMBACA

Kegiatan membaca yang dilakukan oleh seseorang tentu memiliki tujuan tertentu. Namun pada
dasarnya membaca memiliki dua tujuan. Yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum membaca
adalah untuk mencari dan mendapatkan informasi dari sumber yang dibaca

secara khusus Tarigan (2008:7) mengemukakan bahwa membaca memiliki beberapa tujuan sebagai
berikut:

1. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh para
penemu. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian atau fakta (reading for
details or facts).

2. Membaca untuk mengetahui mengapa hal tersebut merupakan topic yang baik atau menarik.
Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for mains ideas).

3. Membaca untuk mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita. Membaca seperti ini disebut
membaca untuk mengetahui urutan atau susunan (reading for sequence or organization).

4 .Membaca untuk mengetahui serta menemukan mengapa para tokoh merasakan. Membaca seperti ini
disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inferensi).

5. Membaca untuk mengetahui dan menemukan apa-apa yang tidak bisa atau tidak wajar mengenai
seorang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk mengelompokkan (reading for classify).

6. Membaca untuk mencari atau menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran
tertentu. Membaca seperti ini disebut membaca untuk menilai (reading tu evaluate).

7. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah. Membaca seperti ini disebut
membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan (reading for compare or contrasts).
2.3 JENIS-JENIS MEMBACA

A. Membaca cepat

Teknik membaca cepat dapat digunakan sebagai salah satu cara belajar efektif. Membaca cepat
merupakan teknik membaca dengan memindahkan padangan mata secara cepat, kata demi kata, frase
demi frase, atau baris demi baris. Teknik membaca cepat bertujuan agar pembaca dapat memahami
bacaan dengan cepat. Cara membaca cepat:

1. Konsentrasi saat membaca.

2. Menghilangkan kebiasaan membaca dengan bersuara dan bibir bergerak.

3. Perluas jangkauan mata ketika membaca.

4. Tidak mengulang-ulang bacaan.

Dalam teknik membaca cepat, digunakan rumus untuk menghitung kecepatan membaca. Rumus
tersebut adalah:

KB : Jumlah kata dalam bacaan x 100%

Waktu yang ditempuh

Keterangan:

KB = Kecepatan Membaca

B. Membaca Sekilas

Membaca sekilas (skimming) biasa dilakukan ketika membaca koran atau bacaan-bacaan ringan
lainnya. Teknik membaca ini dilakukan dengan tujuan agar dapat menemukan infromasi yang
diperlukan. Ketika membaca koran, tidak semua informasi dalam koran perlu dibaca, hanya hal-hal yang
dianggap penting sudah mewakili informasi yang ingin diketahui.

Membaca sekilas adalah teknik membaca yang dilakukan sekilas pada bagian-bagian teks, terutama
judul, daftar isi, kata pengantar. indeks atau hal umum lainnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
membaca sekilas adalah sebagai berikut:

1. jika membaca koran, bacalah setiap judul bacaan dalam koran tersebut,

2. baca garis besar bacaan atau kepala berita yang terdapat pada koran tersebut, dan
3. jika telah telah menemukan bacaan yang diinginkan, mulai untuk membacanya.

C. Membaca Memindai

Membaca memindai disebut juga membaca scanning, yaitu teknik membaca yang digunakan
untuk mendapatkan informasi tanpa membaca yang lain. Melainkan langsung pada masalah yang
diperlukan. Teknik membaca memindai, biasanya dilakukan ketika mencari nomor telepon, mencari arti
kata atau istilah di kamus, dan mencari informasi di ensiklopedia.

D. Membaca Intensif

Membaca intensif adalah teknik membaca yan dapat diterapkan dalam upaya mencari informasi
yang bersifat detail. Membaca intensif juga dapat diterapkan untuk mencari informasi sebagai bahan
diskusi. Membaca intensif, disebut juga membaca secara cermat. Membaca dengan cermat akan
memperoleh sebuah pokok persoalan atau perihal menarik dari suatu teks bacaan untuk dijadikan
bahan diskusi.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca intensif adalah sebagai berikut:

1. membaca dengan jeli sehingga dapat menentukan hal yang paling menarik dari hal-hal lain,

2. mempertimbangkan kemampuan diri dal kemampuan teman diskusi berkenaan dengan kemampuan
diri menguasai atau memahami perihal yang akan didiskusikan, dan

3. mempertimbangkan referensi yang dimiliki oleh peserta diskusi terkait hal yang akan didiskusikan.

E. Membaca Ekstensif

Membaca ekstensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara tidak begitu detail.
Kegiatan membaca ekstensif ditujukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat pokok-pokok penting
dan bukan hal yang sifatnya terperinci. Berdasarkan informasi pokok tersebut, kita sudah dapat melihat
atau menarik kesimpulan mengenai pokok bahasan atau masalah utama yang dibicarakan. Membaca
ekstensif dapat digunakan ketika membaca beberapa teks yang memiliki masalah utama sama. Kita
dapat menarik kesimpulan mengenai teks yang memiliki masalah utama yang sama, meskipun
pembahasan detailnya berbeda.

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika membaca ekstensif dua teks:

1. membaca kedua teks secara keseluruhan, sehingga mendapatkan pemahaman terhadap kedua isi
teks,
2. memahami pokok-pokok penting yang disampaikan dalam masing-masing teks,

3. membandingkan kedua teks, sehingga memperoleh gambaran adanya persamaan dan perbedaannya,
dan

4. menarik kesimpulan mengenai masalah utama kedua teks.

2.4 FUNGSI MEMBACA

1. Fungsi intelektual

Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan kadar intelektualitas, membina daya nalar
kita. Contoh : membaca buku-buku pelajaran, karya-karya ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis,
disertasi, dll. (Amir, 1996:4)

2. Fungsi Pemacu Kreatifitas

Hasil membaca kita dapat mendorong, menggerakkan diri kita untuk berkarya, didukung oleh
keluasan wawasan dan pemilihan kosa kata. Contoh : buku ilmiah, bacaan sastra, dan lain-lain.

3. Fungsi Praktis

Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan praktis dalam kehidupan,


misal: teknik memotret, teknik memelihara ikan lele, resep membuat minuman dan makanan, cara
merawat tanaman, dll.

4. Fungsi Religious

Membaca dapat digunakan untuk membina dan meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan
mendekatkan diri kepada Tuhan.

5. Fungsi Informatif

Dengan banyak membaca bacaan, informasi lebih cepat kita dapatkan. Contoh: dengan membaca
majalah dan Koran dapat kita peroleh berbagai informasi yang sangat penting atau kita perlukan dalam
kehidupan sehari-hari.

6. Fungsi Rekreatif

Membaca digunakan sebagai upaya menghibur hati, mengadakan tamasya yang mengasyikkan.
Contoh: bacaan-bacaan ringan, novel-novel, cerita humor, fariabel karya sastra, dll.

7. Fungsi Sosial

Kegiatan membaca mempunyai fungsi social yang tinggi manakala dilaksanakan secara lisan atau
nyaring. Dengan demikian kegiatan membaca tersebut langsung dapat dimanfaatkan oleh orang lain
mengarahkan sikap berucap, berbuat dan berpikir. Contoh: pembacaan berita, karya sastra,
pengumuman, dll.

8. Fungsi Pembunuh Sepi

Kegiatan membaca dapat juga dilakukan untuk sekedar merintang-rintang waktu, mengisi waktu
luang. Contoh: membaca majalah, surat kabar, dll. (Amir, 1996:5).

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Membaca merupakan kegiatan memahami teks bacaan dengan tujuan untuk memperoleh
informasi dari teks yang kita baca.

Jenis membaca berdasarkan cara membaca dibedakan menjadi lima yaitu: membaca cepat,
membaca sekilas, membaca memindai, membaca intensif, membaca ekstensif.

3.2 SARAN

Untuk lebih memahami semua tentang membaca, disarankan para pembaca mencari referensi lain yang
berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu, diharapkan para pembaca setelah membaca
makalah ini mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari.

Anda mungkin juga menyukai