Anda di halaman 1dari 7

5/9/2018 ProposalAyamKampung-slidepdf.

com

USAHA PEMBESARAN AYAM KAMPUNG

A. Latar Belakang

Salah satu sumber protein yang tersedia, murah dan mudah untuk

mendapatkannya, serta aman untuk dikonsumsi adalah telur dan daging

yang berasal dari unggas. Unggas dalam hal ini adalah ayam bukan ras atau

biasa disebut ayam kampung. Dalam penyediaan daging kontribusinya

40,99% dari total produksi unggas atau 21,99% dari penyediaan daging

secara nasional, dan dalam penyediaan telur kontribusinya 20,98% dari total

produksi telur unggas di Indonesia (Anonimous, 1998)

Meskipun ayam kampung telah dibudidayakan secara intensif, namun

produktifitasnya sampai saat ini masih tegolong rendah, sehingga belum

memenuhi kebutuhan permintaan pasar yang semakin meningkat.

Rendahnya produktifitas ayam kampung dapat disebabkan karena pola

manajemen pemeliharaan yang belum begitu baik serta menghasilkan ayam

yang berkualitas unggul sesuai dengan tipenya (Imam Rahayu, 2003)

B. Perumusan Masalah

Usaha pembesaran ayam kampung merupakan usaha baru yang

mulai berkembang di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Hal ini disebabkan

untuk pemenuhan permintaan pasar yang tinggi. Banyak restoran didaerah

Yogyakarta dan sekitarnya, yang menggunakan daging ayam kampung

sebagai menu utamanya.

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-ayam-kampung 1/7
5/9/2018 ProposalAyamKampung-slidepdf.com

Harga daging ayam kampung yang lebih mahal bila dibandingkan

dengan harga daging ayam pedaging. Sehingga merupakan usaha baru yang
menguntungkan dari segi ekonomi.

C. Tujuan

Visi

Menjadi usaha yang bergerak dalam pembesaran ayam kampung,

hingga mampu menghasilkan bibit (breeder ) dan pemasarannya.

Misi

a. Dapat memenuhi permintaan pasar akan daging ayam kampung

b. Mengembangkan ke usaha hasil olahan daging ayam kampung.

c. Usaha pembesaran ayam kampung yang cukup dikenal

masyarakat daerah Yogyakarta dan sekitarnya.

D. Luaran yang Diharapkan

Usaha pembesaran ayam kampung, yang mampu mencukupi

permintaan pasar akan daging ayam kampung. Untuk selanjutnya mampu

menyediakan bibit ayam kampung (breeder ) yang kualitasnya unggul.

Mampu mengembangkan ke usaha hasil olahan daging ayam

kampung. Misal untuk nugget, ayam bakar, sate ayam, dan lain-lain

E. Kegunaan

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-ayam-kampung 2/7
5/9/2018 ProposalAyamKampung-slidepdf.com

a. Sebagai pembelajaran mahasiswa akan dunia kewirausahaan

terutama dalam bidang peternakan.

 b. Dapat mengembang ke dalam suatu usaha yang lebih luas

terutama untuk breeder, dan hasil olahan daging ayam kampung.

F. Gambaran Umum Rencana Usaha

Identitas perusahaan

Pembesaran ayam kampung “TGT” didirikan dan dimiliki oleh 3 orang

yang ahli dibidangnya. Lokasi berada di desa Sumberagung,

Kecamatan Jetis, kabupaten Bantul

Gambaran Umum kondisi usaha

Kami adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha

pembesaran ayam kampung. Dan untuk selanjutnya mampu

menyediakan bibit ayam kampung yang kualitas unggul.

Dalam usaha pembesaran ayam kampung perlu dilakukan proses

persiapan kandang, pemesanan dan pemilihan bibit, pembesaran

selama kurang lebih 3 bulan, dan pemanenan.

Kondisi lingkungan yang memadai untuk pembesaran ayam

kampung, sehingga untuk selanjutnya dapat dikembangkan menjadi

usaha breeding farm ataupun usaha pengolahan daging ayam

kampung.

Sarana dan Prasarana

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-ayam-kampung 3/7
5/9/2018 ProposalAyamKampung-slidepdf.com

- Lahan kandang 7 x 5 m dan 4 x 5 m

- Kandang box untuk DOC ukuran 1,5 x 2 m

- Sapronak

- Mesin tetas kapasitas 200 butir 

Analisis SWOT

a. Kelebihan

- lebih tingginya harga ayam kampung dibanding ayam ras

- masih tingginya permintaan pasar akan ayam kampung

- belum banyak usaha yang bergerak dal pembesaran ayam kampung

- ketersedian pakan tradisional yang murah

b. Ancaman dan penanggulangan

- binatang pengganggu seperti tikus sehingga perlu dilakukan

pengontrolan dan pemasangan jebakan

- penyakit yang biasa menyerang ayam, sehingga perlu dilakukan

pencegahan dengan cara vaksin ataupun biosecurity  pada anak

kandang

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-ayam-kampung 4/7
5/9/2018 ProposalAyamKampung-slidepdf.com

c. Analisis Pengembangan

- masih tingginya permintaan pasar akan aym kampung sehingga

memungkinkan untuk pengembangan usaha dalam jumlah besar.

- pengembangan selanjutnya untuk menyediakan bibit ayam

kampung, baik untuk pembesaran sendiri atau dijual keluar 

- dapat mengembangkan usaha ke hasil pengolahan daging ayam

kampung

G. Metode Pelaksanaan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, program dilaksanakan secara

bertahap. Kegiatannya sebagai berikut:

c. Survey potensi pasar, dengan tujuan untuk mengetahui sampai

mana permintaan pasar akan daging ayam kampung

d. Melakukan pemetaan pasar 

e. Persiapan sarana dan prasarana

f. Periode pemeliharaan ayam kampung

g. Membesarkan indukan dan pejantan untuk breeder 

H. Rancangan Biaya

Ada dua jenis pengeluaran dalam usaha pembesaran ayam

kampung. Biaya awal dan biaya operasional

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-ayam-kampung 5/7
5/9/2018 ProposalAyamKampung-slidepdf.com

Biaya awal

Biaya awal adalah biaya yang dikeluarkan sekali dalam 1 periode

pemeliharaan ayam.

no nama quantity Harga satuan total

1 Sewa lahan pertahun 1 1.500.000 1.500.000

2 Peralatan sapronak 1 200.000 200.000

3 Bibit (DOC) 400 4000 1.600.000

4 Kandang box 2 500.000 1.000.000

5 Mesin tetas 1 300.000 300.000

6 Kandang bambu 1 2.000.000 2.000.000

Jumlah 6.600.000

Biaya operasional per bulan

no nama quantity Harga satuan total

1 Kapur  1 4.000 4.000

2 pasir  1 100.000 100.000

3 obat-obatan 7 10.000 70.000

4 bahan pakan

 jagung 40 5.000 200.000

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-ayam-kampung 6/7
5/9/2018 ProposalAyamKampung-slidepdf.com

Konsentrat 30 4.000 120.000

Jumlah 494.000

Modal yang dibutuhkan

Biaya awal + (biaya operasional x 3bulan pertama) = modal

Rp 6.600.000 + ( Rp 494.000 x 3) = Rp 8.082.000

Keuntungan

Dari investasi awal tersebut dapat dihitung cash flow (asumsi ayam dengan berat

0,8 – 1 kg dengan harga Rp 20.000 dan mortalitas 25%. Dan 100 ekor untuk

pembibitan) karena pembesaran butuh waktu 3 bulan maka 225 x Rp. 20.000 =

Rp 5.200.000

Sementara pengeluaran selama 3 bulan :Rp 1.482.000

● keuntungan dari hasil penjualan Rp 4.500.000 – Rp 1.482.000 = Rp 3.018.000

● kotoran sebagai pupuk belum dihitung

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-ayam-kampung 7/7

Anda mungkin juga menyukai