Materi PHBS
Materi PHBS
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan salah satu faktor yg menentukan kualitas sumber
daya manusia. Derajat kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor. Dua faktor yang
berpengaruh besar adalah :
1. Lingkungan (tempat tinggal, tempat kerja, sekolah, fasilitas umum, air, udara, dan lain
sebagainya)
2. Perilaku (kebiasaan hidup sehari-hari seperti pola makan, kebersihan, gaya hidup dan
usaha kesejahteraan masyarakat)
Transisi demografis dan epidemiologis, tantangan global dan regional, perkembangan ilmu
termasuk bidang informasi telekomunikasi.
Pasal 3 UU No. 23/92 berbunyi tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang agar terwujud derajat keshatan yang
optimal. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan salah satu pilar menuju Indonesia sehat
2010.
B. Tujuan
Secara umum PHBS bertujuan untuk meningkatkan jumlah rumah tangga sehat di
Kabupaten/Kota. Secara khusus adalah meningkatnya pengetahuan, kemauan dan
kemampuan anggota rumah tangga untuk menerapkan PHBS yaitu dengan berperan aktif
dalam gerakan PHBS di masyarakat.
C. Manfaat
1. Setiap anggota rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.
2. Rumah tangga sehat dapat meningkatkan produktifitas kerja anggota rumah tangga.
3. Meningkatkan kesehatan anggota rumah tangga, maka biaya berobat dapat diinvestasikan
untuk keperluan lain (pendidikan, usaha, dll).
4. Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pemerintah baik kabupaten dan kota
terutama di bidang kesehatan.
5. Meningkatkan citra pemerintahan kabupaten/kota terutama di bidang kesehatan.
6. Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.
Kebersihan diri merupakan faktor penting dalam usaha pemeliharaan kesehatan, menjaga
kebersihan diri berarti juga menjaga kesehatan secara umum.
Kebersihan lingkungan adalah suatu usaha menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat,
sehingga dapat mencegah penularan penyakit.
Air Bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Secara fisik air bersih dapat kita bedakan melalui indera (dengan dilihat, dirasa, dicium dan
diraba), yaitu:
Tidak boleh berwarna, harus jernih sampai terlihat dasar tempat air tsb.
Tidak boleh keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpu, sampah, busa dan kotoran.
Tidak boleh mempunyai rasa, harus bebas dari bahan kimia baik rasa asin, asam maupun
rasa basa.
Tidak boleh berbau, harus bebas dari bau busuk, bau belerang dsb.
Harus sesuai dengan suhu sekitarnya atau lebih rendah. Tidak boleh suhu lebih tinggi
dari suhu sekitarnya.
Sarana penyediaan air bersih, beberapa macam sarana air bersih yaitu:
Sumur gali yang dindingnya diplester
Sumur pompa tangan
Penampungan air hujan
Perlindungan air mata
Air limbah adalah air bekas dari kamar mandi, dapur atau cucian yang dapat mengotori
sumur, sungai atau danau dan selanjutnya dapat mengganggu kesehatan.
Akibat air limbah yang tidak bersih:
Menimbulkan bau busuk.
Mengganggu pemandangan
Mengurangi luas tanah yang seharusnya dapat digunakan
Menjadi sarang nyamuk yang menularkan penyakit
Apa yang perlu dikerjakan agar air limbah tidak mengganggu kesehatan?
1. Buatkan tempat pembuangan air limbah.
Tempat pembuangan air limbah yang memenuhi persyaratan atau tidak mengganggu
kesehatan adalah:
Air limbah itu tidak mengotor sumur, sungai atau danau.
Air limbah itu tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, lalat dan kecoa atau
lipas
Air limbah itu tidak menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu tempat penampungan air
limbah harus ditutup
Air limbah tidak mengganggu pemandangan. Di daerah yang sulit air, air limbah ini
dapat digunakan unutk mengairi tanah sekitar tanaman
2. Mengajak tetangga untuk membuat pembuangan air limbah
Lebih dahulu buat dan gunakan pembuangan air limbah di rumah sendiri
Kemudian ajak tetangga membuat dan menggunakan pembuangan air limbah, sambil
menceritakan keuntungannya. Seperti tak mengganggu kesehatan dan pemandangan, tidak
membuat becek halaman dsbnya.
3. Cara merawat saluran air limbah
Periksa lubang saluran. Bila ada kotoran yang tersangkut, ambil dan buang ke tempat
sampah
Sekali-kali, siram dengan air agar tidak terjadi penyumbatan oleh tanah yang terbawa air
bekas
E. Indikator
Perilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2006 dikenal dengan Perilaku Hidup Sehat (PHS)
yang dikelompokkan menjadi kesehatan ibu dan anak (KIA) dan gizi, kesehatan lingkungan,
gaya hidup, usaha kesejahteraan masyarakat dengan 10 indikator pusat yaitu persalinan oleh
tenaga kesehatan, ASI eksklusif, gizi, air bersih, jamban, kepadatan hunian, lantai rumah,
aktifitas fisik, tidak merokok dan JPK.
Istilah PHS kemudian berubah menjadi PBHS yang mempunyai 10 indikator yang sedikit
berubah, yaitu
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI eksklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik nyamuk di rumah seminggu sekali
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
No Indikator
1 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Bidan atau dokter
2 Pemberian ASI eksklusif Bayi (0-6 bulan) diberi ASI ekslusif
3 Penimbangan balita Menimbang balita setiap bulan atau minimal 8 kali dalam setahun
4 Anggota rumah tangga mengkonsumsi aneka ragam makanan dalam jumlah cukup untuk
mencapai gizi seimbang Memenuhi zat gizi mencakup energi, protein, lemak, vitamin dan
mineral
5 Air bersih Anggota rumah tangga menggunakan air bersih untuk minum, memasak,
mandi dan mencuci
6 Jamban sehat Anggota rumah tangga menggunakan jamban sehat (leher angsa, septic
tank atau jamban cemplung tertutup)
7 Sampah Sampah ditampung dan dibuang setiap hari pada tempat yang memenuhi syarat
8 Kepadatan hunian Setiap anggota rumah tangga menempati ruang minimal 9 M2
9 Lantai rumah Lantai rumah kedap air dan dijaga kebersihannya.
10 Aktivitas fisik Terukur minimal 30 mn/Hr
Dilakukan 3 – 5 kali seminggu
11 Tidak merokok Tidak ada anggota rumah tangga yang merokok/rumah bebas asap
rokok
12 Cuci tangan Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah BAB
13 Gosok gigi Minimal 2 kali sehari sesudah makan dan sebelum tidur
14 Miras/Narkoba Tidak minum miras dan tidak menyalah gunakan Narkoba.
15 Jaminan pemeliharaan kesehatan Anggota rumah tangga menjadi anggota JPK (Dana
Sehat, Askes,Jamsostek, Askes Miskin, dll )
16 Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3 M : Menguras, Menutup, Mengubur (bak,
mandi, tempayan, drum, vas bunga, tempat minuman burung, dll)
Seseorang dapat dikatakan sehat tidak cukup hanya dilihat dari segi fisik, psikologis, dan
sosial saja, tetapi juga perlu dilihat dari segi spiritual atau agama. Seseorang yang sehat
mentalnya tidak cukup hanya terbatas pada pengertian terhindarnya dia dari gangguan
penyakit dan jiwa, melainkan patut pula dilihat sejauh mana seseorang itu mampu
menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri dan lingkungannya, mampu mengharmoniskan
fungsi-fungsi jiwanya, sanggup mengatasi masalah hidup termasuk kegelisahan dan konflik
batin yang ada, serta sanggup mengekspresikan potensi dirinya untuk mencapai kebahagiaan.