Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Strategi Bauran Pemasaran dan teknik peramalan pasar”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu: Venty Sri Kustantina Wahyuni SE,.M.M,.SI

Di susun oleh:
Kelompok 3
Jeri utama putra zein 1731811098
Ibnu insafani 1731811087

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami memuja dan memuji Allah swt. Keluasan dan keluwesan syariat-
Nya adalah bukti kebenaran, keagungan, serta kasih sayang-Nya kepada umat manusia.
Selawat dan salam dari-Nya semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw. Yang membawa
syariat-Nya, tidak tertinggal pula kepada para keluarga, sahabat, dan semua pengikut
ajarannya yang setia kepadanya hingga akhir zaman.

Hanya dengan inayah, hidayah, dan rahmat Allah swt kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Strategi bauran pemasaran dan teknik peramalan pasar. Kami
menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna.

Samarinda, 16 Maret 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Bauran pemasaran adalah satu perangkat yang terdiri dari produk, harga, promosi dan
distribusi, yang didalamnya akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua
itu ditujukan untuk mendapatkan respon yang diinginkan dari pasar sasaran. Loyalitas
pelanggan adalah hasil yang didapat dari satu organisasi yang menciptakan manfaat
kepada pelanggannya, sehingga mereka akan tetap melakukan pembelian dan bahkan
meningkatkan pembelian dari organisasi tersebut. Loyalitas konsumen yang
sesungguhnya tercipta jika pelanggan menjadi advokat bagi perusahaan tanpa insentif
sekalipun. Metode pengambilan sampel yang digunakan berdasarkan teknik non
probability yaitu purposive Sampling, dimana sampel dipilih secara sengaja dan metode
analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara parsial produk, harga berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas konsumen dan promosi, tempat tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
konsumen. Secara Simultan produk, harga, promosi dan tempat berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas Konsumen. Mengingat promosi dan tempat memiliki pengaruh yang
lemah terhadap loyalitas konsumen, maka sebaiknya managemen memperhatikan dan
meningkatkan peran dari promosi dan pemilihan tempat dalam perencanaan pemasaran
perusahan.
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa yang akan
datang. Yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang
dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa (Nasution, 1999).
Peramalan memiliki estimasi nilai atau karakteristik masa depan yaitu prediksi
(prediction), peramalan (forecast), dan kecenderungan (trend). Peramalan bersifat tidak
pasti (uncertain), permintaan tidak pasti karena ada beberapa factor yaitu karena adanya
kompetisi, perilaku konsumen, siklus bisnis, upaya penjualan, siklus hidup produk,
variasi random, dan lain-lain.
Pada dasarnya pendekatan peramalan dapat diklasifikassikan menjadi dua pendekatan,
yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitaif

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan permasalahan yang ada sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pemasaran?
2. Bagaimana menurut para ahli tentang pemasaran?
3. Apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemasaran.
Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti,
yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar. Tujuan
Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk
yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan, sehingga produk tersebut
dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap
membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk
tersebut tersedia.
C. Pengertian pemasaran menurut para ahli :
A. William J Stanton, menyatakan bahwa:
Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
usaha yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik
pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
B. Philip dan Duncan.
Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk
menempatkan barang-barang berwujud kepada konsumen.
C. American Marketing Association.
Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus
aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
D. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Pengertian bauran pemasaran adalah sebagai berikut : “Bauran pemasaran adalah
perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan
perusahaannya”. Maka, dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan satu
perangkat yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi, yang didalamnya akan
menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu ditujukan untuk mendapatkan
respon yang diinginkan dari pasar sasaran. (Kotler dan Keller, 2007).
1. Product (Produk).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan
melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa
saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan
potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua
yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi
untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang,
organisasi dan ide. Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang
nantinya akan di jual perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali
kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang).
Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari keempat variable marketing
mix maka kita bagi menjadi 3 bagian :
a. Pemilihan produk
b. Pembukusan barang
c. Merk barang
2. Harga (Price)
Definisi harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa produk) yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Dari definisi
di atas dapat diketahui bahwa harga yang dibayar oleh pembeli sudah termasuk
layanan yang diberikan oleh penjual. Banyak perusahaan mengadakan pendekatan
terhadap penentuan harga berdasarkan tujuan yang hendak dicapainya. Adapun
tujuan tersebut dapat berupa meningkatkan penjualan, mempertahankan market
share, mempertahankan stabilitas harga, mencapai laba maksimum dan sebagainya.
(Engel, J; Blackwell R, 2004).
3. Tempat (Place)
Lokasi atau tempat seringkali ikut menentukan kesuksesan perusahaan, karena
lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial sebuah perusahaan. Disamping itu,
lokasi juga berpengaruh terhadap dimensi-dimensi strategi seperti flexibility,
competitive, positioning, dan focus. Fleksibelitas suatu lokasi merupakan ukuran
sejauh mana suatu perusahaan dapat bereaksi terhadap perubahan situasi ekonomi.
Keputusan pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap
aspek-aspek yang sifatnya kapital intensif, maka perusahaan benar-benar harus
mempertimbangkan dan menyeleksi lokasi yang responsif terhadap situasi ekonomi,
demografi, budaya, dan persaingan di masa mendatang. (Tjiptono, 1996).
4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk,
dan/atau meningatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan. Tjiptono (2007:209-210).
5. Orang
Terdapat empat criteria peranan atau pengaruh dari aspek people yang
mempengaruhi pelanggan, yaitu peran: Contractors: people disini berinteraksi
langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup sering dan sangat
mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. Modifier: people tidak secara
langsung mempengaruhi konsumen tetapi cukup sering berhubungan dengan
konsumen, misalnya: repsionis. Influencers: people mempengaruhi konsumen dalam
keputusan untuk membeli tetapi tidak secara langsung kontak dengan konsumen.
Isolated: people tidak secara langsung ikut serta dalam marketing mix dan juga tidak
sering bertemu dengan konsumen. Misalnya: karyawan bagian administrasi
penjualan, SDM dan data processing. Lupiyoadi (2001:63)
6. Proses
membedakan proses dalam dua cara, yaitu : Complexity, dalam hal ini
berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap dalam proses. Divegernce,
berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah tahap proses. Obyek utama
dari pemasaran adalah mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan pasar. Oleh
karena itu jasa harus didesain untuk memenuhi keinginan tersebut. Desain jasa
tersebut disampaikan. Proses mencerminkan bagaimana semua elemen bauran
pemasaran dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa diberikan
kepada pelanggan. Dengan demikian, pemasar harus dilibatkan ketika desain proses
jasa dibuat, karena pemasar juga sering terlibat dalam pengawasan kualitas jasa.
Lupiyoadi (2001:64).
7. Bukti Fisik
Perusahaan melalui tenaga pemasarnya menggunakan tiga cara dalam
mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu sebagai berikut : An attention-creating
medium. Perusahaan jasa melakukan diferensiasi dengan pesaing dan membuat
sarana fisik semenarik mungkin untuk menjaring pelanggan dari target pasarnya. As
a message-creating medium. Menggunakan simbol atau isyarat untuk
mengkomunikasikan secara intensif kepada audiens mengenai kekhususan kualitas
dari produk jasa. As effect-creating medium. Baju seragam yang berwarna, bercorak,
suara dan desain untuk menciptakan sesuatu yang lain dari produk jasa yang
ditawarkan. (Hurriyati, 2005:64).
8. Loyalitas Konsumen
Loyalitas pelanggan sebagai kekuatan hubungan antara sikap relatif individu
terhadap suatu kesatuan (merek, jasa, toko, atau pemasok) dan pembelian ulang.
Loyalitas pelanggan menekankan pada runtutan pembelian yang dilakukan
konsumen seperti proporsi dan probabilitas pembelian. Loyalitas pelanggan
merupakan faktor penting yang menjadi alat ukur pembelian kembali. (Surya dan
Setiyaningrum, 2009).
E. Pengertian Peramalan (Forecasting)
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa yang akan
datang. Yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang
dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa (Nasution, 1999).
Peramalan merupakan aktivitas bisnis yang memperkirakan penjualan dan penerimaan
produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Peramalan
merupakan dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarakan pada beberapa
variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis. Peramalan menggunakan
teknik teknik peramalan yang bersifat informal.
Kegiatan peramalan merupakan bagian intergal dari pengambilan keputusan
manajemen. Peramalan mengurangi ketergantungan pada hal-hal yang belum
pasti(intuitif). Peramalan memiliki sifat saling ketergantungan antar devisi atau bagian.
Kesalahan dalam proyeksi penjualan akan mempengaruhi pada ramalan anggaran,
pengeluaran operasi, arus kas, persediaan, dan sebagainya. 2 hal pokok yang harus
diperhatikan dalam proses peramalan yang akurat dan bermanfaat.
1. Pengumpulan data yang relevan berupa informasi yang dapat menghasilkan
peramalan yang akurat.
2. Pemilihan teknik peramalan yang tepat yang akan memanfaatkan informasi data
yang diperoleh semaksimal mungkin.
1. Jenis-jenis Forecasting
Menurut Render dan Heizer (2004) pada jenis peramalan dapat dibedakan
menjadi beberapa tipe. Dilihat dari perencanaan operasi di masa depan, maka
peramalan dibagi menjadi 3 macam yaitu:
a. Peramalan ekonomi (economic forecasting) menjelaskan siklus bisnis dengan
memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk
membangun perumahan dan indicator perencanaan lainnya.

b. Peramalan teknologi (technological forecasting) memperhatikan tingkat


kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang
membutuhkan pabrik dan peralatan baru.
c. Peramalan permintaan (demand forecasting) adalah proyeksi permintaan untuk
produk atau layanan suatu perusahaan.
F. Metode Peramalan
Untuk melakukan peramalan diperlukan perhitungan yang akurat sehingga
diperlukaan peramalan yang tepat. Pada dasarnya terdapat dua pendekatan umum untuk
mengatasi semua model keputusan meramal.
1. Model Kualitatif
Model kualitatif berupaya memasukkan faktor-faktor subyektif dalam model
peramalan, model ini akan sangat bermanfaat jika data kuantitatif yang akurat
sulit diperoleh. Contoh dari metode ini ialah metode delphi, opini juri eksekutif,
komposit kekuatan dan survey pasar konsumen. Di dalam pendekatan kualitatif
ada Teknik delphi.
2. Model Kualitatif
Model kuantitatif yaitu peramalan yang menggunakan satu atau lebih model
matematis dengan data masa lalu dan variabel sebab akibat untuk meramalkan
permintaan. Pada dasarnya model kualitatif dibedakan menjadi dua yaitu
berdasarkan seri waktu (time series) dan kausal (causal metods).

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran
pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang terdiri
dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan yang sangat
penting guna mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan
melakukan perencanaan terhadap empat bauran pemasaran diharapkan perusahaan dapat
merumuskan program pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada
konsumen.
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa yang akan
datang. Yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang
dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa (Nasution, 1999).
Didalam peramalan ada 2 pendekatan yaitu model kualitatif dan model kuantitatif.
Model kualitatif adalah memasukkan faktor-faktor subyektif dalam model peramalan,
model ini akan sangat bermanfaat jika data kuantitatif yang akurat sulit diperoleh,
didalam model kualtatif terdapat metode delphi.

Anda mungkin juga menyukai