Anda di halaman 1dari 15

DESAIN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

STUDY KELAYAKAN BISNIS

Dosen Pengampu: VENTY SRI KUSTANTINA WAHYUNI, SE, M.SI,.

Di susun oleh:
Kelompok 1

1. NUSAIMA ROYYANA (1731811113)


2. HAYKAL RIVALDI (1731811019)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA

2020/2021
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas kelompok dari mata
kuliah STUDI KELAYAKAN BISNIS dengan judul DESAIN STUDI
KELAYAKAN BISNIS.
kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Samarinda, 12 MARET 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini hampir setiap sektor usaha yang didirikan ataupun
dikembangkan selalu didahului dengan kegiatan studi kelayakan bisnis.
Kesalahan dalam melakukan studi kelayakan bisnis akan mengakibatkan
resiko dan kerugian yang sangat besar. Studi kelayakan bisnis terdiri dari
berbagai aspek antara lain, aspek hukum,aspek lingkungan, aspek pasar
dan pemasaran, aspek tekhnis dan tekhnologi, aspek manajemen SDM,
dan yang terakhir aspek keuangan.
Dalam perjalanannya aspek-aspek tersebut menjadi sebuah acuan
dalam memulai suatu proyek atau bisnis bagi usahawan atau pihak
investor untuk menganalisis layak atau tidaknya bisnis tersebut akan
dijalankan. Ketika memang tersebut memang layak dijalankan maka
selanjutnya akan diberlakukannya penulisan laporan studi yang dilakukan,
yang nantinya akan diberikan kepada pihak yang memiliki kepentingan
didalamnya

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara indetifikasi kesempatan usaha
2. Apa saja Aspek – Aspek studi Kelayakan bisnis
3. Apa saja kriteria penilaian
BAB II

PEMBAHASAN

A. Identifikasi Kesempatan Usaha


Identifikasi Kesempatan usaha dapat di lakukan dengan menyimak
bidang hasil usaha pokok, yaitu kedudukan pasar, profitabilitas, sumber
daya manusia (SDM), keuangan, sarana kerja, tanggung jawab sosial, dan
pengembangan usaha.
1. Identifikasi Peluang Usaha Dapat Dilakukan Dengan Cara :
a. Belajar ilmu manajemen usaha.
b. Meminta jasa konsultan manajemen.
c. Meminta jasa keluarga dan kenalan yang pintar dalam usaha.

Dengan tersedianya informasi ekstren dan informasi intern, maka


wirausahawan dapat mengetahui :

a. Dimana ada peluang (opportunity)


b. Apa saja yang mengancam usaha (threat)
c. Ada kekuatan (strength) yang dpat mendukung usaha untuk
mencapai sasaran.

Persyaratan pokok dalam identifikasi peluang usaha atau mengenali


peluang keberhasilan usaha pada masa depan ialah berfikir polos,
keterbukaan, optimisme, kerja sama, dan mau mendengarkan orang
lain, mengakui kesalahan, dan percaya pada hari esok akan lebih baik
dari hari kemarin.

2. Identifikasi peluang usaha meliputi hal-hal berikut :


a. Waktu peluncuran produk yang tepat
b. Desain produk yang sesuai dengan kebutuhan pembeli atau
pelanggan.
c. Setrategi distribusi yang tepat.
d. mampu mengidentifikasi usah yang sedang di jalankan.
e. Optimis dan citra positif dalam usaha.
f. Sumber daya manusia (SDM) yang cukup baik.S
g. sumber daya yang cukup.
h. Manajemen produk yang baik.
i. pemasaran produk yang tepat.
j. Pengalaman mengelola usaha.

Untuk mencapai keberhasilan, langkah pertama dalam identifikasi


peluang usaha adalah Tumbuhkan citra positif pada diri sendiri, tetaplah
optimis dalam menghadapi situasi apapun dalam usaha. Peluang-
peluang usaha atau bisnis masih terbuka di depan kita, asal kita
mempunyai semangat yang tinggi.

Dr.D.J. Schwartz mengemukakan pendapatnya tentang cara


identifikasi peluang usaha adalah :

a. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa dilakukan. Hapuskan kata


mustahil, tak mungkin, tak bisa, tak perlu di coba, dari khasanah
pikiran dan bicara.
b. Janganlah tradisi lingkungan yang setatis akan melumpuhkan
pikiran wirausahawan. Lihatlah peluang-peluang usaha untuk
menjadi besar. Tradisi lain yang kurang menunjang peluang-
peluang usaha adalah etos kerja yang rendah dan terlalu santai.
c. Setiap hari bertanya pada diri sendiri, “bagaimana saya dapat
melakukan usaha sendiri lebih baik”.
d. bertanya dan dengarkanlah. Dengan bertanya dan mendengar,
maka wirusahawan akan mendapatkan bahan baku untuk
mengambil keputusan yang tepat. Ingat orang besar memonopoli
kegiatan bicara.
e. Perluas pikiran anda, bersemangatlah. bergaulah dengan orang-
orang yang bisa membuat anda mendapat gagasan-gagasan peluang
usaha.
Paul Charlap mengemukakan sebuah rumusan tentang identifikasi
peluang usaha yang mencakup empat (4) unsur yang harus di miliki
seorang wirausahawan agar mencapai sukses dlam pekerjaannya, yaitu :

a. Kerja keras (Work hard)


b. Kerja cerdas (Work smart)
c. kegairahan (Enthusiasm)
d. Pelayanan (Service)

B. Tujuan Keputusan Investasi


1. Pada dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk
menghasilkan sejumlah uang. ada beberapa alasan mengapa seseorang
melakukan investasi, antara lain :
a. Untuk Mendapatkan Kehidupan Yang Layak Dimasa Depan
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana
meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya
berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang
ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.
b. Mengurangi Risiko Inflasi
Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau
obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari resiko
penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya
pengaruh inflasi.
c. Dorongan Menghemat Pajak
Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang
bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui
pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang
melakukan investasi pada bidang – bidang usaha tertentu.
2. Proses Investasi
Proses investasi adalah suatu rangkaian aktivitas yang
menghasilkan di dalam pembelian aset nyata / surat berharga. Proses
investasi berkisar tentang keputusan - keputusan investasi yang
berhubungan untuk memaksimumkan kekayaan investor.

Langkah - langkah dalam proses investasi :

a. Pengetahuan tentang Pengambilan dan Risiko Investasi


b. Mengetahui sikap investor terhadap resiko. Setiap investor harus
mau menerima resiko investasi yang terkadang di dalam aset riil
maupun surat berharga, dan dapat mengidentifikasi kombinasi
pengembalian dan resiko yang dapat diterima. Dengan kata lain,
sebelum menerima resiko investasi, investor harus berada pada
posisi finansial yang logis, dan harus siap menggunakan alasan-
alasan yang masuk akal untuk proses pembuatan keputusan.
c. Pengetahuan dari setiap tipe surat berharga / aset yang tersedia
untuk investasi, termasuk pengembalian yang diharapkan dan
resiko yang berhubungan dengan tipe aset / surat berharga
tersebut.
d. Memilih beberapa surat berharga / aset yang dapat memberi suatu
pengembalian dan resiko yang dapat diterima berdasarkan
kebutuhan -kebutuhan dari investor tertentu.

C. Aspek – Aspek Studi Kelayakan


Berikut ini aspek-aspek yang harus diteliti dalam suatu Studi
Kelayakan Bisnis, yaitu:
1. Aspek Hukum
Menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita
laksanakan yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku diantaranya :
a. Izin Lokasi
b. Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau
berbentuk badan hukum lainnya.
c. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
d. Surat tanda daftar perusahaanSurat izin tempat usaha dari pemda
setempat.
e. Surat tanda rekanan dari pemda setempat
f. SIUP setempat.
2. Aspek Sosial, Ekonomi dan Budaya
Menyangkut dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar
karena adanya suatu kegiatan usaha tersebut, diantaranya:
a. Dari sisi budaya, apa dampak keberadaan bisnis kita terhadap
kehidupan masyarakat, kebiasaan adat setempat, dan lain-lain.
b. Dari sudut ekonomi, seperti seberapa besar tingkat pendapatan per
kapita penduduk, apakah proyek dapat mengubah atau justru
mengurangi income per capita penduduk setempat, pendapatan
nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR.
c. Dan dari segi sosial, apakah dengan adanya bisnis kita, menjadi
semakin ramai, lalu lintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi,
penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat
dan untuk mendapatkan itu semua adalah dengan wawancara,
kuesioner, dokumen, dan lain-lain. Untuk melihat apakah suatu
proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan
keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data
yang terkumpul.
3. Aspek Pasar dan Pemasaran
Menyangkut apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan
dihasilkan oleh kegiatan usaha kita, dengan melihat hal-hal berikut :
a. Potensi Pasar
b. Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan
atau hasrat untuk membeli.
c. Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk
d. Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang
mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen,
kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
e. Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk
meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa
besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market
share.
4. Aspek Teknis dan Teknologi
Menyangkut pemilihan lokasi, alat-alat, yang sesuai dengan hasil
yang diinginkan, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.
5. Aspek manajemen
Menyangkut Pembangunan dan operasional
6. Aspek keuangan
Menyangkut sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi
pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang
bersangkutan.

D. Alat Dan Kerangka Analisa


Analisa aspek teknik dan produksi, dialkukan oleh mereka yang
menguasai pengetahuan teknis dan manajemennya(resource persons),
menyangkut:
1. Analisa Prilaku Biaya ( analisa fungsi biaya)
2. Analisa perbandingan biaya (memilih alternatif produksi yang lebih
baik).
3. Analisa penggantianaktiva dan penyediaan mesin.
4. Metode transportasi (menentukanlokas gudang).
5. Pemilihan lokasi dengan metode scoring atauperbandinganbiaya
6. Analisa hubungan link analysis untuk mengatur tata letak fasilitas
produksi
7. Time and motion study untuk pengaturanskedul kerja.
E. Data dan Sumber data
Data dan Sumber data yang diambil Sebagai berikut :
1. Publikasi Ekonomi dan Bisnis yang diambil dari koran majalah.
2. Publikasi Bank Indonesia,Persatuan Bank-Bank Swasta Nasional
(PERBANAS), dan lembaga keuangan lainnya.
3. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Pengelola Pasar
Modal (Bapepam).
4. Biro Pusat Statistik (BPS).
5. Asosiasi Industri dan dagang yang membawahi jenis usaha yang
sejenis.
6. Lembaga-lembaga penelitian seperti LIPI ataupun swasta.
7. Departemen Teknis. (mis: jika usaha pertanian maka dari Departemen
Pertanian).
8. Universitas dan Perguruan Tinggi.
9. Sumber-sumber lain yang sah.

F. Kriteria Penilaian
Di dalam penilaian keputusan investasi atau studi kelayakan bisnis
menggunakan kriteria. Dimulai dari kriteria yang “sempit” sampai dengan
kriteria yang lebih “luas”. Kriteria yang sempit hanya menekan pada aspek
profitabilitas dipandang dari sudut bisnis yang sering disebut profitabilitas
komersial. Sedangkan dari sudut yang lebih luas adalah dengan
memerhatikan manfaat proyek bagi perekonomian nasional dan segi
social.
Kriteria penilaian yang akan dibahas antara lain:
1. kriteria intensitas factor
Berdasarkan kriteria ini, pemerintahan suatu negara sebaiknya
memberikan prioritas pembangunan proyek-proyek yang
memanfaatkan faktor surplus, yaitu misalnya tenaga kerja daripada
faktor yang jarang misalnya modal (kapital). Namun, perlu
diperhatikan bahwa kelebihan tenaga kerja dalam kenyataannya bukan
satu-satunya faktor yang perlu diperhatikan karena masih banyak
faktor-faktor lain yang juga memengaruhinya.
2. kriteria luas dan kompleksitas proyek
Kriteria lain yang bisa digunakan untuk membuat keputusan
investasi adalah luas dan tingkat kompleksitas elemen-elemen yang
terdapat dalam proyek. Semakin luas suatu proyek semakin kompleks
permasalahan yang dihadapinya. Luas dan kompleksitas tersebut
meliputi aspek keuangan, produksi dan keuangan yang diperoleh dari
aspek-aspek lain.
3. kriteria pendapatan valuta asing/devisa
Salah satu pertimbangan keputusan dilaksanakan suatu proyek
adalah seberapa besar penghematan devisa yang diperoleh bagi
produk-produk yang diproduksi proyek jika produk tersebut adalah
subtitusi impor, atau seberapa pendapatan devisa yang diperkirakan
akan didapat dari eksport produk yang akan dihasilkan proyek.
Suatu negara kadang mengalami pengurangan cadangan devisa,
baik disebabkan oleh pengurangan pendapatan devisa ataupun oleh
meningkatnya pengeluaran devisa. Hal tersebut disebabkan misalnya
kegagalan produksi pertanian sehingga pemerintah perlu membeli
lebih banyak bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam
negeri agar tercukupi.
4. kriteria profitabilitas komersial
Berbeda dengan kriteria-kriteria sebelumnya yang hanya
mempertimbangkan satu aspek dalam proyek maka kriteria
profitabilitas komersial yang mempertimbangkan berbagai faktor,
lebih diterima secara luas sebagai alat untuk menilai proyek secara
keseluruhan. Kriteria tersebut digunakan oleh investor swasta maupun
pemerintah atau lembaga-lembaga keuangan, baik swasta maupun
pemrintah. Perkiraan profitabilitas adalah laba bersih yang diharapkan
sesudah pajak.
5. kriteria profitabilitas ekonomi social
Profitabilitas ekonomi nasional adalah rata-rata rate of turn bersih
suatu investasi dalam hubungannya dengan perekonomian nasional.
Perhitungan profitabilitas nasional selain memasukan biaya ekonomis
dan laba yang sering tidak diperhitungkan juga memasukan biaya dan
manfaat nonekonomis yang seharusnya dibutuhkan dalam suatu
penilaian proyek agar diperoleh nilai proyek yang sebenarnya
terhadap perekonomian nasional.
6. kriteria pemilihan proyek.
Kriteria pemilihan proyek mendasarkan pada kriteria profitabilitas
komersial dan kriteria profitabilitas ekonomi nasional ditambah
dengan pertimbangan kualitatif. Kelemahan kriteria ini adalah jika
pertimbangan kualitatif diluar pertimbangan ekonomis mendominasi
pengambilan keputusan. Kriteria pemilihan proyek ini dipergunakan
untuk menentukan urutan proyek dari sekelompok usulan proyek.
Caranya dengan membuat analisis perbandingan sekelompok usulan
proyek, kemudian menentukan prioritasnya.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Identifikasi Kesempatan usaha dapat di lakukan dengan menyimak
bidang hasil usaha pokok, yaitu kedudukan pasar, profitabilitas,
sumber daya manusia (SDM), keuangan, sarana kerja, tanggung
jawab sosial, dan pengembangan usaha.
2. Aspek – aspek yang harus di teliti dalam suatu studi kelayakan
bisnis, yaitu :
a. Aspek hukum
b. Aspek social ekonomi dan budaya
c. Aspek teknis dan teknologi
d. Aspek manajemen
e. Aspek keuangan
3. Kriteria Penialian
a. Kriteria intensitas factor
b. Kriteria luas dan kompleksitas proyek
c. Kriteria pendapatan valuta asing/devisa
d. Kriteria profitabilitas ekonomi nasional
e. Kriteria pemilihan Proyek
DAFTAR PUSTAKA

Basu Swastha D, Manajemen pemasaran Modern, Yogyakarta : Liberty, 2006

Gitosudanno, Indriyo, Manajemen Pemasaran, Yogyakarta : BPFE ,2004

Ibrahim Yacob, H. M.Studi kelayakan Bisnis. Jakarta: Gema Insani Press, 2003.

Anda mungkin juga menyukai