Anda di halaman 1dari 34

Pencegahan

Karies Gigi 1
DEPARTEME N ILMU KEDOKTERAN
GIGI ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSI T A S AIRLANGGA
OLEH :
DR.SINDY C.NELWA N ,DR G, SPKG A (K )

2017
Daftar Pustaka

 Arathi Rao. Principles and Practice of Pedodontics, 2nd ed. New


Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd. 2008. Pp:
227-260

 Mc Donald, Briand J. Saunders, Robert J. Fugal, David R. Avery.


Pit and Fissure Sealant and Preventive Resin Restoration. 2011.

 Richard Welbury and the contributors. Pediatric Dentistry. Hal


93-114

 Esther M. Wilkins. Clinical Practice of the Dental Hygienist.


Philadelphia, Baltimore, New york, Sydney, Tokyo. 2009

 Angus C Cameron & Richard P Widmer. Handbook of Pediatric


Dentistry. 2008
Penyebab Karies Gigi
Pencegahan Karies Gigi

 AGENT

- Mikroba : normal ada di dalam mulut


- Cara : mengurangi waktu kontak
- mengurangi jumlah mikroba jika terlalu
banyak
dilakukan pasien sendiri dengan OH
 ENVIRONMENT

- Lingkungan suasana rongga mulut


- Macam makanan  dikuliahkan sendiri
- Saliva

 dilakukan pasien sendiri dengan OH


 WAKTU

Mengurangi lama kontak sisa makanan dan enzim


dari mikroba

 dilakukan pasien sendiri dengan OH


HOST
(dilakukan oleh Dokter Gigi/Perawat)

Gigi tidak mungkin dihilangkan/dikurangi

Yang mungkin :
1. Membuat komposisi gigi yang baik
2. Memperbaiki bentuk gigi
3. Memperbaiki susunan gigi
* dikuliahkan tersendiri
4. Mencegah maloklusi
1. Mengusahakan komposisi enamel dan dentin yang ideal
pada fase :
- Gigi sulung
 Meningkatkan gizi ibu hamil.
- Gigi permanen
 Bayi atau anak dalam masa pembentukan gigi
Yang dibutuhkan mineral-mineral, a.l :
Ca, P, Mg, Fluor, Na, Zn, Al, Sr, Mn,Fe, K, Co

Pemberian fluorida  sistemik


-  lokal  dilakukan pasien
 dilakukan drg/perawat
2. Menutup pit dan fissure yang dalam
a. Fissure Sealant.
b. PRR
Latar Belakang Fissure Sealant
Hyatt, 1921. Amalgam
Boudecker, 1926, Semen fosfat.
Kerugiannya menghilangkan jaringan yang sehat, sehingga timbul
Fissure sealant

PERMUKAAN ENAMEL OKLUSAL


Pencegahan Karies daerah Pit dan Fissure gigi

 A. FISSURE SEALANT
 Definisi : bahan yang diletakkan pada daerah pit
dan fissure gigi untuk mencegah terjadinya karies.

 Macam bahan :
- Resin
- Glass Ionomer Cement
- Sealant mengandung fluoride
- dll
Indikasi :
- Gigi posterior :
 dengan pit dan fissure yang dalam

 bebas karies (idealnya dilakukan Ro foto)

- Gigi insisive/canine : rahang atas daerah palatinal


- Minimal “staining” di daerah pit dan fissure
- Pada Anak, idealnya gigi baru erupsi sempurna
- Pada orang dewasa : bila banyak karies aktif, atau
risiko karies tinggi
- Pasien kooperatif
Perhatikan!

 Yang harus diberi sealant


 seluruh pit dan fissure serta groove pada oklusal gigi
posterior
 Groove bukal gigi Molar RB

 Groove lingual gigi Molar RA

 Pit gigi insisivus atau caninus RA, bagian palatinal (bila ada)

 Kontrol periodik (minimal 6 bulan sekali)


 Memperbaiki sealant yang lepas
Teknik Aplikasi Sealant (Bahan Resin)

- Permukaan gigi dibersihkan dengan brush dan


pumice (non fluoride, oilfree), gunakan sonde
untuk membersihkan groove.
- Kumur
- Gigi diisolasi dengan cotton roll
- Keringkan dengan “air spray” (udara)
- Etsa dengan Asam Fosfat 37% selama 20 detik
supaya terbentuk porositas pada enamel (untuk
perlekatan resin dengan enamel sehingga terjadi
“mechanical interlocking /ressin tags”)
- Irigasi dengan air mengalir (water spray) selama
20cc (jangan lupa memakai suction untuk
menghisap air)
- Gigi diisolasi dengan cotton roll.
- Keringkan dengan “air spray”, sehingga terlihat
gambaran permukaan berwarna opaque (frosted
appearance / chalky)
- Aplikasikan bahan sealant (hindari gelembung udara
dengan meratakan memakai sonde)
- Dilakukan polimerisasi (sesuai aturan pabrik)
pada umumnya memakai sinar visible (LED)
- Periksa oklusi dengan articulating paper (bila ada
kontak prematur hilangkan dengan round bur
halus)
B. PREVENTIVE RESIN RESTORATION
(PRR)
(Meiers & Jensen, 1984)

Pencegahan karies :
Dilakukan pada gigi posterior dimana pada bidang
oklusal ada bagian yang karies dan ada bagian yang
sehat.
Dengan kata lain:

Menumpat permukaan
oklusal yang karies dengan
resin komposit
dan
mempertahankan struktur
jaringan yang sehat dengan
memberikan lapisan sealant
diatas tumpatan dan fissure
yang sehat.
PREVENTIVE RESIN RESTORATION (PRR)

 Terbagi dalam 3 type (Type A, Type B, Type C)--


Rao
 Berdasarkan dalamnya lesi karies
 Type menentukan jenis bahan restorasi yang
digunakan

PRR tipe A PRR tipe B PRR tipe C


PREVENTIVE RESIN RESTORATION (PRR)

1. PRR tipe A

 Karies pada permukaan oklusal


karies mengenai enamel, dan
sebagian fissure masih sehat.
 Teknik aplikasi :
- Hilangkan stain dan dekalsifikasi
enamel dengan round bur putaran
lambat (no ½, ¼)
- Bersihkan permukaan oklusal
dengan brush dan pumice
- Kumur
- Gigi diisolasi, keringkan dengan “air spray”
- Etsa 20 detik
- Irigasi dan keringkan (isolasi)
- Setelah kering terlihat warna opaque (frosted
appearance)
- Aplikasikan sealant, ratakan dengan sonde, hindari
gelembung udara.
- Polimerisasi dengan sinar visible / LED
- Periksa oklusi dengan articulating paper
2. PRR tipe B
 Permukaan oklusal karies mengenai sedikit dentin dan
sebagian fissure masih sehat
 Teknik aplikasi :
- Preparasi karies mengenai sedikit dentin
- Daerah yang karies dipreparasi sampai bersih
- Bersihkan = tipe A s/d selesai etsa dan dikeringkan
- Isi dengan diluted composite resin / flowable
composite.
- Fissure sekitar diberi lapisan fissure sealant
- Polimerisasi
- Periksa oklusi dengan articulating paper
3. PRR tipe C
 Permukaan oklusal karies
mengenai dentin lebih dalam
dan sebagian fissure masih
sehat.

 Teknik aplikasi :
- Karies dihilangkan dengan
small diamond bur high speed
- Menurut Widmer (2008)
enamel yang tidak didukung
dentin tidak perlu diambil,
asal bisa dibersihkan. Outline
“tear drop shape”
- Karies dentin yang dalam
dihilangkan dengan round
bur low speed
- Pada dasar kavitas diberi
Glass Ionomer Cement atau
Ca(OH)2
- Etsa selama 20 detik
- Irigasi dan keringkan
- Ulas dengan bonding agent
(daerah enamel)
- Polimerisasi
- Isi kavitas dengan
komposit resin
- Berikan sealant diatas
komposit dan fissure sehat
yang lain
- Polimerisasi dengan sinar
visible (sesuai pabrik)
- Periksa oklusi dengan
articulating paper.
PRR

Klas I
Tes Prediksi Karies

 Tujuan:
Untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya karies di
kemudian hari

 Manfaat:
Setelah didapat nilai prediksi karies kemudian dilakukan
pencegahan dini baik oleh pasien sendiri atau dokter gigi
 Cara: (gambar)Tes Prediksi Karies
 Menggunakan plak pasien untuk melihat banyak tidaknya
mikroba penyebab karies. Misal: streptokokus mutans /
laktobasilus.

 Menggunakan saliva pasien


○ Untuk melihat banyaknya mikroba dalam saliva
○ Untuk melihat flow saliva
○ Untuk meihat viskositas saliva
○ Untuk melihat kapasitas buffer saliva

 Menggunakan kuesioner.

 Dikuliahkan di Spesialis IKGA


TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai