Anda di halaman 1dari 14

ASPEK KEUANGAN (FINANSIAL)

Mata kuliah :Studi Kelayakan Bisnis

Dosen : Venty Sri Kustantina Wahyuni, SE, M.Si

Kelompok

Nama :

Achmad Maulana 1731811021

Muhammad Azib 1731811023

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SAMARINDA

TAHUN 2020/2021
2

Kata Pengantar

Alhamdulillah, kami memuja dan memuji Allah swt. Keluasan dan keluwesan
syariat-Nya adalah bukti kebenaran, keagungan, serta kasih sayang-Nya kepada umat
manusia. Shalawat dan salam dari-Nya semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw.
Yang membawa syariat-Nya, tidak tertinggal pula kepada para keluarga, sahabat, dan
semua pengikut ajarannya yang setia kepadanya hingga akhir zaman.

Hanya dengan inayah, hidayah, dan rahmat Allah swt kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Study Kelayakan Bisnis. Kami menyadari bahwa makalah ini
belumlah sempurna.

Samarinda, 16 Maret 2020


3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4

A. LATAR BELAKANG........................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................5

C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6

A. ASPEK KEUANGAN........................................................................................6

B. SUMBER-SUMBER DANA ............................................................................7

C. BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI................................................................9

D. PENENTUAN ALIRAN KAS.........................................................................10

E. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI 11

BAB III PENUTUP.....................................................................................................14

Kesimpulan..............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perencanaan bisnis perlu dilakukan penilaian terhadap aspek-aspek


yangmenyangkut dan berhubungan langsung dengan investasi tersebut, keputusan
untuk melakukan investasi yang menyangkut sejumlah besar dana dengan harapan
mendapatkankeuntungan dalam jangka panjang, seringkali berdampak besar bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi
salah satu syarat terpenting adalahmengkaji aspek finansial dan ekonomi.Maka dari
itu kami bermaksud menyusun makalah ini dengan harapan menambah pengetahuan
kami terhadap aspek finasial (keuangan) dalam studi kelayakan bisnis.

Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya


terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit,
dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-
undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.
Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari
investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan
manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan
kesempatan kerja, dll.

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian,


maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi
kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya
sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah
sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan.
Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan
5

melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek
masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi
dan lain sebagainya.

Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang


berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu
berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada
keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang
dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan
dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu aspek keuangan?
2. Dari mana saja sumber-sumber dana?
3. Apa saja biaya kebutuhan investasi?
4. Bagaimana penentuan aliran kas nya?
5. Apa saja kriteria penilaian investasi?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui tentang aspek keuangan.
2. Mengetahui dari mana sumber-sumber dana nya.
3. Mengetahui apa saja biaya kebutuhan investasi.
4. Mengetahui penentuan aliran kas.
5. Mengetahui kriteria penilaian investasi/
6

BAB II
PEMBAHASAN
A. Aspek Keuangan
Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha) sudah barang
tentu memerlukan sejumlah modal (uang),disamping keahlian lainnya. Modal yang
digunakan untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya investasi dalam aktiva
tetap, hingga modal kerja.
Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai
sumber dana yang ada. Sumber dana yang dicari dapat dipilih, apakah dengan cara
mengunakanmodal sendiri atau modal pinjaman (modal asing). Penggunaan
masing-masing modal tergantung dengan tujuan penggunaan modal, jangka waktu
serta jumlah yang diingankan perusahaan. Masing-masing modak memiliki
keuntungan dan kerugian. Hal ini dapat dapat dilihat dari segi biaya, waktu,
persyaratan untuk memperolehnya, dan jumlah yang dipenuhi.
Masalah yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan
modal adalah masa pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat
pengembalian ini tergantung dari perjanjian dan estimasi keuntungan yang
diperolah dari masa-masa mendatang. Estimasi keuntungan diperolah dari selisih
pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan
sangat berperan dalam pengembalian dana suatu uasaha. Oleh karena itu, perlu
dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan. Semua itu
tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan
dalam aliran kas (cas flow) perusahaan selama periode usaha.1
Dengan dibuatnya aliran kas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan
investasi tersebut melalui kriteria kelayakan investasi. Tujuannya adalah untuk
menilai apakah investasi ini layak atau tidak jalankan dilihat dari aspek keuangan.
Alat ukur untuk menetukan kelayakasuatu usaha berdasarkan kriteria investasi dapat
1 Husaen umar. Studi kelayakan bisnis. Edisi 1,Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,1999, hal. 68
7

dilakukan melalui pendekatan paybeck periode (pp), average rate of return (ARR),
Net pesnt value (NPV), internal rate of return (IRR), profitability index (PI) ,dan
break event point.
Khusus bagi perusahaanyang sudah ada sebelumnya dan hendak melakukan
ekspansi atau peluasan usaha, penilaian dapat pula dilakukan dari laporan keuangan
yang dimilikinya.
Laporan keuangan yang dinilai dari biasanya adalah neraca dan laporan
laba/rugi untuk beberapa periode. Metode penilaian yang digunakan adalah dengan
menggunakan rasio-rasio keungan tertentu seperti rasio likuiditas, rasioleverage,
rasio aktivitas, rasio rentabilitas, serta rasio keungan lainnya.
Dengan demikian dapat, disimpulkan bahwa aspek keungan merupakan
aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secera keseluruhan.
Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya,bahkan ada beberpa pengusaha
menggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek
ini tergambar jelasn hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan,
sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti
kelayakannya.
Secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti:
a. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
b. Kebutuhan biaya investasi.
c. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk
jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikelurkan selama umur investasi.
d. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode kedepan.
e. Kriteria penilaian investasi
f. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.2
B. Sumber-Sumber Dana
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi,maka biasanya diperlukan dana
yang relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana
yang ada seperti dari modal sendiri atau dari pinjaman atau keduanya. Pilihan
2 Husaen umar. Studi kelayakan bisnis. Edisi 1,Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,1999, hal. 69
8

apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau modal gabungan dari
keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan pemilik
usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggukan salah satu
modal atau modal gabungan. Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui,
selanjutnya yang perlu ditentukan adalah dalam bentuk apa dana tersebut didapat,
yang jelas, yang akan dipilih adalah sumber dana yang mempunyai biaya paling
rendah dan tidak menimbukan masalah bagi perusahaan.
Penggunaan kedua jenis modal baik untuk modal investasi maupun untuk
modal kerja jelas berbeda. Dilihat dari segi sumber aslinya, modal dibagi dua
macam, yaitu :
1. Modal Asing (modal pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari
pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Menggunakan
pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan terkena biaya, yaitu biaya
administrasi, provisi dan komisi, serta bunganya yang besar relative. Kemudian
adanya kewajiban untuk mengembalikan pinjaman setelah jangka waktu tertentu
sesuai perjanjian sebelumnya. Perolehan modal asing juga relatif sulit karena
diperlukan syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik dana.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relative tidak
terbatas, artinya tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu dengan
menggunakanmodal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen
untuk sungguh-sungguh mengerjakan uasaha yang dijalankan.3
a) Pinjaman dari dunia perbankan
b) Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi,
leasing, dana pensiun atau lembaga keungan lainnya.
c) Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan
cara menggunakan saham baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya
3 Salemba empat. Sholikul Hadi, Muhamad, Aspek-aspek keuangan, salemba diniyah, 2003, hal. 133
9

dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan


menjual saham kepada masyarakat luas. Keuntungan menggunakan modal sendiri
untuk membiayai sesuatu usaha adalah tidak adanya beban bunga seperti modal
pinjaman. Perusahaan hanya berkewajiban membayar deviden.4
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari :
a) Setoran dari pemegang saham.
b) Dari cadangan laba, atau
c) Dari laba yang belum dibagi.

C. Biaya Kebutuhan Investasi


Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya
disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Secara garis besar biaya
kebutuhan investasi meliputi:
1. Biaya pra investasi
2. Biaya akhir tetap
3. Biaya operasi
Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai berikut:
1. Biaya pra investasi terdiri dari:
a. Biaya pembuatan study
b. Biaya pengurusan izin-izin
2. Biaya pembelian aktiva tetap seperti:
a. Aktiva tetap berwujud antara lain:
a) Tanah
b) Mesin-mesin
c) Bangunan
d) Peralatan
e) Inventaris kantor
f) Aktiva berwujud lainnya
b. Aktiva tetap tidak berwujud antara lain:
4 Salemba empat. Sholikul Hadi, Muhamad, Aspek-aspek keuangan, salemba diniyah, 2003, hal.134
10

a) Good will
b) Hak cipta
c) Lisensi
d) Merk pedagang
3. Biaya operasional yang terdiri dari:5
a) Upah dan gaji karyawan
b) Biaya listrik
c) Biaya telpon dan air
d) Biaya pemeliharaan
e) Pajak
f) Premi asuransi
g) Biaya pemasaran
h) Biaya-biaya lainnya.
D. Penentuan Aliran Kas
Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu
perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi
tersebut.Dalam hal ini investor yang terpenting adalah berapa kas bersih yang
diterima dari uang yang diinvestasikan disuatu usaha. Pentingnya kas akhir bagi
investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan:
a. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.
b. Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.
c. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:
1. Intial cash flow
Aliran kas awal (Initial cash flow) adalah aliran kas yang berkaitan dengan
pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya pembelian tanah, gedung biaya
pendahuluan.
2. Operational cash flow
5 http://ryanyuniawan.blogspot.com/2015/11/makalah-analisis-kelayakan-bisnis-aspek.html
11

Aliran kas operasional (Operational cash flow) adalah aliran kas


yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum,
dan administrasi.
3. Terminal cash flow
Aliran kas akhir (Terminal cash flow) adalah aliran kas yang
berkaitan dengan nilai sisa proyek seperti nilai sisa modal kerja atau nilai
sisa proyek lainnya yaitu penjualan peralatan proyek.6

E. Kriteria Penilaian Investasi


Ada beberapa kriteria penilaian investasi pada suatu usaha apakah layak atau
tidak untuk dijalankan, biasanya ditinjau dari aspek keuangan. Adapun kriteria ini
bergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan. Berikut kriteria yang bisa
digunakan untuk menilai dan menentukan kelayakan suatu usaha yakni meliputi hal-
hal di bawah ini:
1. Payback Period (PP)
Teknik ini memperhitungkan mengenai penilaian terhadap jangka waktu
atau periode pengembalian investasi suatu usaha. Seberapa cepat pengendalian
modal investasi jika dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun
dihitung dari awal tahun pertama investasi hingga masa akhir tahun investasi
berakhir. Penilaian kelayakan berdasarkan hasil perhitungan berikut:
a. Payback Period tahun terhitung lebih kecil dari masa waktu investasi
b. Sesuai dengan targer perusahaan sebelumnya
2. Average Rate of Return (ARR)
Cara mengukur kelayakan investasinya berdasarkan perhitungan rata-rata
pengembalian bunga terhadap rata-rata laba sebelum pajak. Apabila hasilnya
menunjukkan angka lebih dari 50% maka investasi bisa dipertimbangkan,
begitupun sebaliknya apabila nilai Average Rate of Return bernilai kurang dari
50% maka usaha dinyatakan tidak layak untuk diinvestasi.
3. Net Present Value (NPV)
6 https://yanuirdianto.wordpress.com/2014/10/10/aliran-uang-cash-flow/
12

Cara mengukur kelayakan investasinya berdasarkan perbandingan dari


selisih nilai antara jumlah kas bersih berdasarkan perhitungan cash flow dan
jumlah investasi awal selama umur investasi. Apabila nilai Net Present Value
bernilai positif maka usaha dinyatakan layak untuk diinvestasi, begitupun
sebaliknya apabila nilai Net Present Value bernilai negative maka usaha
dinyatakan tidak layak untuk diinvestasi.7
4. Internal Rate of Return (IRR)
Cara mengukur kelayakan investasinya berdasarkan tingkat pengembalian
hasil intern atau pengembalian bunga pinjaman yang diukur berdasarkan cash
flow pada kas bersih dan juga umur investasi. Apabila nilai Internal Rate of
Return lebih besar dari bunga pinjaman maka usaha dinyatakan layak untuk
diinvestasi, begitupun sebaliknya apabila nilai Internal Rate of Return lebih
kecil dari bunga pinjaman maka usaha dinyatakan tidak layak untuk diinvestasi.
5. Profability Index (IP)
Cara mengukur kelayakan investasinya berdasarkan rasio aktivitas dari
perbandingan jumlah nilai pendapatan bersih dengan pengeluaran investasi
selama umur investasi. Apabila nilai Profability Index lebih besar dari 1 maka
usaha dinyatakan layak untuk diinvestasi, begitupun sebaliknya apabila nilai
Profability Index lebih kecil dari 1 maka usaha dinyatakan tidak layak untuk
diinvestasi.8
Dari 5 kriteria di atas, apabila semua syaratnya memenuhi maka dapat
diartikan bahwa usaha tersebut dinyatakan layak untuk ditanamkan modal
investasi, begitupun sebaliknya apabila ada syarat yang tidak terpenuhi, maka
bisa dipertimbangkan lebih lanjut mengenai kelayakan investasi tersebut.

7 https://grapadikonsultan.com/kriteria-penilaian-investasi-kelayakan-usaha/
8 Kasmir dan Jakfar, “Studi Kelayakan Bisnis”, Edisi Revisi, Kencana, Jakarta, 2012, hal. 21
13

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan dibuatnya aliran kas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan
investasi tersebut melalui kriteria kelayakan investasi. Tujuannya adalah untuk
menilai apakah investasi ini layak atau tidak dijalankan dilihat dari aspek keuangan.
Dilihat dari segi sumber aslinya, modal dibagi dua macam, yaitu :
1. Modal Asing (modal pinjaman)
2. Modal Sendiri
Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi:
1. Biaya pra investasi
2. Biaya akhir tetap
3. Biaya operasi
14

DAFTAR PUSTAKA

Husaen umar, Studi kelayakan bisnis. Edisi 1,Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,1999

Kasmir dan Jakfar, “Studi Kelayakan Bisnis”, Edisi Revisi, Kencana, Jakarta, 2012

Salemba empat. Sholikul Hadi, Muhamad, Aspek-aspek keuangan, salemba diniyah, 2003

https://grapadikonsultan.com/kriteria-penilaian-investasi-kelayakan-usaha/

http://ryanyuniawan.blogspot.com/2015/11/makalah-analisis-kelayakan-bisnis-aspek.html

https://yanuirdianto.wordpress.com/2014/10/10/aliran-uang-cash-flow/

Anda mungkin juga menyukai