Anda di halaman 1dari 29

TEST & BEST PRACTICE

ASPINDO, Samarinda 27 February 2019


PERATURAN PEMERINTAH BIODIESEL
Peraturan Menteri No. 32/2008 25/2013 20/2014 12/2015

Sector 2015 2016 2020 2025 2015 2016 2020 2025 2015 2016 2020 2025 2015 2016 2020 2025

Housewifery - - - - - - - - - - - - - - - -

Micro business, fisheries, agriculture,


5% 5% 10% 20% 10% 20% 20% 25% 10% 20% 30% 30% 15%* 20%** 30% 30%
transportation, public services (PSO)

Transportation (Non-PSO) 7% 7% 10% 20% 10% 20% 20% 25% 10% 20% 30% 30% 15% 20% 30% 30%

Industry and commercial 10% 10% 15% 20% 10% 20% 20% 25% 10% 20% 30% 30% 15% 20% 30% 30%

Power Plant 10% 10% 15% 20% 25% 30% 30% 30% 25% 30% 30% 30% 25% 30% 30% 30%

PSO: Public Service Obligation *) 2015/Apr


**) 2016/Jan be effective
KARAKTER BIODIESEL
o Biodiesel adalah bahan bakar yang terdiri dari campuran
solar diesel BBM (B0) dan bahan bakar nabati BBN (B100).
Biodiesel blending dikategorikan Bxx (xx dalam %).

o BBN (B100) mempunyai energi lebih rendah 7% - 10%


dibandingkan BBM B0 dan mempunyai kandungan emisi
yang lebih rendah.

o Biodiesel mempunyai kestabilan oksidasi yang rendah,


dapat terdegradasi pada masa penyimpanan lama lebih
dari 3 bulan untuk B20.

o B30 storage & handling draft


KARAKTER BIODIESEL
o Biodiesel bersifat higroskopis dan merupakan media yang
berpotensi untuk pertumbuhan microba. Sarana
penyimpanan bahan bakar harus dijaga kebersihannya dan
meminimalisasi air seperti daily drain, breather dengan
silica gel dan sebagainya.

o Rubber seperti natural, butyl, nitrile terdegradasi jika


menggunakan biodiesel. Jenis metal tembaga, perunggu,
kuningan, tin, timbal, zinc menyebabkan pembentukan
deposit.

o Material metal yang compatible : carbon steel, aluminium


dan stainless steel. Sedangkan material non logam adalah
teflon, viton dan nylon.
PROBLEM FUEL SYSTEM
Pemakaian biodiesel pertama kali dapat menyebabkan kebuntuan
pada fuel filter ,unit low power, filter blocked karena sifat biodiesel
seperti solvent melarutkan kotoran dalam fuel tank dan fuel
system

Proses filter clogging dapat kembali berulang jika kandungan air


dan kebersihan fuel storage tidak dijaga karena adanya potensi
pertumbuhan mikroba yang lebih besar saat menggunakan
biodiesel.

Pemasangan pre filter water separator dapat membantu


mengurangi kebuntuan pada fuel filter bawaan unit.

Menjaga fuel storage dalam keadaan bersih dan bebas dari


kandungan air dengan aktifitas filter management, kontrol
kandungan air di main tank, pengurasan dan pembersihan fuel
truck/ skid tank.
RESIKO DAN ANALISA BIODIESEL - CATERPILLAR
SUPPLY BAHAN BAKAR
METODE BLENDING BIODIESEL

Diesel Fuel
• ASTM D975 B6 – B20 (6 – 20%)
B5 (5%) • ASTM D7467
BDF100 • ASTM D975
• EN14214 (EU) B30
• ASTM D6751 (USA) Dirjen Migas no.
• SNI 7182 (Indonesia) 234.K/10/DJM.S/2019

Inline Blending
Menambahkan biodiesel pada aliran solar dalam pipa dan terjadi
pencampuran karena aliran fluida.

Splash/ In-Tank Blending/ Direct Blending,


Menuangkan biodiesel dalam tanki solar, pencampuran diharapkan terjadi
karena perbedaan density biodiesel yang lebih besar dan cenderung
bergerak ke bawah.
STUDY PENYIMPANAN B20 - B30 (2018)

Total Acid Number


Max 0,6 mgKOH/g
0,30
0,25 0,24 0,24 0,24
0,22 0,23 0,22
0,20 0,21 0,20 0,20
0,19
0,15
0,12
0,10 0,10
0,05
0,00
DECEMBER JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL MAY JUNE

Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 Series6 Series7

Series 5 : B30
Series 7 : B20 Viscosity
3,35
3,32
3,30 3,29 3,28
3,25 3,25 3,24
3,22 3,22 3,21 3,21
3,20
3,15 3,15 3,15 3,14 3,13
3,10
3,05 3,04
3,00
2,95
2,90
1 2 3 4 5 6 7

Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 Series6 Series7


STUDY PENYIMPANAN B20 - B30 (2018)

FAME Content %
33,00
31,56 31,27 31,79 31,67
31,00
29,00 28,49 28,56
28,28
27,00
25,00
23,00
21,00 20,53 20,68 21,08 20,64 20,64
20,34 20,15
19,00
17,00
15,00
DECEMBER JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL MAY JUNE

Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 Series6 Series7

Series 5 : B30
Series 7 : B20 Water Content
Max 0,05 %wt
0,040
0,037
0,035 0,035 0,034 0,033
0,030 0,031
0,025 0,025
0,022
0,020 0,019 0,019
0,015
0,010
0,005
0,000
FEBRUARY MARCH APRIL MAY JUNE

Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 Series6 Series7


STUDY PENYIMPANAN B20 - B30 (2018)

Lubricity
HFRR max 460 micron
255
250 251
249
245 245
243
240
237 237
235 235 234 235
232 233
230 230 229
225
220
215
DECEMBER JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL MAY JUNE

Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 Series6 Series7

Series 5 : B30
Series 7 : B20

The term lubricity is often defined as the ability of a lubricant—in this case diesel
fuel—to minimize friction between and damage to surfaces in relative motion
under load. Generally the tests used to evaluate diesel fuel lubricity try to create
conditions of boundary lubrication. More specifically, test results that quantify a
fuel’s lubricity are a measure of the fuel’s ability to minimize friction between
and/or damage to surfaces in relative motion under boundary lubrication
conditions
SPESIFIKASI B100
SPESIFIKASI B30
UJI PENGGUNAAN B30
PENGUJIAN TEST BENCH
Tempat : PT Pamapersada Nusantara, COMEX Balikpapan, Kaltim
Tanggal : 24-28 Oktober 2019
PIC : PAMA, LEMIGAS, SIS & UT
Engine : Komatsu SAAD12V140-3 (HD785-7)
Bahan bakar : B0, B20, B30 dan B50
Parameter Uji : HP Max, Torque Max, FCR, Emisi
Uji Pendukung : % Fame masing masing Bxx, properties masing-masing
bahan bakar B0, B20, B30, B50 dan B100, oli pelumas mesin New & Used
(setelah selesai uji).
Statistik data : Pengujian masing-masing bahan bakar dilakukan 5 kali uji.
PENYIAPAN BAHAN BAKAR

Persiapan bahan bakar B20, B30 dan B50 setelah


diblending, dilakukan pengujian kandungan
fame secara % dari alat uji
UJI BAHAN BAKAR
PELAKSANAAN TEST BENCH

• Mesin test bench


• Bahan bakar B0, B20, B30, B50
• Alat uji emisi
• Ruang control test bench
• Diksusi dalam ruang control
ANALISA TEST BENCH
Power Max (HP) BX Power Max (HP) Torsi Max (Kgm) FCR (gr/HP.hr)
B0
B20 -1,58% -0,32% 4,6%
B30 -3,08% -2,44% 5,3%
B50 -4,26% -4,10% 9,0%

BX CO gr/HP.hr NOx gr/HP.hr HC gr/HP.hr % CO2


B0 0,050 0,128 0,361 7,0
B20 0,050 0,137 0,367 7,3
B30 0,047 0,140 0,179 7,4
B0 B20 B30 B50 B50 0,078 0,139 0,215 7,1

Penggunaan Biodiesel B20, B30 dan B50 didapati power maks yang tercapai turun
sesuai dengan teori bahwa B100 mempunyai energi per satuan massa yang lebih
rendah dibandingkan B0

Penggunaan biodiesel memberikan indikasi pembakaran yang lebih sempurna,


namun karena kandungan energi per satuan massa lebih rendah, diperlukan konsumsi
bahan bakar yang lebih banyak untuk mendapatkan power yang sama.
B30 BEST PRACTICE
IMPLEMENTATION
• Standard
Infrastructures • Good
housekeeping in RECOMMENDATION
of storage fuel dsitribution
tank with filter • Fuel properties
• Control fuel • Fuel system
& breather • Infrastructure
properties component
• Reguler quality • Fuel storage
• Oil analysis cleaning
cleaning • Filter
• Equipment • Fuel additive
storage tank & replacement
performance
fuel tank of • Additional • Filter
• Fuel consumption replacement
equipment filter/water
separator • Fuel filter usage • Midlife fuel
• Kidney loop fuel system
tank equipment components
• Fuel additives • Engine oil
for some specification &
purposes lifetime
PREPARATION EVALUATION

Anda mungkin juga menyukai