1. Mengapa dibekas jalur tektonik pra tersier jawa tidak memiliki lapangan
migas besar seperti di selat Kalimantan?
Berdasarkan analisis dari banyak geolog, batuan PreTersier di Indonesia barat total
sudah menjadi basement, sehingga tidak ada petroleum. system di batuan Mesozoik.
Berbeda dengan di Indonesia timur, di sana basementnya adalah PreCambrium,
sehingga pada batuan Mesozoik memiliki potensi migas yang besar.
Memang selama ini batuan Pre-Tersier yang berada dipermukaan (outcrop) sering
dijumpai sebagai batuan metamorfik. Sehingga banyak yang menduga batuan Pre-
Tersier, lebih sering disebut sebagai Mesozoik, yang dibawah permukaanpun semua
berupa batuan metamorf. Asumsi ini terus terjadi karena sumur yang menembus
batuan dasar (Mesozoic Basement) terlalu sedikit. Dilain pihak, kebijak an data
tertutup menjadikan data yang hanya sedikit ini semakin sulit dipakai dalam riset.
Batuan Pre-Cenozoic di Indonesia barat lebih banyak mengalami tektonik sehingga
sebagian mengalami metamorfisme atau batuannya sudah terkena suhu yang tinggi
dan batuannya sudah terlalu matang, dan reservoirnya sudah sangat kompak serta
memiliki porositas yang sangat rendah. Sedangkan di Indonesia Timur batuan
Mesozoic banyak yang dijumpai masih berujud batuan sedimen yang memiliki
porositas cukup bagus untuk menampung minyak dan gas.
Slab tersebut memanjang kearah timur dari slab jawa dan sumatra, dulunya berada
dekat sulawesi selatan (4A). Lokasi palung subduksi telah bermigrasi secara
bertahap ke arah tenggara, didorong oleh tenggelamnya slab (Proto banda sea) ke
dalam mantel melalui proses slab rollback.
Pada jaman jurassic, laut proto - banda pernah menempati "band embayment" di
dalam batas benua australia yang bentuknya tidak berbeda dengan laut banda
sekarang.
Ketika oceanic litosfer tua, dingin, dan berat rolled back menuju embayment (3.b,c).
Perpanjangan dari litosfer dibelakang busur menyebabkan oceanic spreading, dan
membentuk kerak samudra baru dibawa laut banda modern. Laund banda utara dan
selatan terbuka pada waktu yang berbeda dibalik rollingback arc, sekitar 12.5 - 7.15
Ma (7), dan 6.5-3.5 Ma (8).
Selain membentuk kerak samudra baru, ekstensi dari rollingback slab menipis dan
memecah kerak banua australia yang pernah menutupi banda embayment bagian
utara. Hal ini sebabkan continental sliver terbentuk didalam laut banda dan dalam
bentuk banda riges (Ggambar 2). Continental slivers mungkin tertransportasi
terlebih dahulu sebleum rolling back banda trench hingga tumbukan antaraa busur
banda dengan batas banda selatan, yang sebabkan australian affinity blocks dari laut
banda utara alami akresi menjadi beberapa bagian yang beda dari batas benua
australia di sekitar timor dan babar (3.6.)
Perpanjangan litosfer didorong oleh banda slab rollback (Fig 4), yang juga
mempengaruhi pulau2 di busur banda utara. .
Sesar kawa merupakan struktur utama yang memungkinkan sebabkan busur banda
alami rollback ke arah timur sehubungan dengan batas northern banda embayment.
Sesar kawa juga membentuk bagian struktur lebih besar, zona geser kumawa yang
mungkin terbentuk pada jurassicketika blok kontinental terpisah dari banda
embayment