Sars
Sars
Disusun oleh :
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim segala puji syukur penulis haturkan Kehadirat Allah SWT
yang telah menganugrahkan rahmat, taufik, hidayat dan inayahnya, sehingga tugas
“MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1 DENGAN MATERI SARS” dapat
terselesaikan, semoga Allah SWT memberikan manfaat bagi para pembaca.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membimbing kita kepada kebaikan dunia dan akhirat dan semoga terlimpahkan pula
kepada para keluarga dan sahabat beliau yang senantiasa berjuang untuk menegakkan ajaran
islam. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Bapak Yasin Wahyurianto,
S.Kep.,Ns.,M.Si selaku dosen mata kuliah.
Penulis menyadari bahwa penyusun tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan penulis. Oleh karena dengan hati terbuka penulis
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulis selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Kasus SARS pertama kali ditemukan di propinsi Guandong China lalu menyebar ke
Hongkong, Singapura, Vietnam, Taiwan dan Toronto. Transmisi langsung atau tidak
langsung dari mukosa (mata, hidung, atau mulut) melalui droplet atau peralatan pribadi.
Sumber virus SARS diperkirakan dari sejenis musang. Penularan sudah dapat terjadi segera
setelah ada keluhan mungkin sebelum demam, batuk, dan dispnu.
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang dikenal juga sebagai pneumonia
atipik, adalah infeksi saluran napas akut yang mewabah di Asia, Eropa dan Amerika pada
tahun 2002. Penyebab sindrom ini diduga adalah Coronavirus (SARS-CoV). Coronavirus
adalah virus RNA dari famili Coronaviridae yang mempunyai virion berselubung, bersifat
pleomorfik, berukuran 70-120 nm. Virus ini disebut juga sebagai Corona virus pneumonia
atau CVP merupakan strain baru virus Corona yang mirip dengan virus Corona pada sapi.
Selain itu SARS diduga juga terkait dengan virus baru lain yang menimbulkan demam dan
metapneumovirus yang berasal dari famili virus yang sering menyebabkan gangguan napas
pada anak.
2.2 ETIOLOGI
Penyebab penyakit SARS adalah infeksi virus yang tergolong dalam jenis genus
coronavirus (CoV). SARS- CoV tersebut merupakan tipe baru dari coronavarius yang telah
dideklarasikan secara resmi oleh world health organization (WHO) sebagai agen kausatif
penyebab SARS. SARS-CoV mempunyai pathogenesis yang unik sebab mereka
menyebabkan infeksi pernafasan pada bagian atas dan bawah sekaligus serta dapat
menyebabkan gastroenteritis (WHO, 2005). Coronavirus sendiri berasal dari bahasa yunani
yang berarti mahkota (corona). Mahkota virus yang tersusun dari kompenen S glikoprotein,
yang dapat menempel pada sel inang dan nantinya dapat menyebabkan virus masuk kedalam
sel inang (Jawets, et al.,2007)
Coronavirus adalah anggota dari famili coronaviridae, suatu virus besar, dan
mempunyai selubung (envelope). Selubung virus ini dipenuhi dengan tonjolan tonjolan yang
panjang berbentuk daun bunga (petal) (Surjawidjaja, 2008)
Penderita SARS pada minggu pertama penyakitnya mula-mula mengalami demam (di
atas 38 derajat Celcius) disertai menggigil dan rasa sakit disekujur badan penderita. Selain itu
penderita mengeluh sakit kepala yang disertai rasa lemah dan lesu. Beberapa orang penderita
juga mengalami gangguan pernapasan ringan dan diare.
Jika daya tahan tubuh penderita tinggi, penyakit akan menyembuh dalam waktu 3-7
hari dengan masa inkubasinya berkisar 10 hari. Sebaliknya jika daya tahan tubuh penderita
rendah, SARS akan berkembang progresif yang terjadi pada minggu kedua ditandai dengan
terjadinya batuk-batuk kering dan berat, disertai gangguan pernapasan. Napas penderita
pendek-pendek, sehingga dibutuhkan alat pembantu pernapasan. Sebagian besar penderita
akan mengalami pneumonia yang dapat menyebabkan kematian penderita.
Pada orang lanjut usia, penyakit SARS dapat menjadi berat akibat adanya penyakit
lain yang diderita. Pada perempuan hamil muda yang menderita SARS dapat mengalami
keguguran (abortus), sedangkan jika SARS diderita pada saat hamil tua, ibu hamil berisiko
untuk meninggal dunia.
2.4 DIAGNOSA
Pada bulan Nopember 2002, wabah atau epidemi SARS terjadi di propinsi
Guangdong, Cina, namun baru dilaporkan pada bulan Februari 2003, yang kemudia
menyebar ke Vietnam, Canada, Hongkong, Singapura, Amerika dan berbagai negara lainnya
melalui jalur wisata. Pada epidemi global tahun 2003 tersebut, menurut WHO sejumlah 8098
orang penderita dilaporkan dari seluruh dunia, dengan angka kematian mencapai 774 orang.
Penderita yang diduga SARS karena menunjukkan gejala – gejala klinis SARS,
terutama yang baru dating dari daerah epidemi SARS harus segera diobati dengan obat
antivirus. Karena lamanya waktu pemeriksaan laboratorium untuk memastikan SARS,
penderita sebaiknya diisolasi di rumah sakit selama 10 hari. Untuk mencegah terjadinya
infeksi sekunder oleh bakteri, antibiotika dapat juga diberikan bersama-sama pemberian
antivirus. Mengingat bahwa sampai saat ini obat antivirus terhadap SARS masih belum
meyakinkan, penanganan dan perawatan penderita untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya
sangat dianjurkan. Para ahli medis professional saat ini sedang bekerja keras untuk
mengidentifikasi cara penyembuhan yang efektif.
Untuk mencegah penyebaran SARS, semua pekerja pelayanan public yang berisiko
tertular SARS (misalnya dokter, perawat, dan petugas imigrasi ) pada waktu bertugas harus
menggunakan masker berfiltrasi tingggi dan jika perlu mengenakan pakaian khusus dan
pelindung mata. Setiap kali berhubungan dengan penderita atau menyentuh bahan – menular
dari penderita, petugas harus mencuci tangan sesering mungkin menggunakan air dan sabun
atau larutan pencuci tangan beralkohol.
Saat ini, belum ada vaksinasi yang tersedia. Kebiasaan untuk selalu menjaga
kesehatan tetap merupakan cara / langkah efektif untuk mengurangi resiko terkena dan
meminimalisir penyebaran penyakitnya.
- Mencuci tangan:
✓ Sebelum menyentuh mata, hidung dan mulut, bila memang perlu melakukannya;
✓ Sebelum menyentuh makanan atau hendak makan;
✓ Setelah memegang benda yang
terkena kotoran, percikan ingus dan dahak atau kotoran tubuh lainnya;
✓ Setelah pergi ke toilet;
✓ Setelah menyentuh instalasi umum atau perlengkapan publik, seperti pegangan tangga
berjalan, tombol lift atau pegangan pintu
- Gosok tangan dengan 65-95% cairan alcohol untuk mensucihamakan tangan bila
fasilitas untuk cuci tangan tidak ada.
• Selalu membawa sapu tangan atau kertas tissue untuk menutup hidung dan mulut bila
hendak bersin atau batuk. Ingat selalu mencuci tangan pada kesempatan pertama dengan
sabun cair setelah bersin atau batuk.
• Orang yang mengalami gejala infeksi saluran pernafasan atau demam, harus memakai
masker kesehatan dan segera konsultasi ke dokter.
• Gunakan sumpit atau sendok penyaji pada saat makan. Jangan berbagi makanan box dan
minuman.
- Cuci penyaring debu mesin penyejuk ruangan / air conditioner (AC) sesering
mungkin.
• Jaga toilet tetap bersih:
- Cuci toilet paling tidak setiap hari sekali dengan perbandingan 1:99
antara cairan pemutih dargan air.
- Bila menggunakan toilet, sangat penting memperhatikan langkah- langkah
kesehatan:
✓ Buang kertas toilet bekas pakai ke dalam toilet bowl;
✓ Sebelum menyiram, tutup toilet terlebih dahulu untuk
menghindari air yang terkontaminasi keluar..
✓ Siram toilet;
✓ Jika telah selesai menyiram, angkat kembali tutup toilet;
✓ Idealnya, lap/ keringkan sekeliling lingkaran toilet, dudukan dan penutup toilet dengan lap
yang dibasahi dengan 1:99 campuran cairan pemutih. Kemudian, cuci bersih dengan air
sebelum di lap kering;
✓ Cuci tangan segera dengan sabun cair. Keringkan tangan dengan kertas tissue atau mesin
pengering tangan.
• Jagalah agar toilet tetap berfungsi baik, termasuk saluran pembuang dan pipa:
- Kemudian, dengan menggunakan sendok campurkan cairan pemutih dan air dengan
takaran 1:99, diamkan sekitar 5 menit dan tuangkan air bersih ke dalam saluran;
- Pastikan saluran dan pipa air tidak bocor atau tersumbat (jangan memperbaikinya,
kecuali mempunyai ijin beroperasi). Perbaiki segera bila ada kerusakan di saluran atau
muncul bau tak sedap dari saluran pembuangan (dengan memanggil tukang / instalatur
perbaikan).
• Jangan meludah atau membuang sampah di sembarang tempat.
• Pastikan bahwa sarana umum seperti tangga, lift, lobby, tempat pembuangan sampah,
kanopi dan kipas udara dalam keadaan bersih, suci hama dan terjaga setiap waktu.
• Menjaga infeksi pes – sediakanlah tempat penyimpanan makanan yang baik, tempat
pembuangan sampah yang baik, hati-hati pada tanda infeksi pes dan atur untuk
pensucianhama pes bila diperlukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang dikenal juga
sebagai pneumonia atipik, adalah infeksi saluran napas akut yang
mewabah di Asia, Eropa dan Amerika pada tahun 2002. Penyebab
sindrom ini diduga adalah Coronavirus (SARS-CoV). Coronavirus adalah
virus RNA dari famili Coronaviridae yang mempunyai virion berselubung,
bersifat pleomorfik, berukuran 70-120 nm. Virus ini disebut juga sebagai
Corona virus pneumonia atau CVP merupakan strain baru virus Corona
yang mirip dengan virus Corona pada sapi. Selain itu SARS diduga juga
terkait dengan virus baru lain yang menimbulkan demam dan
metapneumovirus yang berasal dari famili virus yang sering
menyebabkan gangguan napas pada anak.
3.2 Saran