Anda di halaman 1dari 11

KEWASPADAAN STANDAR:

KEBERSIHAN TANGAN DAN APD

Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Keselamatan Pasien dan
Kesehatan Kerja dalam Keperawatan (K3)

Dosen Pengampu:
Yustan Azidin, Ns., M. Kep

Disusun oleh Kelompok 1:

M. Fajar Ramadhan 1814201310009


Nisaul Fitriah 1814201310014
Sufi Inayati 1814201310018

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN BILINGUAL

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2019

i
Kata Pengantar

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik dan hidayah Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah mata kuliah Keperawatan Keselamatan Pasien dan
Kesehatan Kerja dalam Keperawatan (K3) yang berjudul “Kewaspadaan Standar:
Kebersihan Tangan dan APD”. Kami ucapkan juga terima kasih kepada dosen
pembimbing Bapak Yustan Azidin, Ns., M. Kep. yang selalu memberikan
bimbingan sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Besar harapan kami dalam penyusunan makalah ini agar dapat memberikan ilmu
pengetahuan dan pengalaman untuk para pembacanya. Meskipun makalah ini jauh
dari kata sempurna, penulis akan terus memperbaiki dan terus belajar karena
terbatasnya pengetahuan dan keterampilan. Disamping itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua teman-teman demi
tercapainya kesempurnaan yang diharapkan di masa akan datang.
Waalaikumsalam, Wr. Wb.

Desember 2019

Kelompok 1

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar..................................................................................................ii

Daftar Isi...........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................2

2.1 Kewaspadaan Standar..............................................................................2


2.2 Kebersihan Tangan..................................................................................2
2.3 APD (Alat Perlindungan Diri).................................................................4

BAB 3 PENUTUP..............................................................................................7

3.1 Simpulan..................................................................................................7
3.2 Saran........................................................................................................7

Daftar Pustaka...................................................................................................8

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di dunia kesehatan sangat dibutuhkan


dan diperhatikan untuk mencegah adanya gangguan kesehatan pada tenaga
medis ataupun pasiennya seperti halnya dengan bahaya infeksi. Upaya untuk
mengendalikan infeksi di rumah sakit adalah dengan adanya kewaspadaan
umum.

Menurut Kusman, dkk, (2007) di Amerika Serikat pada tahun 2001 terdapat
57 kasus tenaga kesehatan yang terinfeksi HIV akibat resiko pekerjaan. Dari
57 kasus tersebut, 24 kasus diantaranya dialami oleh perawat. Di Indonesia,
walaupun belum terdapat data yang pasti, namun jika melihat pengendalian
infeksi di rumah sakit yang masih lemah, maka resiko penularan infeksi
termasuk HIV terhadap perawat bisa dikatakan masih cukup tinggi (Kusman
dkk, 2007).

Kegiatan mencuci tangan dan menggunakan APD merupakan hal sederhana


dan mudah untuk dilakukan. Saking sederhana dan mudahnya terkadang kita
lupa dan tidak waspada dalam memperhatikan dua hal tersebut terutama di
Rumah Sakit. Seperti dengan mencuci tangan yang ternyata baru dikenal
sejak pertengahan abad ke-19.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan kewaspadaan standar ?
2) Apa itu kebersihan tangan ?
3) Apa itu APD ?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui dan memahami kewaspadaan standar
2) Untuk mengetahui dan memahami kebersihan tangan
3) Untuk mengetahui dan memahami APD

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Kewaspadaan Standar


Dalam pelayanan kesehatan dibutuhkan pedoman untuk melindungi petugas
pelayanan kesehatan dari infeksi. Oleh karena itu, disusunlah pedoman yang
disebut Kewaspadaan Universal (Universal Precaution).

Kewaspadaan standar yaitu kewaspadaan yang utama, dirancang untuk


diterapkan secara rutin dalam perawatan seluruh pasien di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, baik yang telah didiagnosis,diduga
terinfeksi atau kolonisasi. Diterapkan untuk mencegah transmisi silang
sebelum pasien di diagnosis, sebelum adanya hasil pemeriksaan laboratorium
dan setelah pasien didiagnosis. Tenaga kesehatan seperti petugas
laboratorium, rumah tangga, CSSD, pembuang sampah dan lainnya juga
berisiko besar terinfeksi. Oleh sebab itu penting sekali pemahaman dan
kepatuhan petugas tersebut untuk juga menerapkan Kewaspadaan Standar
agar tidak terinfeksi.

2.2 Kebersihan Tangan


Menurut World Health Org atau WHO (2009), kebersihan tangan adalah
kegiatan membersihkan tangan dengan menggosok tangan menggunakan
handrub (larutan berbasis alcohol) atau mencuci tangan menggunakan sabun
dan air mengalir.
Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun
dan air mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau
menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) bila tangan tidak tampak
kotor. Kuku petugas harus selalu bersih dan terpotong pendek, tanpa kuku
palsu, tanpa memakai perhiasan cincin. Cuci tangan dengan sabun
biasa/antimikroba dan bilas dengan air mengalir, dilakukan pada saat:
a) Bila tangan tampak kotor, terkena kontak cairan tubuh pasien yaitu darah,
cairan tubuh sekresi, ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti verband,
walaupun telah memakai sarung tangan.

2
3

b) Bila tangan beralih dari area tubuh yang terkontaminasi ke area lainnya
yang bersih, walaupun pada pasien yang sama.
Indikasi kebersihan tangan:
 Sebelum kontak pasien;
 Sebelum tindakan aseptik;
 Setelah kontak darah dan cairan tubuh;
 Setelah kontak pasien;
 Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

Cara Kebersihan tangan dengan Sabun dan Air Diadaptasi dari: WHO
Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First Global Patient Safety
Challenge, World HealthOrganization, 2009.

Kriteria memilih antiseptik:


 Memiliki efek yang luas, menghambat atau merusak mikroorganisme
secara luas (gram positif dan gram negative, virus lipofilik, bacillus dan
tuberkulosis, fungiserta endospore)
4

 Efektifitas
 Kecepatan efektifitas awal
 Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam
pertumbuhan
 Tidak menyebabkan iritasi kulit
 Tidak menyebabkan alergi

Hasil yang ingin dicapai dalam kebersihan tangan adalah mencegah agar
tidak terjadi infeksi, kolonisasi pada pasien dan mencegah kontaminasi dari
pasien ke lingkungan termasuk lingkungan kerja petugas.

2.3 APD
Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang dalam pekerjaan yang berfungsi mengisolasi pekerja
dari bahaya di tempat kerja. APD yang efektif harus digunakan secara tepat
dan sesuai dengan risiko yang dihadapi. Pemilihan APD khususnya bagi
tenaga keperawatan harus berdasarkan risiko ataupun bahaya saat melakukan
kegiatan keperawatan. APD tenaga kesehatan ketika praktik terdiri dari
sarung tangan, masker, penutup kepala, gaun pelindung, apron, kaca mata,
dan sepatu. Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat keselamatan
yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian
tubuhnya dari kemungkinan adanya pemaparan potensi bahaya lingkungan
kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Alat Pelindung Diri
(APD) perlu sebelumnya dipilih secara hati-hati agar dapat memenuhi
beberapa ketentuan yang diperlukan, yaitu :

1. Alat Pelindung Diri (APD) harus dapat memberikan perlindungan yang


adekuat terhadap bahaya yang spesifik atau bahayabahaya yang dihadapi
oleh tenaga kerja.
2. Berat alatnya hendaknya seringan mungkin, dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
4. Bentuknya harus cukup menarik.
5

5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.


6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya,
yang dikarenakan bentuknya yang tidak tepat atau karena salah dalam
penggunaanya.
7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
8. Alat tersebut tidak membatasi Gerakan dan presepsi sensoris pemakainya
dan suku cadangnya mudah didapat guna mempermudah
pemeliharaannya.

Pemakaian APD yang tidak tepat dapat mencelakakan tenaga kerja yang
memakainya, bahkan mungkin lebih membahayakan dibandingkan tanpa
memakai APD. Oleh karena itu agar dapat memilih APD yang tepat, maka
perusahaan harus mampu mengidentifikasi bahaya potensial yang ada,
khususnya yang tidak dapat dihilangkan ataupun dikendalikan.

Macam-macam Alat Pelindung Diri (APD). Alat Pelindung Diri (APD) ada
berbagai macam yang berguna untuk melindungi seseorang dalam melakukan
pekerjaan yang fungsinya untuk mengisolasi tubuh tenaga kerja dari potensi
bahaya di tempat kerja. Berdasarkan fungsinya, ada beberapa macam APD
yang digunakan oleh tenaga kerja di rumah sakit, antara lain :

1. Baju Pelindung (Body Potrection). Baju pelindung digunakan untuk


melindungi seluruh atau sebagian tubuh dari percikan api, suhu panas
atau dingin, cairan bahan kimia, dll. Contoh : Apron, merupakan
pelindung pakaian yang terbuat dari bahan timbal yang dapat menyerap
radiasi pengion.
2. Sepatu steril. Sepatu khusus yang digunakan oleh petugas yang bekerja di
ruang bedah, laboratorium, ICU, ruang isolasi, ruang otopsi.
3. Alat Pelindung Tangan (Hand Protection).
Alat pelindung tangan digunakan untuk melindungi tangan dan bagian
lainnya dari benda tajam atau goresan, bahan kimia, benda panas dan
dingin, kontak dengan arus listrik. Jenis alat pelindung tangan antara lain:
sarung tangan bersih, sarung tangan bersih adalah sarung tangan yang di
disinfeksi tingkat tinggi, dan digunakan sebelum tindakan rutin pada kulit
6

dan selaput lendir misalnya tindakan medik pemeriksaan dalam, merawat


luka terbuka. Sarung tangan bersih dapat digunakan untuk tindakan
bedah bila tidak ada sarung tangan steril. Dan ada juga sarung tangan
steril, sarung tangan steril adalah sarung tangan yang disterilkan dan
harus digunakan pada tindakan bedah. Bila tidak tersedia sarung tangan
steril baru dapat digunakan sarung tangan yang didisinfeksi tingkat
tinggi.
4. Masker, goggle, sepatu, topi

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh APD agar dalam
pemakaiannya dapat memberikan perlindungan yang maksimal. Ada
beberapa kriteria dasar yang harus dipenuhi oleh semua jenis peralatan
pelindung, maka hanya dua yang terpenting yaitu:

1) Apapun sifat dan bahayanya, peralatan atau pakaian harus memberikan


cukup perlindungan terhadap bahaya tersebut.
2) Peralatan atau pakaian harus ringan dipakainya dan awet dan membuat
rasa kurang nyaman sekecil mungkin, tetapi memungkinkan mobilitas,
penglihatan dan sebagainya yang maksimum.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Simpulan
Dalam dunia kesehatan, khususnya seorang perawat sangatlah penting untuk
memperhatikan yang namanya kewaspadaan standar yakni diantaranya ada
kegiatan mencuci tangan dan penggunaan APD. Meski terdengar mudah
begitupula dengan pengerjaannya, dua hal tersebut tidak boleh dilewatkan,
karena hal tersebut merupakan perlakuan ataupun perlindungan pertama dari
yang namanya infeksi dari berbagai penyakit.
Mencuci tangan adalah kegiatan menggosok tangan bisa menggunakan
handscrub atau sabun dan air mengalir, sedangkan APD adalah alat yang
digunakan oleh pekerja dalam rangka untuk melindungi dari bahaya kerja.
Dalam dunia keperawatan, dua hal tersebut tidak boleh ketinggalan, karena
seorang perawat rentan terkena bahaya dalam pekerjaanya, terutama yang
berhubungan langsung dengan pasien.
3.2 Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan, patut untuk mengetahui dan memahami
tentang kewaspadaan standat terutama kebersihan tangan dan juga pemakaian
APD. Dua hal tersebut menjadikan upaya tameng pertama dalam
perlindungan diri dari bahaya saat bekerja di rumah sakit.

7
DAFTAR PUSTAKA

Apriani, Desak Gede Yenny & Kadek Arya Kusumanat. 2018. “Tingkat
Kedisiplinan Tim Bedah Dalam Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD)
di Ruang OK IGD RSUP Sanglah Denpasar”. Jurnal Medika Usada Volume
1 No 2 Agustus 2018

Arruum,D.,Salbiah.,Manik,M. 2015. Pengetahuan Tenaga Kesehatan Dalam


Sasaran Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara:
Idea Nursing Journal.6,(2):1-4

Cahyono, J.B Suharjo B., 2013. Menjadi Pasien Cerdas: Kiat Memperoleh
Layanan Medis Terbaik dan Aman. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ibrahim, Kusman, dkk. 2007. Pengetahuan, Sikap, dan Teknik


Pencegahan Umum Perawat Terhadap Penularan HIV/AIDS. Universitas
Padjadjaran: Laporan Penelitian.

Menkes RI. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 27 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai