Anda di halaman 1dari 19

Nama : I Kadek Arisanjaya

NIM : 16102019
Kelas : ADH C/ Semester 5

DASAR-DASAR PEMASARAN

1. Pengertain analisa persaingan

Anilisa persaingan adalah usaha mengidentifikasi ancaman,

kesempatan atau permasalahan strategis (strategy question) yang terjadi akibat

perubahan persaingan potensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing.

Analisa berguna untuk mendasari keputusan tentang produk yang dipasarkan

agar kemudian diperoleh laba yang optimal. 

Analisa persaingan dimulai dengan pesaing umum dan selanjutnya

pesaing potensial. Ada dua cara untuk mengidentifikasi pesaing umum. Yang

pertama menguji perspekstif  pelanggan dalam membuat pilihan diantara

para  pesaing. Tipe kedua adalah identifikasi dengan pendekatan yang

berusaha menempatkan para pesaing kedalam kelompok-kelompok strategi

dari dasar strategi persaingannya. Setelah para pesaing diidentifikasi, fokusnya

adalah berusaha  memahami  mereka dan strateginya.  Dari  uraian  tersebut

dapat  ditarik analisa dari kekuatan dan kelemahan dari masing-masing

pesaing atau kelompok strategi dari  pesaing

Menurut Porter, hakikat persaingan suatu industry dapat dilihat sebagai

kombinasi atas lima kekuatan:

1.      Persaingan antar perusahaan sejenis

2.      Kemungkinan masuknya pesaing baru

3.      Potensi pengembangan produk substitusi 

4.      Kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok


5.      Kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen

Model Lima Kekutan Porter

1.      Perseteruan Diantara Perusahaan Yang Saling Bersaing

Strategi yang dijalankan oleh suatu peerusahaan dapat berhasil jika

strategi itu memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan strategi

yangdijalankan oleh perusahaan pesaing.

Perubahan strategi di sebuah perusahaan dapat diimbangi dengan

serangan balasan :

a.       Menurunkan harga

b.      Meningkatkan mutu

c.       Menambah feature

d.      Menyediakan pelayanan

e.       Memperpanjang garansi

f.       Meningkatkan iklan

2.      Potensi Masuknya Pesaing Baru

Hambatan-hambatan terhadap masuknya pesaing baru berupa :

a.       Pentingnya memperoleh skala ekonomi denga cepat

b.      Pentingnya memperoleh teknologi dan pengetahuan khusus

c.       Kurangnya pengalaman

d.      Kuatnya loyalitas pelanggan

e.       Fanatisme terhadap merek tertentu

f.       Persyaratan modal yang besar

g.      Kurangnya saluran distribusi yang memadai

h.      Lokasi yang tidak menguntungkan

i.        Serangan balik oleh perusahaan yang  bertahan.


Oleh karena itu, tuga speencanaan strategi adalah mengidentifikasi

perusahaan baru yang berpotensi masuk pasar, memonitor strategi perusahaan

baru yang menjadi pesaing, melakukan “serangan balasan” jiaka diperlukan,

dan memanfaatkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

3.      Potensi Pengembangan Produk Baru

Dalam berbagai industry, perusahaan bersaing ketat dengan produsen

produk pengganti. Contohnya, produsen tempat dari plastic bersaing dengan

produsen tempat dari gelas, karton dan alumunium. Tekanan persaingan akibat

adanya produk pengganti semakin bertambah ketika harga produk pengganti

relative murah dan biaya konsumen untuk beralih ke produk pun rendah.

Strategi Kompetitif Porter

1 Diferensiasi (Differentiation), adalah salah satu tipe strategi kompetitif di

mana organisasi berupaya membuat produk atau jasa yang ditawarkannya

berbeda dengan pesaing. Organisasi dapat menggunakan periklanan, fitur

produk yang berbeda, pelayanan atau teknologi baru untuk meraih persepsi

produk yang dianggap unik.

2 Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership), merupakan salah satu tipe

strategi kompetitif di mana organisasi secara agresif berupaya menjadi

lebih efisien (melakukan reduksi biaya) dari pesaing-pesaingnya dengan

memotong biaya produksi dan pengawasan biaya yang sangat ketat.

3 Fokus (Focus), adalah salah satu tipe strategi kompetitif yang menekankan

pada kondentrasi terhadap suatu segmen pasar atau kelompok pembeli

tertentu.
4.      Kekuatan Menawar dari Pemasok

Kekuatan menawar dari pemasok mempengaruhi intensitas persaingan

dalam suatu industri, terutama jiaka jumlah pemasok banyak, lalu bahan baku

pengganti yang baik hanya sedikit, atau jika biaya bahan baku amat tinggi.

Sering demi kepentingan pemasok dan produsen untuk saling membantu

dengan harga yang wajar, mutu yang diperbaiki, pengembangan pelayanan

yang baru, penyerahan barang tepat waktu, dan mengurangi biaya sediaan, jadi

meningkatkan kemampuan meraih laba jangka panjang bagi semua pihak yang

terkait.

Perusahaan mungkin menjalankan strategi integrasi ke belakang untuk

memperoleh kendali atau kepemilikan pemasok. Strategi ini terutama efektif

jikalau pemasok tidak dapat diandalkan, biayanya yang terlalu tinggi ataupun

tidak mampu memenuhi keperluan perusahaan secara konsisten. Biayasanya

perusahaan hanya dapat melakukan negosiasi persyaratan yang lebih

menguntungkan dengan pemasok kalau integrasi ke belakang strategi

merupakan strategi yang banyak dipakai di antara perusahaan pesaing dalam

industry.

5.      Kekuatan Menawar dari Konsumen

Jika jumlah pelanggan besar atau membeli dalam jumlah banyak,

kekuatan menawarnya merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi

intensitas persaingan dalam suatu industry. Kekuatan menawar konsumen juga

lebih besar kalau produk yang dibeli standar atau tidak berbeda. Jika seperti

itu, maka konsumen sering dapat melakukan negoisasi harga jual, jaminan,

dan asesori kemasan sampai tingkat tertentu.


2. Identifikasi pesaing

Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan

kelemahan yang mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yan

lengkap. Pambuatan peta persaingan yang dugunakan untuk melakukan analisis

pesaing memerlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah ini perlu

dilakukan agar analisisi pesaing tepat sasaran dan tidak salalh arah. Langkah

pertama yang perlu dilakukan perusahaan adalah dengan identifikasi seluruh

pesaing yang ada. Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara utuh

kondisi pesaing kita. Dengan demikian, memudahkan kita untuk menetapkan

langkah selanjutnya.

Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Jenis produk yang ditawarkan

Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang

beragam. Tugas perusahaan adalah mengidentifikasikan secara lengkap dan

benar produk apa saja yang dimilki oleh pesaing-pesaingnya. Identifikasikan

siapa pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya yang juga berpotensi

mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan datang.

2. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing

Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan

melalui segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus

mengestimasi besarnya pasar dan market share masing-masing pesaing.

Market share yang harus diketahui adalah untuk masa sekarang dan di masa

yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.

3. Identifikasi peluang dan ancaman


Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang

yang ada serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan

datang. Setiap peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan

peluang baru yang sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah

yang timbul pun harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan

masalah.

4. Identifikasi keunggulan dan kelemahan

Identifikasi kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau

mencari tahu keunggulan dan kelemahan yang dimilki pesaing. Identifikasikan

kelemahan dan keunggulan pesaing dalam berbagai bidang, misalnya dalam

hal kelengkapan produk, mutu, kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta

promosi.

3. Posisi Produk/perusahaan

Menurut perusahaan konsultan Arthur D.Little, sebuah perusahaan akan

menempati satu di antara enam posisi kompetitif di dalam pasar sasaran berikut

ini:

1. Dominan.

Perusahaan ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain danmemiliki 

pilihan strategis yang luas.

2. Kuat

Perusahaan ini bisa mengambil tindakan mandiri tanpamembahayakan 

posisi jangka panjangnya dan dapat mempertahankan posisi jangka

panjangnya apa pun tindakan yang dilakukan oleh pesaing.

3. Cukup baik
Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan peluang

yang ada diatas rata-rata untuk meningkatkan posisinya.

4. Cukup

Perusahaan ini memiliki kinerja pada tingkat yang cukup untuk

mencapai hasil memuaskan yang bisa terus mempertahankan dalam bisnis.

Namun, perusahaan ini ada karena dibiarkan oleh perusahaan yang dominan

dan memiliki peluang di bawah rata-rata untuk meningkatkan posisinya.

5. Lemah

Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan, tetapi ada

peluang untuk memperbaiki. Perusahaan ini harus berubah atau kalau tidak

keluar dari pasar.

6. Tidak berpeluang.

Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskandan tak ada

peluang untuk memperbaiki.

4. Strategi menghadapi pesaing

Strategi dalam menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain:

1. Strategi produk

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti :

warna, bungkus, prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli

konsumen untuk dapat memberikan pemuas kebutuhannya.

Usaha perusahan untuk menciptakan produk yang bisa memberikan

kepuasan kepada konsumen, kepuasan ini dapat diciptakan dengan berbagai

strategi yang telah diputuskan perusahan sebagai usaha untuk

mempertahankan kelangsungan operasionalnya dalam jangka panjang. Usaha-

usaha tersebut antara lain :


Perencanaan produk, mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur

untuk menentukan susunan product line, sehingga konsumen akan visa

membedakan produk yang satu dengan lainnya. Maksudnya perusahaan akan

selalu mengikuti perkembangan pasar, barang yang ditawarkan harus

disempurnakan sebelum mengadakan perubahan barang, informasi ini perlu

dikumpulkan melalui riset pasar.

Pengembangan barang, mencakup kegiatan teknis tentang penelitian,

pembuatan dan perencanaan bentuk produk. Kegiatan ini dapat dilakukan

setelah menganalisis kebutuhan dan keinginan pasar. Jika permasalahan ini

sudah bisa diatasi, maka perusahaan akan melebih mudah uin tuk menentukan

harga, distribusi dan promosi.

Perdagangan, mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen

dan penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar.

Perencanaan produk, mencakup semua kegiatan produsen dan

penyalur untuk menentukan susunanproduct line, sehingga konsumen akan

bisa membedakan produk yang satu dengan lain nya. Maksudnya perusahaan

akan selalu bisa mengikuti perkembangan pasar, barang yang ditawarkan

harus disempurnakan sebelum mengadakan perubahan barang, informasi ini

perk dikumpulkan melalui riset pasar.

Pengembangan barang,  mencakup kegiatan teknis tentang penelitian,

pembuatan dan perencanaan bentuk produk. Kegiatan ini dapat dilakukan

setelah menganalisis kebutuhan dan keinginan pasar. Jika permasalahan ini

sudah dapat diatasi, maka perusahaan akan lebih mudah menentukan harga,

distribusi dan promosi.


Perdagangan, mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen

dan penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar.

5. Strategi Harga

Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan

penerimaan penjualan. Dalam penentuan baik untuk harga jual atau harga beli

pihak bank harus berhati-hati. Sebab, kesalahan dalam penentuan harga akan

menyebabkan kerugian bagi bank. Dalam menentukan harga harus

dipertimbangkan berbagai hal, misalnya tujuan penentuan harga tersebut, hal ini

disebabkan dengan diketahuinya tujuan penentuan harga tersebut menjadi mudah.

Sedangkan tujuan penentuan harga secara umum adalah sebagai berikut:

1) Untuk bertahan hidup.

2) Untuk memaksimalkan laba.

3) Untuk memperbesar market share.

4) Mutu produk.

5) Karena pesaing.

Factor-faktor yang mempengaruhi harga:

1) Kebutuhan dana

2) Persaingan

3) Kebijaksanaan pemerintah

4) Target laba yang diinginkan

5) Jangka waktu

6) Kualitas jaminan

7) Reputasi perusahaan

8) Produk yang kompetitif

9) Hubungan baik
6. Perbedaan Fix Cost, Variabel cost, dan Semi Variable cost

1. Biaya tetap (fixed cost)

Biaya tetap atau yang disebut juga dengan fixed cost merupakan biaya

yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam keadaan konstan atau

umumnya senantiasa tidak berubah walaupun mengalami peningkatan maupun

penurunan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. Dapat dikatakan bahwa

biaya tetap tidak terpengaruh sama sekali atau terlepas dari perubahan-

perubahan dalam aktivitas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.

Biaya tetap dibagi menjadi 2 macam yaitu committed fixed cost ( biaya

yang harus dikeluarkan oleh perusahaan) dan discretionary fixed cost (biaya

yang dapat dihentikan pengeluarannya atau bisa disebut dengan biaya

tambahan). Contoh dari biaya tetap itu sendiri adalah biaya sewa gedung, gaji

karyawan, pajak, biaya asuransi, biaya cukai (jika pengiriman produk

dilakukan hingga ke luar negeri), pembayaran pinjaman, dan sebagainya.

Biaya tetap yang senantiasa konstan bukan berarti biaya tetap tersebut

akan selalu konstan. Biaya tetap dapat berubah sewaktu-waktu di masa yang

akan datang. Contoh sederhana biaya sewa gedung. Perusahaan akan selalu

membayar biaya sewa gedung yang sama setiap tahun meskipun produk yang

dihasilkan oleh perusahaan banyak ataupun sedikit. Namun, biaya sewa

gedung sewaktu-waktu dapat meningkat ataupun menurun sesuai dengan


keinginan pemilik gedung itu sendiri. Ini berarti biaya tetap akan selalu

konstan hingga periode tertentu, periode dimana biaya dapat ditingkatkan

maupun diturunkan oleh pihak yang bersangkutan tetapi perubahan tersebut

terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang.

2. Biaya variabel (variable cost)

Biaya variabel atau yang disebut juga dengan variable cost merupakan

biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan secara berubah-ubah yang

didasarkan pada perubahan jumlah produk yang diproduksi. Semakin besar

jumlah volume produk yang diproduksi oleh sebuah perusahaan maka semakin

besar pula biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi produk tersebut.

Begitu pula sebaliknya, jika jumlah volume produk yang diproduksi kecil

maka biaya yang dikeluarkan juga kecil.

Dapat dikatakan bahwa biaya variabel bergantung pada fluktuasi

aktivitas usaha dalam memproduksi barang yang dilakukan sebuah

perusahaan. Contoh dari biaya variabel yaitu antara lain biaya bahan baku

sebuah produk, biaya tenaga kerja langsung dalam bentuk upah kepada

karyawan (biasanya dihitung berdasarkan berapa unit produk yang dapat

dihasilkan per orang), biaya pengemasan produk, biaya kargo (berbeda-beda


sesuai dengan negara tujuan tempat produk akan diperjualbelikan), dan biaya

lainnya.

Perbedaan Utama Antara Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Berikut adalah beberapa poin substansial tentang perbedaan antara 2

biaya ini  dalam ilmu akuntansi :

1. Biaya tetap adalah biaya yang tidak bervariasi dengan perubahan

kuantitas unit produksi. Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi

dengan perubahan dalam jumlah unit produksi.

2. Biaya tetap adalah berdasarkan waktu terkait, yaitu tetap konstan

selama suatu periode. Berbeda dengan biaya variabel yang

berhubungan dengan volume, yaitu berubah dengan perubahan volume.

3. Biaya tetap adalah biaya ‘pasti’, biaya itu akan terjadi bahkan ketika

tidak ada unit yang diproduksi. Sebaliknya, biaya variabel tidak pasti

dan hanya akan terjadi ketika perusahaan melakukan produksi.

4. Perubahan biaya tetap adalah per-unit. Di sisi lain, biaya variabel tetap

konstan dalam per-unitnya

5. Contoh biaya tetap adalah sewa, pajak, gaji, depresiasi, biaya, bea,

asuransi, dll. Contoh biaya variabel adalah biaya pengepakan,

pengiriman, material yang dikonsumsi, upah, dll.

6. Biaya tetap tidak termasuk pada saat penilaian persediaan, tetapi biaya

variabel disertakan.

3. Semi Variable Cost

Semi variable cost adalah biaya yang sudah ada komponen biaya tetapnya,

tetapi akan menjadi lebih tinggi lagi apabila ada penggunaan atau penjualan .

Seperti Contoh di McDonald terpasang nomor telpon tersebut untuk keperluan


menerima order dari call center pusat. Meskipun tidak dipakai untuk melakukan

panggilan keluar sama sekali, setiap bulan cabang McDonald tersebut harus

membayar Rp. 70.000. Tetapi, kalau mereka memakai telpon tersebut untuk

melakukan konfirmasi pesanan ke customer mereka harus membayar lagi sesuai

dengan jumlah menit yang digunakan untuk melakukan panggilan keluar. Ini yang

disebut dengan semi variable cost.

7. Kebijakan potongan harga

Definisi Potongan Harga (Diskon)

Potongan harga (diskon) merupakan pengurangan harga yang

diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas

tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Biasanya potongan

harga ini diwujudkan dalam bentuk tunai ataupun barang dan dimaksudkan

untuk menarik konsumen. Terdapat empat jenis diskon, yaitu diskon kuantitas,

diskon musiman, diskon kas, dan trade discount.

Jenis-Jenis Potongan Harga

 Diskon Kuantitas 

Merupakan potongan harga yang ditawarkan oleh penjual untuk

mendorong konsumen agar bersedia membeli dalam jumlah yang

lebih besar, atau bersedia memusatkan pembeliannya pada penjual

tersebut sehingga mampu meningkatkan volume penjualan secara

keseluruhan. Misalnya seorang pembeli membeli produk paling

sedikit 10 unit, maka diberi potongan 5% dan kalau pembeliannya

kurang dari 10 unit tidak mendapat potongan. 

 Diskon Musiman 
Merupakan potongan harga yang diberikan kepada pembeli

untuk melakukan pembelian di luar musim tertentu. Sebagai contoh,

pembeli yang membeli jas hujan pada musim panas, akan

memperoleh potongan sebesar 5%, 10%, dan 20%. 

 Diskon Kas 

Merupakan potongan yang diberikan kepada pembeli atas

pembayaran pada suatu periode dan mereka melakukan pembayaran

tepat pada waktunya. Misalnya penjual menawarkan produknya

dengan syarat pembayaran. Jika pembeli dapat membayar dalam

waktu 10 hari, mereka mendapat potongan 2% dan pembayaran

harus dilakukan dalam waktu 30 hari sesudah barang-barang

diterima. 

 Trade Discount

Disebut juga potongan fungsional, merupakan potongan harga

yang ditawarkan pada pembeli atas pembayaran untuk fungsi-fungsi

pemasaran yang mereka lakukan. Jadi potongan dagang ini hanya

diberikan kepada pembeli yang ikut memasarkan produknya.

Mereka ini termasuk penyalur, baik pedagang besar maupun

pengecer. 

Bentuk-Bentuk Potongan Harga

Penyampaian program potongan harga kadang kala dikomunikasikan

melalui pembingkaian pesan (framing). Pembingkaian pesan merupakan upaya

untuk mengemas dan mengarahkan fokus serta orientasi penerima pesan,

misalnya gelas yang setengahnya berisi air, maka bingkai pesannya dapat

berupa “separuh penuh” atau “separuh kosong” (bayangkan efeknya). Program


potongan harga ini kemudian kadang dikemas dalam 2 jenis pembingkaian

(message framing) yaitu :

 Potongan harga dengan nilai “Rupiah”

DelVecchio menemukan bahwa pada kelompok potongan harga

tinggi, maka akan lebih efektif menggunakan pembingkaian

potongan harga dengan “persentase” karena akan berdampak

pada ekspektasi harga di masa akan datang. Sederhananya

apabila dalam kondisi potongan harga yang tinggi, maka

penggunaan bingkai “%” menghasilkan ekspektasi harga yang

relative tinggi dibanding dengan penggunaan bingkai “Rp” .

Selain itu strategi potongan harga dengan menggunakan “%”

dipandang mampu menjaga kinerja jangka panjang

produk/merek yang ditunjukkan oleh tidak banyak bergesernya

ekspektasi harga pasca promosi dan konsistensi pilihan

konsumen pasca promosi.

Contoh : “Nikmati potongan sebesar Rp.500.000 setiap

pembelian I unik produk X”

 Potongan harga dengan ”persentasi” 

Pada kondisi potongan harga dengan tingkat rendah dan untuk

tujuan jangka pendek disarankan menggunakan pembingkaian

“Rp”. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah konsumen

mengkalkulasi nilai yang diperoleh dari promosi tersebut

sehingga konsumen dapat mengambil keputusan dengan lebih

cepat.
Contoh : “ Nikmati potongan harga hingga 30% dari pembelian

1 unit produk X”

Tujuan Pemberian Potongan Harga

 Penjualan promo

Produk baru yang masih dalam masa promosi membutuhkan

strategi khusus untuk menarik minat calon konsumen. Iming-iming

adanya potongan harga dan pemberian bonus dapat menarik konsumen

membeli, mencoba dan akhirnya jika terpuaskan maka konsumen akan

melakukan pembelian ulang pada produk tersebut.

 Meningkatkan volume penjualan

Pemasar perlu menanamkan kesan bahwa strategi ini untuk

memberikan nilai tambah yang lebih besar dari uang yang dibayarkan

konsumen ketika membeli produknya. Sehingga konsumen akan

membeli produk lebih banyak dari biasanya sehingga volume

penjualan akan meningkat

 Memenangkan persaingan

Persaingan yang ketat perlu strategi jitu untuk

memenangkannya. Pemberian potongan harga dan bonus akan

memberi kesan harga produk lebih murah dibanding produk

kompetitor sehingga lebih menarik konsumen untuk memilih produk

kita dan melakukan pembelian produk.

 Mengurangi atau menghabiskan stock barang di gudang

Stock barang yang terlalu banyak di gudang akan menyedot

biaya persediaan barang serta menjadikan barang-barang dengan

kandungan teknologi, barang fashion, atau makanan menjadi cepat


kadaluwarsa. Untuk itu barang tersebut harus dijual cepat melalui

strategi ini. Apalagi jika perusahaan sudah siap dengan barang-barang

baru yang lebih marketable dan menjanjikan keuntungan lebih besar.

 Memperkuat merek dan lini produk

Volume penjualan produk yang tinggi akan memperkuat merek

produk. Produk dengan merek kuat akan mempermudah perusahaan

mengeluarkan produk baru dalam satu lini produk dengan merek sama.

 Mempercepat memperoleh uang kas

Likuiditas yang rendah dalam suatu usaha akan mempersulit

manajemen dalam menjalankan bisnisnya. Untuk mempercepat

memperoleh uang kas maka strategi ini dapat dijalankan.

 Penggantian usaha

Ketika pasar sudah jenuh maka usaha tertentu menjadi kurang

prospektif dan menguntungkan. Agar keputusan menutup usaha dapat

semakin cepat direalisir di samping menghemat biaya operasional

maka strategi ini dapat dilakukan. Jenis usaha lain yang lebih

prospektif dan memberikan return lebih tinggi menjadi lebih cepat

diwujudkan. 

Kelebihan dan Kekurang Potongan Harga

Ada banyak keuntungan dan kerugian yang datang dari mendiskon

produk atau jasamu. Pahami apa itu nereka sehingga kamu tahu apa yang perlu

direncanakan.

1. Kelebihan Strategi Potongan Harga


Mengatur diskon adalah sebuah strategi yang bisa meningkatkan pemjualan di

bisnismum membawa pelanggan baru, dan memberimu banyak keuntungan

juga, seperti:

Membuat Pelangganmu Berpikir Positif Tentsng Bisnismu

Satu keuntungannya adalah potongan hargs membuat pelangganmj merasa

baik. Penelitian menunjukan ketika seseorang menerima sebuah kupon atau

diskon, mereka menjadi lebih senang dan rileks. Itu bisa jadi menguntungkan

dalam jangka panjang jika perasaan baik yersebut dapat diasosiasikan dengan

merekmu.

Membantu Pelanggan Memilih Produkmu Dibandingkan Kompetitor

Diskon juga membuat produkmu tidak dibanding-bandigkan denga merek lain,

berdasarkan penelitian The Max Planck Intitute for tax law and Public finance

Ini bisa membantu pelanggan baru memilih produkmu dibandingkan

kompetitor memberikanmu sebuah permulaan.

2. Kekurangan dari Strategi Diskon

Ada beberapa potensi kerugian untuk diawasi juga. Pastikan untuk menilai

resiko sebelum memotong hargamu.

Diskon Bisa Mengurangi Nilai yang Ditangkap

Masih, ada beberapa kerugian dari mendiskon. Salah satunya pelangganm

akan mengira produkmu berkualitas rendah. Dalam studi double bind,

pelanggan yang membayar harga penuh lebij puas ketimbang yang membayar

harga terdiskon. Mereka mengharapkan pengalaman lebih baik, dan evaluasi

mereka beradaptasi dengan ekspektasi tinggi ini.

Resiko Kehilangan Keuntungan dari Margin yang Lebih Kecil


Ada kemungkinan kamu berahkir tanpa keuntungan saat menawarkan

potongan harga. Sementara produk terdiskonmu dibeli oleh orang-orang ysng

belum pernah membeli sebelumnha, kamu juga bisa kehilangan margin

keuntungan dari pelanggan yanv ingin membeli-bahkan jika produknya tidak

didiskon.

Karena tantangan ini, penting untuk mengetahui tujuan utama dari diskon.

Anda mungkin juga menyukai