DISUSUN OLEH :
"Ada 11 PNS di Pemprov Bengkulu, yang terlibat kasus tindak pidana korupsi
tenggah diproses BKD untuk diberhentikan dari ASN. Syarat untuk memecat mereka
dari ASN sudah lengkap dan tinggal eksekusi saja," kata Kepala Badan Kepegawaian
(BKD) Bengkulu, Diah Irianti, di Bengkulu, Minggu (27/10/2019).
Bagi kepala daerah yang tidak bersedia memecat ASN mantan pidana korupsi
dari PNS, maka kepala daerah bersangkutan akan diberikan sanksi tegas. "Jadi, kita
tegas setiap ASN terlibat korupsi dan kasusnya sudah final dan mengikat akan dipecat
tidak hormat dari PNS," ujarnya. Selain itu, meski kepala daerah tidak memecat ANS
terpidana korupsi dengan berbagai pertimbangan, maka bila data ASN bersangkutan
diketahui BKN, maka otomatis pembayaran gaji ASN bersangkutan dihentikan. Bahkan,
bagi ASN mantan terpidana kasus korupsi yang masih menerima gaji dan apabila
perkaranya sudah inkrach, maka gaji yang diterimanya selama proses hukum wajib
dikembalikan ke negara.
"Jadi, sekarang ini kepala daerah tidak bisa melindungi pegawainya yang terlibat
tindak pidana korupsi. Sebab, ASN yang terlibat korupsi akan dipantau BKN dan
intansinya lain. Jika status mereka sudah tersangka dan telah menjalani persidangan di
PN, gajinya langsung disetop," ujarnya. Hal demikian, kata Diah tidak hanya berlaku
bagi ASN Pemprov Bengkulu, tapi peraturan ini berlagi bagi seluruh ASN yang ada di
Tanah Air. "Jadi, jangan coba-coba ASN untuk korupsi jika terbukti langsung dipecat
dari abdi negara," ujarnya.
A. Hasil Analisa
Menurut penganalisaan saya dari artikel diatas saya menemukan bahwa upaya
pemerintahan Gubernur Bengkulu dalam pemberantasan korupsi yaitu diberhentikan
dari PNS. Hal ini sesuai dengan surat edaran SK bersama Kemendagri, Kemenpan RB
dan BKN, ANS yang terlibat kasus korupsi dan perkatanya sudah finak agar dicepat.
Bagi kepala daerah yang tidak bersedia memecat ASN mantan pidana korupsi dari PNS,
maka kepala daerah bersangkutan akan diberikan sanksi tegas. Selain itu, meski kepala
daerah tidak memecat ANS terpidana korupsi dengan berbagai pertimbangan, maka bila
data ASN bersangkutan diketahui BKN, maka otomatis pembayaran gaji ASN
bersangkutan dihentikan. Jadi, sekarang ini kepala daerah tidak bisa melindungi
pegawainya yang terlibat tindak pidana korupsi. Sebab, ASN yang terlibat korupsi akan
dipantau BKN dan intansinya lain.
B. Penutup
Hingga saat ini, sudah puluhan ASN dilingkup Pemprov Bengkulu, dipecat tidak
hormat karena terbukti melakukan kasus tindak pidana korupsi. Sebagian besar ANS
yang dipecat karena korupsi bertugas di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bengkulu dan
sisanya berdinas di beberapa OPD dilingkup pemprov setempat.