Anda di halaman 1dari 2

1. Sakit saraf adalah kondisi di mana terjadi gangguan pada sistem saraf.

2. Gejalanya ketika sistem saraf terganggu, maka penderitanya bisa kesulitan bergerak, berbicara,
menelan, bernapas, atau berpikir. Penderita juga bisa mengalami gangguan pada ingatan, panca indera,
atau suasana hati. Gejala Sakit Saraf Gejala sakit saraf dapat dibedakan dari jenis saraf yang mengalami
gangguan atau kerusakan, yaitu: Sakit saraf otonom, umumnya berupa berkeringat terlalu banyak, mata
dan mulut kering, sulit buang air besar, disfungsi kandung kemih, dan disfungsi seksual. Sakit saraf
motorik, umumnya berupa kelemahan otot, atrofi otot (ukuran otot mengecil), otot berkedut, dan
kelumpuhan. Sakit saraf sensorik, umumnya berupa nyeri, sensitif, kebas atau mati rasa, kesemutan,
perih, dan gangguan kesadaran posisi.

3. Penyebab Sakit Saraf Penyebab sakit saraf sangat beragam, di antaranya adalah: Faktor keturunan,
seperti penyakit Huntington dan penyakit Charcot-Marie-Tooth. Perkembangan saraf tidak sempurna,
seperti spina bifida. Rusak atau matinya sel saraf, seperti penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer.
Penyakit pada pembuluh darah otak, seperti stroke. Cedera, seperti cedera otak atau tulang belakang.
Kanker, seperti kanker otak. Epilepsi. Infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Contohnya adalah
meningitis.

4. Diagnosis

Pemeriksaan neurologis.

Uji laboratorium.

Pemindaian.

Uji genetik.

Biopsi.

Angiografi.

Analisis cairan serebrospinal.

Elektroensefalografi (EEG).

Elektromiografi (EMG).

Electronystagmography (ENG).

Diskografi.

Evoked potentials.

Thermography.
5. Pengobatan

Pengobatan untuk mengatasi kondisi autoimun. Membatasi kadar gula darah pada penderita diabetes.
Memperbaiki gizi. Mengganti obat, jika obat menyebabkan kerusakan saraf. Memberikan pereda rasa
sakit, antidepresan trisiklik, atau beberapa obat antikejang untuk mengurangi nyeri saraf. Fisioterapi.
Pembedahan untuk mengatasi tekanan atau trauma pada saraf. Transplantasi saraf

Anda mungkin juga menyukai