NIM : 711540118049
Prodi : D3 Kebidanan Tkt. 2B
DIARE
Definisi
Sebuah kondisi ketika pengidapnya melakukan buang air besar (BAB) lebih sering dari
biasanya. Di samping itu, feses pengidap diare lebih encer dari biasanya. Hal yang perlu
diwaspadai, meski diare bisa berlangsung singkat, tapi bisa pula berlangsung selama
beberapa hari. Bahkan, dalam beberapa kasus bisa terjadi hingga berminggu-minggu.
Pencegahan
Beberapa upaya untuk mencegah diare, antara lain:
Selalu mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh
daging yang belum dimasak, setelah dari toilet, atau setelah bersin dan batuk, dengan
menggunakan sabun dan air bersih.
Mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah dimasak hingga matang sempurna,
serta menghindari makanan dan minuman yang tidak terjamin kebersihannya.
Pengobatan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dokter untuk mengatasi diare. Misalnya:
Konsumsi banyak cairan untuk menggantikan kehilangan cairan, baik melalui oral
maupun melalui intravena.
Pemberian obat yang dapat melawan infeksi bakteri.
Selain dua hal tersebut, ada pula pengobatan lainnya. Pengobatan untuk diare ini biasanya
akan disesuaikan dengan hal yang menyebabkan terjadinya diare.
Apabila wanita tidak menyeka area kemaluan setelah buang air kecil dari arah depan
ke belakang, maka ia beresiko untuk terserang penyakit ini. Sebab area uretra, yaitu
organ yang berbentuk selang yang mengangkut urine dari kandung kemih ke luar
tubuh, terletak dekat dengan anus.
Jika wanita tidak membersihkan area tersebut dengan benar maka bakteri dari usus
besar, seperti E coli bisa berpindah dari anus menuju uretra. Bakteri tersebut akan
melakukan perjalanan sampai ke kandung kemih. Jika tidak diberikan penanganan
dan pengobatan, hal yang lebih parah seperti infeksi ginjal akan terjadi.
Berhubungan intim juga bisa menyebabkan bakteri masuk ke saluran kemih, selain
dari kebiasaan jorok setelah buang air kecil. Berdasarkan hal tersebut,
membersihkan area kemaluan setelah melakukan hubungan intim merupakan hal
yang sangat penting.
Jika infeksi ini tidak segera diatasi, kondisi ini akan memicu urosepsis, yaitu kondisi
ketika bakteri di ginjal yang terinfeksi menyebar ke darah. Hal tersebut berbahaya
jika urosepsis terjadi karena tekanan darah turun, hingga syok sampai kematian, jika
urosepsis terjadi.
Pengobatan Infeksi Saluran Kemih
Untuk mengobati kondisi ini, maka antibiotik dapat digunakan untuk membunuh
bakteri, sehingga menuntaskan infeksi yang terjadi. Selain itu, pastikan untuk
menghabiskan antibiotik yang diresepkan dokter dengan benar, bahkan setelah
kondisi mulai membaik.
Menghilangkan bakteri di area berkemih merupakan langkah penanganan yang
paling penting terhadap penyakit ini. Karena jika tidak dilakukan secara tuntas,
bakteri akan rentan menginfeksi lagi dan menguatkan serangan bakteri, sehingga
terjadilah suatu resistensi antibiotik. Biasakan juga untuk mendapatkan antibiotik
sesuai dengan resep dokter.
Minum banyak air putih juga seharusnya dilakukan agar bakteri bisa hilang dari
sistem saluran kemih. Dokter juga dapat meresepkan obat untuk meredakan rasa
sakit, serta penurun demam jika memang ada keluhan nyeri dan demam. Jika kondisi
ini terjadi sebanyak tiga kali dalam setahun atau lebih, periksakan diri ke dokter
untuk merekomendasikan rencana perawatan khusus.