Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kesya Tesa Tompunu

NIM : 711540118049
Prodi : D3 Kebidanan Tkt. 2B

Penyakit Sistem Pencernaan

DIARE
Definisi
Sebuah kondisi ketika pengidapnya melakukan buang air besar (BAB) lebih sering dari
biasanya. Di samping itu, feses pengidap diare lebih encer dari biasanya. Hal yang perlu
diwaspadai, meski diare bisa berlangsung singkat, tapi bisa pula berlangsung selama
beberapa hari. Bahkan, dalam beberapa kasus bisa terjadi hingga berminggu-minggu.

Tanda dan Gejala


Beberapa gejala yang diakibatkan diare, antara lain:
1. Feses lembek dan cair.
2. Nyeri dan kram perut.
3. Mual dan muntah.
4. Nyeri kepala.
5. Kehilangan nafsu makan.
6. Haus terus-menerus.
7. Darah pada feses.
Dehidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai diare. Pada anak-anak, diare dapat
ditandai dengan jarang buang air kecil, mulut kering, serta menangis tanpa mengeluarkan air
mata. Pada keadaan dehidrasi berat, anak dapat terlihat cenderung mengantuk, tidak
responsif, mata cekung, serta kulit perut yang dicubit tidak kembali dengan cepat. Sedangkan
tanda dehidrasi pada orang dewasa, antara lain kelelahan dan tidak bertenaga, kehilangan
nafsu makan, pusing, mulut kering, serta nyeri kepala.

Perjalanan Penyakit / Patofisiologis


Sebagai akibat diare baik akut maupun kronik akan terjadi Kehilangan udara (dehidrasi).
Dehidrasi terjadi karena kahilangan udara (keluaran) lebih banyak dari pada pemasukan
udara (input) merupakan penyebab terjadiny Kematian pada diare
 Gangguan keseimbangan asam basa (metabolik asidosis)
 Hipoglikemia
 Gangguan gizi
 Gangguan sirkulasi

Pencegahan
Beberapa upaya untuk mencegah diare, antara lain:
 Selalu mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh
daging yang belum dimasak, setelah dari toilet, atau setelah bersin dan batuk, dengan
menggunakan sabun dan air bersih.
 Mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah dimasak hingga matang sempurna,
serta menghindari makanan dan minuman yang tidak terjamin kebersihannya.

Pengobatan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dokter untuk mengatasi diare. Misalnya:
 Konsumsi banyak cairan untuk menggantikan kehilangan cairan, baik melalui oral
maupun melalui intravena.
 Pemberian obat yang dapat melawan infeksi bakteri.
Selain dua hal tersebut, ada pula pengobatan lainnya. Pengobatan untuk diare ini biasanya
akan disesuaikan dengan hal yang menyebabkan terjadinya diare.

INFEKSI SALURAN KEMIHAN


Infeksi Saluran Kemih
Definisi
Saluran kemih adalah kondisi dimana terjadinya infeksi pada organ yang termasuk di dalam
sistem kemih, yaitu ureter, ginjal, kandung kemih, dan juga uretra. Umumnya, infeksi
tersebut menyerang dua area yaitu uretra dan juga kandung kemih.

Gejala Infeksi Saluran Kemih


1. Berikut ini gejala-gejala infeksi saluran kemih, yaitu:
2. Kemaluan terasa terbakar ketika buang air kecil;
3. Sering ingin buang air kecil, meskipun urine yang keluar sedikit;
4. Nyeri atau tekanan di punggung atau perut bagian bawah;
5. Kencing berdarah atau berwarna lebih gelap;
6. Merasa lelah atau gemetar; dan
7. Demam atau kedinginan (mengindikasikan infeksi mungkin sudah mencapai ginjal).

Penyebab Infeksi Saluran Kemih

 Apabila wanita tidak menyeka area kemaluan setelah buang air kecil dari arah depan
ke belakang, maka ia beresiko untuk terserang penyakit ini. Sebab area uretra, yaitu
organ yang berbentuk selang yang mengangkut urine dari kandung kemih ke luar
tubuh, terletak dekat dengan anus.
 Jika wanita tidak membersihkan area tersebut dengan benar maka bakteri dari usus
besar, seperti E coli bisa berpindah dari anus menuju uretra. Bakteri tersebut akan
melakukan perjalanan sampai ke kandung kemih. Jika tidak diberikan penanganan
dan pengobatan, hal yang lebih parah seperti infeksi ginjal akan terjadi.
 Berhubungan intim juga bisa menyebabkan bakteri masuk ke saluran kemih, selain
dari kebiasaan jorok setelah buang air kecil. Berdasarkan hal tersebut,
membersihkan area kemaluan setelah melakukan hubungan intim merupakan hal
yang sangat penting.

Pencegahan Infeksi Saluran Kemih


Berikut ini cara mencegah infeksi saluran kemih, meliputi:
1. Tidak menahan kencing
2. Selalu membersihkan area kemaluan dari depan ke belakang setelah berkemih
3. Minum banyak air
4. Semprotan kebersihan area wanita, pewangi area kewanitaan, dan produk-produk lain
untuk area kewanitaan harus dihindari karena hanya akan mengiritasi mukosa
5. Bersihkan area genital sebelum melakukan hubungan intim
6. Setelah berhubungan intim, buang air kecil. Hal ini bertujuan untuk menyingkirkan bakteri
yang mungkin telah masuk ke uretra
7.Jangan menggunakan celana dalam selama berhari-hari
8. Jangan menggunakan pakaian bawahan yang ketat karena akan meningkatkan
kelembapan.

 Jika infeksi ini tidak segera diatasi, kondisi ini akan memicu urosepsis, yaitu kondisi
ketika bakteri di ginjal yang terinfeksi menyebar ke darah. Hal tersebut berbahaya
jika urosepsis terjadi karena tekanan darah turun, hingga syok sampai kematian, jika
urosepsis terjadi.
Pengobatan Infeksi Saluran Kemih

 Untuk mengobati kondisi ini, maka antibiotik dapat digunakan untuk membunuh
bakteri, sehingga menuntaskan infeksi yang terjadi. Selain itu, pastikan untuk
menghabiskan antibiotik yang diresepkan dokter dengan benar, bahkan setelah
kondisi mulai membaik.
 Menghilangkan bakteri di area berkemih merupakan langkah penanganan yang
paling penting terhadap penyakit ini. Karena jika tidak dilakukan secara tuntas,
bakteri akan rentan menginfeksi lagi dan menguatkan serangan bakteri, sehingga
terjadilah suatu resistensi antibiotik. Biasakan juga untuk mendapatkan antibiotik
sesuai dengan resep dokter.
 Minum banyak air putih juga seharusnya dilakukan agar bakteri bisa hilang dari
sistem saluran kemih. Dokter juga dapat meresepkan obat untuk meredakan rasa
sakit, serta penurun demam jika memang ada keluhan nyeri dan demam. Jika kondisi
ini terjadi sebanyak tiga kali dalam setahun atau lebih, periksakan diri ke dokter
untuk merekomendasikan rencana perawatan khusus.

Beberapa pilihan pengobatan yang dapat dijalankan antara lain:


1. Mengonsumsi dosis rendah antibiotik dalam periode yang lebih lama untuk membantu
mencegah infeksi berulang
2. Mengonsumsi dosis tunggal antibiotik setelah berhubungan intim, untuk mencegah
pemicu infeksi umum
3. Mengonsumsi antibiotik selama 1 atau 2 hari setiap pengidap merasakan gejala.

Anda mungkin juga menyukai