Makalah Imunologi Vaksin MMR Kelompok 5
Makalah Imunologi Vaksin MMR Kelompok 5
VAKSIN MMR
(Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Hematologi dan
Imunologi)
disusun oleh :
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
JURUSAN FARMASI
BANDUNG
2020
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata
kuliah hematologi dan imunologi yang berjudul “ Vaksin MMR (Measles,
Mumps, Rubella ).
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Kelompok V
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR ........................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Vaksin MMR................................................................... 3
B. Indikasi pemberian Vaksin MMR..................................................... 4
C. Hal yang perlu di perhatikan............................................................. 4
D. Prosedur pemberian Vaksin MMR.................................................... 5
E. Setelah pemberian Vaksin MMR...................................................... 6
F. Efek samping Vaksin MMR.............................................................. 6
G. Resiko Reaksi Vaksin MMR............................................................. 7
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Vaksin MMR
1. Measles (Campak)
3
infeksi paru (pneumonia). Campak, sekalipun jarang, juga dapat menyebabkan
kerusakan otak atau kematian.
2. Mumps (Gondongan)
Virus gondongan menyebabkan demam, sakit kepala, nyeri otot, rasa lelah,
hilangnya nafsu makan, serta pembengkakan dan nyeri tekan pada kelenjar ludah
di bawah telinga, baik satu sisi ataupun keduanya. Gondongan dapat
menyebabkan ketulian, pembengkakan selaput otak dan/atau saraf tulang belakang
(ensefalitis atau meningitis), pembengkakan testis atau ovarium yang terasa nyeri,
dan, kendati sangat jarang, dapat pula menyebabkan kematian.
Virus rubella menyebabkan demam, radang tenggorok, ruam, sakit kepala, dan
iritasi mata. Rubella dapat menyebabkan artritis pada hingga setengah
kalangan remaja dan wanita dewasa. Jika seorang wanita terjangkit rubella saat
sedang hamil, ia dapat mengalami keguguran atau bayinya dapat
mengalami cacat lahir yang serius. Penyakit ini dapat menyebar dengan mudah
dari satu orang ke orang yang lain. Penyakit campak bahkan dapat menular tanpa
kontak langsung. Anda dapat terkena campak hanya dengan memasuki ruangan
yang baru 2 jam lalu ditinggalkan oleh orang yang terkena campak. Vaksin dan
tingginya angka vaksinasi telah banyak meredam kemunculan penyakit ini di
Amerika Serikat.
4
2. Remaja dan Dewasa.
Orang dewasa yang belum pernah atau baru 1 kali mendapatkan vaksin
MMR, dianjurkan untuk melakukan 2 suntikan vaksin MMR dengan jeda
waktu 1 bulan. Kelompok orang dewasa yang dianjurkan untuk melakukan
vaksinasi MMR, yaitu:
Wanita yang berencana hamil.
Orang yang akan berkunjung ke daerah yang sedang atau pernah
mengalami wabah campak, gondongan, atau rubella.
Petugas kesehatan.
Orang-orang yang terpapar campak selama terjadi wabah.
Seseorang yang pernah mengalami reaksi alergi yang mengancam jiwa setelah
pemberian dosis vaksin MMR, atau menunjukkan reaksi alergi berat terhadap
komponen mana pun dalam vaksin ini, disarankan untuk tidak divaksinasi
Tanyakan kepada tenaga kesehatan Anda jika Anda menginginkan informasi
lebih lanjut tentang komponen vaksin.
Wanita hamil harus menunggu untuk bisa mendapatkan vaksin MMR hingga
dirinya sudah tidak lagi hamil. Para wanita harus menghindari kehamilan
selama setidaknya 1 bulan setelah mendapatkan vaksin MMR.
5
Anda mungkin disarankan untuk menunda vaksinasi MMR selama 3 bulan
atau lebih.
7. Menderita tuberkulosis.
8. Sudah mendapat vaksin lainnya dalam 4 minggu terakhir.
Vaksin hidup yang diberikan terlalu berdekatan bisa jadi tidak akan bekerja
dengan baik.
9. Sedang merasa tidak sehat.
Penyakit ringan, seperti selesma, biasanya tidak menjadi alasan untuk
menangguhkan vaksinasi. Seseorang yang mengalami sakit sedang atau berat
sebaiknya perlu menunggu. Dokter dapat memberikan saran kepada Anda.
D. Prosedur Pemberian Vaksin MMR
Vaksin MMR diberikan melalui suntikan di jaringan lemak, tepat di bawah
permukaan kulit (subkutan). Untuk pasien anak-anak, suntikan umumnya
dilakukan di bagian paha. Sedangkan remaja dan dewasa, suntikan dilakukan di
lengan bagian atas. Vaksin yang berisi virus yang dilemahkan ini akan diberikan
sebanyak 0,5 ml dalam satu kali suntik.
Langkah-langkah prosedur vaksinasi MMR, yaitu:
Area suntik di lengan atau paha pasien akan dibersihkan dengan kapas
beralkohol.
Dokter akan menjepit kulit di sekitar area suntik dengan tangannya.
Dokter akan menyuntikkan vaksin MMR ke lengan atau paha pasien.
Kapas atau kain kasa beralkohol digunakan untuk menekan area suntikan
ketika jarum dilepas.
Bagi orang tua, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menenangkan anak
ketika anak menjalani prosedur vaksinasi MMR, antara lain:
Alihkan perhatian dan beri ketenangan kepada anak dengan cara memeluk,
bernyanyi, atau berbicara dengan lembut.
Lakukan kontak mata dengan anak.
Hibur dan beri ketenangan dengan mainan, buku, atau benda favorit anak.
Pegang anak dengan kuat di pangkuan.
Jika anak sudah cukup besar, orang tua dapat memberi semangat kepada
anak. Jangan membentak atau memarahi anak, jika anak menangis ketika
disuntik
E. Setelah Pemberian Vaksin MMR
Prosedur vaksinasi MMR umumnya berlangsung cepat. Ada beberapa hal
yang dapat dilakukan pasien untuk meredakan efek samping ringan yang mungkin
terjadi setelah vaksinasi, antara lain:
6
Jika lengan terasa nyeri setelah penyuntikan, cobalah untuk menggerakkan
lengan. Tindakan ini dapat membantu mengatasi rasa nyeri dan bengkak.
Jika nyeri masih terasa, letakkan kain dingin di atas area suntik untuk
meredakan rasa nyeri.
Jika dokter mengizinkan, pasien dapat mengonsumsi obat pereda rasa
nyeri
Anak mungkin akan mengalami demam ringan setelah vaksinasi. Jika ini
terjadi, berikan paracetamol khusus anak untuk menurunkan suhu tubuh.
Berikan banyak cairan kepada anak. Hal ini dikarenakan seorang anak
cenderung mengalami penurunan nafsu makan selama 24 jam setelah
vaksinasi.
Letakkan kain dingin di area suntik untuk mengurangi kemerahan, rasa
nyeri, dan bengkak yang dialami anak.
Awasi anak dengan seksama selama beberapa hari. Jika melihat suatu
gejala atau tanda yang mengkhawatirkan, segera hubungi dokter
Seperti halnya obat, vaksin juga bisa menimbulkan reaksi. Reaksi ini biasanya
ringan dan akan hilang dengan sendirinya, tetapi dapat pula terjadi reaksi yang
serius. Mendapatkan vaksin MMR jauh lebih aman dibandingkan mengalami
penyakit campak, gondongan, atau rubella. Sebagian orang yang mendapatkan
7
vaksin MMR tidak mengalami masalah apa pun. Setelah mendapat vaksin MMR,
seseorang dapat mengalami:
1. Kejadian ringan:
Nyeri pada lengan akibat injeksi
Demam
Kemerahan atau ruam di lokasi injeksi
Pembengkakan kelenjar di pipi atau leher
Jika terjadi, biasanya akan dimulai dalam 2 minggu setelah vaksin diberikan.
Peluang kejadian ini semakin menurun setelah dosis kedua.
2. Kejadian sedang:
Kejang (tersentak atau terbelalak) seringkali berhubungan dengan demam
Nyeri dan kaku pada persendian yang bersifat sementara, kebanyakan
dialami remaja atau wanita dewasa
Jumlah trombosit rendah yang bersifat sementara, yang dapat
menyebabkan perdarahan atau lebam yang tidak lazim
Ruam di sekujur tubuh
3. Kejadian berat yang sangat jarang terjadi:
Ketulian
Kejang yang berlangsung lama, koma, atau penurunan kesadaran
Kerusakan otak
8
9
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Vaksin MMR mengandung kombinasi virus campak, gondongan,
dan rubella yang dilemahkan. Dengan memberikan virus yang dilemahkan,
akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi guna
melawan ketiga penyakit tersebut. Vaksin MMR dapat melindungi tubuh
dari campak, gondongan, dan rubella selama lebih dari 20 tahun setelah 2
kali pemberian. Saat ini, telah dikembangkan kombinasi vaksin yang
disebut vaksin MMRV. Vaksin ini melindungi tubuh dari MMR dan cacar
air. Vaksin MMRV dapat digunakan untuk anak usia 12 bulan hingga 12
tahun. MMR ((Mumps Measles Rubella) :
2. Measles (campak)
10
selaput lendir mulut. Saat penyakit campak memuncak, suhu tubuh bisa
mencapai 40oC.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. 2007. Seri Problem Solving Tumbuh Kembang Anak Siapa Bilang
Anak Sehat Pasti Cerdas. Jakarta: PT Elex Media
Dokter Indonesia. 2015. Inilah Perbedaan Imunisasi Aktif Dan Imunisasi Pasif .
https://mediaimunisasi.com/2015/03/17/inilah-perbedaan-imunisasi-aktif- dan-
imunisasi-pasif/. Diakses pada 31 Maret 2020
13