Laporan Akhir KKN Kelompok 26
Laporan Akhir KKN Kelompok 26
PENDAHULUAN
Adapun jamu sendiri merupakan herbal medicine sebagai salah satu bentuk
pengobatan tradisional, memegang peranan penting dalam pengobatan penduduk di
negara berkembang. Diperkirakan sekitar 70-80% populasi di negara berkembang
memiliki ketergantungan pada obat tradisional (Wijesekera, 1991; Mahady, 2001).
Secara umum jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping.
Khasiat jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung
pada manusia selama ratusan tahun (Winarmo, 1997).
Para pembuat jamu ini membuat sendiri jamu mereka. Bahan baku berupa
rimpang-rimpangan diperoleh dari pasar Wuluhan, atau melalui tetangga sekitar yang
memiliki tanaman-tanaman seperti jahe, kencur, kunci, temulawak dsb. Proses
pembuatan masih menggunakan alat sederhana, seperti penggiling manual yang
dioperasikan dengan tangan, tungku tanah liat berbahan bakar kayu, penyaring
manual, dan botol-botol plastik/ beling dan jeriken. Jenis jamu yang mereka buat
antara lain beras kencur, sinom, temulawak, gepyokan dll.
1
1.2 Permasalahan
Selain itu, kebersihan peralatan dan tempat pembuatan jamu juga perlu
ditingkatkan agar dihasilkan jamu yang steril dan sehat. Tidak hanya secara khasiat,
namun juga secara proses pembuatan dan pemasaran. Jamu yang dihasilkan
umumnya dipasarkan dengan menggunakan obrok (kompartemen terbuka yang
dipasangkan pada sepeda motor) sehingga produk jamu dalam botol terpapar
langsung sinar matahari. Keadaan ini berpotensi mempengaruhi kualitas jamu,
apalagi kebanyakan jamu dikemas dalam botol plastik bekas air mineral yang tidak
tahan panas matahari. Diharapkan apabila pembuat jamu memperhatikan hal-hal
seperti ini, maka kualitas produk jamu Desa Tanjungrejo akan meningkat di masa-
masa mendatang.
2
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1.3.2 Manfaat
3
II. PELAKSANAAN KEGIATAN
c. Menyebar undangan
Jenis kegiatan : menyebar undangan
Metode : tatap muka
d. Sosialisasi Posdaya
Jenis kegiatan : sosialisasi
Metode : Ceramah, tanya jawab/diskusi
4
e. Pendampingan kegiatan Posdaya
Jenis kegiatan : pendampingan pengurusan legalitas Posdaya “Enggal Saras”.
Metode : diskusi
2.4.2 Pemecahan
Adapun pemecahan dalam mengatasi masalah diatas adalah sebagai berikut :
1. Pembinaan ulang oleh pihak LPM kepada peserta KKN Tematik Posdaya.
2. Kunjungan yang di lakukan berulang-ulang.
3. Memotivasi dan menjelaskan kepada sasaran mengenai Posdaya.
4. Mengadakan iuran kelompok.
5
2. Mencetak undangan Rp 3.000,00
3. Pembuatan Banner Rp 80.000,00
4. Biaya transportasi Rp 13.000,00
5. Pembuatan Booklet Rp 30.000,00
6. Penyediaan konsumsi Rp 280.000,00
Total Rp 416.000,00
.1 Jadwal Kegiatan
6
Jadwal kegiatan Kelompok KKN Posdaya 26 yang terhitung mulai tanggal 17 Juni
2013 hingga 31 Juli 2013 disajikan dalam matriks berikut ini:
7
PELAKSANAAN MINGGU
PENANGGUNG
NO. KEGIATAN KE- KETERANGAN
JAWAB
1 2 3 4 5 6
1. Observasi David Indra
Wawancara kepada Kades dan
2. Pengumpulan data Diah Retiani
Kasun
Pembuatan peta konsep Posdaya /
3. Bangkit Nugroho
perencanaan Posdaya
4. Pembuatan kebun percobaan Uswatun Khasanah Dilaksanakan di kebun mahasiswa
5. Perizinan kepada aparat desa Leny Melindasari
6. Survei keluarga sasaran Posdaya Bangkit Nugroho Sasaran: keluarga prasejahtera
Kerja sama dengan kelompok tani
7. Inventarisasi Bibit TOGA David Indra
dan/atau kader PKK
8. Rapat koordinasi Muhamad Saad Seluruh anggota KKN 26
9. Pelaksanaan pengukuran tekanan darah Mentari Puspa Tidak dipungut biaya + edukasi
10. Kegiatan lanjutan minggu ke-2 David Indra
Sasaran masyarakat pengusaha
11. Identifikasi pengusaha jamu David Indra
jamu
Pencarian data tentang para pengusaha Sasaran masyarakat pengusaha
12. Leny Melindasari
jamu jamu
Analisa situasi, masalah dan pemecahan Sasaran masyarakat pengusaha
13. Diah Retiani
masalah jamu
14. Evaluasi kegiatan minggu ke-3 Nanda Didana Seluruh anggota KKN 26
Sasaran: keluarga warga
15. Pelaksanaan program Posdaya Uswatun Khasanah
pengusaha jamu
14
Evaluasi dan pemecahan masalah dalam Anggota KKN 26 dan Koordinator
16. Muhamad Saad
posdaya yang telah terbentuk Posdaya Jamu “Enggal Saras”
Program penyuluhan kanker serviks dan Sasaran: Ibu- ibu wali murid
17. Mentari Puspa
kanker payudara PAUD Al-Hikah Tajungrejo
Sasaran: siswa-siswi TK Muslimat
18. Pelatihan cara gosok gigi yang benar Nanda Didana
NU
19. Pembuatan booklet Posdaya Nanda Didana
20. Pemantauan Seluruh Anggota
21. Evaluasi Seluruh Anggota
15
3.2 Hasil Pelaksanaan Kegiatan
3.2.1 Pembuatan pengurus POSDAYA
a. Hasil Kegiatan
Pembuatan pengurus POSDAYA di Desa Tanjungrejo dilakukan dengan cara
melakukan pendekatan terhadap pengusaha jamu. Kelompok kami memutuskan
untuk memilih pengusaha jamu sebagai sasaran untuk membentuk kelompok sebab
di Desa Tanjungrejo ini sangat potensial dan belum terdapat wadah untuk
menghimpun. Selain sebagian besar pengusaha jamu ini masih dalam lingkup satu
keluarga, mereka juga berdomisili di lingkungan yang berdekatansehingga
memudahkan koordinasi dalam suatu organisasi. Organisasi pengusaha jamu juga
dirasa sebagai organisasi yang dapat merangkul seluruh pihak di Desa Tanjungrejo
dikarenakan anggota pengusaha jamu “Enggal Saras” juga berasal dari warga Desa
Tanjungrejo, sesuai dengan prinsip POSDAYA yang dari masyarakat, oleh
masyarakat, dan untuk masyarakat.
Kami mendampingi para pegusaha jamu ini secara langsung untuk
membentuk POSDAYA ini dengan cara bertemu dengan 10 pengusaha jamu dari
Dusun Krajan Kulon dan Karangsono serta mengundang pula Kepala Desa beserta
perangkat desa sebagai saksi pembentukan kelompok POSDAYA pengusaha jamu
ini, kemudian menjelaskan berbagai hal mengenai POSDAYA. Materi yang
disampaikan meliputi aspek kebersihan dan kesehatan dalam pembuatan jamu yang
tidak boleh dikesampingkan selama proses pembuatan jamu, serta materi bagaimana
mekanisme POSDAYA itu, lalu dilakukan diskusi tanya jawab seputar materi yang
disampaikan.
Sebagian besar pertanyaan peserta loka karya mini ini adalah bagaimana cara
memperoleh modal dan cara mengembangkan usahanya. Solusi masalah tersebut
tentu saja melalui pembentukan POSDAYA ini. Setelah mencapai kesepakatan maka
dilakukanlah pembentukan POSDAYA di Desa Tanjungrejo yang mencakup Ketua,
Sekertaris, dan Bendahara. Adapun susunan POSDAYA di Desa Tanjungrejo yakni:
16
STRUKTUR ORGANISASI POSDAYA “ENGGAL SARAS”
17
b. Pembahasan
Kepengurusan POSDAYA yang telah dibentuk ini pada tahap selanjutnya
akan menentukan program-program apa saja yang bisa dilaksanakan. Misalnya di
bidang kewirausahaan melalui inovasi produk jamu. Jamu ini rencananya akan
dikemas dalam kemasan gelas plastik, diberi cap dan merk “Enggal Saras”, dan dapat
dipasarkan di toko-toko besar dan berjaringan luas seperti Indomaret. Kemudian juga
harus diberlakukan strategi pemasaran yang baik untuk dapat memperoleh
keuntungan yang maksimal.
18
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
19
4.2 Saran
2. Pemberian bantuan berupa botol kaca dan kuali/ panci tanah liat untuk
memproduksi jamu yang sesuai dengan anjuran kesehatan.
Tentu saja besar harapan kami agar pihak LPM Universitas Jember dapat
memenuhi permintaan anggota Posdaya “Enggal Saras” dalam rangka mewujudkan
pemberdayaan masyarakat kearah masyarakat yang sejahtera dan mandiri. Demikian
laporan KKN Tematik Posdaya ini kami buat. Semoga kagiatan KKN ini dapat
bermanfaat bagi kami sebagai agen perubahan yang kelak terjun ke dalam
masyarakat sebagai anggota masyarakat dan inisiator perubahan kearah Indonesia
yang maju, adil dan sejahtera.
20
LAMPIRAN
21
LAMPIRAN 1
22
LAMPIRAN 2
a. Survey
23
b. Sosialisasi Posdaya
24
c. Penyuluhan Kanker Serviks
25
d. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
26
27
LAMPIRAN 3
28
LAMPIRAN 4
29
LAMPIRAN 5
1. Kondisi Geografis
Akses jalan menuju Desa Tanjungrejo sudah beraspal, namun pada daerah
bukan sekitar jalur utama memiliki jalan yang tidak beraspal, yaitu jalan tanah dan
berbatu. Keberadaan sungai di dalam Desa Tanjungrejo hanya satu sungai. Jarak
Desa Tanjungrejo dengan pasar sekitar 3 km.
b. Batas Wilayah
Desa Tanjungrejo mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
30
2. Kondisi Demografis
a. Jumlah Penduduk
Berdasarkan Profil Desa Tanjungrejo Tahun 2013, jumlah penduduk Desa
Tanjungrejo tahun 2013 tercatat sebanyak 15.338 jiwa dengan jumlah KK sebanyak
3926 KK.
L P
No Dusun Usia ≤ 17 Usia > 17 Usia > 17 Usia > 17
tahun tahun tahun tahun
1. Krajan Wetan 392 1.777 398 1.652
2. Krajan Kulon 480 1.794 486 1.768
3. Grobyog 300 971 293 937
4. Karangsono 358 1.657 384 1.657
Jumlah 1.530 6.233 1.561 6.014
Sumber: Profil Desa/Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Wuluhan, 2013.
31
masyarakat Desa Tanjungrejo masih memiliki penghasilan dibawah UMR setiap
bulannya. Tingkat ekonomi yang rendah juga akan mempengaruhi tingkat konsumsi
makanan masyarakat Desa Tanjungrejo.
LAMPIRAN 6
32
LAMPIRAN 7
SUSUNAN ORGANISASI DESA
33
Kepala Desa : Drs. Mohammad Yasin
LAMPIRAN 8
34
BIODATA MAHASISWA KKN GELOMBANG II
DESA : Tanjungrejo
KELOMPOK : 26
NIM : 100110301030
Fakultas : Sastra
Telp. : 085749446147
Sebagai : Koordinator
NIM : 102010101020
35
Tempat/Tg. Lahir : Jayapura, 8 Juli 1992
Fakultas : Kedokteran
Sebagai : Anggota
NIM : 090110101008
Fakultas : Sastra
Telp. : 085731808554
Sebagai : Bendahara
NIM : 101510501102
36
Tempat/Tg. Lahir : Lumajang, 24 September 1991
Fakultas : Pertanian
Jurusan : Agroteknologi
Telp. : 082330232487
Sebagai : Anggota
NIM : 101610101016
Telp. : 083848053346
Sebagai : Sekretaris
NIM : 090910302086
37
Tempat/Tg. Lahir : Jember, 11 Oktober 1990
Fakultas : ISIP
Jurusan : Sosiologi
Sebagai : Anggota
NIM : 110810201316
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
Telp. : 085746111247
Sebagai : Anggota
NIM : 101910301019
38
Tempat/Tg. Lahir : Sukabumi, 21 Juli 1992
Fakultas : Teknik
Sebagai : Anggota
39