PEMBAHASAN
A. PENGANTAR
Tantangan wirausahaan pada masa sekarang dan untuk masa yang akan datang
semakin berat terutama menghadapi era globalisasi. Era globalisasi dalam skema
perdangangan bebas cepat atu lambat mengakibatkan perubahan ekonomi dunia.
Globalisasi mengakibatkan segala sesuatu bergerak cepat, dan situasi cepat berubah.
Perubahan yang cepat berdampak pada situasi ketidakpastian yang berpengaruh terhadap
perusahaan. Seorang wirausahaan tidak menghindari perubahaan yang terjadi, teta[I di tuntut
untuk siap mengadakan perubahan.
B. BERPIKIR KRITIS
Ketekunan, ketelitian, dan produktivitas harus menjadi perilaku dan kemampuan bagi
pengusaha. Pengusaha yang tekun, teliti, dan produktif ialah pengusaha yang tidak
menerapkan perilaku wirausaha. Untuk itu, diperlukan ketelitian dalam analisis berbagai
masalah, termasuk menginterpretasikan data dan informasi di lingkungan perusahaan.
Ketertiban dan ketelitian sangat erat hubungan dengan keberasan. Seorang usahawan
terkenal mengatakan bahwa “kebiasaan menangguhkan sesuatu merupakan karang yang
menghancurkan lebih banyak perusahaan dari pada batu karang lainnya.
C. MENYENANGKAN
Agar wirausaha dapat mencapai sukses yang gemilang, anda harus memiliki
kepribadian yang menarik. Selain itu, sopan santun itu tidak boleh hanya di luar (lahiriah),
melainkan harus bersifat batiniah. Kejujuran adalah sesuatu yang sangat penting bagi
pembentukan kepribadian seseorang, sebab hal ini merupakan dasar dari sukses-sukses
seterusnya.1
1
Biasakanlah untuk berpikir, berbicara, dan bersikap jujur. Jujur dalam maksud dan
tingkah laku anda. Itulah cara sebaik-baiknya untuk mendapatkan kepercayaan umum,
sedangkan kepercayaan kepada diri sendiri akan bertambah dalam sadar dan insyaf, bahwa
anda selalu di bombing oleh kebenaran dan kejujuran.
D. PROAKTIF
Wirausahawan adalah orang yang memilki daya nalar intelektual yang tinggi. Di
sinilah perpaduan yang nyata antara kemauan dan kemampuan yang mendorong seseorang
ini selalu memiliki rasa ingin mencoba, tidak lain karena ia mau dan mampu, serta sebaiknya
mampu dan mau mencobanya.
Tindakan, dalam Bahasa agma merupakan amal; maka wirausaha yang mempunyai
moto atau sasaran berusaha sambal berdoa memohon keridaan Tuhan itu secara filosofis
merupakan amal diridhai-Nya.
Budaya yang mendukung sikap proaktif dicirikan oleh adanya dukungan terhadap
kegiatan entrepreneurial untuk bertindak antisipatif terhadap segala peluang/kesempatan
serta partisipasi dalam pasar yang lama atau baru. Proaktif akan melakukan semua hal untuk
mengwujudkan konsep mereka serta memperoleh manfaat keunggulan sebagai orang pertama
yang merebut setiap peluang.
E. KREATIF
Roger von Oech dalam bukunya Whack on the side oh the Head mengidentifikasi 10
kunci mental dari kreativitas (“mental tock”of creativity) atau hambatan-hambatan
kreativitas, yang meliputi :
1. Searching for the one “right” answer yaitu berusaha untuk menemukan suatu asumsi.
2. Focusing on “being logical” yaitu terfokus pada berpikir logika tidak bebas menggunakan
berpikir nonlogika khususnya dalam berimajinasi.
3. Blindy following the rules yaitu berlindung pada aturan yang berlaku (kaku).
4. Constantly being practical yaitu terikat pada kehidupan praktis semata yang membatasi
ide-ide kreatif.
5. Viewing play as frivolous yaitu memandang bermain sebagai sesuatu yang tidak karuan.
6. Becoming early specialized yaitu terlalu spesialisasi.
7. Avoiding ambiguity yaitu menghindari pengulangan merupakan hambatan untuk berpikit
kreatif.
8. Fearing looking foolish yaitu berpikir kreatif bukan tempatnya bagi orang kompromistis
(berpikir kompromi).
9. Fearing mistakes and failure yaitu takut salah dan gagal.
10. Believing that “I’m not creative” yaitu setiap orang berpotensi untuk kreatif.
2
Untuk memotivasi para karyawan supaya memiliki kreativitas, Zimmerer (1996:76)
mengemukakan beberapa cara :
1. Expecting creativity,
2. Expecting and tolerating failure,
3. Encouraging curiosity,
4. Viewing problems as challenge,
5. Providing creativity training,
6. Providing support,
7. Rewarding creativity,
8. Medeling creativity,
Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan ekonomi global, menurut
Zimmerer (7996:53), kreativitas tidak hanya penting untuk menciptakan keunggulan
kompetitif, akan tetapi juga sangat penting bagi kesinambungan perusahaan (survive).
Artinya, bahwa dalam menghadapi tantangan global, diperlukan sumber daya manusia kreatif
dan inovatif atau berjiwa kewirausahaan.
Mengobservasi situasi dan masalah yang sebelumnya tidak di perhatikan orang lain.
Membangkitkan ide dan masalah yang di capainya dari banyak sumber.
Cenderung memiliki banyak alternative terhadap masalah atau subjek tertentu.
3
Seringkali menentang hal-hal yang bersifat klise dan ia tidak terhalang oleh kebiasaan
yang terkadang menghambat berpikir kreatif.
Mendayagunakan serta menimba dari kekuatan-kekuatan emosional dibawah sadar
yang dimilikinya.
Memiliki fleksibiltas tinggi dalam pemikiran dan tindakannya.
Menurut Evans (1994:40) bahwa proses kreatif ialah proses mental yang di dalam
proses itu pengalaman masa lampau dikombinasikan kembali seiring dengan beberapa
distorsi dalam bentuk sedemikian baru sehingga muncul dengan pola, konfigurasi, dan aturan
baru sehingga munculpemecahan yang lebih baik yang dibutuhkan manusia.
F. INOVATIF
Inovasi adalah alat untuk memanfaatkan perubahan sebagai peluang bisnis yang
berbeda atau jasa yang berbeda. Inovasi dapat ditampilkan sebagai ilmu, dipelajari, dan di
praktikkan. Inovasi juga dikatakan sebagai mengubah nilai dan kepuasan yang diperoleh
konsumen dari sumber daya.
4
West (2000:18) menegmkakan bahwa inovasi merupakan pengenalan dan penerapan
secara sengaja dalam suatu pekerjaan , tim kerja atau organisasi dari ide, proses, produk atau
prosedur baru bagi pekerjaan, tim kerja atau organisasi itu dengan tujuan menguntungkan
pekerjaan, tim kerja atau organisasi.
1. Keterampilan mengambil keputusan dan resiko yang moderat, dan bukan atas dasar
kebetulan belaka.
2. Bersifat energetik, khususnya dalam bentuk berbagai kegiatan inovatif.
3. Tanggung jawab individual.
4. Mengetahui hasil-hasil dari berbagai keputusan yang diambilnya, dengan tolok ukur
satuan uang sebagai indikator keberhasilan.
5. Mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan di masa datang.
6. Memiliki kemampuan berorganisasi, yaitu bahwa seseorang wirausaha memiliki
kemampuan keterampilan, kepemimpinan, dan manajerial.
Ada beberapa ciri intrinsic individu yang memiliki semangat bekerja inovatif yaitu:
1. Ketertarikan akan pekerjaan inovatif itu sendiri.
2. Antusiasme dan persaan optimis dalam melakukan pekerjaan inovatif.
3. Ketertarikan akan tantangan yang dihadapi pada saat memecahkan masalah.
4. Keyakinan yang kuat pada idenya.
5. Keinginan untuk mengambil resiko.
Pengusaha adalah bukan pekerja administrative yang disibukkan dengan masalah
rutin sehari-hari. Pengusaha selalu mengembangkan ide atau gagasan dalam bentuk
rencana yang mantap, tetapi mampu mengantisipasi dalam pelakasanaannya jadi harus
kreatif dalam menemukan target baru.
Menurut Levit, kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (thinking new thinks ).
Oleh karena itu, menurut Levit, kewirausahaan adalah “thinking and doing new things or old
thinks in new ways.”
Kewirausahaan adalah berpikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu
yang lama dengan cara baru. Hal ini sejalan dengan pendapat Soeparman Soemahamidjaja
(1997:7) bahwa “kewirausahaan adalah “ability to create new way, and different.”
5
Inovasi adalah alat untu memanfaatkan perubahan sebagai peluang bagi bisnis yang
berbeda atau jasa yang berbeda.
Inovasi dapat ditampilkan sebagai ilmu, dipelajari, dan di praktikan.
Inivasi juga dikatakan sebagai mengubah nilai dan kepuasan yang diperoleh konsumen dari
sumber daya.
G. EFISIEN
1. Efisiensi Biaya
Dalam halnya,Efisiensi Biaya juga dapat dibedakan dalam:
Biaya rata-rata
Biaya marjinal
2. Efisiensi Perusahaan
Upaya efisiensi persahaan menyangkut dua sisi,yaitu sisi penggunaan/alokasi
sumber daya dengan penjualan hasil produk yang dihasilkan.
Secara skematis efisiensi perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut:
Laba penjualan = Hasil Penjualan = Total Biaya
6
Besar kecil laba usaha tergantung pada:
Keberhasilan mencapai tingkat jual yang terbaik.
Kemampuan memperbesar penjualan.
Efisiensi biaya.
Kondisi para atau lingkungan usaha
Empat hal yang telah diuraikan diatas menentukan kualitas anda sebagai
seorang wiraswasta.Anda disebut memiliki kualitas prima apabila anda bertndak
hemat(bukan hanya mau),overhead anda rendah,produktivitas tinggi,dan biaya operasi
rendah.
b) Meningkatkan kesempurnaan
Mula-mula Anda harus ada hasrat yang mendalam untuk melakukan segala
sesuatu dengan sempurna. Selalulah membidik sasaran yang makin tinggi.
Kesempurnaan sejati adalah penjelmaan cita-cita tertentu yang harus ditekuni.
H. PRODUKTIF
7
Produktivitas factor produksi dapat dibedakan dalam dua hal,yaitu:
a. Produktivitas rata-rata per faktor produksi
Sebagai wiraswasta, anda memerlukan tenaga penggerak dari dalam diri anda dari
luar. Yang dari dalam diri anda, bisa anda tuangkan keluar. Ide, strategi, dan rencana adalah
tenaga penggerak yang ada dalam diri anda dan dapat anda tuangkan ke atas kertas, dan
kepada bawahan anda. Ini adalah tenaga penggerak.
Adaun tenaga penggerak dari luar adalah modal usaha anda. Baik modal sendiri,
maupun dari luar yang disebut utan.
Ini adalah tenaga penggerak luar biasa yang mendorong anda untuk setiap saat
bertindak mencapai sasaran anda.
Hampir sama dengan tenaga penggerak yang dari luar, anda membutuhkan bahan
bakar. Bahan bakar,ibarat kendaraan, misalkan mobil tanpa bahan bakar, bagaimanapun baik
dan indahnya serta mahalnya mobil ini hanya dapat dilihat, dinaiki dan diam di tempat tidak
akan bergerak,kecuali anda dorong. Itupun tentu tidak seberapa jauh.
Jadi, segala sesuatu yang anda kerjakan yang mengharuskan adanya uang, itulah bahan
bakar anda . dari manakah datangnya uang tersebut?
Ada macam-macam sumbernya. Mungkin dari modal anda sendiri berupa tabungan.
Tetapi boleh juga anda meminjam uang dari bank dengan menjaminkan tabungan anda. Anda
tinggal pilih, mau darimana sumber bahan bakar anda.
I. ORISINAL
8
Ciri-ciri nya:
- Tidak pernah puas dengan cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut
cukup baik;
- Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya;
- Selalu ingin tampil berbeda atau memanfaatkan perbedaan.
Menurut Levitt, Kewirausahaan adalah ”thinking and doing new things in new ways.
Kewirausahaan adalah berpikir dan berpindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang
lama dengan cara baru. Hal ini sejalan dengan pendapat Soeparman Soemahamidjaja
(1997:7) bahwa “kewirausahaan adalah “ability to create new way, and different.
Menurut Zimmerer (1996:51), dalam bukunya Entereneuship and The New Venture
Formation mengungkapkan bahwa:
”Sometimes creativity involves generating something from nothing. However,
creativity is more likely to result in collaborating on the present, in putting old things
together in new ways, or in taking some thing way to create something simple or
better.
9
- Confidence and content in one’s own evaluation,
- Satisfaction in facing and attacking problems and in resolving confusion or
inconsistency,
- Has a duty or responsibility to achieve,
- Intelligence and energetic
Sifat orisinal ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud orisina di
sini ialah ia tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide
yang orisinal, dan kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.
Orisinal tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk tersebut mencerminkan hasil
kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen yang telah ada, sehingga melahirkan sesuatu
yang baru. Bobot kreativitas orsinal suatu produk akan tampak sejauh manakah ia berbeda
dari apa yang telah ada sebelumnya.
10