Anda di halaman 1dari 2

NAMA : LANANG FAUZIL ADHIM

NIM : 201802045
SEMESTER : IV (EMPAT)
PROGRAM STUDI : METODOLOGI PENELITIAN

A. Latar Belakang

Diawal tahun 2020 ini, dunia digemparkan dengan menyebarnya virus baru
yaitu coronavirus atau virus corona yang mematikan. Diketahui, asal mula virus ini berasal
dari Wuhan, Cina. Ditemukan pada akhir Desember tahun 2019. Kondisi terkini, wirus yang
memiliki nama resmi Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV) ini dilaporkan telah menjangkit
lebih dari 750.890 orang dan telah menewaskan lebih dari 36.405 orang di 198 negara
terjangkit (data kompas per 31 Maret 2020).
Di Indonesia sendiri penularan virus Covid-19 ini sangat tinggi dan cepat diketahui
1.528 kasus konfiramsi positif Covid-19, 81 sembuh dan 136 meninggal (data kompas 31
Maret 2020) nilai yang cukup tinggi ini membuat masyarakat Indonesia menjadi berlomba
lomba untuk melakukan pencegahan salah satunya menjaga imunitas atau daya tahan tubuh,
dengan cara mengonsumsi suplemen yang mengandung Ekstrak Echinacea yang diketahui
sangat efektif meningkatkan daya tahan tubuh.
Echinacea merupakan tanaman yang umum digunakan sebagai  terapi
pengobatan. Tanaman asli Amerika Utara ini memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.
Mengutip Healthline, tanaman echinacea tumbuh di area padang rumput atau sekitar
pepohonan. Tiga dari sembilan spesies echinacea dimanfaatkan sebagai suplemen herbal.
Bagian atas tanaman hingga akar diolah menjadi tablet, larutan obat, ekstrak, dan teh. Di
dunia kesehatan, echinacea dikenal dengan khasiatnya untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
Imun yang kuat membuat tubuh tahan terhadap ancaman infeksi dan penyakit.
Tumbuhan Echinacea yang digunakan sebagai obat adalah akarnya. Echinacea
purpurea dan E. pallid digunakan sebagai imunostimulan dan dalam pengobatan infeksi
pernapasan. Kedua spesies dimanfaatkan untuk pembuatan produk farmasetik dan terdapat
sejumlah data mengenai efikasinya. Spesies lain juga digunakan, tetapi tidak cukup data yang
tersedia untuk memvalidasi penggunaannya. Kandungan zat aktif tidak diketahui. Oleh karena
itu, ekstrak kedua spesies ini di pasaran (dan biasanya dianggap aktif secara farmakologis)
dapat digolongkan sebagai tipe C. Kandungan yang menonjol adalah turunan asam kafeat
(sekitar 1%), terutama ekinakosida (E.pallida), asam sikorat (E.purpurea), alkamida
(E.purpurea), sejumlah kecil minyak atsiri dan polisakarida (keduanya dari
spesies Echinacea spp.).

Selain  itu ahli herbal di Amerika dan Jerman mengajukan ide penggunaan
echinacea  sebagai obat alternatif alami untuk pengobatan common cold  dan flu karena
kemampuannya menstimulasi sistem imuniti tubuh. Hal ini didasarkan pada hasil berbagai
penelitian bahwa echinacea terbukti memperpendek penyakit common cold dan flu.
Peran echinacea dalam melawan infeksi virus khususnya di saluran napas ditinjau dari ilmu
kedokteran modern perlu mendapat perhatian dan hal tersebut akan di bahas pada makalah ini.

B. JUDUL : Peran Ekstrak Echinacea purpurea sebagai Daya Tahan Tubuh Dan Alternatif
Pengobatan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)

Anda mungkin juga menyukai