KONSEP DASAR
A. PUBLIK
Istilah publik berasal dari kata dalam Bahasa Inggris yaitu public. Di dalam Bahasa
Indonesia, istilah public diterjemahkan ke dalam berbagai istilah yaitu :
Karena berbagai terjemahan istilah public tersebut tidak ada satupun yang
mengena, maka istilah public dalam Bahasa Inggris lazim diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia menjadi publik.
Apa sebenarnya arti publik ? Publik adalah sekelompok orang yang memiliki
kepentingan yang sama terhadap sesuatu hal. Publik dapat berkumpul atau berada
pada satu tempat tetapi dapat juga tidak. Tiap-tiap organisasi memiliki publik yang
berbeda-beda. Publik dari PT.Jasa Marga adalah pengguna jalan tol, publik dari PT.
PLN adalah pelanggan listrik, publik dari PDAM adalah pelanggan PDAM, publik dari
PT. KAI adalah penumpang kereta api, publik dari PT. Telekomunikasi Indonesia
adalah pelanggan telepon, publik dari Kantor Camat adalah masyarakat di kecamatan
itu, publik dari suatu bank adalah nasabah bank itu, publik dari suatu stasiun televisi
adalah pemirsa televisi itu, publik dari suatu supermarket adalah pelanggan
supermarket itu, dan lain-lain. Dengan demikian, seseorang dapat menjadi publik dari
banyak organisasi.
B. SEKTOR PUBLIK
Sektor publik adalah bidang-bidang yang menyangkut kepentingan publik atau yang
menyangkut hajat hidup orang banyak, misalnya pemerintahan, pendidikan, kesehatan,
telekomunikasi, transportasi, perdagangan, energi listrik, air minum, perumahan, dan
lain-lain.
Sektor publik dapat dilihat dari arti luas dan arti sempit yaitu :
1. Sektor publik dalam arti luas, yaitu semua bidang yang menyangkut kepentingan publik
dan organisasi yang melaksanakannya adalah organisasi pemerintah, BUMN, BUMD
dan organisasi swasta yang bergerak di sektor publik.
2. Sektor publik dalam arti sempit, yaitu semua bidang yang menyangkut kepentingan
publik dan organisasi yang melaksanakannya adalah instansi pemerintah.
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan oleh sektor swasta,
misalnya tugas untuk memberikan pelayanan publik seperti telekomunikasi, pendidikan,
kesehatan, transportasi dan sebagainya. Sektor-sektor itu banyak dilakukan dan
dilayani oleh sector swasta. Meskipun demikian untuk tugas dan fungsi tertentu
keberadaan sektor publik tidak dapat digantikan oleh sektor swasta, misalnya fungsi
birokrasi pemerintahan.
Organisasi sektor publik adalah organisasi yang tujuannya tidak mencari laba/
keuntungan atau nirlaba (non profit motive). Organisasi sektor publik dapat dilihat dari
arti luas dan arti sempit yaitu :
1. Organisasi sektor publik dalam arti luas, yaitu organisasi yang tujuannya tidak mencari
laba/keuntungan atau nirlaba yang meliputi instansi pemerintah, organisasi nirlaba milik
pemerintah, dan organisasi nirlaba milik swasta.
2. Organisasi sektor publik dalam arti sempit atau arti khusus, yaitu instansi pemerintah
saja.
Organisasi sektor publik dapat dengan mudah dikenali dari ciri utamanya yaitu
nirlaba (tidak mencari laba/keuntungan) atau nonprofit motive. Secara umum,
organisasi sektor publik dengan ciri utama nirlaba itu dapat dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu :
Ciri atau karakteristik dari organisasi sektor publik dalam arti sempit atau arti
khusus (yaitu instansi pemerintah) dalam banyak hal berbeda dengan organisasi sektor
swasta (perusahaan). Perbedaan tersebut yaitu sebagai berikut :
Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar
dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan dan pihak berkepentingan
lainnya, seperti pemegang saham, kreditur atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat
dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Salah satu cabang dari akuntansi
yang banyak dikenal adalah akuntansi keuangan di mana informasi keuangan pada
suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan dan dikomunikasikan.
Sedangkan Auditing atau pemeriksaan merupakan suatu disiplin ilmu yang terkait tapi
tetap terpisah dari akuntansi. Auditing adalah suatu proses di mana pemeriksa
independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu
pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai
kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang diterima umum.
Akuntansi sektor publik secara sederhana dapat dikatakan sebagai penerapan dan
perlakuan akuntansi pada sektor publik. Sektor publik sendiri memiliki wilayah dan
ruang lingkup yang lebih luas dan lebih kompleks dibandingkan dengan sektor swasta.
Dari berbagai buku Anglo Amerika, akuntansi sektor publik diartikan sebagai
mekanisme akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi publik.
Dari berbagai buku lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor publik disebut akuntansi
pemerintahan. Di berbagai kesempatan disebut juga sebagai akuntansi keuangan
publik. Berbagai perkembangan terakhir, sebagai dampak penerapan accrual
accounting di Selandia Baru, pemahaman ini telah berubah. Akuntansi sektor publik
didefinisikan sebagai akuntansi dana masyarakat. Akuntansi dana masyarakat dapat
diartikan sebagai: mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada
pengelolaan dana masyarakat. Dana masyarakat perlu diartikan sebagai dana yang
dimiliki oleh masyarakat - bukan individual, dan yang biasanya dikelola oleh organisasi-
organisasi sektor publik, dan juga pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan
swasta.
Salah satu bentuk penerapan teknik akuntansi sektor publik adalah di organisasi
BUMN. Pada tahun 1959 pemerintahan orde lama mulai melakukan kebijakan-
kebijakan berupa nasionalisasi perusahaan asing yang dialihkan statusnya menjadi
BUMN. Tetapi karena tidak dikelola oleh manajer profesional dan terlalu banyaknya
politisasi atau campur tangan pemerintah, mengakibatkan BUMN tersebut hanya
dijadikan ‘sapi perah’ oleh para birokrat. Dengan demikian, sejarah kehadiran akuntansi
sektor publik tidak memperlihatkan hasil yang baik dan tidak menggembirakan.
Kondisi itu terus berlangsung pada masa orde baru. Lebih bertolak belakang lagi
pada saat dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983 tentang fungsi
dari BUMN. Dengan memperhatikan beberapa fungsi tersebut, konsekuensi yang harus
ditanggung oleh BUMN sebagai perusahaan publik adalah menonjolkan keberadaannya
sebagai agent of development daripada sebagai business entity. Terlepas dari itu
semua, bahwa keberadaan praktik akuntansi sektor publik di Indonesia dengan status
hukum yang jelas telah ada sejak beberapa tahun bergulir dari pemerintahan yang sah.
Salah satunya adalah Perusahaan Umum Telekomunikasi (1989).
BAGIAN II
REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK
Adapun standar adalah patokan atau acuan yang digunakan untuk melakukan
sesuatu. Keberadaan standar di sektor publik sangat penting untuk menyeragamkan
hasil pekerjaan. Salah satu contohnya adalah standar akuntansi. Sebagai organisasi
yang mengelola dana publik (masyarakat), organisasi sektor publik seharusnya mampu
memberikan pertanggungjawaban kepada publik (masyarakat) itu melalui laporan
keuangannya.
Regulasi di sektor publik dapat dibagi ke dalam dua bagian besar yaitu regulasi
yang terkait dengan organisasi nirlaba dan regulasi yang terkait dengan instansi
pemerintah. Kedua jenis regulasi ini dibedakan karena sifat regulasi di sektor publik
bersifat spesifik untuk setiap jenis organisasi. Selain itu, di instansi pemerintah, regulasi
yang digunakan juga cenderung lebih rumit dan rinci.
Akuntansi sektor publik memiliki standar yang sedikit berbeda dengan akuntansi
biasa. Hal ini disebabkan karena akuntansi biasa belum mencakup
pertanggungjawaban kepada masyarakat yang ada di sektor publik.
Standar akuntansi sektor publik juga telah diatur secara internasional. Organisasi
yang merancang standar ini adalah Federasi Akuntan Internasional atau International
Federation of Accountants atau (IFAC). Mereka membuat suatu standar akuntansi
sektor publik yang disebut Standar Internasional Akuntansi Sektor Publik atau
Internation Public Sector Accounting Standards (IPSAS). Standar ini menjadi pedoman
bagi perancangan standar akuntansi pemerintahan di setiap negara di dunia.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 mulai berlaku sejak tahun 2001. Namun
dalam perkembangannya, pemerintah merasa Undang-Undang itu tidak lagi sesuai
dengan perkembangan yang ada. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan Undang-
Undang baru yaitu :
1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Dalam pengertian lain, anggaran dapat dikatakan sebagai sebuah rencana finansial
yang berisi :
1. Rencana-rencana organisasi untuk melayani masyarakat atau aktivitas lain yang dapat
mengembangkan kapasitas organisasi dalam pelayanan.
2. Estimasi besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam merealisasikan rencana
tersebut.
3. Perkiraan sumber-sumber yang akan menghasilkan pemasukan serta besarnya
pemasukan tersebut.
B. FUNGSI ANGGARAN
Dalam ruang lingkup akuntansi sektor publik, anggaran berada dalam lingkup
akuntansi manajemen. Beberapa fungsi anggaran dalam manajemen organisasi sektor
publik yaitu :
1. Anggaran sebagai alat perencanaan.
Dengan anggaran maka organisasi mengetahui apa yang harus dilakukan dan ke arah
mana kebijakan yang dibuat.
C. JENIS-JENIS ANGGARAN
Secara garis besar, anggaran dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis yaitu :
B. SIKLUS ANGGARAN
Siklus anggaran adalah suatu proses yang berkelanjutan yang terdiri dari lima
tahapan yaitu :
1. Persiapan (preparation)
Pada tahap persiapan, bagian anggaran di lingkungan eksekutif (pemerintah)
menyiapkan format anggaran yang akan dipakai. Selanjutnya setiap unit kerja di
lingkungan pemerintahan mengajukan anggaran, kemudian dikonsolidasikan oleh
bagian anggaran. Setelah di-review dan diadakan dengar pendapat ke semua unit
kerja, anggaran ini disetujui oleh kepala pemerintahan (presiden atau kepala daerah).
Anggaran dalam tahap ini masih berupa rancangan yang disebut RAPBN (Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) atau RAPBD (Rencana Anggaran dan
Pendapatan Belanja Daerah).