Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA

“ PENGEMASAN PRODUK OLAHAN “

DIUSULKAN OLEH

GATOT ARIS SURIPTO


NPM : 15021068

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK


LUWUK
2018
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Artikel Ilmiah : Pengemasan Produk Olahan

Bidang Kegiatan : Artikel Ilmiah Mahasiswa

Nama : Gatot Aris Suripto

Npm : 15021068

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Universitas : Muhammadiyah Luwuk

Luwuk, Februari 2018

Mengetahui

Ketua LP3M Dosen Pembimbing Lapangan

Ir.Sri Sukari Agustina,M.Si Erwin Wuniarto S.Pi.,M.Si


NIDN. 0919086501 NIDN : 0928088205
PENGEMASAN PRODUK OLAHAN

GATOT ARIS SURIPTO


Fakultas PertanianUniversitas Muhammadiyah Luwuk
Email : gatotaris33@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan utama pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan


partisipasi masyarakat Desa lembah Keramat Kecamatan Toili Barat Kabupaten
Banggai, dalam mengembangkan usaha. Cara-cara pengemasan sangat erat
berhubungan dengan kondisi komoditas atau produk yang dikemas serta cara
transportasinya. Pada prinsipnya pengemas harus memberikan suatu kondisi yang
sesuai dan berperan sebagai pelindung bagi kemungkinan perubahan keadaan
yang dapat memengaruhi kualitas isi kemasan maupun bahan kemasan itu
sendiri.Kemasan atau packaging, diartikan secara umum adalah bagian terluar
yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari
cuaca, guncangan, dan benturan-benturan terhadap benda lain. Faktor-faktor yang
perlu menjadi pertimbangan adalah ketahanan/proteksi, kemudahan bagi pemakai,
kemudahan bagi penjual, daya tariknya bagi pembeli, biaya, dan lingkungan; (2)
merancang desain kemasan. Rancangan desain mencakup unsur-unsur bentuk,
ukuran, bahan, warna, merek, dan teks dan label; (3) menyeleksi desain. Karena
biasanya perancang tidak hanya menyiapkan satu alternatif desain, perlu diadakan
seleksi desain yang dinilai paling efektif. Seleksi ini dilakukan melalui beberapa
tahap pengujian, yaitu pengujian teknis, pengujian pandangan, pengujian oleh
calon penjual, pengujian oleh calon pembeli; (4) mengevaluasi kembali secara
berkala untuk melihat apakah kemasan itu masih efektif, mengingat cepatnya
perubahan selera konsumen dan perkembangan teknologi. Evaluasi berkala
sebaiknya diadakan 3 sampai 5 tahun sekali, sesuai dengan perkembangan pasar.

Kata Kunci : Pengemasan, Produk Olahan, Kualitas.

PENDAHULUAN

Berdasarkan Rundh dalam Kuvykaite et all ( 2009 ) menyatakan


“Kemasan menarik perhatian konsumen terhadap merek khusus, menambah citra,
dan mempengaruhi presepsi konsumen tentang produk tersebut “.

Kemasan adalah wadah untuk produk yang meliputi penampilan pisik


wadah, termasuk warna, desain, bentuk, pelabelan, dan bahan yang digunakan
(Agaria, et all, 2012). Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk
menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan,
disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu
mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya,
melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan,
getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil
pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang
memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi
promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik
pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan
dalam perencanaannya.

Budaya kemasan sebenarnya telah dimulai sejak manusia mengenal sistem


penyimpanan bahan makanan. Sistem penyimpanan bahan makanan secara
tradisional diawali dengan memasukkan bahan makanan ke dalam suatu wadah
yang ditemuinya. Dalam perkembangannya di bidang pascapanen, sudah banyak
inovasi dalam bentuk maupun bahan pengemas produk pertanian. Temuan
kemasan baru dan berbagai inovasi selalu dikedepankan oleh para produsen
produk-produk pertanian, dan hal ini secara pasti menggeser metode pengemasan
tradisional yang sudah ada sejak lama di Indonesia.

Dalam menentukan fungsi perlindungan dari pengemasan, maka perlu


dipertimbangkan aspek-aspek mutu produk yang akan dilindungi. Mutu produk
ketika mencapai konsumen tergantung pada kondisi bahan mentah, metode
pengolahan dan kondisi penyimpanan.

Cara-cara pengemasan sangat erat berhubungan dengan kondisi komoditas


atau produk yang dikemas serta cara transportasinya. Pada prinsipnya pengemas
harus memberikan suatu kondisi yang sesuai dan berperan sebagai pelindung bagi
kemungkinan perubahan keadaan yang dapat memengaruhi kualitas isi kemasan
maupun bahan kemasan itu sendiri.

Pemasaran kemasan ini akhir-akhir ini menjadi populer untuk mengemas


berbagai produk baik padat maupun cair. Dipakai sebagai pengganti kemasan
rigid maupun kemas kaleng atas pertimbangan ekonomis kemudahan dalam
penanganan.

Besarnya potensi sumber daya alam yang tersedia di Desa Lembah


Keramat Kecamatan Toli Barat Kabupaten Banggai dapat dimanfaatkan sebaik
mungkin agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat seperti, buah pisang
menjadi produk olahan , maka perlu untuk melakukan usaha pengemasan kripik
pisang di Desa Lembah Keramat Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai.
Berdasarkan hal inilah penulis mengangkat judul artikel ilmiah
“Pengemasan Produk Olahan di Desa Lembah Keramat”.
TUJUAN

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan


keterampilan masyarakat dalam pengemasan produk olahan, secara umum
mencakup peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan partisipasi
masyarakat dan perluasan lapangan kerja.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret
2018, bertempat di Dusun I dan Dusun IIDesa Lembah Keramat Kecamatan Toili
Barat Kabupaten Banggai.
Alat dan Bahan
Adapun Alat dan bahan yang digunakan dalam proses Pengemasan produk
olahan antara lain:
1. Sealer
2. Plastik kemasan
3. Produk olahan
4. Gunting
Prosedur Kerja
Tabel 1. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Tahapan Kegiatan Metode Materi
Pelaksanaa
n
Pelaksanaan Sosialisasi ke Pertemuan - Menyamakan Persepsi
Masyarakat dengan - Menetukam Program-
sasaran masyarakat Program yang akan
Sasaran dilaksanakan
- Menentukan waktu
Pelaksanaan Kegiatan
Palaksanaan Partisipatif - Mengidentifikasi jumlah
peserta
- Menyiapkan alat dan
bahan
- Membuat jadwal
pelaksanaan kegiatan
- Pelaksanaan kegiatan
dilakukan di Posko Desa
Lembah Keramat
- Menyediakan alat dan
bahan.
- Pelaksanakan
pengemasan
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan kegiatan “ Pengemasan Produk Olahan “ di Desa Lembah


Keramat kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai sampai pada bulan maret
2018 telah dilaksanakan 100 % program yaitu : observasi lapangan, sosialisasi
mengenai pengemasan produk olahan dan pelatihan atau pelaksanaan pengemasan
produk olahan.

Pada tahap awal pelaksanaan program dilaksanakan kegiatan berupa


sosialisasi dan kegiatan pelatihan, persiapan peralatan, dan koordinasi dengan
peserta kegiatan. Kegiatan ini berjalan dengan sangat baik berkat peranan aktif
tim pelaksana dan peserta yang menjadi mitra program.

Cara-cara pengemasan sangat erat berhubungan dengan kondisi komoditas


atau produk yang dikemas serta cara transportasinya. Pada prinsipnya pengemas
harus memberikan suatu kondisi yang sesuai dan berperan sebagai pelindung bagi
kemungkinan perubahan keadaan yang dapat memengaruhi kualitas isi kemasan
maupun bahan kemasan itu sendiri.Secara tradisional pengemasan bertujuan
melindungi produk dari kemungkinan rusak, serta mempermudah distribusi.
Dalam dua puluh tahun terakhir ini, fungsi pengemasan sudah berkembang jauh,
bahkan telah menjadi salah satu unsur paling penting dalam strategi
pengembangan produk di samping mutu. Peranan utama lain yang disandang
kemasan dalam abad ke-20 ini telah bertambah dengan peranan sebagai sarana
promosi dan sarana menjual.

Tahap-tahap perencanaan pengemasan terdiri atas: (1) merumuskan


konsep pengemasan, yaitu menetapkan fungsi utama kemasan yang akan
dirancang. Apakah kemasan tersebut hanya dimaksudkan sebagai pelindung
produk, atau untuk meningkatkan citra produk, atau untuk memberi kemudahan
kepada pemakainya. Faktor-faktor yang perlu menjadi pertimbangan adalah
ketahanan/proteksi, kemudahan bagi pemakai, kemudahan bagi penjual, daya
tariknya bagi pembeli, biaya, dan lingkungan; (2) merancang desain kemasan.
Rancangan desain mencakup unsur-unsur bentuk, ukuran, bahan, warna, merek,
dan teks dan label; (3) menyeleksi desain. Karena biasanya perancang tidak hanya
menyiapkan satu alternatif desain, perlu diadakan seleksi desain yang dinilai
paling efektif. Seleksi ini dilakukan melalui beberapa tahap pengujian, yaitu
pengujian teknis, pengujian pandangan, pengujian oleh calon penjual, pengujian
oleh calon pembeli; (4) mengevaluasi kembali secara berkala untuk melihat
apakah kemasan itu masih efektif, mengingat cepatnya perubahan
selera’konsumen dan perkembangan teknologi. Evaluasi berkala sebaiknya
diadakan 3 sampai 5 tahun sekali, sesuai dengan perkembangan pasar. Kotler
(2003 : 359)

Dalam rangka penyamaan persepsi dan waktu pelaksanaan kegiatan pada


kelompok ibu – ibu PKK, maka dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan koordinasi
dengan peserta. Hal ini dilaksanakan unuk mendapatkan kesepakatan waktu dalam
pelaksanaaan program, sangat di syukuri peserta kegiatan sangat antusias dalam
menerima sosialisasi program sehingga tidak ada halangan yang berat dalam
pelaksanaan kegiatan pengemasan produk olahan..

A. Persiapan Awal Kegiatan


Persiapan awal kegiatan dilakukan dengan mencari peserta kegiatan
pelatihan pengemasan produk olahan. Sasaran dalam kegiatan ini adalah Ibu – ibu
PKK, setelah dilakukan pendataan dan telah mendapatkan data jumlah peserta
yang bersedia ikut dalam pelatihan ini, selanjutnya pelaksana mengatur jadwal
pelaksanaan kegiatan. Hal ini dilakukan agar kegiatan yang dijalankan nantinya
dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan semua pihak.

Pada tahapan persiapan awal ini tidak ditemukan kendala yang berarti,
dimana kegiatan persiapan berjalan dengan lancar berkat bantuan dari berbagai
pihak termasuk Ketua PKK dan pemerintah Desa Lembah Keramat. Selain itu
respon positif juga diberikan oleh masyarakat Desa Lembah Keramat, dimana
mereka sangat mendukung kegiatan pelatihan pengemasan yang di tawarkan.

B. Pelaksanaan Kegiatan
Sebelum kegiatan dilaksanakan, maka sediakan alat dan bahan yang
diperlukan dalam pengemasan produk olahan sehingga pelaksanaannya berjalan
sesuai keinginan. Pelaksanaan kegiatan pengemasan olahan berjalan dengan
lancar dan baik terlihat dari besarnya perhatian dari para peserta dalam menyimak
serta memperhatikan proses pengemasan. sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan, keterampilan dan memperluas lapangan kerja.
Gambar 1. Alat dan Bahan
Gambar 2. Pelatihan pengemasan produk olahan

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diperolehdari pelaksanaan program pengabdian


kepada masyarakat pengembangan desa “ Pengemasan Produk Olahan di Desa
Lembah Keramat Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai “.
1. Tingkat partisipasi yang tinggi dari mitra program pengabdian kepada
masyarakat memberikan dampak positif bagi pelaksanaan program, terlihat
dari pelatihan yang diberikan dapat berjalan dengan baik.
2. Pelaksanaan program mampu menghasilkan luaran – luaran yang diharapkan
oleh program pengabdian kepada masyarakat ini, termasuk dalam hal
peningkatan keterampilan dan pendapatan masyarakat Desa Lembah Keramat
Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.2008.http://www.mesinpengemas.com/Mesin Pengemas Vakum


Mesin Vacuum sealer Mesin Kemasan Vakum.html.
Cenadi, Christine Suharto. 2000. Peranan Desain Kemasan dalam Dunia
Pemasaran.
Dewandari, Kun Tanti. 2010. Studi Penerapan Haccp pada Pengolahan Sari
Buah Jeruk Siam. Jurnal Standardisasi Vol. 12, No. 1 Tahun 2010: 43 – 49.
Jurnal Nirmana Vol. 2, No. 1, Januari 2000: 92 – 103.
Kotler.2003. http://www.Penglabelan dan Pengemasan. Diakses, pada tanggal 5
maret.
Kuvykaite et all .2009 . http://www.mesinpengemas.com/pengemasan produk
olahan. Diakses, pada tanggal 5 maret.
Marsh, Kenneth. 2007. Food Packaging Roles, Materials, and Environmental
Issues. Journal of Food Science Vol. 72, No. 03.

Anda mungkin juga menyukai